kanaya dan eva

Karena kanaya sudah memiliki semua apa yang dia inginkan sekarang, walau pun belum sepenuhnya milik dirinya, kanaya mengucapkan berterima kasih kepada eva. Sebab menurut kanaya, eva lah yang sudah membuat dirinya menjadi seperti ini. dan karena eva yang sudah banyak menolong dirinya sejak awal hingga dia sampai seperti sekarang.

 

“va.”

 

“hay nay.”

 

“kamu lagi sibuk nggak?”

 

“enggak nay, kenapa?”

 

“aku ingin bertemu sama kamu nanti malam di cafe biasa kita datengin va.”

 

“boleh, jam berapa?”

 

“ntar aku kabarin lagi.”

 

“okey.”

 

Tot... tot... tot...

 

Di matikan lah telepon itu oleh kanaya. Kanaya sengaja mengajak eva untuk bertemu di cafe tempat biasa mereka datangi. Di sana kanaya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada eva.

 

Beberapa jam kemudian mereka berdua bertemu di cafe untuk mereka saling bertemu. Kanaya sudah memesan meja ia lalu tinggal menunggu eva untuk datang menemui dirinya. Tak lama eva pun datang dan menyapa kanaya dengan sapaan cipika cipiki.

 

“nay.” Teriak eva ketika melihat kanaya clingak clinguk mencari kanaya di cafe itu.

 

“hay va.” Teriak kanaya yang kembali menjawab sapaan dari eva itu.

 

Eva pun kemudian mendekati kanaya dan duduk dekat dengan kanaya di satu meja yang sama.

 

“gimana – gimana, kamu ada perlu apa ingin bertemu dengan ku nay?” tanya eva.

 

“kamu pesan makanan dulu deh. Aku panggilkan waiters dulu ya.”

 

“boleh – boleh.”

 

Kemudian kanaya langsung memanggil salah satu waiters di cafe itu. setelah salah satu waiters itu datang menuju meja kanaya, eva pun langsung memesan makanan kecil dan juga minuman. Selesai memesan, mereka lalu melanjutkan pembicaraannya.

 

“jadi apa yang akan kamu bicarakan denganku nay?”

 

“emm, va, sebenarnya sih aku ajak kamu makan ke sini, aku mau ucapin terimakasih banyak sama kamu, karena kamu sudah banyak membantu aku.”

 

“emang aku bantu kamu apa nay?”

 

“iya, selama beberapa bulan aku di sini, kamu sudah mau memberikan aku tumpangan untuk tidur di rumah mu, makan minum di dirumah mu. Apa lagi kamu juga yang sudah ngasih tahu aku bagaimana cara nya supaya aku bisa kaya va.”

 

“Owh, kirain mau ngomong apa. Tapi gimana selama ini? lancarkan?”

 

“iya va, semenjak aku dapet uang satu milyar dari om yohan, uang itu langsung aku belikan sebuah rumah sih. Ya memang rumahnya masih kecil, enggak sebesar dan semegah rumahmu.”

 

“syukur deh kalau gitu. Jadi selama ini kamu tidur di rumah baru kamu ya? Aku kira kamu tinggal bersama om yohan di apartemennya.”

 

“enggak va. Aku di pakai sama om yohan hanya beberapa kali saja. Setelah itu om yohan sudah tidak lagi menghubungiku va. Enggak tahu sekarang bagaimana kabar dia.”

 

“terus – terus sekarang kamu gimana? Kamu masih bisa dapet uang kan walaupun bukan dari om yohan? Dari laki – laki lain misal?” tanya eva.

 

Ketika eva bertanya seperti itu, waiters pun datang untuk mengantarkan sebuah makanan dan juga minuman yang telah eva pesan tadi. Selesai mengantarkan apa yang di pesan nya tadi dan meletakan di atas meja, kanaya dan eva melanjutkan pembicaraannya.

 

“iya setelah aku putus komunikasi bersama om yohan beberapa bulan yang lalu, aku enggak tahu sekarang kabar dia gimana. Tapi sekarang aku sudah bertemu pengganti om yohan va.”

 

“maksud kamu nay? Dia kaya kan?”

 

“ini jauh lebih kaya dari om yohan va.”

 

“apa? Terus – terus gimana? Gila ya kamu, padahal kamu belum lama loh jual diri, tapi kamu sudah sangat pintar sekali cari – cari mangsa.”

 

“iya mungkin aku beruntung kali ya va. Soalnya aku bertemu dengan om burhan itu ya cuman di cafe gitu.”

 

“ya ampun nay, kita baru beberapa bulan loh enggak ketemu, tapi kamu pintar sekali mencari mangsa. Emang ini keberuntungan kamu deh nay.”

 

Kanaya kemudian hanya nyengir kuda yang dia tunjukan kepada eva.

 

“om burhan itu punya beberapa perusahaan di luar negri va.”

 

“perusahaan? Emangnya dia pengusaha apa nay?”

 

“iya pengusaha berlian va.”

 

“what?!” kata eva yang begitu sangat kaget setelah mendengarkan kanaya mengatakan kalau burhan adalah seorang pengusaha berlian.

 

Eva pun kembali mengeluarkan pertanyaan yang membuat dirinya penasaran.

 

“gila kamu. orangnya tajir banget dong nay. Terus kamu dapat apa dari dia? Dia masih tua? Lebih tua om yohan apa om burhan nay?”

 

“astaga, pelan – pelan dong nanyanya va. Om burhan itu ya mungkin seumuran sama om yohan, tapi sepertinya lebih muda om burhan sedikit. Ya satu sampai tiga tahunan lah kira – kira selisihnya sama om yohan.”

 

“wah, beneran? Masih asik dong di ajak main?”

 

“ya begitulah va.”

 

“wah, bisa – bisa kamu besok lebih kaya dari pada aku dong nay. Tapi enggak apa – apa sih, soalnya aku juga akan senang melihat teman ku ini bisa hidup mapan.”

 

“bisa aja kamu va. Lagian aku seperti ini juga berkat bantuan dari kamu. makasih banyak ya va. Karena kamu sudah merubah nasib ku.”

 

“ha... ha... ha... jadi enggak enak aku, kamu ngomong gitu. Terus sekarang kesibukan kamu apa?”

 

“ya aku bersyukur, sekarang aku sudah bisa membuka usaha sendiri va.”

 

“usaha? Usaha apa?”

 

“ya usaha kecil – kecilan. Sebagian uang yang aku dapat selama aku menjual tubuhku ini, aku membuka butik, kios alat – alat kosmetik ya walaupun masih kecil – kecilan sih, sama satu lagi rumah makan.”

 

“gila, gila kamu nay. Padahal kita baru beberapa bulan loh nggak ketemu, tapi kamu malah makin sukses saja. hebat kamu nay.”

 

“apaan sih va. Biasa saja kali. Nih aku kasih tahu, semua usaha itu juga bukan aku saja yang punya, tapi aku juga bagi hasil sama teman aku. jadi butik sama rumah makan aku bagi hasil. Enggak pyur murni usaha ku sendiri. Ya baru sedikit – sedikit belajar sih va. Tapi kios alat – alat kosmetik itu punya aku sendiri. Doain ya, supaya aku bisa mewujudkan mimpi – mimpi ku.”

 

“pasti dong. aku yakin, kamu bisa membelikan rumah untuk ibu dan adik kamu.”

 

“semoga ya va. Aku juga sudah minta sama om yohan untuk beli rumah dan mengganti mobil barus sih. Bosen juga pake mobil jadul seperti yang aku pakai sekarang.”

 

“ya udah, kamu minta saja. lagian om – om itu tajir kan. Porotin aja uangnya.”

 

“iya, aku juga berpikir seperti itu. kemarin aku juga sudah kasih beberapa brosur perumahan elit sama brosur mobil sih. Semoga saja dia mau membelikan apa yang aku minta ya.”

 

“aamiin. Aku salut sama kamu nay.”

 

Eva dan kanaya pun saling bercerita sehingga membuat mereka lupa waktu. kanaya juga meminta kepada eva untuk tidur semalaman di rumahnya.

 

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Elina💞

Elina💞

om yohan udah bosan x mknya gak ada kabar lg

2021-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Diskripsi Karakter
2 Karakter pemeran
3 Diary kanaya
4 Menghayal Kaya
5 Bertemu Eva
6 Di Caffe
7 Perjalanan KeBali
8 Berenang
9 Ke Ckinik kecantikan eva
10 Bertemu Yohan
11 Kanaya Pergi ke apartemen
12 kanaya gugup
13 Kartu kridit
14 surat
15 kanaya dan eva
16 kanaya datang
17 omongan
18 kejutan rumah baru
19 pindah rumah
20 titus dan kanaya
21 kanaya cerita dengan eva
22 eva sakit
23 Hidup
24 ranti bertemu tutik
25 percakapan antara tutik dan ranti
26 bertemu dengan kusno
27 kanaya baru tahu
28 kusno datang ke rumah lagi
29 kanaya tersinggung
30 kanaya dan bella
31 kanaya pulang
32 bertemu dengan marcel
33 kanaya sadar
34 kanaya mengambil mobilnya
35 meminta tanggung jawab
36 kanaya berdebat lagi dengan marcel
37 permainan
38 kanaya menerima telepon
39 bertemu dengan putri lagi
40 kembali bertemu
41 kusno menemui ranti
42 bella bertanya kepada kanaya
43 kanaya pergi menghibur diri
44 kanaya kena razia
45 kanaya bebas
46 kanaya dintolong marcel lagi
47 marcel main ke rumah kanaya
48 makan berdua
49 kanaya di cari om titus
50 marcel dan kanaya makan malam
51 makan malam
52 kanaya galau
53 waw.. permainan panas!
54 wisuda
55 terhatu
56 lanjut
57 na na na..
58 saat berenang
59 kanaya lupa janjian dengan titus
60 berhasil kali ini
61 kanaya dan marcel pergi berlibur
62 penginapan
63 terjatuh berdua
64 kejutan
65 kanaya menangis
66 kanaya meminta waktu
67 bimbang dan binggung
68 om titus menghubungi kanaya
69 tak sengaja
70 terbang
71 menikmati malam di pinggir pantai
72 ciuman pertama kali
73 kaget bukan main
74 kanaya terpaku
75 kanaya menceritakan kepada Art-nya
76 masih sama
77 pagi hatinya
78 mulai berkata
79 disiram
80 kekesalan
81 kebenaran
82 berpangku kepada art-nya
83 ancaman ke dua
84 rencana
85 kabar ke bella
86 keluar dari rumah
87 kanaya pergi
88 marcel mabuk
89 siska bertanya siapa kanaya
90 om titus datang dipagi2 buta
91 om titus
92 blum!
93 akhirnya menemukan desa
94 bertemu pak rt
95 rumah kontrakan
96 sepakat
97 warung makan sederhana
98 menelepon
99 om titus dan putri
100 tak menduga
101 toni
102 kang juno
103 terkilir
104 digendong
105 makan berdua
106 ranti dan puri
107 penjelasan untuk bella
108 bella
109 bella kekeh mencari tahu informasi kakaknya
110 menemui farel
111 bella datang ke kantor
112 ke rumah kusno
113 di buntuti
114 kocar kacir,
115 marcel di hajar
116 menelepon polisi
117 memberitahukan kepada aska
118 fira
119 mencoba kabur
120 terkena duri
121 jatuh ke sungai
122 rumah pak kepala desa
123 memberikan alamat
124 marcel sadar
125 aska menjelaskan kepada polisi
126 kejar kejaran
127 masuk ke hutan
128 memperhatikan dibalik pohon
129 marcel pulang
130 marcel pulang
131 bercerita kepada sinta
132 marcel berhasil melaporkan kepada polisi
133 ditahan
134 marcel datang kembali ke rumah kanaya
135 fira
136 fira datang ke kantor
137 sinta pergi
138 sinta dan marcel datang ke desa
139 marcel kembali
140 marcel bertemu kanaya
141 kanaya tau
142 kang juno datang ke rumah kanaya lagi
143 kanaya di kejar pak toni
144 singkat cerita
145 fira menyusul marcel ke resto
146 fira mencegah kembali
147 meminta restu
148 fira kaget
149 foto masa kecil
150 eps-terakhir
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Diskripsi Karakter
2
Karakter pemeran
3
Diary kanaya
4
Menghayal Kaya
5
Bertemu Eva
6
Di Caffe
7
Perjalanan KeBali
8
Berenang
9
Ke Ckinik kecantikan eva
10
Bertemu Yohan
11
Kanaya Pergi ke apartemen
12
kanaya gugup
13
Kartu kridit
14
surat
15
kanaya dan eva
16
kanaya datang
17
omongan
18
kejutan rumah baru
19
pindah rumah
20
titus dan kanaya
21
kanaya cerita dengan eva
22
eva sakit
23
Hidup
24
ranti bertemu tutik
25
percakapan antara tutik dan ranti
26
bertemu dengan kusno
27
kanaya baru tahu
28
kusno datang ke rumah lagi
29
kanaya tersinggung
30
kanaya dan bella
31
kanaya pulang
32
bertemu dengan marcel
33
kanaya sadar
34
kanaya mengambil mobilnya
35
meminta tanggung jawab
36
kanaya berdebat lagi dengan marcel
37
permainan
38
kanaya menerima telepon
39
bertemu dengan putri lagi
40
kembali bertemu
41
kusno menemui ranti
42
bella bertanya kepada kanaya
43
kanaya pergi menghibur diri
44
kanaya kena razia
45
kanaya bebas
46
kanaya dintolong marcel lagi
47
marcel main ke rumah kanaya
48
makan berdua
49
kanaya di cari om titus
50
marcel dan kanaya makan malam
51
makan malam
52
kanaya galau
53
waw.. permainan panas!
54
wisuda
55
terhatu
56
lanjut
57
na na na..
58
saat berenang
59
kanaya lupa janjian dengan titus
60
berhasil kali ini
61
kanaya dan marcel pergi berlibur
62
penginapan
63
terjatuh berdua
64
kejutan
65
kanaya menangis
66
kanaya meminta waktu
67
bimbang dan binggung
68
om titus menghubungi kanaya
69
tak sengaja
70
terbang
71
menikmati malam di pinggir pantai
72
ciuman pertama kali
73
kaget bukan main
74
kanaya terpaku
75
kanaya menceritakan kepada Art-nya
76
masih sama
77
pagi hatinya
78
mulai berkata
79
disiram
80
kekesalan
81
kebenaran
82
berpangku kepada art-nya
83
ancaman ke dua
84
rencana
85
kabar ke bella
86
keluar dari rumah
87
kanaya pergi
88
marcel mabuk
89
siska bertanya siapa kanaya
90
om titus datang dipagi2 buta
91
om titus
92
blum!
93
akhirnya menemukan desa
94
bertemu pak rt
95
rumah kontrakan
96
sepakat
97
warung makan sederhana
98
menelepon
99
om titus dan putri
100
tak menduga
101
toni
102
kang juno
103
terkilir
104
digendong
105
makan berdua
106
ranti dan puri
107
penjelasan untuk bella
108
bella
109
bella kekeh mencari tahu informasi kakaknya
110
menemui farel
111
bella datang ke kantor
112
ke rumah kusno
113
di buntuti
114
kocar kacir,
115
marcel di hajar
116
menelepon polisi
117
memberitahukan kepada aska
118
fira
119
mencoba kabur
120
terkena duri
121
jatuh ke sungai
122
rumah pak kepala desa
123
memberikan alamat
124
marcel sadar
125
aska menjelaskan kepada polisi
126
kejar kejaran
127
masuk ke hutan
128
memperhatikan dibalik pohon
129
marcel pulang
130
marcel pulang
131
bercerita kepada sinta
132
marcel berhasil melaporkan kepada polisi
133
ditahan
134
marcel datang kembali ke rumah kanaya
135
fira
136
fira datang ke kantor
137
sinta pergi
138
sinta dan marcel datang ke desa
139
marcel kembali
140
marcel bertemu kanaya
141
kanaya tau
142
kang juno datang ke rumah kanaya lagi
143
kanaya di kejar pak toni
144
singkat cerita
145
fira menyusul marcel ke resto
146
fira mencegah kembali
147
meminta restu
148
fira kaget
149
foto masa kecil
150
eps-terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!