"Uh seksi sekali wanita ini, aku ingin sekali merasakan tubuhny yang lembut dan mulus itu." Gumam Yohan sambil memandang Kanaya dengan penuh nafsu.
Beberapa jam kemudian. Eva sengaja pergi meninggalkan Kanaya agar memberikan waktu untuk mereka bisa saling mengenal satu sama lain.
"Nay, aku tinggal dulu ya. Kamu ngobrol dulu sama om Yohan. Nanti aku bali lagi ke sini." Cakap Eva.
"Tapi Va,"
"Udah sayang enggak apa - apa biarin tuh Eva pergi. Nanti biar om saja yang antar Kanaya pulang Va." Kata Yohan.
"Owh, ya udah kalau gitu. Nay, kamu pulang sama om Yohan saja ya."
"Va, aku..."
"Udah gak apa - apa. Kamu harus deketin om Yohan. Dia uangnya banyak banget, ngalir terus deh pokoknya. Jangan malu - maluin ya. Awas kamu." Ucap Eva sambil membisik - bisiki di telingga Kanaya.
Kemudian Yohan meminta no telephone Kanaya. Tak lama mereka berkata dan bercerita, Eva sengaja memberikan waktu untuk Kanaya dan juga Yohan supaya mereka bisa saling dekat. Akan tetapi Kanaya masih saja bersifat dingin dan malu - malu.
Eva pun langsung melangkah pergi meninggalkan Kanaya dan om Yohan berduaan di Caffe itu.
Mata Yohan tidak pernah bisa berhenti untuk memandangi ke dua aset yang berharga milik Kanaya. Ia juga sudah membayangkan bentuk dan juga permainan yang akan dia lakukan bersama Kanaya.
Yohan meminta kepada Kanaya supaya dia mau duduk di pangkuan Yohan. Yohan ingin sekali mendekapi tubuhnya yang seksi itu.
Tangan Yohan kemudian memegang jemari Kanaya. Ia mulai meraba beberapa bagian dari tubuhnya Kanaya. Kanaya saat itu risih dan malu karena di sana sedang banyak orang yang berkunjung di Caffe itu.
Akan tetapi, di Caffe itu memang sudah banyak orang yang biasa melakuakan hal seperti ciuman, berpangkuan dan bahkan saling berpelukan.
Berulang - ulang kali Kanaya menghindar dari tangan Yohan, namun semakin Kanaya menghindar Yohan semakin melonjak.
"Nay, mari sini. Kenapa sih kamu malah menjauh dari aku. Sini sayang. Aku ingin sekali memeluk tubuhmu." Pinta Yohan
"Om, aku malu disini banyak orang." Ucap Kanaya dan langsung menundukan kepalanya.
"Ngapain malu Nay, sini cepet duduk di atas om Nay." Pinta Yohan.
"Tapi om...."
"Terus kamu maunya gimana?" Tanya Yohan.
Akan tetapi Kanaya hanya bisa diam. Dia bingung harus bagaimana? Sedangkan Eva tidak berada di sana untuk mendampingi ataupun mengarahkan Kanaya harus berbuat apa.
Karena Yohan sudah sangat ingin mendekpi tubuh Kanaya, kemudian ia mengajak Kanaya pergi meninggalkan Caffe itu. Ia terus di ajak ke apartemen pribadi milik Yohan.
"Kalau kamu malu disini, ikut om yuk. Om akan membawa kamu ke tempat yang kamu suka." Ajak Yohan kepada Kanaya.
"Kemana om?" Tanya Kanaya.
"Ikut saja, nanti kamu juga tahu. Yuk sayang." Ajak Yohan kepada Kanaya.
Lalu mereka pun berjalan meninggalkan Caffe itu. Sesampai di tempat parkir mobil, Yohan kemudian mengambil mobilnya. Mobil Yohan terlihat sangat mewah dengan warna putih mengkilap. Mata Kanaya pun tidak berkedip sama sekali. Sebab baru pertama kali ia bisa melihat dan akan menaiki mobil super mewah milik Yohan. Mobil Maserari GranTurismo itu adalah salah satu mobil mewah milik Yohan.
"Ini mobil bagus bener. Baru kali ini aku lihat mobil sebagus ini." Ucap Kanaya dari dalam hatinya.
"Ayo masuk sayang." Pinta Yohan kepada Kanaya dari dalam mobilnya sambil melambai lambai tangannya itu.
"Iya om, "
Kemudian Kanaya masuk kedalam mobil mewah milik Yohan itu. Di dalam ia melihat semua bagian mewah mobil itu.
"Wah, gila bagus banget dalemnya. Secara dari luarnya saja sudah terlihat sangat bagus. Apa lagi dalamnya seperti ini." Gumam Kanaya dari dalam hatinya lagi.
Dia terkagum kagum dengan kemewahan mobil itu.
"Kenapa Nay, kamu suka?" Tanya Yohan.
"Hem..."
Kanaya hanya tersenyum membalas pertanyaan Yohan.
Bersambung...
⭐⭐⭐⭐⭐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Dwi Ayu
semangat ..lanjut
2021-02-24
0
Elina💞
keren
2021-01-17
0
HIATUS
Ningalin jejak disini ya kak, next...next! semngat💪😍🌷 salam dari "SUAMI IMPIANKU"
2020-08-10
1