NovelToon NovelToon
SUARA

SUARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Mama kemana, ti? Kok ndak pulang - pulang?"
-----------

"Nek nanti ada yang ajak kamu pergi, meskipun itu mamak mu, jangan ikut yo, Nduk!"
-----------

"Nggak usah urusin hidup gue! lu urus aja hidup lu sendiri yang rusak!"
-------------
"LEA! JANGAN DENGER DIA!!"
-------------
"GUE CUMA MAU HIDUP! GUE PENGEN HIDUP NORMAL!! HIKS!! HIKS!!"
-------------
"Kamu.. Siapa??"
----
Sejak kematian ibunya, Thalea atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Lea tiba - tiba menjadi anak yang pendiam. Keluarga nya mengira Lea terus terpuruk berlarut larut sebab kematian ibunya, tapi ternyata ada hal lain yang Lea pendam sendiri tanpa dia beri tahu pada siapapun..

Rahasia yang tidak semua orang bisa tahu, dan tidak semua orang bisa lihat dan dengar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 2. Ibunya sudah meninggal

Eps. 2. Esok harinya, Lea bangun saat semua orang sudah ramai. Lea mencium bau aroma wewangian aneh, yang tidak pernah dia cium sebelum nya. Lea kecil dengan wajah sembab turun dari ranjang yang lumayan tinggi dan kemudian berjalan keluar dari kamar ibunya..

Banyak orang lalu lalang, banyak suara orang mengaji, dan ada juga yang membawa tampah berisi bunga - bunga. Kerabat nenek Lea yang melihat Lea bangun langsung menggendong Lea dan membawa nya keluar dari pintu belakang..

"Nduk, main dulu yo.. sama mbak Indi." Ujar nya.

Dan seketika Lea ingat, rumah - rumahan nya yang terbuat dari tanah masih ada di pekarangan kemarin saat dia bermain.

"Iya." Sahut Lea polos.

Lea di beri satu pisang, pisang ambon berwarna hijau dan satu minuman air mineral gelas. Lea bingung, biasanya dia hanya makan itu saat ada orang yang melakukan selametan atau pengajian, dan dia baru lihat di rumah kayu banyak sekali pisang ambon hijau.

"Di maem yo nduk, maen dulu nanti bu lek bawain nasi." Ujar kerabat nenek Lea, dan Lea mengangguk.

Lea tidak curiga apapun, dia pergi ke pekarangan tempat nya biasa bermain, tapi teman - teman nya menatap nya aneh. Lea kecil tidak tahu kenapa dirinya di tatap aneh dia juga tidak peduli, Lea terus berjalan menuju ke rumah - rumahan yang di buat nya dengan tanah liat kemarin, tapi..

"Yahh.. Kok lusak.." Ucap nya.

Lea menjatuhkan pisang dan air di tangan nya, lalu mencoba memperbaiki rumah - rumahan dari tanah itu, tapi bukan nya kembali berbentuk.. Rumah - rumahan itu makin hancur sebab Lea kecil tidak pandai membuat.

"Yahh, nanti mama sedih.. iki bikinan mama." Gumam Lea kecil, dia sedih.

"Allahumma sholli ala Muhammad.. ya Robbi sholli alaihi wasallaim.." Lea menoleh ke arah rumah nya saat dia mendengar nyanyian itu.

Itu adalah sholawat yang pernah Lea dengar, saat orang meninggal sedang di mandikan. Lea bingung kenapa di depan rumah nya ada tenda dan penutup warna hijau, dia tahu ciri itu adalah tanda seseorang pasti meninggal, karena dia melihat beberapa kali saat tetangga di desa itu meninggal.

"Lea, mamakmu mati lho." Tiba - tiba seorang anak laki - laki datang menghampiri Lea dan berkata demikian.

"Ndak!!" Bentak Lea, dia marah.

"Katanya mamaku, mamak mu mati kok." Ucap anak itu lagi.

"Ndak!! Mamaku di lumah." Ujar Lea kecil, dia mulai berkaca - kaca.

"Iku sing lagi di adusi (di mandikan) iku mamak mu, Le." Ujar anak kecil itu lagi.

"Hueee!! Ndak! Iku bukan mamaku, mamak ku lagi bobo." Lea menangis.

"Mamaku ndak mati! hiks.. hiks.." Lea lalu berlari pulang, dia melihat rok kesayangan ibunya ada di dekat kamar mandi.

Sebagai informasi, kamar mandi jaman dulu terletak terpisah dari rumah, dan kamar mandi Lea terletak di sisi kiri belakang rumah. Lea dengan jelas melihat rok merah bermotif polkadot, ada di jemuran dekat kamar mandi.

"Mamaaaa.." Lea menangis.

Semua orang lalu riuh saat Lea mendekat, Lea di gendong dan di bawa pergi. Semua orang bilang Lea jangan sampai melihat jasad ibunya yang sedang di mandikan, nanti Lea takut.

"Ojo sampe weruh, melaske mundhak ke gowo ngimpi." Ujar beberapa orang.

"Lek, supaya Lea ndak inget wajah ibunya, Lea harus memutari kolong kantil (keranda) ibunya sebelum di makamke." Ucap seorang pria.

"Yo nanti, kalo sudah siap baru bawa Lea ke sini." Ujar pria yang merupakan kerabat nenek Lea.

"Iki Ruslan kok belum sampe, bojo ne ninggal kok yo.. Ya Allah." Ujar yang lain. Ruslan adalah nama ayah Lea.

"Lagi du susuli, lek." Ucap yang lain.

Kembali di sisi Lea, dia sedang menangis meruang - raung di depan rumah Indi, teman Lea yang usianya 10 tahun itu. Ibunya Indi ikut menangis saat mencoba menenangkan Lea, Lea di beri apapun tidak mau.. Di bujuk dengan cara apapun juga tidak mau, Lea bersikeras ingin pulang.

"Ning kene (di sini) wae, nduk." Ujar ibunya Indi.

Tapi Lea terus menangis meraung - raung, dia ingin mencari ibunya. Dia ingin buktikan ucapan teman nya salah, ibunya tidak mati..

Sampai akhir nya ayah Lea datang dengan wajah sembab, dia berlari tergopoh - gopoh dan melewati Lea yang mengangkat kedua tangan nya, minta di gendong. Ayah Lea tidak melihat putrinya di depan nya, dia melewati Lea begitu saja.

"RIANTI!" Teriak ayah Lea.

Ayah Lea menerjang kerumunan orang dan melihat istri tercinta nya sedang di mandikan, Ruslan menangis meraung - raung memeluk jasad istri nya.

"Rianti.. Hiks.. Hiks." Ayah Lea sampai mengamuk di tempat, tak rela istri nya meninggal.

Orang - orang yang ada di sana langsung berusaha menenangkan ayah Lea, Lea yang melihat ayah nya menangis histeris dari kejauhan jadi ikut makin menangis.

"Wes, Lan. Anakmu melaske, sedari semalam dia nangis. Dia ndak ngerti ibunya meninggal." Ujar salah satu tetangga.

Ayah Lea menoleh menatap Lea, hatinya makin hancur melihat putrinya yang masih kecil itu sudah tidak memiliki ibu. Tapi Ruslan tidak kuat lagi berdiri, kaki nya lemas selemas - lemas nya, dia melihat Lea di gendong tetangga nya dan pergi dari lingkungan itu.

"Kok iso Rianti ninggal, mas?" Tanya ayah Lea ke kerabat nya.

"Koe bojo ne meriang kok di tinggal? Rianti lho punya riwayat asam lambung, yo iki musti penyakite kumat." Ucap tetangga nya.

"Aku yo kerja buat Rianti, mas." Ujar ayah Lea.

"Wes toh.. Ojo nyalah - nyalah ke gitu, iki lho takdir. Ruslan yo biasa pulang pergi ke laut, Rianti ninggal iki takdir.. Nggak enek sing tau kapan maut teko." Ujar kerabat ibunya Lea.

Jasad ibu nya Lea di mandikan, selesai di mandikan akhir nya di kafan kan. Ayah Lea tak henti - henti nya menangis saat melihat istrinya di kafan kan, wajah cantik nya yang biasa tersenyum kini pucat dan dingin..

Ruslan menoleh menatap ibu mertua nya yang sejak tadi juga terus - terusan pingsan, dia ingin bertanya mengapa bisa istri nya sampai meninggal. Seingat Ruslan sebelum dia berangkat memang Rianti sudah mengeluh sakit perut, tapi Rianti juga bilang tidak apa - apa, itu sakit perut biasa mungkin mau datang bulan ucap Rianti kemarin sore.

"Bu, Rianti kenapa toh?" Tanya ayah Lea.

Mendengar pertanyaan menantunya, nenek Lea kemabli menangis dan menyalahkan dirinya..

"Salahe ibu, Lan. Iki salahe ibu." Ucap nenek Lea.

"Pie bu?" Tanya ayah Lea.

"Rianti kemaren sore ngeluh perut nya sakit, dada nya sakit, kata nya kayak pengen sendawa ndak iso. Ibu sudah kerokin barang kali masuk angin, tapi yo masih ngeluh loro." Ucap nenek Lea.

"Ndase loro, wetenge loro. Ibu inget nek wong susah sendawa iku minum sprite supaya iso sendawa, jadi ibu beli sprite. Rianti minum dan iso sendawa tapi setelah nya mulute Rianti muruh - muruh (berbusa)." Ujar nenek Lea.

"Kok iso bu??" Tanya Ruslan keheranan.

"Ibu lupa, Rianti baru minum obat sakit kepala.. Hiks.. Hiks.. Rianti ninggal goro - goro kui." Ujar nenek Lea sesenggukan.

"Astagfirullah.." Ayah Lea kembali menangis.

Sebab lalai, nyawa istri nya hilang. Ruslan sangat ingin marah tapi perempuan itu merupakan ibu mertua nya, yang mana adalah ibu kandung Rianti sendiri.

"Ibu yang bikin Rianti ninggal.. Hiks.. Hiks.." Ujar nenek Lea, beliau merasa bersalah.

"Ndak mak - ndak mak, iki takdir. Wes toh.. yang sudah terjadi ndak akan bisa di ulang, Rianti yo wes ninggal, ndak iso urip maneh." Ujar anak tiri nenek Lea.

"Huuhuhu.. hiks.. hiks.." Nene Lea terus meraung - raung.

Tapi pada akhir nya ayah Lea hanya bisa diam, istri nya toh sudah meninggal, dia mau apakan juga tidak akan bisa kembali hidup lagi. Dia hanya bisa duduk termenung menatap jasad istrinya yang sudah pergi meninggalkan dirinya dan putri mereka.

Akhir nya prosesi sudah selesai, jasad ibunya Lea akan di kebumikan di pemakaman setempat. Saat itu Lea di bawa pulang ke rumah dan Lea melihat keranda yang sudah di hias bunga di atas nya, tentu saja Lea menangis, dia takut melihat keranda hijau yang saat ini ada di depan rumah nya.

"Mrene Lea di gowo mrene, masuk ke kolong kantil." Ujar salah seorang warga.

"Mooh!! Mooohhh!! Lea takut mohh!!" Teriak Lea histeris.

Tapi Lea lalu di ambil alih oleh bude nya, lalu di bawa melewati kolong keranda ibunya. Masyarakat di sana percaya saat ada seorang ibu yang meninggal dan memiliki anak masih kecil, harus di lewatkan di kolong keranda ibunya, agar supaya anak itu lupa dan tidak terus menangis mencari ibunya.

Tiga kali Lea di gendong memutari keranda ibunya, dia menangis menjerit sekeras - keras nya sebab takut. Lea masih tidak tahu siapa yang ada di dalam keranda itu, setelah sudah melewati kolong kemudian Lea kecil di bawa pergi bude nya, dan jasad ibunya Lea kemudian berangkat untuk di makamkan.

"Laailaha ilallah!"

"Laailaha ilallah!"

"Laailaha ilallah!!"

Lea yang masih menangis di gendongan budenya baru sadar, dia belum melihat ibunya sejak pagi. Lea kecil yang semula menangis ketakutan oleh keranda, kini mencari keberadaan ibunya.

"Mama.."

"Mama.. Hiks.. Hiks.."

"Lea mau sama mama.. Hiks.. Hiks.."

Semua orang yang mendengar itu, tidak bisa tidak menangis. Mereka ikut menangisi anak kecil malang yang di tinggal ibunya.

Sampai akhir nya hari berganti malam, Lea duduk di pojokan rumah nya yang ramai oleh orang - orang yang baru saja melakukan tahlilan. Tapi tatapan nya seperti orang kebingungan, dia mencari ibunya yang sejak pagi tidak di lihat nya..

Dengan mata terkantuk - kantuk Lea memegangi dot nya, dia menatap satu persatu otang yang keluar masuk di rumah nya, berharap itu ibunya.. Ayah Lea juga terlihat seperti tidak benyawa, dia terus duduk di luar, tidak sama sekali mengurus Lea.

Sampai tiba - tiba Lea sadar dari kantuk nya saat dia melihat perempuan yang memakai rok merah polkadot berdiri di ambang pintu, dan menatap nya..

"Mama.."

BERSAMBUNG!!

1
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Nah kan kunti merah ngikutin 👻😤
SENJA
hayoloh! siapa lagi ini 😳
SENJA
heleh bowo laki2 cangkem wedok! lea emang masih kecil kok! wajar minta pangku! ga wajar iku kowe! lanang ga gelem ibunga kerja yah kerja lebih keras wo jangan nyir2in anak kecil 😳
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
waduh kasian bgt sih si Lea, lagi bapak nya kok gendeng bgt sih, biarin dia sama UTI nya tp dibiayain hdp nya jgn diem aja. kerja buat apa klo bukan buat anak udah tahu bapaknya ga Nerima dia kan kasian anak kecil kek gtu ga tahu apa²
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
astaghfirullah cucu mu lohh itu kung.. kok yo tega🤧🤧🤧
Rere Emon
duh ya allah lea
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
tega banget yut, anak kecil ditinggal sendirian di luar 😥
Ai Emy Ningrum: gantiin bapack nya ronda 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah di tinggal ya di ambil demit
asry14
capek bgt jadi Lea, bacanya aja ampe sesek
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yawes Lea melu ae karo kunti abang ....hiks...hiks....
Tinggal sama demit mungkin lebih baik😅, daripada sana sini gak diterima
Lalu kendalikan tuh para setan, buat nakut2 para orangtua yang tak bertanggungjawab....
atau jadi dukun sekalian ....
balikkan keadaan ,jadikan dirimu wanita sukses.
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: hidupku dulu waktu kecil juga susah,jadi ngikut orang biar bisa sekolah
istilahnya ngenger
total 4 replies
Hary Nengsih
wah sapa tuh
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: kunti merah cah ayu...
total 1 replies
Nureliya Yajid
lanjut thor
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Bener kan tebakan ku, Lea pasti mau di tinggal dirumah bapaknya. Anak sekecil itu harus rela menanggung kebencian dari orang² terdekatnya😭😭
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
pada akhirnya Lea tetep akan di bawa juga ke rumah mak tuanya
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
lahh selama ini kmu kerja uangnya kok nggak pernah di ksih ke Lea atau utinya lohh.. pantes aja bowo marah
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
itu nenek nenek yg pernah bantu dara kali ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waduh lea bisa liat lagi 🫣 kayana gara2 makan roten tadi
💜⃞⃟𝓛 S҇ᗩᑎGGITᗩ༄⃞⃟⚡
aura indigo
Lea sdh berkembang lagi
miris nasibnya Lea ,
jgn2 nenek2 itu yg mengawali terbuka nya mata batin Lea
Husein
suara anak ayam... Lea masih dikejar Kunti merah... duh smg ada yg bs bantu Lea
Hary Nengsih
ikit degdegan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!