Aurelia Aureta Jonson pemimpin sebuah organisasi mafia milik keluarga nya, Aurel gadis yang selalu tenang dalam kondisi apapun, seolah dirinya diciptakan tak memiliki emosi.
Dulu Aurel adalah gadis yang ceria, ramah dan baik hati, namun hingga akhirnya kejadian tragis menimpa keluarganya, kedua orang tuanya di bunuh tepat di depan matanya sendiri.
Setelah kejadian itu, Aurel berubah, tidak ada lagi wajah ceria dan senyum manis yang selalu ia tebar pada setiap orang, hidup nya seolah kosong dan hampa.
Aurel mati bunuh diri dengan meledakan bom di markasnya sendiri demi melindungi seluruh anggota nya, namun bukan nya pergi ke akhirat untuk bertemu kedua orang tuanya, Aurel malah terbangun di tubuh perempuan bernama Qiana Evelyn seorang gadis yang menyandang sebagai istri dari Duke tiran.
"Kalau dunia ini kejam, maka kita harus lebih kejam dari dunia"~ Qiana Evelyn (Aurel)
"Kau sangat menarik Dhuces, dan selama nya kau akan selalu menjadi milik ku" ~ Duke Arsenio De Atanius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUKE ARSENIO DE ATANIUS
"Apa Anda lupa? Duke Arsenio pergi tepat setelah pesta pernikahan kalian, kabar nya Duke Arsenio pergi untuk memberantas para pemberontak di wilayah selatan," jawab Rere melihat ke arah Qiana.
"Oh"
Ucap Qiana seadanya, tidak terlalu memikirkan pria yang berstatus menjadi suaminya itu, yang penting sekarang dirinya sudah tahu sedikit banyaknya tentang status tubuh nya yang baru ini.
"Apa ada yang Anda tanyakan lagi Dhuces?" tanya Rere.
Sejujurnya Rere sangat bingung kenapa majikan nya itu menanyakan hal seperti itu, apa terjadi sesuatu yang dengan nya yang tidak dirinya ketahui, pikir Rere.
Majikan mu yang asli sudah mati Re, yang ada di depan mu saat ini jiwa perempuan dari masa depan , perempuan yang paling berbahaya di masa nya🥱
"Tidak! Cukup untuk hari ini, kamu bisa keluar, tinggal kan aku sendiri," jawab Qiana.
"Baik Dhuces," ucap Rere patuh.
"Saya permisi," pamit Rere sopan.
"Hem"
Qiana hanya menjawab dengan gumaman lirih, membiarkan Rere pergi dari dalam kamarnya, karena saat ini dirinya butuh waktu sendiri untuk memahami situasi yang terjadi pada tubuh baru nya ini.
"Kalau dari cerita Rere tadi, saat ini aku sedang hidup dimana sistem kerajaan masih berlaku, Duke? Dhuces? Salah satu tokoh penting di pemerintahan kerajaan," ucap Qiana berpikir dengan keras.
"Dan sekarang aku menjabat sebagai seorang Dhuces, benar-benar tidak bisa di percaya," ucap Qiana menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.
"Tapi baiklah kita jalani kehidupan kedua ini, seperti nya cukup menarik, apa lagi ada beberapa tikus yang seperti nya sudah bosan hidup," lanjut Qiana menyeringai kejam.
"Sekarang tidak ada lagi Qiana Evelyn yang lemah, aku Aurelia Aureta Jonson akan berdiri tegak tanpa takut pada siapapun," ucap Qiana dingin.
"Jika dunia ini kejam, maka kita harus lebih kejam dari dunia," ucap Qiana tersenyum miring.
Qiara berjalan ke arah jendela yang ada di kamar nya itu, jendela besar yang di tutupi oleh kain tirai berwarna putih.
Sretttttt
Tirai jendela itu Qiana buka, menampakkan kegelapan malam yang hanya di sinari oleh rembulan.
"Aku masih tidak percaya aku masih hidup, setelah kejadian itu, dan kini aku hidup di tubuh seseorang yang memiliki masalah hidup lumayan rumit," gumam Qiana mengingat kisah hidup Qiana asli.
"Kemana sebenar nya pemilik asli tubuh ini? Apa sudah meninggal? Tapi bagaimana mungkin, bukan kah Rere bilang tubuh Qiana hanya pingsan waktu itu? Masa tidak ada sebab nya tiba-tiba pingsan dan meninggal gitu? Aneh banget gak sih?" tanya Qiana pada dirinya sendiri.
"Hah... hidup mu benar-benar sangat kacau Qiana, bahkan aku tidak tahu harus percaya sama siapa, rasanya orang-orang yang ada di sekeliling mu itu semua adalah sekumpulan orang-orang munafik, mereka terlalu sempurna di sebut sebagai manusia, karena sebutan binatang lebih pantas untuk mereka," gumam Qiana menatap tajam ke arah depan.
Bola mata birunya itu bersinar terang, seolah menembus kegelapan malam yang sunyi, bunyi jangkrik dan hembusan angin malam itu menjadi saksi bahwa seorang Qiana Evelyn De Atanius telah terlahir kembali dengan jiwa yang lebih kuat, dan lebih hidup dari sebelumnya.
Entah ini petaka atau anugrah, tanpa orang-orang sadari saat ini sosok perempuan sang penguasa dunia bawah telah datang, entah perempuan itu akan menjadi partner atau justru musuh tidak ada yang tahu akan hal itu.
Aurel Aureta Jonson, kembali dengan raga yang berbeda tapi dengan jiwa yang masih sama, jiwanya masih sangat utuh, jiwa perempuan pemberani yang rela mengorbankan nyawa nya demi para anggota nya.
"Qiana Evelyn De Atanius selamat datang dan selamat bergabung di dunia seorang Aurelia Aureta Jonson, dimana dunia tunduk di bawah kuasanya dan bau anyir darah adalah sesuatu yang akan selalu mengikuti kemana pun dirinya pergi," ucap Qiana tersenyum dingin.
Setalah cukup lama berdiri disana, bergelut dengan pikiran nya sendiri, Aurel akhirnya memutuskan untuk kembali menutup tirai jendela nya dan berjalan ke arah ranjang untuk mengistirahatkan tubuh dan juga otak nya.
🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰
Seorang pria dengan pakaian kebesarannya sedang melajukan kudanya dengan kecepatan tinggi di tengah pasukan, tangan nya bergerak liar menebas siapapun yang menghalangi jalan nya.
TRANG
TRANG
TRANG
Suara pedang yang saling beradu terdengar nyaring memecahkan keheningan malam di tengah-tengah hutan belantara yang ada di kerajaan Horse di wilayah selatan.
Saat ini Duke Arsenio sedang memimpin pasukannya, peperangan ini terjadi karena ada pemberontakan yang dilakukan oleh penduduk wilayah selatan.
TRANG
TRANG
TRANG
Mata pria itu berkilat tajam dengan tangan yang menggenggam erat pedang milik nya yang sedari tadi terus menebas kepala para pasukan pemberontakan dari wilayah selatan itu tanpa ampun, iris mata hitam nya memancarkan aura gelap dan mencekam, pedang di tangannya bagaikan api yang siap membakar siapa pun yang berani mendekat ke arah nya.
Dia adalah Duke Arsenio De Atanius, seorang pria berdarah dingin yang terkenal sangat kejam dan tanpa memiliki belas kasihan pada musuh-musuh nya, tatapan mata nya tajam, dan wajah nya selalu terlihat datar, di dalam diri nya dia menyimpan jiwa yang haus akan darah, siapapun yang berani mencari masalah dengan nya, maka tidak ada pengampunan untuk orang itu, sekalipun mereka bersujud dan menangis darah.
Berani mengusik ketenangan Duke Arsenio, maka itu artinya sama saja dengan mereka mengantarkan nyawa nya dengan suka rela.
TRANG
TRANG
TRANG
Tangan yang tampak kokoh itu terus menerus mengayuh kan pedang nya dengan sangat lihai, sudah banyak prajurit dari pihak musuh yang sudah mati dengan keadaan tanpa kepala ataupun tempat tubuhnya terbelah menjadi dua.
CRASSS
CRASSS
"Ck, merepotkan," ucap Duke Arsenio berdecak kesal.
Baju zirah nya sudah berlumuran darah, bukan karena pria itu yang terluka, tapi darah itu darah milik musuh-musuh nya yang sudah berhasil Duke Arsenio kalahkan.
Malam yang seharusnya menjadi malam pertama nya dengan sosok gadis yang baru saja di nikahi nya itu, justru menjadi malam penuh darah, Duke Arsenio sendiri tidak terlalu memikirkan malam pengantin nya yang harus diri nya lewat kan, karena yang seperti kalian tahu, pernikahan nya itu hanya perintah dari Yang Mulia Raja Horse.
Duke Arsenio adalah pria yang hidup nya selalu berjalan lurus, di umurnya yang sudah sangat dewasa pria itu belum pernah sekalipun dekat dengan seorang wanita, bukan karena tidak ada yang mau dengan nya, justru Duke Arsenio yang tidak berminat untuk dekat dengan wanita mana pun yang menurut nya sangat merepotkan.
Duke Arsenio awas nanti jilat ludah nya sendiri, kau belum tahu kan seperti apa sosok wanita yang sudah menjadi istri mu itu🥱
ya iyalah panik.....masa ga....
istri tercinta gitu lho.......
( walau entah sadar ataupun tidak....😁)