Warung sate milik Pak Parmin selalu ramai pengunjung, setiap yang makan di sini selalu saja kembali karena ketagihan akan rasa nya.
namun semakin ramai maka semakin banyak juga yang menyebarkan kabar tidak sedap, konon kata nya mereka pakai pesugihan sehingga dagangan laris manis.
pesugihan apa yang mereka anut?
Apa kah mereka memang memiliki pesugihan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Menghajar pocong
"Aku tidak ada melihat apa pun kok di sini." Sam lelah karena sejak tadi terus berputar mencari arwah yang Jalak maksud.
"Sama, aku juga tidak dapat apa apa." Aji juga sudah kembali.
"Warung nya saja sudah sampai tutup begini, sudah sangat malam ini." Sam memilih untuk pulang saja.
"Jalak bisa marah kalau kita gagal mendapatkan nya." Aji agak ketar ketir dengan Jalak.
"Ya sudah sih tidak usah terlalu di pikirkan, dia memang suka begitu kalau memerintah orang." Sam kesal juga dengan Jalak yang menurut dia terlalu tegas.
"Garang gitu ya sikap nya, kadang aku kurang nyaman dengan dia." Aji berucap lirih karena takut.
Memang sikap tegas nya Jalak yang di malas kan oleh teman teman nya, jarang sekali dia mau agak santai dan menurut mereka kerja yang sambil bergurau itu seru bukan nya harus selalu serius saja. tapi kadang kala Jalak tidak mau, harus selesai dulu maka baru bercanda dengan yang lain.
Sebenar nya benar semua karena kalau kerja terlalu serius maka kesan nya akan sangat bosan, namun kalau terlalu banyak bercanda maka hasil nya tidak bagus pula. kerjaan belum siap tapi malah asik bercanda, dalam agensi memang Jalak agak di jauhi karena sikap nya tersebut yang membuat teman teman nya minder.
Tapi untung nya Purnama tidak pernah membantah cara kerja nya Jalak, dia bahkan kelihatan senang seolah dapat teman yang pas karena sikap nya sama dengan Purnama. kesan seolah mencari muka, namun Jalak tidak perlu itu semua karena dia bisa melakukan apa saja, bahkan Purnama pun pernah di lawan pula.
"Itu dia, jangan di bicarakan lagi." Sam tidak mau kalau Aji sampai di hajar nanti.
"Apa kalian mendapatkan nya?" Jalak mendekati dia member tampan ini.
"Tidak ada, kami sudah keliling tapi tidak bertemu dengan ciri ciri yang kau sebutkan." jawab Sam.
"Ya kan tidak harus itu juga, kalau ketemu arwah lain pun kau bisa bertanya!" sengit Jalak.
"Hei bangsat, mau mu ini apa sih? tidak mungkin setiap arwah yang ku temui harus ku tanya soal sate Pak Min!" Samuel naik pitam juga.
"Kau memakai aku?" Jalak menatap Sam lekat.
Aji mengusap wajah nya kasar karena ini sudah pasti akan bertengkar pula teman teman nya, dia harus menjadi penengah agar tidak ada keributan. Jalak yang sangar serta Sam memang mudah kesal apa bila tidak cocok, semua nya masih berantakan karena belum ada satu jalan pun yang terbuka untuk mengungkap kasus ini, malah yang ada mereka sekarang bertengkar hebat di pinggir jalan.
"Hahahaaa...bertengkar lah kalian, sampai kapan pun rahasia ku tidak akan terbongkar." sosok di balik gang tertawa puas dan segera pergi.
Hati nya sangat puas karena lawan malah bertengkar satu sama lain, dengan begini mereka tidak akan fokus untuk mengorek pesugihan yang ia terapkan ini. karena yang mau mengorek informasi malah asik debat di pinggir jalan, tidak akan mudah memang mengungkap seperti ini.
"Kawan kawan, tolong tenang lah dulu." Aji berdiri di tengah.
"Aku bosan mendengar ucapan dia yang selalu sok tegas, kita memang kerja tapi tidak perlu setegas ini pula!" sentak Sam.
"Tentu saja kau tidak suka dengan kerja ku, karena kerja mu hanya bercanda dan bermain." sengit Jalak.
"Tolong tenang lah dulu, kita tidak akan dapat solusi kalau malah bertengkar." Aji bingung sekali di buat nya.
"Aku tidak akan pernah mau kerja dengan mu lagi!" Sam menunjuk wajah Jalak.
"Kau pikir aku akan mau? tidak akan pernah, pria sampah yang tidak tau kerja serius!" hina Jalak.
Sam sudah siap menghantam dengan serangan angin puting beliung nya, namun langsung di tahan oleh Aji agar tidak ada pertengkaran di antara mereka ini. pusing sekali kalau sudah jadi penengah, nanti salah salah malah dia sendiri yang akan kena hantam oleh mereka berdua.
"Tidak kerja dengan mu pun tidak masalah, kau pikir aku tidak bisa sendiri." Jalak bergegas pergi.
"Pergi lah, aku sumpahi kau kesusahan dan kekasih mu di ambil orang!" geram Sam.
"Apa lah kau ini, Sam!" Aji membentak pula karena dia pun kesal kalau Sam sudah ember.
"Kenapa kau marah juga padaku?" Sam menatap Aji tidak terima.
"Ah terserah, mari kita sendiri sendiri saja!" Aji juga pergi.
Tinggal Sam yang di landa kekesalan di hati nya karena sudah di tinggal oleh mereka, namun ujung mata nya malah menangkap bayangan yang sangat jelas besar serta tinggi. Sam pun bergegas mengikuti nya, siapa tau saja ini bisa di jadikan barang bukti agar terkuak semua masalah ini.
"Di bilangi suka melawan, lagian kerja kok suka sekali bercanda!" Jalak merutuk sendirian sambil berjalan.
"Hai Abang, gimana soal tawaran Dedek tadi?" pocong itu masih menegur Jalak kembali.
"Cari tau soal pria itu sampai dapat!" Jalak berkata tanpa menoleh.
"Aigo galak nya, aku tidak akan mau kalau Abang ngomong nya begitu." Pocong malah banyak tingkah.
Wuuussssh.
Braaaaaak.
Mana Jalak memang sedang emosi begini malah di pancing pula dengan gaya genit tidak karuan, sekarang dia mengerang merasakan sakit nya usah di makan tendangan Jalak. mau bangkit saja seolah tidak bisa karena sangking sakit nya, jangan pernah main main dengan ular warna janda ini apa bila dia sedang di kuasai oleh emosi.
"Aaaah sakit nya." pocong merintih dan berusaha tetap bangun.
"Bukan aku yang minta tolong padamu, kau yang butuh bantuan ku untuk mencari air suci." geram Jalak menginjak kepala pocong ini.
"I...iya, maafkan aku." pocong ketakutan melihat aura kelam nya Jalak.
Memang beda sekali apa bila mantan penjahat insaf, tapi insaf nya dia hanya tidak ingin meraih tahta Purnama saja. kalau soal menghajar lawan maka tidak pernah Jalak insaf, masih tetap saja dia lakukan hingga saat ini semua itu.
Selamat malam, jangan lupa like dan komen nya ya.
Kasihan🫣
baru bab 34...deg²annya ga kira²..kya udh mau ujung cerita..