Awalnya Daniel tidak ingin dijodohkan dengan Hannah wanita pilihan ibunya. Karena, dia sangat mencintai Shofia, kekasih sekaligus tunangannya. Daniel merasa kesal karena Isabella menuduh Shofia berselingkuh dengan klien bisnisnya. Sehingga, dia menolak permintaan ibunya, akan tetapi, saat keduanya bertemu Daniel berubah pikiran dan mau menikahi gadis itu. Sebab, Hannah adalah penolongnya pada saat dia kecelakaan dua tahun yang lalu. Meskipun dia telah memiliki seorang tunangan, tapi dia bertekad untuk menikahi gadis pilihan ibunya. Lalu, bagaimanakah kelanjutan hubungan keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A-yen94, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPJ-1
"Berhenti di perempatan jalan, aku akan turun sendiri!" Kata seorang wanita paruh baya dengan topi pandoranya.
Sang supir pribadi menoleh, dan menjawabnya dengan lugas "Baik, Madam!"
"Baiklah, Billy setelah aku keluar kau boleh pulang ya. Aku akan menemui calon menantuku," ujar wanita paruh baya itu sembari membenarkan topi pandoranya.
"Baik, Madam."
Wanita paruh baya yang masih cantik itu menuruni mobil, dibantu oleh supir pribadinya. Ia meraih telapak tangan sang supir, yang saat ini sedang membantunya menuruni mobil. Wanita paruh baya bernama Isabella Alexandra itu, berhasil turun dari mobil. Kemudian sang supir menutup pintu mobilnya kembali.
"Oke, sekarang kamu boleh pergi!"
Sang supir memberi hormat, dengan menundukkan kepalanya sembari menyimpan tangan kanannya didepan dada. Dan, Isabella memberikan isyarat supaya supir bernama Billy tersebut segera pergi dari pandangan nya. Wanita paruh baya itu, melepaskan sarung tangan yang dipakainya, dan memasukkannya pada tas branded miliknya.Ya memang, sedari tadi ia memakai sarung tangan.
Karena, ia adalah wanita bangsawan yang sangat mengedepankan mode alias fashion yang saat ini sedang populer di kalangan kelas atas.Tidak hanya itu, dengan adanya sarung tangan, menurutnya bisa melindunginya dari virus agar tidak terkena penyakit.Tapi, untuk kali ini ia akan melepaskan sarung tangan tersebut. Karena, ia sedang menjalankan sebuah misi perjodohan untuk anak semata wayangnya tersebut.
"Ya ampun, gang ini begitu kumuh. Bagaimana bisa anak itu tinggal di tempat seperti ini?" batinnya.
Padahal, Negara Etiora adalah sebuah negara yang sangat makmur, dan juga terkenal dengan kekayaan alam serta budaya nya. Tapi itu menurut penglihatan dunia saja, kenyataannya tidak demikian. Ketika Isabella Alexandra yang seorang sosialita ini turun langsung ke lapangan. Untuk mencari alamat rumah gadis yang selama ini menjadi target calon menantunya. Ia begitu tercengang dengan apa yang saat ini dilihatnya. Kemudian membaca alamatnya, dan anak perempuan yang ia cari selama ini kebetulan sekali sedang keluar dari rumahnya. Rumah kayu bercat coklat dengan lampu penerang yang lucu tertempel pada dinding pintu masuk itu, menghiasi rumah kuno tersebut.
"Ya Tuhan, mengapa rumah inipun sangat tidak layak huni. Nak, Ibu datang untuk menolongmu. Semoga kamu tidak menolak tawaran Ibu." batin Isabella.
"Permisi Nak, apakah ini rumah Hannah Louise?" Tanya Isabella berpura-pura tidak mengenal gadis cantik berpakaian sederhana di depannya tersebut.
Gadis bernama Hannah itu memiringkan kepalanya, kemudian ia mengangguk mengiyakan.
"Benar, ada perlu apa ya mencari saya?" tanyanya.
Isabella tersenyum lebar, "Oh Astaga, ternyata kamu sendiri ya? Hahahaha," ia tertawa kecil.
Hannah menggaruk kepalanya yang tidak gatal tersebut. Ada apa ya Ibu ini mencariku,batinnya.
Wajah Isabella tiba-tiba saja memelas, ia kemudian menyentuh kedua tangan gadis itu"Nak, bisakah saya masuk? Ibu ingin sekali berbicara dengan kamu!"
Hannah mengangguk ragu, ia nampak malu-malu mempersilakan Isabella masuk ke dalam rumahnya.
"Terima kasih ya Nak!" Ujar Isabella sembari memasuki kediaman Hannah.
Setelah masuk, Hannah menutup pintunya, dan mempersilakan Isabella duduk di sofa sederhana miliknya "Silakan duduk Bu!" katanya.
"Terima kasih, Nak."
Gadis itu mengangguk, kemudian dia berkata, "Bu, ingin meminum apa? Saya akan menyiapkannya sekalian saya akan membuat camilan untuk Anda."
"Dia memanggilku Ibu, ini pertanda yang baik. Biasanya orang-orang akan memanggilku Madam. Tapi, memang Hannah ini anak kampung, jadi mana tahu sebutanku. Mungkin disini sama rata, memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan Ibu atau Bapak. Ah aku tidak peduli, aku bahagia saat dia memanggilku seperti itu." batin Isabella.
"Ibu, Anda tidak apa-apa kan?"
Isabella menggeleng
"Oh iya Nak, bisakah Ibu membantumu. Ibu sungguh tidak pernah ke dapur sebelumnya, jadi ibu sekalian belajar dari kamu. Bolehkan?" Tanya Isabella penuh harap.
Sementara itu, Hannah mengernyit heran. Ia jadi semakin penasaran, sebenarnya apa tujuan wanita paruh baya itu datang bertamu ke rumahnya. Dia menatap Isabella dari atas hingga bawah, dan sudah tertebak jika Isabella itu bukanlah orang sembarangan.
"Ehm, Iya Bu mari ikuti saya!" Ujar Hannah sembari mempersilakan Isabella mengikutinya.
Mata Isabella berbinar, saat mendengar jawaban dari calon menantunya tersebut.
"Ibu mau minum apa?"
"Ibu, mau minum teh hangat saja. Karena, saat ini sedang musim penghujan."
"Ah iya, baiklah Ibu mari saya ajari anda." kata Hannah.
Isabella mengangguk pertanda setuju.
"Baik Ibu, kalau begitu pertama kita akan merebus air dulu."
Dengan senang hati Hannah memberitahu cara membuat teh hangat. Terlihat sekali ia memang gadis mandiri tidak seperti calon menantunya yang berselingkuh itu, Sofia Delbara. Yang merupakan seorang wanita sosialita yang terkenal di negara ini. Desainer papan atas, yang sangat terkenal di kalangan kelas atas. Memiliki karier yang cemerlang membuat wanita itu lupa diri. Padahal, dulunya ia hanyalah wanita biasa, bahkan Daniel sendirilah yang meminta padanya dan suaminya untuk membiayai pendidikan Sofia. Begitu lulus, Sofia membuka butik pakaian untuk kalangan kelas atas awalnya desainnya tidak disukai. Tapi, sebagai calon mertua yang baik, ia membantu Sofia mengenalkan desain buatan wanita itu pada rekan-rekannya sesama sosialita. Dan usahanya berhasil, Sofia kini telah menjadi desainer sukses dan juga memiliki label pakaian sendiri, yaitu D.S collection.
Namun, sayang sekali kepercayaannya telah dinodai oleh perselingkuhan wanita itu dengan rekan bisnis anaknya. Sudah beberapa kali, ia memergokinya berada di hotel yang sama dengan rekan bisnis putranya tersebut. Membuat dirinya menaruh curiga dan mau tidak mau menyelidiki kedekatan keduanya. Ternyata benar dugaannya, Sofia berselingkuh dengan Mike rekan bisnis putranya. Bukti-bukti perselingkuhan mereka sudah ia dapatkan. Tapi sayang sekali, anaknya itu tidak mempercayai dirinya. Padahal sebagai seorang Ibu, ia tidak ingin melihat putranya menderita. Putranya itu tidak percaya kalau Sofia selingkuh dengan Mike. Padahal bukti-bukti nya sudah sangat kuat, dan Daniel masih tetap tidak percaya. Justru pria itu memutuskan untuk menikahi Sofia tiga bulan lagi.
Hal itu membuatnya sangat kecewa, putranya sendiri tidak mempercayai dirinya sebagai seorang Ibu. Masih terngiang di telinganya, saat Daniel mengatakan kalau itu hanyalah rekayasa. Sebab, jaman sekarang banyak sekali rekayasa seperti itu. Bukan hanya foto, tapi video juga banyak yang bisa direkayasa.
"Ibu, tehnya sudah jadi. Mari kita hidangkan!" Kata Hannah sembari membawa teh buatannya dengan nampan.
Membuat Isabella tersadar dari lamunannya, dan mengangguk mengiyakan,"Baik Nak, terima kasih. Ibu bantu bawa tehnya, biar kamu bereskan saja dapurnya."
"Tidak Ibu, biar saya saja. Setelah menghidangkan teh dan camilan saya akan segera membersihkan dapur, Ibu nikmati saja teh dan camilan nya."
"Baik Nak, terima kasih ya!"
Hannah mengangguk, kemudian ia menyajikan makanan dan minumannya. Setelah itu, ia berpamitan dan kembali ke dapur untuk membereskan peralatan yang tadi dipakainya. Sementara itu, Isabella menunggunya kembali. Sehingga, wanita paruh baya itu duduk begitu sopan menunggu sang calon menantunya.
Bersambung