pindah rumah

Selesai makan, mereka kemudian kembali ke rumah. kanaya lalu pergi begitu saja setelah mengantarkan ibu dan juga adiknya ke rumah, sebab dirinya sudah mempunyai janji bersama om burhan.

 

“akhirnya sampai di rumah juga.” Ucap ranti yang turun dari mobil.

 

“ibu, kanaya langsung aja ya. Soalnya kanaya sudah ada janji mau pergi sama teman – teman. Besok kalau kanaya mempunyai waktu senggang kanaya akan main.”

 

“bener kamu nggak mampir dulu?”

 

“iya bu. Maaf ya.”

 

“ya sudah kalau begitu. Kamu hati – hati di jalan ya nak pulangnya nanti.”

 

“iya bu.”

 

“kak, bella ikut. Kakak kan cuman mau pergi sama teman – teman kakak. Bella ikut ya kak.”

 

“kalau kamu ikut, terus kamu tidur di kosan kakak?”

 

“iya boleh kak. Lagian besok bella sudah mulai libur sekolah kak.”

 

“bel, sudah lah kamu ini. siapa tahu kakak kamu bertemu dengan teman – temannya karena ingin membahas sesuatu yang penting. Kamu ini.” kata ranti.

 

“iya, lain kali ya bel. Kakak akan mengajak kamu besok.”

 

“beneran ya kak. Ya, bella kan cuman ingin main sama kakak saja bu.”

 

“dasar kamu ini. pintar sekali cari – cari alasan.”

 

“emm... kalau begitu kanaya pamit ya bu.”

 

“iya nak. kamu hati – hati ya.”

 

“owh, iya bu. Besok kalau ibu dan bella jadi mau pindah ke rumah baru, kasih kabar kanaya ya bu. Biar kanaya besok membantu ibu.”

 

“iya pasti itu nak.”

 

“ya sudah, kalau begitu kanaya pergi ya bu.”

 

“iya nak.”

 

“hati – hati ya kak.”

 

**

“maaf kan aku ya bu, aku sangat berdosa besar kepada ibu. aku tahu semua yang aku lakukan ini salah. Kanaya bukan lah anak yang baik untuk ibu. aku menjual diri hanya untuk mencari uang. Kalau ibu tahu yang sebenarnya tentang kehidupanku yang sekarang aku jalani, ibu pasti sangat kaget- atau bisa jadi ibu sangat membenciku. Aku harus pintar – pintar menyembunyikan ini semua dari ibu dan bella. Uang, uang dan uang yang sekarang ada di pikiranku. Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kalian berdua.” Gumam kanaya dari dalam hatinya sambil mengemudikan mobilnya itu.

**

 

Beberapa minggu kemudian. Ranti sudah memberikan kabar kepada kanaya kalau dirinya saat itu akan- mau pindah ke rumah baru itu. ia dan juga bella sudah mengemasi semua barang – barang yang terdapat di rumah lamanya itu. ranti juga sudah mencari jasa angkut untuk mengangkut semua barang – barang yang akan mereka bawa.

 

Tak lama kanaya pun datang. Ia langsung saja menghampiri ibunya yang telah menunggu dirinya itu.

 

“ibu, bella, kalian sudah siap?”

 

“sudah dari tadi kak. Tuh lihat, semua barang – barang sudah di atas pickup.”

 

“semua ini mau kalian bawa?”

 

“iya lah nak.”

 

“ibu, di rumah baru kan semua sudah ada. Kanaya juga sudah membeli properti – properti untuk mengisi rumah baru kita. Mendingan sekarang barang – barang jelek seperti ini tidak usah di bawa ke rumah baru kita deh bu.”

 

“tapi nak, kalau semua ini tidak di bawakan sayang.”

 

“iya kak. Lagian semua barang – barang itu ibu yang membeli dari hasil kerjanya.”

 

“sebentar, emm..” ujar kanaya sembari melihat – lihat ke kanan dan ke kiri mencari ide.

 

Di saat kanaya akan mengatakan sesuatu, ada beberapa tetangganya terutama ibu - ibu yang sedang duduk berkerumun- kanaya langsung saja memanggil salah satu ibu – ibu yang ada di sana.

 

“nah, kanaya tahu bu.”

 

Kanaya lalu memanggil ibu tutik.

 

“ibu tutik. Sini.” Ucap kanaya sambil melambai – lambaikan tangannya.

 

Tetangga yang bernama tuti pun langsung berjalan mendekati kanaya.

 

“ada apa nay? Ibu ranti mau pindah rumah?”

 

Ranti kemudian hanya tersenyum saja.

 

“gini bu tuti. Aku mau minta tolong sama ibu tuti.”

 

“tolong apa nay?”

 

“ibu, ibu mau enggak ambil barang – barang yang ada di pickup itu?”

 

“ha? Loh kenapa?”

 

“kalau ibu mau, ambil saja semuanya.”

 

“yang benar kamu nay?”

 

“iya bu.”

 

“naya, gimana sih. Kok kamu malah kasih ke orang barang – barang ibu ini.” ucap ranti sambil mencolek tangan kanaya.

 

“sudah ibu tenang saja. ibu tuti mau?”

 

“ya, mau lah nay. Namanya rejeki masa ibu nolak.”

 

“ya sudah, kalau begitu semuanya buat itu tuti ya. Terserah mau ibu bagikan ke siapa saja.”

 

“tapi nay, kalau semua barang – barang ini di kasihkan ke aku, terus rumah baru kalian gimana? Memang sudah di isi dalam rumahnya.”

 

“maka dari itu bu kanaya kasihkan semua ini sama bu tuti. Rumah yang akan ibu dan bella tempati sudah kanaya belikan semua properti – propertinya bu.”

 

“wahh... enak ya bu ranti sekarang. sudah dibelikan rumah, apa lagi rumahnya sudah siap dihuni. Berarti ini bu ranti dan bella hanya membawa baju – bajunya saja?”

 

“iya bu. Mungkin yang kiranya masih ibu butuhkan biar ibu bawa.”

 

“aku ikut senang ya bu ranti, mendengar kabar kalau bu ranti sudah memiliki rumah sendiri. Beruntung punya anak seperti kanaya. Perhatian sekali sama ibu dan adiknya. Ibu ucapkan terimakasih banyak ya nak. semoga kamu sehat terus ya nay. Aamiin...”

 

“amiin...” kata kanaya.

 

“aamiin.” Ucap ranti.

 

“aamiin. Sahut bella.

 

“saya juga berterimakasih sama ibu tuti. Karena ibu sudah mau menerima pemberianku ini. yah, walaupun cuman bekas – bekas atau sekali pakai. Yang penting masih layak pakai ya bu.”

 

“iya nak. ibu rasa, kamu memberikan ini semua saja ibu sangat senang sekali nak.”

 

Bu tuti tetangganya ranti itu, lalu memanggil ibu – ibu yang sedang berkerumun itu.

 

“eh, ibu – ibu semua nya sini.” Teriak tuti memanggil ibu – ibu itu.

 

Tak lama ibu – ibu itu datang mendekati tuti. Tuti kemudian membagikan semua barang – barang itu secara merata. Akan tetapi, tv, radio, almari kipas angin, magicom telah tuti pilih dan membawanya pulang.

 

“kanaya makasih ya. Lihat cepatkan habisnya.”

 

“iya bu. Kalau begitu kami permisi dulu ya bu.”

 

“iya, bu ranti jangan lupa, sering – sering main ke sini ya.”

 

“iya bu tuti.”

 

Setelah itu- selesai membayar jasa angkut, kanaya pun kemudian pergi bersama ranti dan bella menuju ke mobilnya.

 

“naya, kamu ini apa – apaan sih.”

 

“apanya yang ibu maksud?”

 

“iya itu, semua barang – barang ibu, malah kamu berikan ke tetangga kita.”

 

“iya kakak ini.”

 

“ibu, bella. coba deh sekarang kalian bayangin. Apa iya semua itu kita bawa?sedangkan di rumah baru kalian tinggal pakai, semua sudah kanaya belikan.”

 

“iya sih. Tapi memang ada benarnya juga omongan kakak bu.” Kata bella.

 

“tapikan?” sahut ranti.

 

“semua yang penting – penting sudah ibu masukan ke mobilkan bu?”

 

“iya sih nak.”

 

“ya sudah, jadi semuanya tidak ada masalah lagi lan bu?”

 

“iya – iya deh. Terserah kamu nay, nay.”

 

“kakak, dari dulu sampai sekarang bisa aja merayu ibu. ha.. ha.. ha..”

 

“iya harus pintar dong bell. Lagian kan enak, kalian tinggal membawa pakaian – pakai saja.”

 

Tak lama mereka pun sampai di rumah barunya. Ranti dan bella lalu menempati dan beristirahat di kamar masing – masing yang telah kanaya siapkan. Kanaya merasa senang, sebab akhirnya ia bisa melihat ibu dan adiknya tidur di tempat yang layak.

 

“akhirnya , ibu dan bella sudah bisa tidur dan tinggal di rumah sendiri. Aku sangat senang sekali melihat mereka bahagia.”Ucapnya dari dalam hati.

 

Di saat ibu dan bella sedang tidur kanaya pun kemudian pergi pulang ke rumah mewahnya. Kanaya sengaja tidak berpamitan kepada ibunya. Sebab ibunya terlihat sudah tertidur sangat pulas. Ia tidak ingin mengganggu waktu istirahat ibunya itu. ia akan menelpon ibunya nanti setelah dirinya sampai di rumah pribadinya yang mewah itu.

bersambung...

Terpopuler

Comments

maria ozawa

maria ozawa

bukannya kanaya tinggalnya d bali ya thor...

2020-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 Diskripsi Karakter
2 Karakter pemeran
3 Diary kanaya
4 Menghayal Kaya
5 Bertemu Eva
6 Di Caffe
7 Perjalanan KeBali
8 Berenang
9 Ke Ckinik kecantikan eva
10 Bertemu Yohan
11 Kanaya Pergi ke apartemen
12 kanaya gugup
13 Kartu kridit
14 surat
15 kanaya dan eva
16 kanaya datang
17 omongan
18 kejutan rumah baru
19 pindah rumah
20 titus dan kanaya
21 kanaya cerita dengan eva
22 eva sakit
23 Hidup
24 ranti bertemu tutik
25 percakapan antara tutik dan ranti
26 bertemu dengan kusno
27 kanaya baru tahu
28 kusno datang ke rumah lagi
29 kanaya tersinggung
30 kanaya dan bella
31 kanaya pulang
32 bertemu dengan marcel
33 kanaya sadar
34 kanaya mengambil mobilnya
35 meminta tanggung jawab
36 kanaya berdebat lagi dengan marcel
37 permainan
38 kanaya menerima telepon
39 bertemu dengan putri lagi
40 kembali bertemu
41 kusno menemui ranti
42 bella bertanya kepada kanaya
43 kanaya pergi menghibur diri
44 kanaya kena razia
45 kanaya bebas
46 kanaya dintolong marcel lagi
47 marcel main ke rumah kanaya
48 makan berdua
49 kanaya di cari om titus
50 marcel dan kanaya makan malam
51 makan malam
52 kanaya galau
53 waw.. permainan panas!
54 wisuda
55 terhatu
56 lanjut
57 na na na..
58 saat berenang
59 kanaya lupa janjian dengan titus
60 berhasil kali ini
61 kanaya dan marcel pergi berlibur
62 penginapan
63 terjatuh berdua
64 kejutan
65 kanaya menangis
66 kanaya meminta waktu
67 bimbang dan binggung
68 om titus menghubungi kanaya
69 tak sengaja
70 terbang
71 menikmati malam di pinggir pantai
72 ciuman pertama kali
73 kaget bukan main
74 kanaya terpaku
75 kanaya menceritakan kepada Art-nya
76 masih sama
77 pagi hatinya
78 mulai berkata
79 disiram
80 kekesalan
81 kebenaran
82 berpangku kepada art-nya
83 ancaman ke dua
84 rencana
85 kabar ke bella
86 keluar dari rumah
87 kanaya pergi
88 marcel mabuk
89 siska bertanya siapa kanaya
90 om titus datang dipagi2 buta
91 om titus
92 blum!
93 akhirnya menemukan desa
94 bertemu pak rt
95 rumah kontrakan
96 sepakat
97 warung makan sederhana
98 menelepon
99 om titus dan putri
100 tak menduga
101 toni
102 kang juno
103 terkilir
104 digendong
105 makan berdua
106 ranti dan puri
107 penjelasan untuk bella
108 bella
109 bella kekeh mencari tahu informasi kakaknya
110 menemui farel
111 bella datang ke kantor
112 ke rumah kusno
113 di buntuti
114 kocar kacir,
115 marcel di hajar
116 menelepon polisi
117 memberitahukan kepada aska
118 fira
119 mencoba kabur
120 terkena duri
121 jatuh ke sungai
122 rumah pak kepala desa
123 memberikan alamat
124 marcel sadar
125 aska menjelaskan kepada polisi
126 kejar kejaran
127 masuk ke hutan
128 memperhatikan dibalik pohon
129 marcel pulang
130 marcel pulang
131 bercerita kepada sinta
132 marcel berhasil melaporkan kepada polisi
133 ditahan
134 marcel datang kembali ke rumah kanaya
135 fira
136 fira datang ke kantor
137 sinta pergi
138 sinta dan marcel datang ke desa
139 marcel kembali
140 marcel bertemu kanaya
141 kanaya tau
142 kang juno datang ke rumah kanaya lagi
143 kanaya di kejar pak toni
144 singkat cerita
145 fira menyusul marcel ke resto
146 fira mencegah kembali
147 meminta restu
148 fira kaget
149 foto masa kecil
150 eps-terakhir
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Diskripsi Karakter
2
Karakter pemeran
3
Diary kanaya
4
Menghayal Kaya
5
Bertemu Eva
6
Di Caffe
7
Perjalanan KeBali
8
Berenang
9
Ke Ckinik kecantikan eva
10
Bertemu Yohan
11
Kanaya Pergi ke apartemen
12
kanaya gugup
13
Kartu kridit
14
surat
15
kanaya dan eva
16
kanaya datang
17
omongan
18
kejutan rumah baru
19
pindah rumah
20
titus dan kanaya
21
kanaya cerita dengan eva
22
eva sakit
23
Hidup
24
ranti bertemu tutik
25
percakapan antara tutik dan ranti
26
bertemu dengan kusno
27
kanaya baru tahu
28
kusno datang ke rumah lagi
29
kanaya tersinggung
30
kanaya dan bella
31
kanaya pulang
32
bertemu dengan marcel
33
kanaya sadar
34
kanaya mengambil mobilnya
35
meminta tanggung jawab
36
kanaya berdebat lagi dengan marcel
37
permainan
38
kanaya menerima telepon
39
bertemu dengan putri lagi
40
kembali bertemu
41
kusno menemui ranti
42
bella bertanya kepada kanaya
43
kanaya pergi menghibur diri
44
kanaya kena razia
45
kanaya bebas
46
kanaya dintolong marcel lagi
47
marcel main ke rumah kanaya
48
makan berdua
49
kanaya di cari om titus
50
marcel dan kanaya makan malam
51
makan malam
52
kanaya galau
53
waw.. permainan panas!
54
wisuda
55
terhatu
56
lanjut
57
na na na..
58
saat berenang
59
kanaya lupa janjian dengan titus
60
berhasil kali ini
61
kanaya dan marcel pergi berlibur
62
penginapan
63
terjatuh berdua
64
kejutan
65
kanaya menangis
66
kanaya meminta waktu
67
bimbang dan binggung
68
om titus menghubungi kanaya
69
tak sengaja
70
terbang
71
menikmati malam di pinggir pantai
72
ciuman pertama kali
73
kaget bukan main
74
kanaya terpaku
75
kanaya menceritakan kepada Art-nya
76
masih sama
77
pagi hatinya
78
mulai berkata
79
disiram
80
kekesalan
81
kebenaran
82
berpangku kepada art-nya
83
ancaman ke dua
84
rencana
85
kabar ke bella
86
keluar dari rumah
87
kanaya pergi
88
marcel mabuk
89
siska bertanya siapa kanaya
90
om titus datang dipagi2 buta
91
om titus
92
blum!
93
akhirnya menemukan desa
94
bertemu pak rt
95
rumah kontrakan
96
sepakat
97
warung makan sederhana
98
menelepon
99
om titus dan putri
100
tak menduga
101
toni
102
kang juno
103
terkilir
104
digendong
105
makan berdua
106
ranti dan puri
107
penjelasan untuk bella
108
bella
109
bella kekeh mencari tahu informasi kakaknya
110
menemui farel
111
bella datang ke kantor
112
ke rumah kusno
113
di buntuti
114
kocar kacir,
115
marcel di hajar
116
menelepon polisi
117
memberitahukan kepada aska
118
fira
119
mencoba kabur
120
terkena duri
121
jatuh ke sungai
122
rumah pak kepala desa
123
memberikan alamat
124
marcel sadar
125
aska menjelaskan kepada polisi
126
kejar kejaran
127
masuk ke hutan
128
memperhatikan dibalik pohon
129
marcel pulang
130
marcel pulang
131
bercerita kepada sinta
132
marcel berhasil melaporkan kepada polisi
133
ditahan
134
marcel datang kembali ke rumah kanaya
135
fira
136
fira datang ke kantor
137
sinta pergi
138
sinta dan marcel datang ke desa
139
marcel kembali
140
marcel bertemu kanaya
141
kanaya tau
142
kang juno datang ke rumah kanaya lagi
143
kanaya di kejar pak toni
144
singkat cerita
145
fira menyusul marcel ke resto
146
fira mencegah kembali
147
meminta restu
148
fira kaget
149
foto masa kecil
150
eps-terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!