 
                            Keputusannya untuk mengubah nasib di kota lain, justru membuat Kamal harus menghadapi kisah hidup yang tidak biasa.
Pesona anak muda 22 tahun itu, membuatnya terjebak dalam asmara tak biasa. Kamal tidak menyangka kalau dia akan terlibat hubungan dengan wanita yang telah bersuami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang Kamal Tahu
Kamal terdiam dalam beberapa detik, karena dia agak terkejut begitu mendengar fakta yang keluar dari mulut lawan bicaranya.
Anak muda itu nampak heran mendengar kenyataan kalau wanita di hadapannya itu sedang ditingal suaminya bekerja di sebuah kapal.
Dari cerita yang pernah Kamal dengar, resiko kerja di kapal memang seperti itu. Mereka hanya bisa pulang dalam waktu yang sudah ditentukan. Banyak yang harus dikorbankan demi mendapat rejeki yang lebih besar untuk kehidupan yang lebih layak.
Namun sayang, dibalik pekerjaan seperti itu, berhembus juga sisi negatif yang sering Kamal dengar.
Bekerja dibidang pelayaran, identik dengan beberapa kabar buruk seperti perselingkuhan dan hubungan bebas. Maka itu, sangat jarang sekali pasangan yang kuat bertahan jika memiliki pekerjaan dalam bidang tersebut.
Di saat Kamal hendak membalas ucapan lawan bicaranya, tiba-tiba lampu menyala. Hal itu cukup membuat dua orang yang masih berda di are dapur kelihatan cukup lega.
"Wah, listriknya udah nyala," ucap Kamal spontan membuat wanita yang duduk di seberang meja langsung tersenyum. "Sepertinya hujan juga udah reda, Mbak."
"Sepertinya begitu," jawab Salma, lalu dia bangkit dari duduknya.
"Gimana kakinya? Udah nggak sakit kan, Mbak?" tanya Kamal lagi kala menyaksikan Salma sedang mengayun-ayunkan kaki kanannya.
"Udah mendingan ini," jawabnya.
"Ya syukurlah," jawabnya. "Kalau gitu, aku pamit pulang ya, Mbak. hujannya juga kayanya udah reda tuh."
"Oh iya, silahkan," ucap Salma enteng. Kedua orang itu lantas melangkah menuju pintu utama.
Ternyata benar, hujannya udah mulai mengecil dan tanpa ada ragu sedikitpun Kamal kembali mengucapan kata pamit.
Hingga Tak butuh waktu lama, anak muda itu pun melajuan motornya meningalkan Salma yang langsung menutup pintu.
"Apa anak itu, laki-laki nggak normal?" gumam Salma. "Kok dia kaya nggak tertarik meski aku mengenakan baju tidur seperti ini?" gumamnya sambil memperhatikan penampilannya.
Wanita itu lantas mengunci pintu dan bersiap mematikan lampu ruang tamu. Namun saat langkah kakinya melewati kursi tamu, mata Salma tanpa sengaja melihat sesuatu tergeletak di atas lantai.
####
Sedangkan di jalan, Kamal melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Matanya nampak fokus menatap ke arah depan, meski pikiran dan hatinya mengganggu konsentrasi, karena Kamal teringat akan sosok wanita yang baru dia temui.
Bahkan, hingga Kamal sampai di tempat yang dia tinggali, pikiran anak muda itu masih terngiang dengan jelas wanita cantik dengan rambut bergelombang yang mengenakan pakaian sangat seksi. Setelah bersih-bersih sejenak, Kamal langsung menuju kamarnya yang berada di lantai atas.
"Duh, punyaku tegang terus dari tadi," gumam Kamal sambil merogoh celana kolornya. "Gara-gara Mbak Salma nih, punyaku nggak bisa tidur," ucapnya, sambil tangannya mulai mengusap lembut isi celana dengan membayangkan wanita yang baru dia temui.
Kamal tinggai di sebuah bangunan berlantai dua milik sang bos tempat dia bekerja. Di lantai satu dijadikan warung sembako dan dikelola istrinya Bos kamal. Sedangkan lapak jualan martabaknya ada di depan bangunan tersebut.
Rumah pemilik bangunan sekaligus bos Kamal, ada di belakangnya yang terpisah oleh sebuah setapak yang membelah dan menjadi jalan warga di sekitar gang tersebut.
Untuk urusan makan, Kamal kadang ikut sang bos. Sedangkan urusan rokok, kamal menanggungnya sendiri.
Untuk hal itu kamal sama sekali tidak keberatan. Apalagi, meskipun dia merokok, Kamal tidak terlalu ketergantungan. Bahkan, dalam satu bungkus rokok, Kamal bisa menghabiskannya sampai tiga hari.
Selain bos dan istrinya merupakan orang baik, yang membuat Kamal betah kerja di kota itu adalah dia merasa lebih bebas..
Meskipun kadang dia rindu juga dengan omelan orang tuanya jika dia begadang atau main sampai lupa waktu, tapi di sini dia merasa bebas mengekspresikan apa yang dia mau selagi yang dia lakukan masih dalam tahap wajar.
Kamal terus mengusap-usap isi colornya hingga rasa kantuk mulai menyerang mata Kamal. Tak butuh waktu lama, pria yang memiliki kebiasan tidur hanya mengenakan kolor saja, seketika terlelap, melepas lelah yang mendera tubuhnya.
Hingga esok kembali hadir, Kamal terbangun di saat matahari sudah menunjukan waktu tengah hari.
Alasan lain yang membuat Kamal betah di situ, karena dia juga diberi kebebasan bangun tidur sampai siang. Apa lagi jika sedang libur dagang, Kamal bisa seharian penuh menghabiskan waktunya untuk tidur jika malamnya habis bergadang.
Begitu bangun tidur, seperti biasa, yang kamal cek adalah ponsel miliknya. Dia terkejut saat melihat ada pesan masuk dari nomer yang tak ada namanya.
Begitu dia membaca pesan tersebut, raut wajah Kamal pun langsung berubah dan dia segera mengecek celana dan jaket yang semalam dia gunakan.
"Astaga! Dompetku beneran ketingalan," gumamnya dan pemuda itu langsung membalas chat tersebut. "Kenapa aku nggak sadar dompetku jatuh sih?"
Sambil menunggu respon dari orang yang mengirim chat, Kamal memutuskan keluar kamar sambil menenteng rokok beserta korek apinya. Namun saat keluar kamar dia terkejut ketika menangkap sosok yang menjadi bosnya terlihat rapi di jam siang begini.
Kamal pun segera turun dan menghampiri sosok yang akrab dipanggil Mas Deni.
"Mas Deni," panggil kamal. "Mas Deni mau pergi?" tanya anak itu.
"Kebetulan kamu udah bangun, Mal," balas Deni. "Neneknya Mbak Gita meninggal pagi ini. Kita mau pergi ke sana. kamu jaga rumah ya? kemungkinan kita menginap tiga hari di sana."
Kamal pun nampak terkejut mendengarnya. "Berarti hari ini kita libur?"
"Iya," jawab Deni. "Apa kamu mau jualan sendiri? Kalu kamu mau julan sendiri,Nya nggak apa-apa."
"Nggak dulu lah, Mas," jawab Kamal. "Aku belum terampil masak daging cincangnya. takut rasanya nggak enak."
Deni lantas tersenyum. "Ya udah kalau begitu, yang penting aku minta tolong kamu jaga rumah ya."
"Beres, Mas," jawab Kamal mantap.
Tak lama kemudian istri Mas Deni yang biasa dipanggil Mbak Gita, keluar bersama anak semata wayangnya yang biasa dipanggil Azam.
Seperti biasa, Kamal pun langsung menggoda anak itu sampai si anak merengek seperti hendak menangis.
"Nanti makanan di dalam, dihabiskan ya, Mal," ucap Gita. "Tadi aku udah terlanjur masak jadi sayang kalau dibuang."
"Baik, Mbak, makasih," jawab Kamal agak canggung.
"Ya udah, Mal, kita berangkat dulu," ucap mas Deni lagi. "Titip rumah. kalau ada apa-apa, segera kasih kabar."
"Siap, Mas," jawab Kamal nampak begitu yakin.
Tak butuh waktu lama, motor yang dikendarai Deni pun melaju meninggalkan rumah tersebut.
"Wah, libur tiga hari, enaknya ngapain ya?" gumam Kamal sambil mendaratkan pantatnya di atas teras depan rumahnya Mas Deni.
Di saat Kamal hendak menyalakan rokok, tiba-tiba telinganya mendengar suara cukup kencang, yang membuat raut wajahnya terkejut.
"Ada yang minta tolong, siapa itu?" Kamal pun langsung celingukan. Begitu dia menyadari darimana sumber suara itu berasal, Kamal bergegas bangkit dan melangkah cepat menuju ke arah sumber suara.
lanjut thor 🙏
Sepertinya tidak ada orang yang memiliki keinginan terjebak cinta yang mendalam terhadap istri orang lain. Selain menyiksa juga akan banyak tantangan yang harus dihadapi.
Menjadi orang ketiga dalam sebuah pernikahan seseorang yang terlibat dalam perselingkuhan.
Hubungan perselingkungan memang akan lebih 'memabukkan' karena mereka dibangun dalam pertemuan singkat dan sembunyi-sembunyi.
Tentu hubungan tersebut sebaiknya diakhiri agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.
Ucapkan selamat tinggal dan katakan dirimu tidak mau melihat mereka lagi, tidak ada pengecualian.
Dirimu harus menutup pintu emosional yang terbuka dan memutus semua kontak dengannya......💘🔥✌️👌
Tetap semangat...Thor
"Berfokuslah pada tujuan, bukan pada hambatan."....💪
Salma ini adem ngomongnya,bikin tenang.pikirannya juga bijak banget...
nama mereka juga hampir sama 😆