di dunia ini tidak ada yang tercipta sempurna tapi pertemuan dengan mu adalah awal dari kesempurnaan......
karna kesempurnaan tidak sepenuh nya terletak padamu, tapi pada pandanganku yang melihatmu dengan cara yang seutuhnya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saila Alka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
scene 35 runtuh
Setelah mengantar Natha pulang, Jonathan juga pulang ke rumah nya. Setelah Jonathan sampai, ia berdir mematung didepan rumahnya, entah apa yang harus ia katakan kepada ibunya.
Jonathan menghembuskan nafas kasar, dengan langkah berat ia masuk ke rumah nya. Jonathan membuka pintu rumah dengan hati hati.
"Baru pulang?! " Tanya Karina yang sudah berdiri di hadapan Jonathan.
"Ma.... Mami!! "
"Kamu habis dari mana?! "
Jonathan tidak menjawab pertanyaan Karina, ia langsung menarik Karina untuk duduk di kursi tamu.
"Mi.... " Panggil Jonathan duduk di samping Karina.
"Ini udah jam 10 Jonathan.... Bahkan kamu pergi sama Natha... Dia itu perempuan!! Kamu tahu kan?! "
"Mi.... Jonathan jaga Natha dengan baik, mama Natha juga gak marah karna dia tahu kalau Natha pergi sama Jonathan!! Tapi...... "
"Tapi?! "
"Mi.... Kita beresin barang barang sekarang, sama Al juga!! " Ucap Jonathan memberanikan dirinya.
"Lho, kenapa?! " Tanya Karina kebingungan.
"Mi.... Bang Jonathan udah pulang?! " Tanya Al yang datang menghampiri keduanya, Al mengucek matanya khas orang baru bangun tidur.
"Kok kamu bangun?! " Tanya Karina.
"Al denger suara mobil bang Jonathan!! "
"Al.... Beresin barang barang kamu sekarang!! " Titah Jonathan.
"Ngapain?! " Tanya Al heran.
Al menghampiri Jonathan dan Karina, ia duduk disamping keduanya.
"Mi.... Al.... Jonathan bingung mau ngomong apa, Jonathan gak tahu harus gimana..... Tapi, kali ini Jonathan mau bilang.... Kalau kita harus pergi dari sini, kita udah gak perlu ada urusan apa apa lagi sama papi!! "
"Maksud kamu apa Jonathan?! " Tanya Karina mengguncang tubuh Jonathan pelan, matanya mulai mengeluarkan air mata.
Al hanya diam, ia mendengarkan penuturan Jonathan, namun sekarang Al juga merasa ada hal aneh pada Jonathan.
"Papi.... Dia..... Lakuin kesalahan yang sama!! " Tutur Jonathan.
Karina terdiam, ia tidak berkata apa apa, ia langsung berjalan menuju ke kamarnya.
"Jonathan..... Al.... Ayo kita pergi!! Beresin barang kalian sekarang juga!! " Titah Karina tanpa menatap keduanya.
"Bang.... Lo gak boong kan?! " Tanya Al.
"Gue yang jadi saksi!! "
"Dasar bangsat!! " Umpat Al.
***
Natha diam di kamarnya, ia belum bertemu dengan orang rumah. Ia sebelum nya sudah mandi dan mengganti pakaian nya dengan piyama tidur.
"Gimana ya tanggapan mereka soal rambut aku!! " Batin Natha, ia melihat pantulan diri nya dari cermin. Terlihat beda jauh dari sebelumnya, namun jujur saja Natha suka gaya rambutnya yang sekarang.
"Natha! " Panggil Kirana dari luar.
"Masuk aja mam !! " Sahut Natha.
"Kamu baru pulang?! " Tanya Kirana.
"Iya mam... " Jawab Natha menoleh pada kirana.
Kirana duduk di atas ranjang Natha, ia memperhatikan Natha.
"Kamu...... Kamu pakai poni?! Sejak kapan?" Tanya Kirana.
"Tadi mam..... Jonathan bawa aku ke salon, dia bilang rambut aku harus diginiin!! " Ujar Natha mengibaskan rambut nya.
"Iiih, bagus Natha, anak mama cantik banget!! " Ucap Karina mencubit pipi Natha gemas.
"Beneran ma?! "
"Iya.... Ternyata selera Jonathan bagus juga ya!! "
"Iiih, mama..... "
"Kamu tadi kemana sama Jonathan?! Tumben lama banget..... Dari pulang sekolah, bahkan sampai larut malam lagih!! "
"Tadi..... Natha..... "
"Iiih, masa harus bilang sih kalau baru aja dari hotel, kan nanti mama bakal mikir hal yang gak bener, ntar gak diijinin lagih pacaran sama Jonathan! " Batin Natha.
"Natha!! " Panggil Kirana membuat Natha sedikit terkejut.
"Eh... Tadi Natha ke salon, terus ke kafe, ke taman... Udah!! " Jawab Natha jujur.
"Ah.... Ya udah, asalkan kamu sama Jonathan, mama gak bakalan khawatir kok!! "
"Ya udah, mama pergi tidur ya.... Kamu juga tidur sekarang, udah malem!! "
"Iya mam.... "
Kirana keluar dari kamar Natha, sementara Natha senyum senyum sendiri.
"Ye.... Mama percaya banget sama Jonathan.... Berarti kita deket itu udah direstuin sama dua keluarga!! Ye..... " Ujar Natha meloncat loncat girang.
"Woy.... " Suara teriakan itu mengejutkan Natha.
"Kak.... " Panggil Natha saat melihat Anggi yang sudah berdiri di depan kamar nya.
"Aduh.... Lupa lagi pintu nya gak ditutup!! " Gumam Natha.
"Ngapain loncat loncat?! " Tanya Anggi menahan tawanya.
"Iiih, nggak kok! "
"Cepatan tidur..... Jangan berisik!! " Ujar Anggi lalu pergi.
"Oke..... "
Natha berjalan menutup dan mengunci pintu kamarnya.
"Kira kira.... Jonathan gimana ya! " Gumam Natha tiba-tiba teringat akan Jonathan.
"Semoga semuanya baik baik aja.... "
***
Jonathan menarik kopernya, di punggung nya juga ada tas berukuran sedang. Karina dan juga Al melakukan hal yang sama, mereka benar-benar akan meninggalkan istana ini.
"Mi...... Kita mau kemana?! " Tanya Al.
"Kita pulang ke rumah nenek kamu ya..... " Ujar Karina.
"Gak usah mi.... Nanti malah ngerepotin nenek!! Jonathan udah siapin semuanya kok!! " Timpakan Jonathan.
"Kamu yakin?! "
"Kalian gak usah khawatir.... Ya!! "
"Kalian mau kemana?! " Tanya seseorang saat tiba-tiba pintu rumah mereka terbuka.
Mereka tidak menghiraukan pertanyaan nya, mereka hanya tersenyum sinis dan kembali berjalan.
"Kalian mau kemana?! " Tanya nya lagi.
"Dasar jalang!! " Umpat Jonathan memukul orang itu.
"Pi.... Jangan halangin kita, kita lebih baik keluar dari rumah ini!! " Ujar Al.
Hendra yang tersungkur dilantai membulat kan mata terkejut. Jonathan memukulnya dengan sangat keras, tentu saja tenaga Jonathan tidak bisa dilawan.
"Mas.... Kamu jahat!! Kita udah percaya sepenuhnya sama kamu, tapi kamu malah ngilangin kepercayaan kita!! " Teriak Karina marah.
"Aku.... Aku minta maaf.... " Hendra memeluk kaki Karina.
"Pergi.... " Ucap Karina mendorong Hendra.
"Karina.... Jonathan... Al.... Maafin papi!! "
"Nih.... Tanda tangan!! " Karina melemparkan kertas pada Hendra. Hendra menatap kertas itu, surat itu adalah surat gugatan cerai.
"Nggak.... " Hendra menyobek kertas itu.
"Awas lo!! " Al juga memukul Hendra, ia tidak tahan kalau nanti Karina malah semakin terluka karna nya.
"Papi rela di pukul.... Papi rela.... Asalkan kakian jangan pergi...... "
"Kenapa sekarang malah mohon mohon sama mami?! Kenapa gak datang aja sama tuh cewek!! " Ujar Jonathan.
"Udah mi.... Buang buang waktu!! "
Ketiganya pergi keluar rumah, meninggal kan Hendra yang sedang meratapi kesalahan nya.
"Maafin papi..... Kasih papi kesempatan!! " Teriak Hendra mencoba mengejar mereka.
"Nggak akan pernah ada lagi kesempatan! "
***
Jonathan berdiri di depan satu rumah, rumahnya tidak sebesar rumah yang dulu, tapi ini juga rumah yang mewah. Rumahnya tidak jauh dari rumah yang kemarin, bahkan rumah ini lebih dekat ke sekolah daripada rumah sebelumnya.
"Jonathan.... Ini rumah siapa?! " Tanya Karina.
"Rumah Jonathan mi.... "
"Rumah kamu?! Dari mana? "
"Lain kali Jonathan cerita, tapi kali ini kita istirahat dulu ya.... " Ucap Jonathan memeluk Karina.
"Ayo mang, bi.... " Ajak Jonathan kepada pembantu dan satpam rumah nya dulu.
Jonathan, Al, dan Karina mengajak pegawai nya untuk ikut dan bekerja di rumah mereka, tentu saja pegawai nya itu setuju. Mereka sudah bekerja lama dengan Karina.
Jonathan tidak membawa apapun dari Hendra, kecuali pakaiannya dan juga satu mobil yang memang sudah menjadi miliknya dari dulu.
Setelah memberi arahan kepada pembantu dan satpam nya, Jonathan pergi ke kamar nya yang baru. Rumah ini milik Jonathan, ia sudah memilikinya dari semenjak ia masuk SMA. Jonathan menjadi pemilik 4 cafe yang berada di sana, namun keluarga nya pun tidak mengetahui itu, Jonathan membangunnya dari nol sendirian. Jonathan membayar tukang beres beres, jadi rumah ini selalu ada yang membereskan setiap hari. Awalnya Jonathan bermaksud ingin menjadikan rumah ini sebagai rumah untuknya kalau sudah kuliah nanti, tapi ini lah yang terjadi.
Jonathan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang, ia tidak membereskan barang barang nya sekarang karna ia sangat lelah.
Jonathan mengambil ponselnya, ia berniat untuk menelpon Natha.
Jonathan
Tha..... Kamu udah tidur?!
Natha
Belum....
Karna Natha membalas dengan cepat,Jonathan langsung menelpon Natha.
"Halo..... "
"Halo..... Kamu gimana?! "
"Gimana apanya?! "
"Ish!! "
"Iya.... Aku baik baik aja, semua selesai.... Sekarang kita pindah rumah!! "
"Pindah kemana?! Jadi makin jauh dong rumah kita !! "
"Nggak kok, malah makin deket!! "
"Deket... Emangnya kamu pindah kemana?! "
"Besok aku tunjukin ya.. ... "
"Oke.... "
"Tumben kamu belum tidur, ini udah jam 12 lho.... "
"Aku..... "
"Jangan bilang kalau kamu lagi nunggu aku telpon! "
"Hehe.... " Terdengar suara tawa kecil dari sebrang sana.
" Natha..... Maaf ya kalau kejadian tadi ganggu kamu!! "
"Gak ganggu kok.... Aku malah lebih baik kalau kamu tahu yang sebenarnya!! "
"Hmmmm"
"Bahkan kalau aku di posisi kamu, entah apa yang akan aku lakukan sekarang!! "
"Kamu care banget... "
"Harus dong, kan aku harus jadi orang yang baik!! "
Jonathan kembali mengukir senyumnya, ini bukan saatnya untuk Jonathan selalu bersedih, biarlah apa yang terjadi berlaku sebagaimana mestinya.
"Udah... Kamu tidur ya!! "
"Iya.... "
"Sampai ketemu besok! Good night!! "
"Night!! "
***