NovelToon NovelToon

MMORPG World For Adventure

Chapter 01, Paket VR Battle Play

Rumah Kevin

"Katanya aku bisa mendapatkan uang dari game ini ... hmm.. biar kutelusuri lebih jauh." Ucap Kevin yang saat ini sedang menelusuri sebuah game Virtual yang sedang populer diseluruh indonesia.

Kata demi kata Kevin baca di laptop nya dan rasa ketertarikan nya mulai bermunculan saat satu demi satu pujian dari berbagai komentar para pemain ia baca.

Sebenarnya yang membuat Kevin tertarik adalah bukan komentar para pembaca yang mengatakan game tersebut sangat bagus dan seru tapi beberapa komentar yang mengatakan selalu mendapatkan uang didalam game dengan cara menjual item itemnya atau sekedar disewa untuk sebuah party.

"Benar benar tempat penghasilan rupiah yang bagus!! ini adalah game dewa!" Kevin berteriak di dalam kamarnya dengan mata yang berbinar.

Dari yang Kevin baca mata uang di game sendiri memiliki berbagai tingkat dari Copper Silver Gold dan Platinum tapi kebanyakan orang selalu menggunakan kata Gold untuk melakukan penukaran uang game dengan uang asli.

Satu koin emas setara dengan seratus ribu rupiah yang artinya setara dengan sepuluh dolar amerika, sungguh membuat orang yang gila akan uang seperti Kevin langsung berbinar melihatnya.

(TL note : meskipun di dunia nyata dolar amerika lebih mahal tapi di novel ini author hanya menuliskan untuk satu dolar amerika setara dengan sepuluh ribu rupiah, maaf jika menyinggung beberapa pihak tapi author menulis novel ini murni untuk menyenangkan pembaca bukan bermaksud menyinggung.)

Setelah game berhasil terpasang di laptopnya Kevin meraih sebuah helem. "Baiklah kurang lebih aku sudah mengetahui beberap informasi pemula game ini." Kevin langsung memakai helem tersebut yang nyatanya adalah sebuah perangkat Virtual room yang dapat mengirim kesadaran pengguna kedalam dunia Virtual.

Tentu Kevin sudah menyambungkan nya dengan game yang ia pasang di laptopnya.

"Link star!"

...

Satu hari sebelumnya.

"Huh benar benar capek.. mencari pekerjaan dengan ijazah SMA di jaman sekarang sungguh melelahkan, aku sudah melamar keberbagai perusahaan bahkan hanya melihat ijasah saja sudah langsung ditolak." Keluh Kevin beristirahat disebuah bangku kosong sambil meneguk sebotol air mineralnya.

"Haih.. dan lagi aku harus di tipu dan malah membeli sebuah lotre sial." Kevin semakin merasa sial sebab sepuluh ribu uangnya hilang begitu saja saat dipaksa membayar lotre online oleh seorang yang mengaku akan mempekerjakannya tapi lebih mirip kepenipuan.

Kriinng!! Kring!!..

"Halo! Apa lagi!?" Berteriak Kevin karena sudah kelelahan sekarang malah mendaoatkan telpon dari mantan teman skeleasnya yang merekomendasikannya kebanyak perusahaan tapi tetap malah ditolak melulu.

"Santai mas bro.. ... dari nada bicaramu sepertinya kau ditolak lagi yah." Sebuah suara dari balik telpon terdengar.

"Ya." Singkat saja Kevin menjawab.

"Jika dihitung maka ini sudah kedelapan belas kali."

"Tau lah? Aku sendiri tidak menghitungnya."

"Sudah kubilang cobalah mencari uang di game, itu jauh lebih mudah kawan." Tawarnya.

"Harga mesinya sangat mahal aku tidak bisa membelinya." Kevin tentu mempermasalahkan uangnya.

"Kau bisa meminta pinjaman bukan kenapa kau tidak melakukannya?" Walaupun dia sudah sering mendengarkan alasan Kevin tapi dia tetap menawarkanya untuk meminjam uang.

"Pinjam uang terlalu ribet dan belum tentu juga aku bisa membayarnya dengan hanya memainkan sebuah game bukan?" Itulah alasan Kevin yang sering dia berikan.

"Baiklah baiklah terserah kamu saja.. oh iya aku masih memiliki informasi beberapa perusahaan yang membutuhkan pekerja, mau bertaruh lagi?" Dia kembali menawari Kevin lowongan.

"Tolong bantuannya." Tentu Kevin sangat membutuhkan lowongan pekerjaan walaupun sudah keseringan di tolak.

"Baiklah aku akan segera mengirim informasinya lewat chat yah... dah nanti lagi." Ucapnya sebelum mematikan ponsel.

"Terima kasih." Meskipun sudah dimatikan tapi Kevin tetap berterima kasih. "Yosh pulang." Kevin meninggalkan kursi taman tempatnya tadi beristirahat dan pulang kerumahnya.

Singkat cerita saat Kevin tiba di rumahnya yang tidak terlalu besar tapi pas digunakan sebuah keluarga, sayangnya Kevin adalah anak yatim piatu yang kehilangan ibunya saat dia dilahirkan dan kehilangan ayahnya satu tahun lalu akibat kecelakaan saat pulang dari bekerja.

Kevin lebih memilih untuk menuju kekamarnya dilantai dua dan segera menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Sebagai seorang pemuda yang betul betul sebatang kara tentu harus menyiapkan makanan sendiri tapi seperti baisa karena ingin beririt maka Kevin hanya membuat nasi goreng saja karena jelas nasi goreng hanya perlu garam dan kecap saja maka makan malam pun siap.

Ting! tong!

Ditengah tengah makan malamnya sambil melihat beberapa informasi tempat bekerja yang baru Kevin malah mendapatkan tamu yang tak diundang yang terus menekan bel rumahnya.

"Ya ya! Sabar ..." Kevin segera membuka pintu. "Ada apa malam malam begini?" Kevin bertanya pada seorang di depanya yang terlihat lebih mirip seperti seorang yang bekerja dijasa pengiriman paket.

"Maaf mas, saya dari jasa pe-"

"Saya tidak pernah memesan Cod." Kevin langsung memotong saja tanpa mendengarkan.

"Ah bukan cod mas, saya dari jasa pengiriman paket mengirimkan paket anda ini tinggal anda tanda tangani saja." Tanpa permisi dia langsung menurunkan sebuah kotak didepan pintu dan memberikan sebuah kertas bukti pengantaran pada Kevin untuk di tanda tanagani.

Tentu Kevin merasa aneh karena perasaan dia tidka memiliki kerabat atau pun pernah memesan paket. "Perasaan aku tidak pernah memesan paket, apa ini tidak salah antar?" Bertanya Kevin memastikan sebelum menandatangani.

"Anu sebentar ... hm.. memang disini tidak ada yang salah alamat juga sudah betul. Saya yakin paket ini memang dikirim untuk mas." Ucapnya setelah memastikan paket Kevin.

"Kalau begitu kau tahu siapa yang mengirim paketnya?" Kevin bertanya.

"Maaf mas tapi pusat pos pengantaran paket selalu menjaga privasi pengirim sehingga kami yang bekerja sebagai tukang antar pun tidak memiliki izin untuk mengetahuinya, jika mas bisa memberitahukannya pada saya siapa pengirim paket ini setelah mas membukanya maka saya akan kembali memberitahukannya pada mas." Ucapnya menjelaskan berputar putar.

"Kenapa kau malah bertanya lagi padaku.. sudahlah ini." Kevin segera menandatanganinya dan memberikan kertas tersebut pada tukan pengantar paket.

"Apa perlu saya antarkan masuk mas?" Bertanya dia apakah dia harus mengangkatnya masuk atau tidak.

"Berat tidak?" Kevin memilih untuk bertanya lebih dulu.

"Tidak kok mas beratnya hanya sekitar tiga kilo saja."

"Oh baiklah kalau begitu kau bisa pulang."

"Terima kasih sudah menggunakan jasa kami. Kalau begitu saya undur diri dulu."

Kevin langsung membawa paket tersebut masuk kekamarnya setelah memastikan pintu rumahnya terkunci rapat.

"Baiklah mari kita lihat apa isi dari paket ini."

Kevin mulai membuka kardus paketnya dengan pisau kecil yang selalu dia bawa, memang mungkin membawa pisau dianggap ilegal dizaman sekarang tapi mau bagaimana lagi Kevin sudah terbiasa membawanya yang ukuranya bahkan lebih kecil dari pada jari kelingking.

"Bukan kah ini?" Kevin terkejut saat melihat sebuah helem dengan logo perusahaan game ternama dunia. "Ada suratnya." Kevin langsung mengambil surat tersebut dan membacanya.

"Surat yah coba lihat apa isinya... ukhhum! Selamat pada Kevin yang telah memenangkan lotre karakter percobaan perusahaan kami dengan ras karakter yaitu Human. Apa maksudnya ini? apa ini lotre yang kubeli tadi?" Kevin kembali membacanya. "Karakter ini memiliki hak khusus untuk digunakan oleh pemain dan sebagai bonus kami memberikan satu set helem VR untuk anda login."

Kevin segera mengeluarkan semua yang ada didalam kotak dan menemukan sebuah helm juga sebuah kartu yang dapat dimasukkan kehelem itu adalah kartu akun khusus yang hanya ada satu didunia karena masih dalam tahap percobaan.

Memang untuk satu orang hanya bisa login satu akun saja karena mereka harus memindai retina mata pengguna dan memastikan satu akun satu pemain.

...----------------...

Alfa_Rz : halo saya disini sebagai author! hehe.. bagaimana menurut kalian cerita ini lanjut atau tidak! jika lanjut kalian bisa menulis komentar lanjut dibawah, like dan favoritin yah maka author akan melanjutkannya jika tidak maka katakan tidak dikomentar sekian kelanjutannya tergantung pada banyaknya komentar guys!!!

Chp 02, Login Play Battle

Kamar Kevin.

"..emm benar seperti ini kan?" Kevin agak kebingungan memasang semua perangkat yang harus dia hubungkan untuk memulai memasangkan helemnya.

Untungnya Kevin membuka video tutorial cara pemasangannya hingga semuanya berjalan cukup cepat dan Kevin langsung memasang aplikasi game VR:MMORPG Play Battle dilaptop nya untuk mulai memainkan.

Sementara menginstal Kevin juga mencari beberapa informasi tentang game VR:MMORPG Play Battle untuk mempermudahnya dalam login maupun bermain nantinya, sekedar info Kevin adalah orang yang selalu membaca buku petunjuk sebelum memulai.

Dimulai dari pembuatan karakter, pemilihan kota pemula hingga cara bermain maupun penaikan level karakter semuanya disimak baik baik oleh Kevin sampai muncul notifikasi bahwa aplikasi telah selesai terpasang.

Tanpa memunggu lagi Kevin segera menggunakan helem VR dan memastikan semuanya berjalan sesuai dengan video tutorial.

"Link Start!" Kevin mengucapkan kalimat perintah saat dia terbaring dikasurnya.

Pada saat itu pula kesadarannya benar benar telah hilang dan masuk kedalam Virtual room. Yang Kevin lihat adalah sebuah layar pemilihan kota dengan informasi karakter dan informasi dunia game serta status karakter.

"Ini tidak sama dengan yang ada divideo tutorialnya apa ini yang dinamakan hak khusus juga rasnya apa ini? Half human? Bukankah ras disurat mengatakan rasku adalah human? Ais lebih baik tukang nulis suratnya diganti lalu biarkan aku yang bekerja disana." Kevin masih terus mencerna berbagai informasi kota maupun karakter setelah memberikan nama karakternya dengan nama aslinya karena tidak ingin repot memikirkan nama yang keren.

...

[Status

Kevin, Lvl 0 (0/10)

Healt Point : 10

Mana Point : 10

Job : -

Class : -

Skill Point : 2

Str : 3

Agi : 3

Int : 3

Dex : 3

Perlawanan Elemen

Api : 0

Air : 0

Udara : 0

Tanah : 0         ]

...

"Ah! Aku belum memilih job ku! Ah sudahlah nanti biar kupikirkan setelah melihat dunia baruku tapi aku hanya bisa mendapatkan skill setelah memilih job." Ucap Kevin beralih kepapan status yang lainnya.

"Level nol, health point sepuluh ek- inisih sekali serang bisa menjadi Critical Hit dan instan Death.. hm.. perlawanan elemen hanya ada empat elemen utama juga skill point untuk sementara aku tambahkan ke Str dulu saja." Kevin memilih untuk menaikkan kekuatannya dulu karena itu akan sangat berguna diawal game.

...

Skill Point : 2

Str : 3 +2

Agi : 3

Int : 3

Dex : 3

...

"Yosh dengan ini telah selesai pilih kota pertama.. kota pertama yang direkomendasikan untuk pemain dengan hak khusus pun ada." Tentu Kevin tanpa pikir panjang langsung menekan kota dengan rekomendasi yang terlihat karena dia dari tadi kebingungan memilih kota sebab tidak ada rekomendasi dari tutorial video.

[Selamat datang diWorld fantasi online! Untuk pemain Kevin silahkan berpetualang dan bersenang senang!]

Sebuah suara langsung terdengar di telinga Kevin saat pandanganya berubah menjadi putih dan perlahan berubah menjadi hijau dan gelap tapi memiliki beberapa titik terang.

"Haa!!? Bukannya ini hutan!? Aku jelas jelas menekan kota pemula woi! Apakah ini hak khusus? Apanya yang hak khusus selalu baik! ini malah lebih mirip sebuah penyiksaan!!" Kevin langsung berteriak kesal dan tidak berhenti mengoceh.

"Tenang dulu biasanya di hutan seperti ini akan selalu ada monster aku tidak boleh berteriak." Kevin menenangkan dirinya dengan menarik napas dalam dalam dan menghembuskannya. "Baiklah sebaiknya aku melihat perlengkapanku dulu." Kevin segera membuka kembali table sistemnya.

"Sistem."

"Invertori." Kevin menekan kata Invertori ditabel statusnya walaupun sebenarnya dia bisa mengendalikannya menggunakan pikirannya.

....

>Invertori

-Healt Potion I ×2

-Mana Potion I ×2

-Apple ×1

-Platinum ×1

-Gold ×10

-Silver ×10

-Copper ×10

-Water Bottle ×1

-Full Iron Armor (Common) ×1

>Weapon

[Keterangan : Weapon hanya bisa pemain gunakkan saat pemain memilih job. Senjata pemula akan muncul saat pemain memilih job.]

...

"Oi serius kah yo! Itu platinum setara dengan sepuluh Gold dan satu gold adalah seratus ribu rupiah dengan kata lain satu paltinum sama dengan satu juta rupiah.. ngnuk." Kevin sempat meneguk liurnya karena di awal game dia sudah di bekasi dengan uang lebih dari dua juta rupiah.

Yang membuatnya terkejut sebenarnya karena uang tersebut adalah hadiah dari hak khusus karena jika pemain pemula biasanya hanya mendapatkan lima koin silver dengan sepuluh copper.

"..ekhem! berikutnya.. Beberapa potion serta apel dan air untuk persediaan hak khusus tentu adalah sebuah keberuntungan karena biasanya para pemula hanya mendapatkan senjata dan pakaian saja." Ucap Kevin dengan sedikit rasa syukur. "Aku juga mendapatkan full Iron Armor." Kevin langsung menekan opsi pasang untuk semua armornya.

Satu persatu armor terpasang ditubuhnya dimulai dari sepatu besi, pinggang yang menutupi bagian luar paha, dada, lengan tangan dan kepala yaitu helem.

"Ini cukup untuk mengurangi damage serangan." Kevin lanjut memilih job nya dan mekikirkannya baik baik karena job tidak dapat di rubah dengan kata lain dia hanya bisa menggunakan job itu terus menerus kecuali menghapus akun dan membuatnya kembali dengan job baru.

"Baiklah sudah ditentukan yah!" Kevin langsung menekan salah satu job hingga sebuah pedang masuk kedalam invertorinya.

[Iron Sword (Common)

Pedang pemula untuk job Warior. Hanya dapat digunakan hingga pemain berlevel 5.]

Yah! Job yang dipilih oleh Kevin adalah job swordman karena dia memang memiliki keterampilan dan pengalaman dalam menggunakan pedang dari ayahnya yang kadang melatihnya saat hari libur.

Tapi saat Kevin mengingat latihan dari ayahnya. Bukannya sedih karena sudah tidak bisa dilatih lagi oleh ayahnya tapi malah sedih karena karena menginat penyiksaan saat dilatih. "Eee benar benar pelatihan neraka." Kevin berusaha untuk tidak mengintanya lagi karena semakin dia pikirkan semakin dia merindukan sosok sang ayah.

"Baiklah kita cek dulu skill apa saja yang kudapat setelah memilih job. Seharusnya ada beberapa skill tambahan setelah aku mendapatkan hak khsusus bukan?." Kembali Kevin berseluncur ketabel status nya.

...

>Skill

[Sword Slash

Mana Cost : 10

Coldown : 8 detik.

Menebas target dengan pedang.]

[Wind Slash

Mana cost : 30

Coldown : 7 detik.

Melempar bilah angin untuk menebas beberapa target.]

...

"Lucky! Hehe benar benar hak khusus.. biasanya untuk mendapatkan skill harus mendapatkan skill tome atau mencapai sesuatu dan mereka hanya mendapatkan satu skill saat pertama kali masuk kedalam game kali ini aku mendapatkan dua ini sudah termasuk keberuntungan di akhir kesialan." Kesialan yang dimaksud Kevin adalah karena setiap hari melamar pekerjaan tapi selalu ditolak.

Setelah memastikan semuanya lengkap satu kesialan datang tapi Kevin menganggap itu adalah sebuah keberuntungan karena sudah terlalu banyak mendapatkan keuntungan hari ini, yang datang adala dua ekor slime.

[Slime, Lvl 3 (monster)

Hp 3.000.]

"Hehe kalian bisa menjadi exp pertamaku, datanglah!" Bagaikan mengerti perkataan Kevin satu slime langsung melompat kearah Kevin sedangkat yang satunya menyemburkan cairan korossive.

Sret!..

-50

Kevin mencondongkan bagian tubuh atasnya kedepan untuk menebas secara horizontal yang berhasil melemparkan satu slime kearah kanan sedangkan serangan cairan corossive tadi berhasil Kevin hindari dengan menggeser tubuhnya sedikit kearah kiri.

Buk!..

Chp 03, Lawan Pertama

Hutan

"Heeh ternyata sistem tubuh dan ketebalan cairan serta tekanan didunia ini sama dengan dunia nyata benar benar game yang menarik." Kevin sangat terkejut karena merasakan tekhnik pedangnya mempan pada tubuh slime.

Yang seharusnya tadi damage serangannya paling tinggi hanya mencapai sepuluh damage sekarang bisa mencapai lima puluh dalam satu kali tebasan tanpa skill.

Karena slime tidak kunjung menyerang Kevin akhirnya memutuskan untuk maju tapi baru satu langkah satu semburan kembali menyerangnya dan mengenai perutnya yang tidak dilindungi armor.

-5

"Ck-! Ini sakit." Kevin melompat mundur karena merasakan sakit meskipun hanya duni virtual. "Sakitnya memang hanya sepuluh persen dari dunia nyata tapi bagi beberapa orang ini bisa membuat mereka trauma." Kevin kembali memasang kuda kudanya karena kurang lebih dia sudah tahu pola serangan slime.

Sret... sret!..

-30

-25

-25

Tebasan demi tebasan Kevin berhasil masuk pada tubuh slime Kevin juga dapat menghindari mereka dengan mudah karena pola serangan slime sangat mudah untuk dibaca.

^Level Up +1

^Core Slime +2

^Pure Liquid +2

Setelah beberapa kali serangannya masuk akhirnya Kevin berhasil memenangkan pertarungan pertamanya tanpa luka serius kecuali hp barnya yang tingga lima persen karena diserang sebelum level up, dengan cepat Kevin mengumpulkan semua drop item walaupun tidak banyak.

"Tubuh ini bahkan lebih lemah dari tubuh nyataku tapi ini dapat di tingkatkan tanpa perlu pelatihan neraka." Kevin beberapa kali mencoba menggerakkan tubuhnya secara bebas dan beberapa kali menggunakan langkah pedangnya untuk mencoba apakah sistem di dunia ini bisa membaca gerakan cepat dengan tekhnik asli dari dunia nyata.

"Benar benar sistem yang baik semua gerakanku sama seperti dunia nyata." Ucap Kevin kagum. "Baiklah apa saja yang tadi kudapatkan?" Kevin dengan cepat membuka invertori untuk melihat status item yang ia pungut.

[Pure Liquid ×2

Cairan Liquid yang dijatuhkan oleh slime. Dapat meningkatkan 3 helath point perdetik, selama 10 detik. Dapat memicu efek Down saat mengkomsumsi berlebihan.]

"Item ini cukup untuk memulihkan HP ku, yang harus aku lakukan adalah menghindari pemakaian berlebihan saja." Kevin kembali menutup tabel invertorinya karena beberapa monster jamur mendekatinya, Kevin menyempatkan untuk meneguk habis dua liquid tersebut. "Sial aku tidak jadi memikirkan untuk menyimpan pure liquid rasanya bahkan lebih pahit dari pada saat aku mencabut gigi." Gerutu Kevin memaksa dua pure Liqud masuk untuk memulihkan Health pointnya.

[Green Mushroom, Lvl 6 (Monster)

Hp 6.000.]

Kuruuuuek

"Suaramu terdengar aneh dasar, baiklah biar aku jadikan kalian sebagai target uji coba skillku." Kevin bersiap untuk menyerang satu jamur setinggi pinggangya didepannya bahkan jamur tersebut dapat berjalan.

Kevin menyimpan pedangnya dipinggangnya siap untuk menebas secara horizontal, sedikit dia mencondongkan tubuhnya untuk melakukan perpindahan sekejap tapi masih menunggu saat yang tepat.

Kieeeek!!!

Satu serangan dari jamur yang menggunakan sesuatu lebih mirip tentakel dari pada tangan mengarah lurus kearah dada Kevin.

Saat itu pula satu hentakan kaki Kevin membawanya tepat dihadapan monster tersebut tanpa terkena serangan, cepat pedangnya mengayun kearah Green Mushroom yang berhasil menebasnya.

Sreet!..

-60

Buk!

-20

Tapi Kevin juga mendapatkan serangan balik dipunggungnya karena tidak seperti manusia monster memiliki bentuk tubuh yang berbeda dan Kevin melupakan poin tersebut.

"Sial aku benar benar lupa jika ini adalah dunia virtual." Kevin melompat mundur untuk mencoba salah satu skillnya, niatnya tadi dia ingin mencobanya dijarak dekat tapi malah gagal.

"Wind Slash!"

Satu ayunan pedang secara Horizontal Kevin mengeluarkan bilah air yang mengarah lurus kearah Green Mushroom.

-100

"Oh lumayan." Kevin berlari mengelilingi Green Mushroom untuk mencari titik yang tepat.

Tap!

Satu titik berhasil Kevin temukan dan dia langsung menghentakkan kakinya melemparkan tubuhnya kearah tersebut dengan pedang yang sudah terangkat tinggi keatas.

"Sword Slash!" Berteriak Kevin mengayungkan pedangnya secara Vertikal kebawah dan menebas tubuh slime.

-120

Tap!

Tentu Kevin belajar dari pengalaman karena begitu dia selesai menyerang dia langsung melompat menghindar kearah samping untuk menghindari serangan Green Mushroom.

Benar saja satu tentakel hampir mencambuk Kevin.

Satu tebasan dengan perkiraan sudut yang tepat sehingga memotong satu tentakel Mushroom dan berlari kebelakangnya.

Satu ayunan pedang Kevin kembali terayun dan menebas Green Mushroom dari belakang, tentu Kevin tidak diam saja saat satu tentakelnya kembali menyerangnya karena dari pada menghindar Kevin akhirnya memilih untuk memotongnya.

"Sekarang kau tidak memiliki sesuatu yang bisa digunakan untuk menyerang saatnya aku menghabisimu!" Kevin langsung menghujani Green Mushroom dengan berbagai ayunan pedang hingga bar hpnya mencapai nol.

Tapi saat Green Mushroom mati, dia langsung mengeluarkan asap yang lumayan pekat sejauh satu meter dari tubuhnya, kebetulan Kevin berada dikawasannya sehingga dia terkena dampaknya.

"Sial aku tidak tahu jika Green Mushroom akan seperti ini jika mati." Kevin mengalami debuff kehilangan lima puluh persen kecepatannya selama dua detik karena levelnya terlalu rendah untuk terkena asap Green Mushroom.

Mayat Green Mushroom sama seperti slime tadi yang langsung menghilang menjadi partikel cahaya dan menjatuhkan drop item.

-Level Up +2

-Core Green Mushroom +1

"Heh? Itu saja? Aku tidak mendapatkan hal lain? Aaah sudahlah lebih baik aku mengatur statku." Kevin lebih memilih untuk mengatur statusnya setelah memungut Core monster.

[Status

Kevin, Lvl 3 (2/40)

Ras : Half Human.

Healt Point : 2.450/3.000

Mana Point : 1.560/3.000

Job : Warior.

Class : -

Skill Point : 9

Str : 5 +5

Agi : 3 +2

Int : 3

Dex : 3 +2

Perlawanan Elemen

Api : 0

Air : 0

Udara : 2

Tanah : 0         ]

(TL note : jangan bingung pas level nya masih 0 HP nya masih 10 tapi saat masuk level 1 HP nya jadi 1.000, emang seting nya author udah gitu ya guys yah, itu bukan kesalahan.)

"Peningkatanku lumayan bagus jika terus begini maka aku bisa menaikkan level dengan cepat." Ucap Kevin yang lagi lagi melupakan point penting yaitu semakin naiknya level maka semakin rendah pula exp yang didapatkan dari monster level rendah juga semakin banyak pula exp yang dibutuhkan untuk menaikkan level.

Kevin ingin kembali melanjutkan perjalanannya tapi dua Green Musroom menghampirinya.

[Green Mushroom, Lvl 6 (Monster)

Hp 6.000.]

[Green Mushroom, Lvl 6 (Monster)

Hp 6.000.]

"Tadi mungkin aku tidak dapat menghadapi kalian berdua secara langsung tapi sekarang aku bahkan bisa menghadapi kalian jika kalian bertiga!" Ucap Kevin percaya diri. 'Tentu aku hanya bercanda melawan kalian bertiga hehe' batin Kevin menyiapkan pedangnya tapi satu kemunculan membuatnya mematung.

[Green Mushroom, Lvl 6 (Monster)

Hp 6.000.]

"Kenap kalian betul betul muncul bertiga!? Tadi aku hanya bercanda! eset!" Belum sempat Kevin melanjutkan ocehannya sebuah serangan tentakel harus ia hindari. "Woi kalian sudah curang menyerangku dengan tiga sekaligus sekarang kalian bahkan tidak membiarkanku berbicara! Sial!" Kevin lebih memilih untuk berlari sambil mencari titik dan sudut yang tepat untuk menyerang sambil terus menangkis tentakel dan menghindari serangan.

Sebenarnya jika dibilang tentakel itu lebih mirip sebuah tanaman rambat yang bisa memanjang dan memendek.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!