NovelToon NovelToon
Isekai To Zombie Game?!

Isekai To Zombie Game?!

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Zombie / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:539
Nilai: 5
Nama Author: Jaehan

Mirai adalah ID game Rea yang seorang budak korporat perusahaan. Di tengah stress akan pekerjaan, bermain game merupakan hiburan termurah. Semua game ia jajal, dan menyukai jenis MMORPG. Khayalannya adalah bisa isekai ke dunia game yang fantastis. Tapi sayangnya, dari sekian deret game menakjubkan di ponselnya, ia justru terpanggil ke game yang jauh dari harapannya.
Jatuh dalam dunia yang runtuh, kacau dan penuh zombie. Apocalypse. Game misterius yang menuntun bertemu cinta, pengkhianatan dan menjadi saksi atas hilangnya naruni manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jaehan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi Buruk

Part 5

Dua jam sebelum Nero mendengar suara teriakan.

"Hah, hah, haaah."

Walau takut, Mirai memberanikan diri menyusuri lorong rumah sakit demi perutnya yang terus berbunyi.

"Lapaaaaaaaaaar."

Sekarang ia sudah dilantai dua setelah menuruni tangga di ujung lorong. Kalau dipikir, sulit rasanya menganggap ini mimpi, sebab perih diperutnya terasa terlalu nyata.

Tanpa disangka ada ruangan yang terang benderang. Dimasuki ruangan tersebut dengan harapan ada seseorang di sana, namun kenyataan berkata lain. Kosong. Yang ada hanya jajaran lemari kaca dan lemari pendingin berisi obat-obatan. Didekati lemari tersebut sebab masih berharap ada sesuatu yang bisa dimakan.

"Hm, ini kan obat untuk ini ... yang ini buat itu ... terus ini juga buat penyakit yang, eh?" Ia tersentak sendiri. "Loh? Kok gue tau ni obat buat apaan. Baru juga liat. Gue kan bukan lulusan farmasi apalagi kerja apoteker." Diusap keningnya. "Mimpi juga gak bakal bikin gue pinter. Kalo orang bisa dapat ilmu pengetahuan dari mimpi mah gak perlu ada sekolah. Tidur aja seharian tau-tau dapat ijazah." Ia pun tertawa sendiri. Tetiba menepuk dahinya. "Ini bukan waktunya ngelawak. Fokus Mirai!"

Lagi-lagi ia seperti orang yang baru sadar akan sesuatu.

"Kok Mirai sih? Nama gue kan ... hm? Hah?" Ia jadi kebingungan. "Gue gak ingat nama sendiri! Kok bisa?! Ini mah baru beneran lawak!" Panik, ditarik semua ingatan tentang dirinya, tetapi seolah semua data itu terblokir oleh kabut tebal. "Aneh! Ini aneh banget! Gue sakit amnesia kali ya?!" Tidak juga, ia ingat masa kecilnya saat berada di sebuah panti asuhan.

Grooooook.

Suara perutnya berbunyi lagi.

"Ah, yang bener aja!" Diperhatikan ruangan ini yang dipenuhi oleh obat-obatan. Untuk ukuran rumah sakit terbengkalai, cukup aneh kalau stok obat-obat ini masih dalam keadaan bagus. Bahkan lemari pendinginnya masih berfungsi.

Ada pintu di ruangan ini. Tanpa ragu Mirai membukanya dan hanya menemukan ruang gudang berisi tumpukan kardus yang menggunung dan hanya berisi berbagai macam obat.

"Haaah, gak penting banget. Obat gak bikin gue kenyang. Sudahlah." Diputuskan untuk keluar saja dari sana. Padahal, tanpa disadarinya tempat ini akan menjadi sesuatu hal yang sangat penting di masa depan.

Akhirnya gadis itu sampai di lantai paling bawah. Dekat desk resepsionis ada ruang tunggu pasien di mana banyak kursi besi yang terpatri ke lantai di letakkan berjejer. Tentu saja hampir semua dalam keadaan yang sudah berantakan dan berkarat. Di atas meja resepsionis terdapat papan tulisan. "Rumah sakit St. Angel," eja Mirai. Sungguh nama rumah sakit yang tidak umum di negaranya.

Tetiba mata Mirai membesar ketika melihat ada mesin penjual minuman otomatis. Lekas saja disambangi dan menemukan jejeran berbagai minuman yang tampaknya masih layak konsumsi. Wajahnya berseri ketika melihat kotak susu.

Ketika berpikir untuk membelinya, ia jadi tersentak lagi. "Mesinnya kan mati. Gimana belinya? Pecahin aja kali ya kacanya? Hm, itu kan nyolong." Rautnya berubah muram. Apa masih penting mikirin moralitas disaat seperti ini? Batinnya bergolak antara kebutuhan dan rasa bersalah.

Grooooook.

"Peduli amatlah! Kalo ada yang protes ntar gue ganti!" Diambil batang besi yang tersungkur di lantai bekas patahan kursi tadi. Lalu tak lama terdengar suara pecahan kaca.

Prang.

Akhirnya Mirai mendapatkan apa yang diinginkan. Sekotak susu cokelat. Saat diperiksa, anehnya tidak ada tanggal kadaluarsa. "Aman gak, ya?" Bahunya hanya bergedik tak menghiraukan kejanggalan tersebut. Saat sedang menikmati rasa cokelat susu yang ternyata masih lezat, terdengar suara mencurigakan. Seperti bunyi sesuatu yang diseret berasal jauh di belakangnya.

Sekujur tubuhnya langsung merinding. Sebab secara pasti suara itu semakin mendekat. Meski tubuhnya jadi beku, ia tetap memaksakan diri menoleh ke belakang demi keselamatan. Apakah orang yang sudah menculiknya akhirnya muncul?

Betapa terkejutnya Mirai kala menemukan sosok wanita berseragam perawat menyeret tubuhnya di lantai. Rambutnya terurai berantakan, sebelah kakinya tampak patah terseret dengan daging yang tercabik. Secara keseluruhan, sosok itu tampak pucat kehijauan di mana jejak darah tercetak laiknya tumpahan cat di pakaiannya.

Sontak Mirai berteriak histeris. Sosok itu terlalu menyeramkan baginya. "KYAAAAAAAA!!!" Mendengar jeritan melengkingnya, makhluk itu bergerak semakin agresif sambil menggeram ganas. Reflek Mirai meraih batang besi tadi, lalu menghantamkannya ke wajah sosok tersebut.

Ujung besinya mengenai pipi si perawat aneh hingga berpaling, bukan hanya sekadar menggores, melainkan merobek pipi hingga ke mulut seolah daging wajahnya terbuat dari lilin. Serpihan daging yang melekat di ujung tongkat besi membuat psikis Mirai terguncang.

Pertama kali dalam hidupnya ia bertindak segila ini. Matanya mulai berair dipenuhi penyesalan. "Ma-maaf, maafkan aku!" Tangannya sampai gemetaran, akan tetapi reaksi yang didapat hanya geraman yang kian mengganas. Sangking takutnya Mirai reflek terus menghantamkan batang besi tersebut ke wajah perawat tadi secara serampangan hingga akhirnya tubuh makhluk menjijikkan itu tersungkur lunglai saat ujung besi mengoyak lehernya hingga nyaris putus.

Air mata sudah membanjiri wajah Mirai, terpukul karena tidak menyangka bahwa ia bisa berlaku sekejam ini. Tangannya gemetar hebat namun tetap terkepal erat menggenggam batang besi tadi seraya memeriksa apakah perawat itu sudah mati. Tetiba tangan makhluk itu mencengkeram pergelangan kaki kirinya, sontak ia menghantamnya lagi secara membabi buta sangking paniknya sambil berteriak seperti orang kesetanan.

Begitu kakinya terlepas dari jeratan jari yang setengah membusuk Mirai tersedak air liurnya sendiri lalu terbatuk keras sambil mundur menjauhi sosok yang kini telah terdiam kaku di lantai. Isi kepalanya serasa berputar, ia harap semua ini hanyalah mimpi buruk semata. Tiba-tiba terbangun di rumah sakit terbengkalai, melihat monster setinggi gedung bermata sebesar ban truk, lalu sekarang perawat yang seperti mayat hidup. Ini beneran mimpi buruk!

Sesuatu hal yang tak diinginkannya kembali terjadi. Suara-suara gemerisik yang lebih besar mulai mendekat. Erangan kesakitan dan geraman disela napas berat terdengar kian jelas berasal dari ujung lorong yang gelap.

Mirai bersiap untuk kemungkinkan terburuk walau hatinya terasa kacau balau. Dan benar saja, sekelompok mayat hidup berpakaian seperti pasien bermunculan dengan jalan cepat yang terseok. Mereka laiknya makhluk mengerikan yang sering muncul di layar televisi. "Itu zombie!!" pekiknya putus asa.

Jumlah sebanyak itu terlalu mustahil untuk dihadapi. Maka dari itu ia lebih memilih melarikan diri, mencoba kabur menuju pintu keluar gedung di mana telah menganga lebar menyajikan kegelapan di luar sana. Tanpa peduli apakah ia akan bertemu monster besar tadi atau tidak, Mirai tetap mengambil seribu langkah tanpa ragu di mana para zombie masih mengekor di belakang.

"Seseorang! Apa gak ada satupun orang di siniiiiiii?! Tolong! Toloooooooong!"

Jeritannya menggema di jalanan yang gelap. Kesunyian telah pecah. Ratusan makhluk menyeramkan yang tadinya hanya terdiam di tiap sudut gelap mulai terpancing oleh pekikan Mirai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!