Suamiku Ternyata Seorang Bos

Keesokan harinya, di rumah mewah milik maura, yang saat ini masih di akui oleh orang tua palsunya terlihat lebih dingin dari biasanya. semua orang tidak ada yang berbicara saat sarapan...hanya ada dentuman sendok yang saling bersahutan, aroma masakan lezat menguar begitu saja di hidung mereka.

Maura dengan sukarela melayani suaminya, walaupun seumur hidupnya belum pernah dia melayani seorang laki-laki...

" hubby mau nambah...?" tanya maura lembut.

Membuat semua orang tercengang dengan panggilan Maura kepada suaminya itu.tapi tidak ada yang bersuara.karena saat ini mereka masih memerankan menjadi keluarga yang penuh kasih sayang di hadapan Maura.

Dave menggelengkan kepalanya pelan.

" tidak, terimakasih..." kata dave pelan, Maura mengangguk .

Dave tak sengaja melihat wajah Nina yang memerah seperti menahan sesuatu.

Kemudian Dave menyentuh tangan Maura, sampai Maura melihatnya...."ada apa...?"bisiknya lembut..

Dave mengangkat sedikit dagunya dan mengarahkan ke wajah Nina.

Maura melihat arah pandang suaminya itu, dia terkejut melihat wajah nina memerah.

"nin.... kamu kenapa...?"tanya Maura pura-pura lembut.

Nina menggeleng lalu menutup mulutnya. kemudian berlari ke arah toilet yang ada di dekat dapur... karena dirinya sudah tidak tahan ingin memuntahkan seluruh isi perutnya...

Huek

Huek

Huek

Semua orang mengejar Nina, kecuali Dave yang masih diam di tempatnya, sambil memutar bola matanya malas.

Tok tok tok...

" nin.... Kamu kenapa sayang...?" tanya mama Sherly lembut.... Dia mengetuk pintunya menunggu jawaban dari putrinya tersebut...

tetapi tidak ada jawaban juga selain suara orang muntah di dalam toilet....

setelah beberapa waktu menunggu di luar pintu toilet,

Ceklek...

pintu toilet terbuka dan menampilkan wajah Nina yang sangat pucat.

Nyonya Sherly langsung memeluk putrinya tersebut"kamu tidak apa-apa sayang...?, apa kamu sakit...? tanya Nyonya Sherly khawatir dengan anak semata wayangnya itu.

"aku hanya masuk angin mama, tidak perlu khawatir..."Nyonya Sherly mengelus lembut rambut putrinya itu.

"Ayo Mama antar ke kamar. hari ini kamu tidak usah kuliah dulu"kata Nyonya Sherly penuh perhatian... sebelum melangkahkan kakinya ke kamar Nyonya Sherly menoleh ke arah Maura"Maura... nanti izinkan Nina tidak masuk kuliah dulu karena sedang sakit..." .

" iya mah..."jawab Maura menurut...

"maaf papa ...Mama tidak bisa mengantar papa ke depan. Mama mau mengantarnya dulu ke kamarnya...!" kata Nyonya Sherly kepada suaminya yang saat ini masih berdiri di samping Nina, untuk menahan berat badan Nina yang sedikit lemas.

"kalau begitu papah berangkat dulu ya ma... semoga nina cepat membaik, bila perlu Mama panggil dokter saja untuk memeriksa Nina..."kata Tuan yoga menatap kasihan kepada putrinya itu.

"tidak usah pa, tidak usah memanggil dokter... setelah istirahat juga Nina pasti akan sembuh..."ucap Nina menolak untuk diperiksa... karena dia takut mendengar hal yang tidak perlu tahu... karena sudah seminggu ini dirinya telat datang bulan.

"baiklah... kalau begitu papah berangkat dulu ya"ucap Tuan yoga mencium kening sang istri... mengusap kepala Nina... dan hanya tersenyum Maura.... setelah dia berjalan menjauh dari toilet dan beberapa langkah lagi akan keluar dari ruang makan, sekilas...., matanya menatap tajam ke arah Dave, yang menurutnya laki-laki tidak tahu di untung... hanya parasit yang ingin menumpang hidup enak pada Maura.

Setelah kepergian tuan yoga ke kantor, juga dengan kepergian Nina juga mamanya, kini tinggal Maura juga Dave.

Maura sudah siap dengan pakaian casual nya , celana jeans panjang, kaos lengan panjang, rambut di kuncir kuda...juga sepatu sneakers berwarna putih, tak lupa tas ranselnya untuk membawa laptop. Dave juga sudah siap memakai pakaian seperti biasa.

Mereka berjalan keluar rumah dan menuju garasi mobilnya.

sebelum mereka sampai ke garasi, Maura berhenti dahulu di kerumunan para penjaga." pak... apakah motor yang sudah saya pesan sudah sampai...?" tanya maura kepada para penjaga yang menatapnya tidak percaya, seorang wanita yang biasa berbicara ketus kepada mereka, kini berbicara lembut.wanita yang terbiasa memakai pakaian sangat seksi dan memakai riasan tebal, kini polos tanpa makeup, dan pakaian yang sangat sopan.terlihat sangat cantik dan lebih muda dari biasanya.

Mereka hanya mengangguk, Tanpa menjawab, Maura tersenyum melihat wajah shock mereka, dia paham apa yang mereka rasakan kali ini, kemudian Maura melanjutkan langkahnya untuk ke garasi.

Seorang penjaga yang menyadari kepergian Maura, segera berlari mengikutinya.

"Non, ini kunci motornya " ucap si penjaga yang usianya lebih muda dari Dave.

Maura menerima kunci tersebut " baik, terimakasih" ucap Maura.

" sama-sama nona" jawab si penjaga tersebut dengan tersenyum senang.

Dave melihat tak jauh dari dirinya berdiri, ada motor sport yang cukup bagus kalau untuk ukuran istrinya yang memilih.

" ini tuan..., kau bisa memakai motornya untuk pergi ke tempat kerja, atau kemanapun kau mau" Maura memberikan kunci motornya ke tangan Dave.

" ini terlalu berlebihan" kata Dave melihat motor gede berwarna hitam pekat, dan mengambil kuncinya dari tangan Maura.

" tidak ada yang berlebihan" kata maura tersenyum, kemudian dia melihat jam tangannya yang menunjukkan sudah pukul tujuh pagi.

" ya sudah, aku berangkat dulu, karena ada jadwal kuliah pagi " kata maura berpamitan, dan meraih tangan Dave untuk di ciumnya.

Deg....

Dave tersentak , dadanya berdesir seperti ada perasaan yang aneh. melihat apa yang Maura lakukan, semalam Maura mencari artikel, bagaimana menjadi seorang istri yang baik.

" aku berangkat dulu, assalamualaikum?"

Jadi dia mulai mempraktikkan nya hari ini, lalu Maura menaiki mobilnya, yang berada di samping motor suaminya.,

" waalaikumsalam" jawab mereka serempak.

setelah kepergian Maura, Dave juga akan menaiki motornya, tapi sesaat kemudian ada barangnya yang tertinggal di kamarnya.

Dave kembali lagi berjalan masuk ke rumah itu, tetapi mendapat tatapan remeh dari para penjaga, tapi Dave tidak perduli, dia terus berjalan menuju rumah istri nya.

Langkahnya ringan, setapak demi setapak ia lalui, Dave sengaja lewat tangga, sekalian olahraga, setelah sampai pada lantai dua, langkahnya terhenti karena sudah sampai di depan kamarnya, ia mengambil barang yang tertinggal.

Setelah keluar dari kamarnya ia berpapasan dengan nyonya Sherly " enaknya, seorang parasit bisa seenaknya keluar masuk rumah, sudah seperti raja saja, " kata nyonya Sherly tersenyum mengejek, ia berdiri menyender di dinding , dengan tangan terlipat di dadanya. Berada di samping kamar Maura, yang artinya dia juga baru keluar dari kamar Nina.

Dave membalas senyuman nya dengan senyum Devil nya, tak lupa tatapan tajamnya yang membuat seluruh tubuh Nyonya Sherly merinding seketika.

Dave mendekat, sebelum berlalu dia membisikkan kata-kata yang membuat wajah nyonya Sherly memucat." SAYA TAHU YANG PARASIT DISINI...! MAMA MERTUA PALSU, SAYA SUDAH TAHU SEMUANYA, ANDA TAHU...?, KALAU SAMPAI MAURA TAHU YANG SEBENARNYA, jadi sebelum semuanya terbongkar, lebih baik, berbuat baiklah kepadaku nyonya Sherly yang terhormat"

Dave berlalu dari tempat nyonya Sherly berdiri dengan wajah pucat pasi, dengan tubuh kaku nya.