Setelah semua berjalan dengan lancar kanaya berpamitan kepada bos dan ibunya karena ia akan pergi mengikuti eva di bali. Kanaya akan hidup jauh dengan adik dan ibunya.
"Ibu, kanaya akan pergi jauh, doakan kanaya supaya bisa menjadi orang kaya ya bu."
"Pasti nak ibu akan selalu mendoakan mu. Tapi kamu sudah benar benar memikirkan semuanya dengan matang nak?"
"Sudah bu, kanaya sudah yakin dengan keputusan yang kanaya ambil."
"Ingat ya nak, kamu harus terus menjaga diri, jangan lupa untuk selalu memberi kabar ke ibu."
"Iya bu, bella kakak titip ibu ya, jaga ibu baik baik, kamu sekolah yang pintar dan yang benar ya bel."
"Iya kak. Hati hati ya kakak di sana."
"Jaga diri kamu baik baik ya nak di sana, ibu mencintaimu, " dengan wajah berkaca kaca seakan akan berat untuk berpisah dengan kanaya.
Begitupun dengan kanaya yang sudah menenteskan air matanya karena akan pergi meninggalkan ibu dan adiknya.
"Da da ibu, bella. " Ucap kanaya dengan melambai lambai tangannya sambil berjalan menuju mobil eva, karena eva menjemput kanaya di rumahnya.
Mereka pergi ke bali dengan mengunakan mobil pribadi eva yang ia bawa pulang ketempat ibunya.
"Aku sudah menekatkan semua keputusan ku, apapun yang terjadi itu sudah menjadi resikoku walaupun berat meninggalkan ibu dan bella." Kata kanaya di dalam hatinya sambil melamun dan menyandarkan kepalanya di jendela mobil.
"Kamu kenapa nay? Kamu baik baik saja kan ?"
"Sebenernya berat dalam hatiku untuk meninggalkan mereka sendiri di sini va, dari kecil aku selalu bersama sama dengan adik dan juga ibuku,"
"Mungkin karena kamu belum terbiasa hidup berpisah dengan mereka nay, "
"Iya va, semoga setelah aku ikut kamu kerja di bali bisa merubah semua nasipku dan aku bisa menyekolahkan adikku sampai tinggi dan bisa membuat ibuku bahagia ya va.
"Pasti bisa, percaya deh sama aku. Kamu tau kan aku seperti apa? Dari kecil aku sudah hiduo susah dengan ibuku, tau sendiri kan ayah ku gila judi mabuk suka sekali kdrt ke ibuku nay, aku dulu kan sering verita sama kamu tentang kondisi keluarga ku seperti apa nay."
"Iya va, aku paham, hidup kenapa penuh perjuangan gini ya va. Hufftt... "
"Ya sekarang coba kamu berfikir lagi, kamu mengorbankan diri kamu sendiri untuk meninggalkan mereka juga semua demi mereka. Dan kamu juga sudah tekat ingin berjuang demi membahagiakan mereka kan nay."
"Iya va, "
"Maka dari itu nay kita memang harus hidup mandiri, yang utama adalah UANG nay, uang itu segalanya."
"Tapi va, aku minta maaf ya sebelumnya, terus sekarang nasip ayah kamu gimana?
"Semenjak aku punya uang banyak, ayah aku dulu sering pulang uring uringan minta duit ke pada ibuku nay. Ayahku tahu kalau aku sering mengirim uang banyak ke ibuku, tetapi ibuku tidak memberi sepersen pun uang untuk ayahku, hingga akhirnya ibuku di tampar sampai terjatuh pingsan, untung ada tetanggaku yang melihat kejadian itu, langsung deh aku proses semua kejadian itu ke pengadilan dan sekarang ayah aku masuk penjara karena kekerasan. Terus aku yang mengurus surat surat perceraian orang tua ku di pengadilan agama supaya ibuku bisa lepas dari belenggu setan seperti ayahku itu."
"Ya ampun ayahmu kejam sekali sih va, kenapa dia tega memperlakukan ibu mu seperti itu."
"Yah namanya juga laki laki berengsek, yang dia pikirkan hanya uang , judi dan mabuk. Maka dari itu aku menjual diri sssuupppaaaayyyaaa... " Seketika eva berdiam karena ia keceplosan berbicara.
"Apa va ?!"
"Yah ke ceplosan deh ,, "
"Kamu serius va ?!"
"Iya lah nay, aku serius , aku memang di bali bekerja menjual diri aku nay, kenapa kamu kaget ?"
"Berarti aku juga akan seperti kamu di sana va?"
"Ya terserah kamu, hidup itu pilihan nay, kalau kamu ingin kaya , lakukan seperti caraku, karena sudah terbuktikan semua hasil dari aku menjual diri aku bisa membeli barang barang mewah."
"Tapi va?"
"Tapi gimana? Masih mau ikut aku kerja di bali enggak atau kamu membatalkan semua rencana kamu dan mengubur dalam dalam semua impian impian yang sudah kamu rencanakan, untuk menjadi orang kaya ?"
"Aku takut va.."
"Kamu takut apa sih nay? Kenapa harus takut."
"Takut saja dengan orang orang hidung belang karena mereka sering memaksa kita dengan semena mena menggunakan uang."
"Loh kan memang yang kita perlukan uang nay, nikmati saja pekerjaannya, aku yakin lama lama pasti kamu terbiasa."
Terdiamlah sekejap kanaya saat mengetahui perkerjaan eva di bali. Ia seperti tidak menyanggupi dan ingin membatalkan rencananya semula. Namun, ia selalu mengingat ingat betapa berat ibunya mencari uang sendiri.
"Nay, nay, hallo.."
"Eehh iya va,"
"Kamu kenapa ngalamun ?"
"Aku hanya berfikir apakah aku bisa va bekerja sepertimu itu?"
"Bisa bisa, percaya deh sama aku."
"Aku harus banyak belajar dari kamu ya besok."
"Udah sekarang kamu enggak usah berfikir yang bukan bukan, tujuan utama kamu apa sekarang ?"
"Pengen jadi orang kaya va."
"Ya udah, lanjutin saja tujuan kamu itu. Toh di sana juga ada aku, yang utama adalah kita mencari uang sebanyak banyaknya dengan menikmati pekerjaan yang akan kita kerjakan nay.
"Iya va , aku percaya kamu."
"Ya udah kita bahas lanjut ceritaku tadi ya. Dari situlah aku bisa mempunyai banyak uang aku memang dulu selesai sekolah langsung ke pengin kerja. Bisa dapetin duit banyak dan bisa memenjarakan ayahku yang berengsek itu. Karena aku sejak kecil sudah menjadi pemuas nafsu ayah ku nay, kamu baru tahu kan ceritaku ini ? Jadi aku tidak bisa menaruh perasaan ku dengan laki laki. Aku melihat semua laki laki itu brengsek."
"Aku turut prihatin ya va dengan keadaanmu dan kehidupan mu, aku tidak tahu ternyata kisah hidupmu memang sungguh berat. Kita sejak kelas 1 smp kan sering bermain bersama tetapi kenapa kamu tidak pernah menceritakan semua itu va."
"Iya nay, aku memang tidak mau menceritakan ke pada siapapun atau ke pada ibuku, aku hanya memendam sendiri kisahku. Ayahku itu pun juga mengancam aku, "
"Mengancam apa va?"
"Esok jika aku sudah lulus smp aku akan di jadikan alat untuk dia bisa mendapatkan uang banyak. Berengsek kan nay."
"Iya ayah macam apa itu . Dia memang pantas mendapatkan hukuman yang dia jalani sekarang va. Kamu yang sabar ya."
"Makanya aku enggak mau melanjutkan sekolah lagi, dulu selesai ujian nasional aku langsung kabur ke bali. Di sana aku enggak megenal siapapun. Aku kabur karena aku takut ancaman dari ayah ku itu nay, dan di bali aku bertemu dengan dion, kamu ingat kan dion yang waktu itu aku kenalin kamu saat di bioskop?"
"Iya iya inget aku va, "
"Nah sebenernya dia itu duda anak 1, dia orang kaya, dia juga berulang ulang kali mengungkapkan semua isi hatinya kepadaku kalau dia cinta sama aku nay, tetapi aku tidak pernah menanggapi dan merespon, aku hanya menganggap dia sebagai teman dekat, "
"Kenapa va?"
"Ya aku udah bener bener enggak percaya sama laki laki nay,"
"Tapi gak ada salahnya kan kalau kamu mencoba membuka hati untuk dia."
"Susah nay, aku sudah berulang kali mencoba tapi tetap saja aku tidak bisa menerimanya. Ya ampun aku jadi curhat sama kamu."
"Enggak apa apa va, kita kan teman. Kita saling berbagi pengalaman saja va."
"Ha ha ha.. yah gitu deh nay panjang ceritanya."
"Berat ya ternyata kisah hidup kamu va. "
"Biasa aja sih nay, masih banyak yang lebih berat dari pada aku nay, ya ampun gak kerasa kita udah sampai tol ya nay."
"Iya va. "
Mereka berbincang bincang hingga tidak sadar jika mereka sudah hampir dekat dengan perbatasan.
Bersambung..
⭐⭐⭐⭐⭐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Dwi Ayu
lanjut thorr ...semangat
2021-02-24
0
Elina💞
lanjut
2021-01-17
0
Adinda
mulai menarik
2020-08-08
0