Suamiku Ternyata Seorang Bos

Mereka memasuki kamarnya dengan perasaan tak karuan...gugup juga malu untuk sekedar saling menatap,

Maura langsung masuk ke ruang ganti untuk berganti pakaian dengan baju tidur...."sungguh menjijikan suara-suara itu, apa memang seenak itu ya sampai suaranya sangat lepas, , !" gumam Maura memukul kepalanya sendiri karena pikiran mesum nya ..." ish... Apa sih yang aku pikirkan" Maura menggelengkan kepalanya cepat.

Lalu membuka lemari pakaian nya yang sangat besar itu, yang Maura buka ini khusus pakaian tidur, dia mengambil piyamanya yang terlihat lebih sopan dari biasanya, karena saat masih sendiri, Maura selalu memakai lingerie saat tidur, karena menurutnya itu sangat nyaman.

dengan cepat ia berganti, lalu keluar dari ruang ganti nya , bebarengan dengan Dave yang juga baru keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk Sepinggang, juga rambutnya yang masih basah ia gosok menggunakan handuk kecil sampai terasa sedikit kering, lalu mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambut panjang sebahunya agar lebih kering lagi.

Glek....

Maura menelan ludahnya sendiri melihat pemandangan indah di depannya, wajahnya memerah malu, Maura sudah terbiasa melihat laki-laki bertelanjang dada, tetapi biasa saja menurutnya, berbeda sekali dengan suaminya ini, begitu sangat menggoda, bahkan bulu-bulu halus yang tumbuh di dadanya seakan berteriak memanggil dirinya untuk di belai.

" ish....apa yang kau pikirkan Maura" ucap Maura dalam hati, lalu menggelengkan kepalanya.

Dave yang melihat tingkah aneh istrinya merasa heran. Dia melihat Maura dari pantulan cerminnya, setelah memastikan rambutnya kering, Dave berbalik badan lalu berjalan mendekat ke arah istrinya itu.

" kamu kenapa...?" tanya Dave menggoda Maura, padahal ia tahu apa yang sedang di pikirkan istrinya itu.

" tidak apa-apa, Kenapa mandi lagi ...?, tadi sebelum pulang kan sudah mandi..?." tanya maura penasaran.

" aku terbiasa mandi sebelum tidur, kalau tidak, maka , tidak akan nyenyak " jawab Dave lalu mengambil pakaian ganti yang sudah di siapkan oleh Maura di atas ranjangnya...dan memakai pakaian di depan Maura, Maura langsung membalikkan badannya karena malu, kalau melihat suaminya berganti pakaian.

Dave terkekeh geli melihat tingkah istrinya yang lucu." sudah selesai, kau bisa berbalik badan" kata Dave yang hanya memakai celana pendeknya saja.

" kenapa baju nya ti tidak di pakai...?" tanya Maura dengan wajah memerah.

" malas...." lalu Dave naik ke ranjangnya tanpa memperdulikan istrinya yang masih berdiri seperti orang bodoh.

Dave berbaring, terlentang lalu menutup kedua matanya. kedua tangannya ia gunakan sebagai bantalan kepalanya, sehingga terlihat jelas bagian atas tubuhnya yang tercetak jelas seperti roti sobek,

Lagi-lagi Maura menelan ludahnya kasar, sungguh tidak aman kali ini, tubuhnya merasa panas, melihat pemandangan yang memanjakan mata nya itu.

Lalu Maura berjalan ke arah dinding untuk mematikan lampunya dan menghidupkan lampu tidur nya yang berada di atas nakas. Dia ikut bergabung dengan suaminya dengan hati-hati, masih seperti biasa, bantal Sudah tersusun rapi di tengah-tengah mereka untuk memberi jarak, walaupun saat bangun, bantal itu sudah berserakan di lantai.

Maura ikut terlentang, memejamkan matanya sejenak untuk merilekskan tubuhnya agar tidak kepanasan, lalu membuka matanya kembali, bedanya dia terus menatap langit-langit kamarnya.memikirkan persoalan hidupnya yang terasa rumit, usianya beberapa hari lagi sudah memasuki dua puluh dua tahun, tetapi dia belum mencari tahu tentang keluarganya yang sebenarnya.

Dave membuka ke-dua matanya kembali, setelah mendengar Maura mendesah pelan

"huft...."

Dave memiringkan tubuhnya menghadap ke arah istrinya.

" ada apa....?, Kenapa belum tidur...?" tanya Dave lembut.

" aku sedang memikirkan nasibku nanti, mereka selalu menyebutkan ada kejutan besar di usiaku yang ke dua puluh dua yang akan berlangsung beberapa hari lagi setelah pernikahan Nina." gumam ana yang masih menatap langit-langit.

Dave berfikir sejenak, apa yang sebenarnya akan terjadi," sebentar...." Dave bangkit dari tidurnya dan berjalan ke arah tas yang menggantung di belakang pintu, kemudian mengambil laptop canggihnya dan membawanya kembali ke atas ranjangnya, Maura hanya memperhatikan suaminya tanpa mau bertanya.

Maura membelalakkan matanya ketika melihat laptop suaminya , karena dia tahu harga laptop suaminya itu sangat fantastis, tidak mungkin , yang hanya seorang sopir biasa bisa memiliki laptop seperti itu, bahkan harganya bisa untuk membeli mobil . Maura hanya diam, melihat apa yang akan suaminya itu lakukan dengan laptop canggih itu.

Dave membuka laptopnya dan menghidupkan, tangannya dengan lincah menari-nari di atas keyboard-nya, Maura sampai mengucek kedua matanya karena terkejut melihat kecepatan suaminya dalam mengetik." ini luar biasa'" gumam Maura pelan, Dave tersenyum melirik sejenak wajah frustasi istrinya, lalu kembali lagi ke arah layar laptop nya, dan ....

Klik....

Terpampanglah layar cctv di ruang kerja keluarga ini, " ini terlalu mudah untuk di bobol" gumam Dave tersenyum mengejek.

Dave mengotak-atik tanggal nya, dan mencari tanggal di mana dirinya baru datang...tetapi tidak ada hal yang mencurigakan....

Kemudian memundurkan tanggalnya lagi...

"stop...." Maura mencegah Dave saat melihat sebuah ruang rahasia yang ternyata ada di ruang kerjanya terbuka sedikit , di belakang rak buku yang sangat besar ternyata ada sebuah ruangan rahasia yang tidak di ketahui oleh Maura.

Dave juga memperhatikan itu." kau tahu itu ruangan apa...?" tanya Dave pada Maura yang di jawab oleh gelengan kepalanya.

" kalau begitu kita kesana sekarang, mumpung mereka sedang tidak dirumah.

Maura mengangguk setuju,"menunggu tengah malam saja, memastikan semua orang sudah tertidur" kata Maura dengan raut wajah penasaran. karena dirinya pun sudah tidak sabar ingin segera masuk ke ruangan itu dan mencari tahu ruangan apa itu sebenarnya.

Dave mengangguk, lalu mengotak Atik laptopnya kembali, mencoba untuk mencari tahu lebih lanjut, sampai matanya terbelalak , " huft" Dave menghela nafasnya kasar, matanya ternodai oleh perbuatan mesum mantan tunangan istrinya itu sedang berbuat enak-enak di ruang keluarga." sial, binatang memang tidak tahu tempat" gumam Dave pelan, wajahnya memerah lalu menutup laptopnya tanpa mematikan dulu, tubuhnya menegang, antara berhasrat juga malu melihat dua orang yang sedang saling mencari Kepuasan, begitupun juga Maura , wajahnya menunduk malu, tak sengaja melihat kejadian seperti itu lagi.

Maura beranjak dari ranjangnya " aku mau ke dapur dulu, mau mengambil air minum, kebetulan air putih habis" ucap Maura menunjuk gelas yang ada di atas nakas yang sudah kosong, padahal ia ingin cepat-cepat kabur dari situasi yang menegangkan ini.

" sial sekali," gerutu Dave, lalu berjalan ke arah balkon untuk mendinginkan kepala nya. Tadi sebelum masuk ke kamar, Dave mendengar suara-suara laknat, sekarang malah melihat adegannya secara langsung, meski tidak terlalu jelas, karena mereka masih mengenakan pakaian meski tidak lengkap.