happy reading all 😍
.
.
.
.
.
bismilah
.
.
.
.
dari dalam sini Om Za yang sedang memberikan kata sambutannya terlihat sangat berkharismatik ,pesona pria matang ckckckckck...dan aku pemiliknya...kualihkan wajahku ke samping sambil mengambil air mineral dalam gelas dan menancapkan sedotannya
" ekhemm...." dehemanku membuyarkan lamunan seseorang.
" maaf adek Salwa " aku menaikkan alisku sebelah
" maksud saya Salwa... kalau boleh tau Salwa masih sekolah kah ???" tanya nya dengan senyuman manisnya ,yang menurutku sama sekali tak ada manis manisnya apalagi dengan tatapannya pada Om Za barusan
" iya kelas 2 SMA..." jawabku
" Salwa tidak tinggal disini ya ??soalnya saya biasa ke rumah bang Zaza tidak pernah melihat Salwa..." ucapnya
what ??? Zaza???apakah itu panggilan kesayangannya pada Om Za ,iuhhhhh....!!!engga bingits...!!!
" iya Salwa tinggal di Jekardah...!!!". ucapku jumawa ala kebarat-baratan...namun sepertinya ia tak mengerti
" Jakarta tan....!!" jelasku merotasi bola mata ,dia berohria.
" kalo boleh tanya tante ini siapa nya Om Za ya ???" namun Cut Fitri malah tersipu malu ,lantas membuatku mengerutkan dahi
cihhhh...so manis pretttt.....!!!gue ko ngerasa tante cut ini adalah bumbu bumbu seblak di dalam rumah tanggaku nanti ya...alias jamur yang bakalan nempelin Om Za...
" saya sekertaris camat , sekertaris nya abang..." ia kembali mesam mesem saat menyebutkan om Za
abang...abang ....ga usah so mesra gitu sama laki orang
awalnya kupikir tante Cut ini akan menjadi temanku disini , tapi ternyata dibalik wajah cantiknya menyimpan bibit bibit pelakor ....
sekitar satu jam setengah Om Za baru selesai berinteraksi dengan warganya ,ia dan Mirza menghampiriku yg tengah bersama cut Fitri,ada raut tak nyaman dari Mirza , namun sebisa mungkin ia tutupi
" assalamualaikum.."
" wa'alaikumsalam..."
Om Za dan Mirza duduk di kursi sebelahku
" Om Za lama....!!" ketusku
" kan abang sudah bilang , acaranya akan lama tapi kamu sendiri yg memaksa..ingat janji ga akan protes ???!" Om Za mengingatkan
" maaf bang ,ini ada beberapa berkas yg harus abang tanda tangani.." sela Cut Fitri menyerahkan beberapa berkas pada Om Za ,mataku menyipit, bibirku mengerucut dan pipiku mengembung ,niat hati ingin memupuk kebersamaan menumbuhkan bibit bibit cinta tapi malah kaya gini ujungnya ,berasa jadi cangcimen....keduanya malah asyik berkutat dengan berkas , Mirza yg melihat hanya meringis seraya menemaniku.
" Salwa sudah makan ???" tanya nya mencoba mencairkan suasana,
" belum Om mir..." aku meninggikan suaraku berharap Om Za mendengar dan peduli ,namun nihil dia tetap saja berkutat dengan berkas dan penjelasan Cut Fitri.
" Om Mir... mau temenin Salwa cari makan sama jalan jalan ga ???" tanyaku ,mata elang Om Za mulai terganggu mendengar permintaan ku ,ia menghentikan kegiatannya
" Mirza..apa setelah ini masih ada kerjaan lagi ???" tanya nya menyela
Mirza terkekeh " nah sekertaris bapak disitu ,tanya aja ko nanya saya...?masalah jadwal bapak bukan bagian saya..." jawabnya,sontak Om Za gelagapan .
"tidak ada jadwal lagi, bang setelah ini..." ucap Cut Fitri.
aku berdecih.." so manis..."gumamku terdengar oleh Mirza ,dia terkekeh geli sambil menggelengkan kepalanya.
" setelah ini kita makan siang bersama,jadi jangan kemana-mana." titahnya .
aku mendengus dengan kasar ,menjatuhkan pan*ta*tku di kursi, mengambil kue kue basah yang sudah disiapkan di atas piring dan memakannya dengan rakus ,saking kesalnya,datang jauh-jauh ke sini hanya untuk melihat Om Za berduaan dengan wanita lain di depan mata.
" uhuuukkk...uhuukk...!!!"
aku terbatuk karena tersedak makanan yg kumakan, Om Za langsung meninggalkan pekerjaan nya dan menghampiri ku...
" sal...sal..makannya pelan pelan Om mir ga akan minta ko, nih minum.." tawa Mirza seraya menyodorkan minum, namun belum aku meminum Om Za merebutnya dulu dari tangan Mirza dan meminumkannya padaku sambil menepuk nepuk tengkukku .
" cihh asemmm..sama sama..." Mirza menggerutu atas sikap Om Za ,yang main rebut saja.
" makasih mir..." ucap telat Om Za..
" telat bang...." ledeknya.
" makanya sebelum makan ucap bismillah...kalo makan tuh sedikit sedikit...jangan pake marah..." seperti seorang bapak yg tengah memarahi anaknya
sikap Om Za tak luput dari pandangan Cut dan Mirza
" ya sudah kamu belum makan kan , tunggu abang sebentar lagi nanti kita makan dan keliling keliling..."
apa harus aku tersedak dulu baru Om Za bisa perhatian
" ga usah... Salwa mau dianter Om Mirza saja.." jawabku
" Mirza sudah memiliki tunangan, kalo berjalan berdua sama kamu , nanti tunangannya marah..."
" dihhh bawa bawa status..." protes Mirza ,namun yang di protes hanya diam tak peduli.
Om Za kembali dan menyelesaikan pekerjaan nya dengan segera
" Mir...kamu bawa mobil saya saja...biar motor mu dibawa Amir , Fit...kamu mau ikut???" tanya Om Za menawari Cut ...sontak saja ia mengangguk ,aku memanyunkan bibirku
" ganggu aja..." batinku.
akhirnya setelah berpamitan dengan warga kami naik ke mobil
" loh ko Om Za dibelakang ..??" tanyaku yang melihat Om Za ikut membuka pintu mobil belakang
" harusnya ???" tanya nya balik
" Om yang nyetir lah kan Om yang punya mobil..."
" Abang cape ...memang biasanya Mirza yang setirin..."jawabnya terdengar seperti pesuruh
" emangnya Om Mirza bagian apa ???" tanyaku
" Om Mir bagian administrasi,sal...tapi merangkap asisten, supir ,plus....teman jalan..." cerocos Mirza...
kami masuk ke mobil dengan Om Mirza yg menyopiri dan tante Cut disamping nya sedangkan aku di belakang ,suasana terasa canggung ,apa karena kehadiranku???mereka hanya terdiam tanpa ada obrolan yg berarti apalagi Om Za si muka datar
" bro ...kita makan dimana nih ??"
" terserah saja..biasa tempat kita makan saja "
" siap pak bos...sesuai perintah !!"
" Om Mir..ko panggilnya bro sih...emang udah kenal lama ya ??" tanyaku condong ke depan agar lebih dekat mengobrol dengan Om Mirza
" kami memang teman sejak jaman SMA berlanjut kuliah di Jakarta dan nge kost bareng..." jawab Om Mirza,aku berohria
" sal...mundur...jangan terlalu depan.." tarik Om Za
" kalo jauh jauhan ga enak om ngobrolnya .." gerutuku namun menurut,dari arah depan sepasang mata menyaksikan dari pantulan kaca spion, perdebatan antara aku dan Om Za dengan tatapan yg berbeda .
" Om Mir..." panggilku
" ya " jawabnya melirik
" ko Om betah sih punya temen dingin ,cuek sama jutek gini ,kaya titisan Hitler lagi ...kalo jadi Om Mir sih udah Salwa ceburin ke got samping komplek... " jawabku sambil memalingkan wajah dan menggembungkan pipi,sontak saja om Mirza tertawa tergelak tapi tak lama ia mengulum bibirnya menahan tawanya yang siap siap kembali meledak , sedangkan Cut Fitri mengulas senyuman dan tertaws kecil, selama ini tak ada yang berani pada pak camat satu ini yg terkenal karena kejutekannya di kantor kecamatan, walaupun aslinya ia baik dan rendah hati,disiplin juga taat beragama.
seulas senyuman terbit di wajahnya ,mendengar julukan yg kuberikan padanya...
akhirnya mobil terparkir rapi di sebuah rumah makan ,aroma masakan Aceh dengan rempahnya menguar memanjakan indra penciumanku
" hemmm harum banget...!!! ayo masuk Om..." aku melangkahkan kakiku namun Om Za menahanku
" pelan pelan ga usah lari lari...." Om Za menggenggam tanganku dan mengapitnya.
" ga usah gini juga kali om..udah kaya nene nene rempo aja ... "
setelah memilih tempat dan memesan makanan , akhirnya makanan pun datang,bau dan tampilannya sangat menggugah selera..bahkan air liurku hampir menetes karenanya ,aku makan dengan lahapnya ...ketiga orang dewasa itu makan sambil sesekali memperhatikan ku dan tersenyum...
dipikir aku sedang makan sambil melawak apa...tak ada perbincangan di saat makan.
Om Za menghela nafasnya lalu menempelkan ibu jarinya di sudut bibirku
" anak kecil...makan aja masih belepotan..." ucapnya aku hanya menerima perlakuan nya saja
" beuhhh sweet banget sihhh kalo anak jaman now bilang uwuuu..." goda Mirza,Cut Fitri dibuat bingung karenanya, ia berfikir apa hubungan ku dan Om Za yang sebenarnya....apa iya hanya sebatas paman dan keponakan??? namun semesra ini....ditambah belum pernah sekalipun seumur hidupnya melihat Zaky seperti ini kepada seorang gadis ataupun lawan jenis... Zaky memang terbilang laki laki yang dingin ,dan cuek namun ia pun tampan,Sholeh,bijaksana dan disiplin di kantor saja banyak kaum hawa yang mengagumi tidak sedikit yang dengan terang terangan menyatakan perasaannya pada Zaky maupun menyukainya secara diam diam termasuk dirinya.
.
.
" yah...baju Salwa basah...." aduh ku saat tak sengaja menyenggol minuman yg memang tinggal sedikit sambil mengelap elap dengan tissue
" makanya kamu hati hati tuh kan bajumu basah ,ya sudah abang ambil jaket dulu di mobil..." ucapnya
" biar Cut saja bang yg ambil..." tawar Cut Fitri
" tidak usah dek...biar abang saja..."
alisku mengangkat ,sambil berdecih " adek adek....adek ketemu gede....!!" ledekku... Mirza hanya kembali mengulum bibirnya ,mendengar setiap ucapan yang kulontarkan
" wah...seru nih ...tiap hari bakal nontonin perang dunia ketiga... " seru Mirza...
" sal...di Aceh berapa lama ??" tanya Mirza
" emmhhh satu minggu..." jawabku
ada senyum smirk di wajah Mirza entah apa yg direncanakan
" kondisikan tuh senyum..sebelum gue suruh lembur..." lalu Om Za beranjak untuk ke parkiran mengambil jaketnya.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Julia Juliawati
baru dengar jakardah 🤣🤣🤣
2024-11-15
1
Ney Maniez
cemburu nihh
2024-06-15
0
Hera Puspita Sari
😁😁😁😁😁😁
2024-04-28
1