NovelToon NovelToon
Akhir Cinta Dari Formosa

Akhir Cinta Dari Formosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Pembantu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Anna

" Hidup memang harus berani, berani pergi dari sesuatu yang tak pantas untuk di tinggali.
kisah Ana wanita paruh baya yang terpaksa menjadi tenaga kerja wanita(TKW) demi masa depan Anak-anaknya dan juga perjuangannya terlepas dari suami patriaki.
Ana yang selalu gagal dalam rumah tangga merasa dirinya tak layak di cintai sampai dia bertemu dengan laki-laki bernama Huang Lhi yang juga majikan tempatnya bekerja. Namun kisah cinta Ana dan Lhi tak semulus drama perbedaan kasta menjadi penghalang utama. bagaimana kisah mereka? Bisakah Ana mendapatkan cinta sejati? Kemana Akhir akan membawa kisah mereka?

Malam berakhir dengan gemerlap bintang-bintang dan bunga-bunga yang bermekaran mengantarkan pada mimpi yang menjanjikan sebuah harapan. Malam ini Ana lupa akan traumanya bunga di hatinya memaksa bersemi mesti tak pasti akankah tumbuh atau kembali layu dan mati.

ikuti terus kisah Ana dan jangan lupa dukungannya ....
terimakasih .. Update setiap hari, No libur kecuali mati lampu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Maaf Nak,

Ana masih memandang lekat wajah polos anak-anaknya. Sesekali diusapnya satu persatu kening sang putra. Rasa bersalah bercampur sakit menyeruak di hatinya. ''Tuhan tidak akan menguji hamba nya di atas batas kemampuan hamba nya, tapi sampai mana batas ini," batin Ana Kembali sesak bersamaan dengan tangis yang kembali mendominasi.

Isak Ana mengusik putra sulungnya, Danu, hingga sang putra terbangun,

"Ibu, nangis ya?" Ucap Danu Sembari mengucek matanya.

Ana yang tertangkap basah Danu sedikit kikuk dengan cepat ia mengusap sisa air mata di pipinya, "Ndak. Ibu ndak nangis kok," jawab Ana dengan suara serak.

"Nggak nangis apanya, lihat nih pipi Danu sama adek-adek basah semua." Sungut Danu seraya mengelap pipi nya yang lembab karena air mata .

"Itu iler, mas.'' Kilah Ana. Di usapnya pipi Danu yang pelan.

"Ibu kenapa?" Tanya Danu kembali dengan suara sendu, Ibu berantem sama ayah?" Lanjutnya membuat Ana tak kuat lagi menahan sesak yang kembali menyeruak, di peluknya anak sulungnya itu.

Danu memang masih terbilang remaja usianya baru 15 tahun namun dia sangat dewasa. Dia lah tempat Ana menumpahkan air mata tiap kali penat melanda. Sedikit ragu Ana mulai berbicara.

" Mas, ibu kerja jauh ya?" Ucap Ana dengan suara bergetar.

Danu yang turut meneteskan air mata pun bertanya dengan suara yang sedikit tersedat "K..kerja kemana Bu?.

Ana tak mampu menjawab, air matanya kembali tumpah, sekuat tenaga Ana mengatur emosi nya untuk memberi penjelasan pada Danu, dan Raka yang tiba-tiba juga terbangun dari tidurnya.

"Mas sama kakak tau kan keadaan kita disini, kalo Ibu gak nekat, hidup kita nggak berubah mas," buat sekolah kalian juga." Jelas Ana menahan tangis.

"Iya, tapi ibu mau kerja kemana, Bu?" Sela Danu yang masih terisak.

"Taiwan." Jawab Ana pelan.

"Tapi Aidar gimana, Bu? Aidar masih kecil, Aidar masih butuh, Ibu!. Garis kecewa dan sedih tergambar jelas di wajah polos Danu pun Raka yang menatap seolah tak percaya.

''Apa tidak ada jalan lain bu, maksutnya kenapa ibu yang pergi bukan Ayah,'' Sela Raka. ''Kan mencari nafkah itu tanggung jawab seorang ayah.'' imbuhnya membuat dada Ana bak terhantam bongkahan batu.

Ana memeluk anak ke dua nya itu, Raka memang selalu ceplas ceplos kalau berbicara, meski terkadang apa yang di katakan benar ada nya, "ngomong nya jangan kaya gitu, nak. Nanti kalo ayah denger jadi salah paham,'' lirih Ana. Air matanya masih tumpah tanpa bisa di tahan.

Raka nampak tidak setuju dengan yang barusan Ana ucapkan, dengan sedikit sinis dia kembali menyela, "ya bener kan! Itu seharusnya memang kewajiban ayah."

Ana tersenyum masam di sela-sela menyeka air mata, ''iya benar, tapi terkadang kita juga harus hati-hati dalam mengungkapkan, jangan sampai yang harus nya bener jadi nggak bener karna salah paham.'' jelasnya pada si anak kedua.

''Terserah, ibu lah.'' Raka yang tak terima kemudian kembali berbaring membelakangi Ana dan Danu.

Danu yang tau bagaimana sifat keras adik nya itu hanya menghela nafas, "Ka, kamu jangan kaya gitu, ibu juga ngelakuin ini dengan terpaksa,'' ucapnya mencoba memberi pengertian pada sang adik.

Raka membalikkan badan nya, 'Ya terus harus gimana mas?'' Sahutnya sinis.

''Kamu denger penjelasan ibu dulu, jangan langsung kaya gitu.'' jawab Danu pelan.

''Udah jelas kok. Ibu mau pergikan, ninggalin kita, ninggalin adek,'' ucap Raka sesaat kemudian badan nya turut bergetar pertanda bagaimana sesaknya dia menahan kecewa.

Danu dan Ana kembali luruh dalam tangis, berpelukan seraya saling menguatkan, bersama dengan air mata yang semakin deras.

'''Maaf kan ibu, nak. Ibu tidak ada pilihan lain. Ini semua demi masa depan kalian." Lirihnya.

Tangis kembali mendominasi, menjadikan malam itu malam terperih untuk Ana. "Terpaksa" menjadi alasan yang paling menyakitkan untuknya.

Danu dan Raka memang terbilang dewasa untuk ukuran anak seusia mereka , terlebih Danu terkadang ia jauh lebih peka dengan sekitar dibanding Ana sendiri, mungkin karena sedari kecil Danu selalu merasakan semua penderitaan Ana.

Raka pun sama, namun beda nya anak kedua nya itu lebih berani dalam mengungkapkan isi hati nya, tanpa peduli bagaimana orang-orang menanggapi kalau menurut nya salah ya dia akan berkata salah pun sebalik nya.

Wajar jika mereka kecewa dengan keputusan Ana karena untuk pertama kali nya mereka akan jauh dan berpisah lama dengannya.

Sedari kecil Ana memang mengajari anak-anak nya untuk berani berpendapat, atau sederhananya mereka harus bisa mempertahan kan apa yang seharusnya menjadi hak mereka. Namun sayangnya praktek yang terjadi di lapangan tidak selalu sama, terbukti dari mereka yang tidak mendapatkan hak mereka sebagai anak dari ayah kandung mereka, dan sekarang

Kenyataan pahit lain nya muncul, dimana mereka harus belajar berjauhan dengan sang ibu. Dengan dalih terpaksa, demi kebutuhan.

Danu kembali membuka obrolan saat tangis mereka mulai mereda, ''terus ayah gimana?Apa ayah udah setuju?'' Tanya Danu.

''Orang itu apa mungkin nggak setuju sih mas kalau untuk urusan duit,'' sahut Raka frontal.

Ana kembali tersenyum masam sembari membelai rambut ikal Raka, ''Ayah sudah setuju, ibu udah bicarakan kok,'' jawab Ana.

''Pokoknya terserah ibu, tapi adek jangan di bawa kemana-mana, biar di rumah aja Sama aku sama mas.'' Ucap Raka kembali sembari memeluk sang adik Aidar yang tidur pulas.

''Adek nanti biar di rumah bude, nak. Kasian kalo dirumah sini.'' ujar Ana. ''Danu sama Raka denger ibu, nanti kalo ibu sudah jadi berangkat, kalian berdua dengerin omongan ibu yaa, nurut sama bude, pokoknya apapun yang terjadi nurut sama bude.'' Tegas Ana.

''Kenapa memangnya bu?'' Tanya Danu pelan.

''Ibu pasti udah punya rencana ini mas,'' sahut Raka.

''Pokoknya nurut aja,'' pungkas Ana. ''Udah bubuk lagi gih, ayah udah pulang itu, besok kita obrolin lagi.'' Lanjutnya saat didengarnya suara motor Roy memasuki halaman rumah.

Hampir setiap hari Roy pulang lewat tengah malam atau kadang hampir pagi, nongkrong dengan teman-temannya tak jarang pula pulang dalam keadaan mabuk.

Kalo sudah begini Ana hanya bisa menghela nafas lelah, namun tak berdaya.

Mau marah pun percuma yang ada hanya menambah masalah dan pikiran saja, jadi diam dan pasrah menerima adalah pilihan terbaik nya.

____Bersambung.

Semoga anak-anak ku tumbuh se Green flag Danu ya allah .......

Salam cinta

Ibu❤️

1
Edelweis Namira
Kasihan banget sama si Ana. Berjauhan sama anak itu gak enak. Baru awal-awal begini sudah sedih banget, Thor
Yuu
duh duh relate banget sama kehidupan ibu2 jaman sekarang, kesulitan ekonomi, jadi TKW solusinya😭
Anna
yang laki-laki sudah punya pujaan hati 🤭🤭
Sunaryati
Perjodohan yang antusias perempuan sedang laki - laki tak tahu,
Sunaryati
lanjuut
Anna: harap bersabar ya kakk ...😇
total 1 replies
Lannnn🙈
Hallo mbak ceritanya bagus banget…,salam dari kota Chiayi😊
Anna: haii mbak salam kenal , thankss suport nyaa yaa 🥰🥰
total 1 replies
Kim shin
gemesh
Kim shin
apakah bab ini di beri bawang 10 kilo 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!