MMORPG World For Adventure
Rumah Kevin
"Katanya aku bisa mendapatkan uang dari game ini ... hmm.. biar kutelusuri lebih jauh." Ucap Kevin yang saat ini sedang menelusuri sebuah game Virtual yang sedang populer diseluruh indonesia.
Kata demi kata Kevin baca di laptop nya dan rasa ketertarikan nya mulai bermunculan saat satu demi satu pujian dari berbagai komentar para pemain ia baca.
Sebenarnya yang membuat Kevin tertarik adalah bukan komentar para pembaca yang mengatakan game tersebut sangat bagus dan seru tapi beberapa komentar yang mengatakan selalu mendapatkan uang didalam game dengan cara menjual item itemnya atau sekedar disewa untuk sebuah party.
"Benar benar tempat penghasilan rupiah yang bagus!! ini adalah game dewa!" Kevin berteriak di dalam kamarnya dengan mata yang berbinar.
Dari yang Kevin baca mata uang di game sendiri memiliki berbagai tingkat dari Copper Silver Gold dan Platinum tapi kebanyakan orang selalu menggunakan kata Gold untuk melakukan penukaran uang game dengan uang asli.
Satu koin emas setara dengan seratus ribu rupiah yang artinya setara dengan sepuluh dolar amerika, sungguh membuat orang yang gila akan uang seperti Kevin langsung berbinar melihatnya.
(TL note : meskipun di dunia nyata dolar amerika lebih mahal tapi di novel ini author hanya menuliskan untuk satu dolar amerika setara dengan sepuluh ribu rupiah, maaf jika menyinggung beberapa pihak tapi author menulis novel ini murni untuk menyenangkan pembaca bukan bermaksud menyinggung.)
Setelah game berhasil terpasang di laptopnya Kevin meraih sebuah helem. "Baiklah kurang lebih aku sudah mengetahui beberap informasi pemula game ini." Kevin langsung memakai helem tersebut yang nyatanya adalah sebuah perangkat Virtual room yang dapat mengirim kesadaran pengguna kedalam dunia Virtual.
Tentu Kevin sudah menyambungkan nya dengan game yang ia pasang di laptopnya.
"Link star!"
...
Satu hari sebelumnya.
"Huh benar benar capek.. mencari pekerjaan dengan ijazah SMA di jaman sekarang sungguh melelahkan, aku sudah melamar keberbagai perusahaan bahkan hanya melihat ijasah saja sudah langsung ditolak." Keluh Kevin beristirahat disebuah bangku kosong sambil meneguk sebotol air mineralnya.
"Haih.. dan lagi aku harus di tipu dan malah membeli sebuah lotre sial." Kevin semakin merasa sial sebab sepuluh ribu uangnya hilang begitu saja saat dipaksa membayar lotre online oleh seorang yang mengaku akan mempekerjakannya tapi lebih mirip kepenipuan.
Kriinng!! Kring!!..
"Halo! Apa lagi!?" Berteriak Kevin karena sudah kelelahan sekarang malah mendaoatkan telpon dari mantan teman skeleasnya yang merekomendasikannya kebanyak perusahaan tapi tetap malah ditolak melulu.
"Santai mas bro.. ... dari nada bicaramu sepertinya kau ditolak lagi yah." Sebuah suara dari balik telpon terdengar.
"Ya." Singkat saja Kevin menjawab.
"Jika dihitung maka ini sudah kedelapan belas kali."
"Tau lah? Aku sendiri tidak menghitungnya."
"Sudah kubilang cobalah mencari uang di game, itu jauh lebih mudah kawan." Tawarnya.
"Harga mesinya sangat mahal aku tidak bisa membelinya." Kevin tentu mempermasalahkan uangnya.
"Kau bisa meminta pinjaman bukan kenapa kau tidak melakukannya?" Walaupun dia sudah sering mendengarkan alasan Kevin tapi dia tetap menawarkanya untuk meminjam uang.
"Pinjam uang terlalu ribet dan belum tentu juga aku bisa membayarnya dengan hanya memainkan sebuah game bukan?" Itulah alasan Kevin yang sering dia berikan.
"Baiklah baiklah terserah kamu saja.. oh iya aku masih memiliki informasi beberapa perusahaan yang membutuhkan pekerja, mau bertaruh lagi?" Dia kembali menawari Kevin lowongan.
"Tolong bantuannya." Tentu Kevin sangat membutuhkan lowongan pekerjaan walaupun sudah keseringan di tolak.
"Baiklah aku akan segera mengirim informasinya lewat chat yah... dah nanti lagi." Ucapnya sebelum mematikan ponsel.
"Terima kasih." Meskipun sudah dimatikan tapi Kevin tetap berterima kasih. "Yosh pulang." Kevin meninggalkan kursi taman tempatnya tadi beristirahat dan pulang kerumahnya.
Singkat cerita saat Kevin tiba di rumahnya yang tidak terlalu besar tapi pas digunakan sebuah keluarga, sayangnya Kevin adalah anak yatim piatu yang kehilangan ibunya saat dia dilahirkan dan kehilangan ayahnya satu tahun lalu akibat kecelakaan saat pulang dari bekerja.
Kevin lebih memilih untuk menuju kekamarnya dilantai dua dan segera menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Sebagai seorang pemuda yang betul betul sebatang kara tentu harus menyiapkan makanan sendiri tapi seperti baisa karena ingin beririt maka Kevin hanya membuat nasi goreng saja karena jelas nasi goreng hanya perlu garam dan kecap saja maka makan malam pun siap.
Ting! tong!
Ditengah tengah makan malamnya sambil melihat beberapa informasi tempat bekerja yang baru Kevin malah mendapatkan tamu yang tak diundang yang terus menekan bel rumahnya.
"Ya ya! Sabar ..." Kevin segera membuka pintu. "Ada apa malam malam begini?" Kevin bertanya pada seorang di depanya yang terlihat lebih mirip seperti seorang yang bekerja dijasa pengiriman paket.
"Maaf mas, saya dari jasa pe-"
"Saya tidak pernah memesan Cod." Kevin langsung memotong saja tanpa mendengarkan.
"Ah bukan cod mas, saya dari jasa pengiriman paket mengirimkan paket anda ini tinggal anda tanda tangani saja." Tanpa permisi dia langsung menurunkan sebuah kotak didepan pintu dan memberikan sebuah kertas bukti pengantaran pada Kevin untuk di tanda tanagani.
Tentu Kevin merasa aneh karena perasaan dia tidka memiliki kerabat atau pun pernah memesan paket. "Perasaan aku tidak pernah memesan paket, apa ini tidak salah antar?" Bertanya Kevin memastikan sebelum menandatangani.
"Anu sebentar ... hm.. memang disini tidak ada yang salah alamat juga sudah betul. Saya yakin paket ini memang dikirim untuk mas." Ucapnya setelah memastikan paket Kevin.
"Kalau begitu kau tahu siapa yang mengirim paketnya?" Kevin bertanya.
"Maaf mas tapi pusat pos pengantaran paket selalu menjaga privasi pengirim sehingga kami yang bekerja sebagai tukang antar pun tidak memiliki izin untuk mengetahuinya, jika mas bisa memberitahukannya pada saya siapa pengirim paket ini setelah mas membukanya maka saya akan kembali memberitahukannya pada mas." Ucapnya menjelaskan berputar putar.
"Kenapa kau malah bertanya lagi padaku.. sudahlah ini." Kevin segera menandatanganinya dan memberikan kertas tersebut pada tukan pengantar paket.
"Apa perlu saya antarkan masuk mas?" Bertanya dia apakah dia harus mengangkatnya masuk atau tidak.
"Berat tidak?" Kevin memilih untuk bertanya lebih dulu.
"Tidak kok mas beratnya hanya sekitar tiga kilo saja."
"Oh baiklah kalau begitu kau bisa pulang."
"Terima kasih sudah menggunakan jasa kami. Kalau begitu saya undur diri dulu."
Kevin langsung membawa paket tersebut masuk kekamarnya setelah memastikan pintu rumahnya terkunci rapat.
"Baiklah mari kita lihat apa isi dari paket ini."
Kevin mulai membuka kardus paketnya dengan pisau kecil yang selalu dia bawa, memang mungkin membawa pisau dianggap ilegal dizaman sekarang tapi mau bagaimana lagi Kevin sudah terbiasa membawanya yang ukuranya bahkan lebih kecil dari pada jari kelingking.
"Bukan kah ini?" Kevin terkejut saat melihat sebuah helem dengan logo perusahaan game ternama dunia. "Ada suratnya." Kevin langsung mengambil surat tersebut dan membacanya.
"Surat yah coba lihat apa isinya... ukhhum! Selamat pada Kevin yang telah memenangkan lotre karakter percobaan perusahaan kami dengan ras karakter yaitu Human. Apa maksudnya ini? apa ini lotre yang kubeli tadi?" Kevin kembali membacanya. "Karakter ini memiliki hak khusus untuk digunakan oleh pemain dan sebagai bonus kami memberikan satu set helem VR untuk anda login."
Kevin segera mengeluarkan semua yang ada didalam kotak dan menemukan sebuah helm juga sebuah kartu yang dapat dimasukkan kehelem itu adalah kartu akun khusus yang hanya ada satu didunia karena masih dalam tahap percobaan.
Memang untuk satu orang hanya bisa login satu akun saja karena mereka harus memindai retina mata pengguna dan memastikan satu akun satu pemain.
...----------------...
Alfa_Rz : halo saya disini sebagai author! hehe.. bagaimana menurut kalian cerita ini lanjut atau tidak! jika lanjut kalian bisa menulis komentar lanjut dibawah, like dan favoritin yah maka author akan melanjutkannya jika tidak maka katakan tidak dikomentar sekian kelanjutannya tergantung pada banyaknya komentar guys!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Sampah Satu
lanjuuuuuuuuuuuuuuuut
2024-08-12
0
Chanczu Hyaa
Bagus Sih, Lebih enak Kalkulasi nya
2024-03-05
0
Gabutdramon
lah udah jadi, mestinya di buat kek game beneran karakter buat sendiri.
2024-01-17
0