NovelToon NovelToon
THE BROTHER'S SECRET DESIRE

THE BROTHER'S SECRET DESIRE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Obsesi / Keluarga / Romansa / Pembantu / Bercocok tanam
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Area khusus Dewasa

Di mansion kediaman keluarga Corris terdapat peraturan yang melarang para pelayan bertatapan mata dengan anak majikan, tiga kakak beradik berwajah tampan.

Ansel adalah anak sulung yang mengelola perusahaan fashion terbesar di Paris, terkenal paling menakutkan di antara kedua saudaranya. Basten, putra kedua yang merupakan jaksa terkenal. Memiliki sifat pendiam dan susah di tebak. Dan Pierre, putra bungsu yang sekarang masih berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir. Sifatnya sombong dan suka main perempuan.

Edelleanor yang tahun ini akan memasuki usia dua puluh tahun memasuki mansion itu sebagai pelayan. Sebenarnya Edel adalah seorang gadis keturunan Indonesia yang diculik dan di jual menjadi wanita penghibur.

Beruntung Edel berhasil kabur namun ia malah kecelakaan dan hilang ingatan, lalu berakhir sebagai pembantu di rumah keluarga Corris.

Saat Edell bertatapan dengan ketiga kakak beradik tersebut, permainan terlarang pun di mulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lumatan ganas

Praangg!

Tiba-tiba bunyi barang pecah membuat suasana ruang makan yang cukup hening menjadi tegang. Semua kepala sontak menoleh ke arah sumber suara.

Seorang pelayan muda berdiri membeku di dekat meja saji, nampan di tangannya kosong, sementara pecahan piring berserakan di lantai. Wajahnya pucat, matanya membesar seperti baru saja melihat hantu.

Madam Sin, yang biasanya tak pernah menunjukkan ekspresi berlebihan di depan para tamu, kini melangkah cepat dengan tatapan menusuk.

"Apa yang kau lakukan?" suaranya dingin, nyaris berbisik tapi mampu membuat punggung siapa pun menegang.

"S-saya … saya minta maaf, madam. Piringnya … jatuh," jawab pelayan itu terbata, wajahnya menunduk.

Namun Lady Corris menatap pelayan itu lekat-lekat, seperti menilai sesuatu di balik wajah paniknya.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya tenang, namun suaranya mengandung tekanan. Tentu sebagai tuan rumah dia merasa malu karena ada pelayan rumahnya bekerja tidak becus padahal mereka ada tamu seorang pangeran terhormat. Sekalipun Xavier masih keluarga mereka, laki-laki itu tetap adalah pangeran. Apa yang keluar dari mulutnya tentu saja memiliki kuasa.

Pelayan itu hanya mengangguk cepat, meski tangannya gemetar.

"Ambil pel dan bersihkan," potong Madam Sin.

"Sekarang."

Dua pelayan lain segera membantu, Edel yang berdiri tak jauh dari situ juga hendak membantu tapi Alice menahannya.

"Tidak usah, sudah ada yang membantu." bisik Alice di telinga Edel. Dengan terpaksa gadis itu mengangguk dan berdiri diam di tempatnya. Ketika ia menatap kembali ke depan, tatapannya bertemu dengan Ansel.

Pria itu menatapnya lekat-lekat. Edel tanpa pikir panjang memberikan senyuman tipis ke tuan muda pertama itu, dan pada saat itu juga Ansel segera membuang muka. Mungkin tidak ingin anggota keluarganya melihat dia saling tatap-tatapan dengan pelayan rumah. Edel juga bisa mengerti. Tapi begitu pandangannya berpindah ke Basten, laki-laki itu juga sedang menatapnya. Tatapan yang tidak biasa, seperti ... Marah?

Edel cepat-cepat membuang muka ke arah lain. Ia merinding tiap kali di tatap laki-laki itu. Tuan muda yang paling berbahaya di antara tuan muda lainnya. Tuan muda yang paling lancang dan sangat berani mengobrak-abrik ... Ah, Edel malu membayangkan apa yang sudah di lakukan si tuan muda kedua terhadapnya.

Apa arti tatapan tadi? Kenapa laki-laki itu kayaknya marah sama dia? Aneh.

Basten masih menatap Edel meski gadis itu sudah memalingkan wajah. Tatapan itu dalam, seakan menembus pikirannya, mencari alasan kenapa ia berani tersenyum pada Ansel. Bibirnya tertarik tipis, tapi bukan senyum, lebih mirip peringatan.

Suasana di ruang makan kembali seperti semula setelah pecahan piring dibersihkan. Namun Edel merasa seolah duduk di atas bara. Setiap langkahnya untuk menuangkan minuman atau mengganti piring seperti berada dalam sorotan tak kasat mata.

Makan siang akhirnya berakhir. Pangeran Xavier beserta para tuan muda dan tuan besar Hart beranjak ke ruang duduk, sementara para pelayan sibuk membereskan meja sebelum Lady Corris memanggil pelayan yang memecahkan piring tadi dan memarahinya habis-habisan karena bikin malu di depan pangeran Xavier.

Pelayan itu berdiri di depan Lady Corris dengan kepala tertunduk dalam, wajahnya pucat pasi. Nada suara Lady Corris terdengar tajam, meski ia berusaha tetap menjaga volume agar tidak terdengar ke ruang duduk.

"Berapa kali aku sudah bilang? Jangan pernah membuat kesalahan di hadapan tamu! Apalagi pangeran Xavier! Kau tahu berapa harga piring itu? Dan yang lebih mahal dari piring itu adalah harga diri keluarga ini!"

Pelayan itu hanya menggigit bibir, tidak berani membela diri.

Lady Corris menambahkan dengan suara dingin,

"Kalau ini terulang lagi, kau tidak perlu mengemasi barangmu. Aku sendiri yang akan menyeretmu keluar."

Pelayan itu menunduk semakin dalam, mengucapkan maaf berulang kali sambil menangis. Madam Sin sebagai ketua pelayan tidak bicara apa pun, tidak bisa membela juga karena dia pun hanya pelayan. Lady Corris mengembuskan napas panjang, lalu pergi dengan dagu terangkat menunjukkan keangkuhannya sebagai nyonya besar di rumah ini.

Beberapa pelayan segera menghibur si pelayan yang masih menangis itu, termasuk Edel. Begitulah nasib pembantu. Mereka hanyalah seorang budak yang harus patuh pada majikan.

Beberapa jam kemudian, ketika semua piring sudah bersih dan meja kembali rapi, Edel keluar ke dari dapur untuk mengantar nampan kosong ke ruang persediaan. Langkahnya terhenti ketika dari kejauhan ia melihat Basten berdiri di sudut lorong, bersandar santai dengan tangan terlipat di dada.

Edel menelan ludah. Ia tak bisa mundur karena sudah terlanjur di lihat. Mana tidak ada siapa-siapa lagi di lorong ini. Lorong yang hanya di lewati oleh pembantu yang bertugas mengantar barang-barang. Kebetulan hari ini adalah tugasnya Edel.

Tatapan laki-laki itu langsung mengunci pandangannya. Tidak ada senyum, hanya ekspresi datar yang membuat udara di sekitar Edel terasa menipis.

"Ke sini," ucapnya pelan tapi tegas.

Edel menelan ludah lagi, mendekat dengan langkah hati-hati. Begitu berdiri di depan Basten, pria itu langsung menariknya ke lorong kecil yang lebih gelap dan mendorongnya ke tembok, menguncinya dengan tubuh jangkungnya. Nampan di tangan Edel hampir jatuh tapi sekuat tenaga ia pegang agar tidak jatuh.

Basten mengambil nampan tersebut dari tangan Edel, meletakkan sebentar ke lantai lalu langsung menyerang Edel dengan lumatan ganas di bibir gadis itu.

Edel terperanjat. Napasnya terhenti, tubuhnya kaku menahan kejutan. Basten tidak memberi jeda, tangannya mencengkeram pinggang Edel erat, menahannya agar tak bisa bergerak ke mana pun. Ciumannya kasar, penuh tuntutan.

Edel meronta kecil, mencoba mendorong dada Basten.

"Tu-tuan muda, mmph ..." suaranya terputus saat pria itu kembali menekan bibirnya, kali ini lebih dalam, seperti ingin mengukir tanda kepemilikan.

Ketika akhirnya ia melepaskannya, Basten menunduk, wajahnya hanya beberapa senti dari Edel. Napasnya berat, matanya berkilat seperti bara yang baru ditiup angin.

"Jangan pernah lagi tersenyum seperti itu… pada pria lain." katanya pelan, namun nada ancamannya menusuk seperti pisau dingin di leher. Membuat Edel tidak dapat membantah.

Basten pergi setelah memberikannya ciuman ganas itu. Meninggalkan Edel yang masih bernafas terengah-engah. Bibirnya terasa tebal. Ciuman pria itu masih terasa. Ia mengusap bibirnya lalu menatap kanan kiri, berharap tidak ada yang melihat mereka berciuman. Setelah itu, Edel meraih nampan dengan cepat dari lantai dan berlari kecil ke ruang persediaan.

1
nyaks 💜
lanjutttt💪💪💪
*Septi*
waduh
Nona aan Chayank
Maaf Thor, ini sebenarnya ceritanya zaman apa yaa,, biar kita makin menyelami kisahnya, zaman modern atau zaman dulu...??
Soalnya agk bingung, klo bahas kampus, terus katanya para mahasiswa memakai barang² bermerk semua, layar besar di luar istana saat pesta pernikahan Edel dan Basten, kamar yg TDK dipasangi kedap suara dll, berarti merujuk pada zaman modern saat ini.
Sedangkan saat para penjaga mendatangi kamar Mirabel katanya pakai obor, Mirabel juga berjalan menuju kamar nya, cahaya obor membuat siluet tubuh nya memanjang. Terus penjaga di penjara berdiri dg tombak dan pedang, merujuk pada masa lampau...😄
Aku kok jadi bingung nempatinnya yaaa...?? 😄😄🙏🏻🙏🏻
Bunda Abi
gimana kisah Ansel Thor
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪
Bunda Dzi'3
Ansel kmu jatoh hati Sma kaka kembarnya Mirabel aja Adelice 🤭😄
Dwi Winarni Wina
Basten secepatnya kilat berlari mendengar suara istrinya berteriak, putri fiora sangat syok dan ketakutan ada mayat pelayan tergeletak dilantai...

Basten sempat dibakar api cemburu melihat istrinya berada dipelukan kakaknya ansel, jgn salahpaham dulu basten ansel hanya ingin menenangkan edel lg ketakutan dan syok...

Paling ulah selir agnes yg bikin huru-hara dan heboh, pangeran xavier dan basten lg selidiki dan mencari bukti-bukti yg kuat dalang utama kematian camelia dan lusinda metong diracuni...

Selir agnes sangat jahat dan licik skl pasti tidak akan meninggalkan jejaknya, basten hrs hati-hati dan waspada nyawa istrinya pasti dlm bahaya, basten jgn sampai lengah menjaga dan melindungi istrinya.....

lanjut mae.....
Aditya hp/ bunda Lia: Iya pasti ini ulahnya si selir Agnes si biang kejahatan ...
total 1 replies
Zaujatu Poer
makin makin deh tu selir mmm
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
edel apa fiora itu ya
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
jgn nti edel makin dilirik
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐞𝐢𝐧𝐠𝐞𝐭 𝐪𝐮 𝐤𝐞𝐥𝐢𝐧𝐜𝐢 𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐛𝐤𝐧 𝐤𝐮𝐜𝐢𝐧𝐠, 𝐤𝐧𝐩 𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐛 𝐢𝐧𝐢 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐮𝐜𝐢𝐧𝐠😄😄🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
🙈🙈kog ikutan tegang ya
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
modus Helena tuh alasan ada kasus
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
jgn ketiganya ya
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
jgn sampai kayak basten kemarin ya ansel
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
semoga basten serius sama edel
Dian Rahmawati
knp nih edel
Umiie'ne Naza
biar mereka, si kembar sama adel belajar bela diri tor biar kuat
Fitria Syafei
Waduh kenapa ntuh Fiora 🙄 Kk yang baik kereen 😍😍
Rita
?????????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!