Siang itu Bagas membawa Felisha Dan kedua putranya pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan hanya si kembar yang sibuk berceloteh menceritakan acara sukuran kemarin. Sementara Bagas sendiri tampak tidak terlalu tertarik mendengar ocehan si kembar mengenai acara sukuran empat bulanan itu.
Sesampainya di rumah, Bagas langsung masuk ke kamarnya dan tidak keluar lagi. Mereka akan kembali bertemu pada saat makan malam.
Begitulah Felisha melewati hari demi harinya di rumah Bagas. Rumah yang megah namun tidak ada kehangatan disana.
Memasuki bulan ke tujuh kehamilannya, Felisha mulai membeli beberapa keperluan untuk bayinya.
Siang ini Felisha mengunjungi sebuah Mall, disana ia masuk ke sebuah baby shop. Felisha membeli perlengkapan untuk bayinya yang beberapa bulan lagi akan lahir. Karena belanja an Felisha cukup banyak, ia pun meminta pihak toko untuk mengirimkan ke rumah.
Selesai belanja perlengkapan bayi, Felisha merasa perutnya lapar, Ia pun masuk ke sebuah resto yang cukup terkenal dengan menu sop buntut nya yang enak.
Felisha dan Bagus sering sekali makan di tempat ini jika Bagus mendapat bayaran dari kerjaan sampingannya sebagai photographer.
Karena pada saat itu memasuki jam makan siang, resto itu mendadak penuh. Untung Feli sudah mendapat kursi yang lumayan nyaman.
Felisha sedang menikmati sop buntutnya ketika matanya menangkap sosok Bagas yang baru datang dengan beberapa orang yang berpakaian kantoran sama seperti Bagas. Rupanya mereka akan makan siang disana.
Bagas tampak kaget mendapati Feli sedang makan disana, namun Ia sama sekali tidak menegur dan tidak mempedulikan keberadaan Feli disana. Hanya matanya saja yang diam-diam menatap ke arah Feli yang sedang menikmati makan siangnya.
Setelah menghabiskan makanannya,Feli pun beranjak pergi meninggalkan tempat itu. Ia sempat melihat Bagas menatapnya ketika Feli melewati meja tempat Bagas dan teman-temannya makan.
Semua orang tidak akan Ada yang mengira jika sesungguhnya mereka adalah sepasang suami istri yang terikat olah janji suci pernikahan, karena mereka lebih terlihat seperti dua orang asing yang tidak saling memgenal satu sama lain.
Felisha pun pulang dengan mengendarai taksi online, semenjak Bagas merantai motor Bagus gadis itu lebih memilih memakai taksi online jika pergi daripada memakai salah satu dari sekian mobil Bagas yang berjajar di garasi.
Felisha sampai di rumah bersamaan dengan mobil yang mengantarkan semua perlengkapan bayi yang tadi Ia beli.
"Kakak ini semua untuk dedek bayi? " tanya Sadewa sambil membantu menyusun semua perlengkapan bayi itu kedalam lemari khusus.
"Iya sayang ini semua buat dedek bayi " jawab Feli sambil mengusap perut buncitnya.
"Kapan dedek kami lahir? " Kini Nakula yang bertanya. Ia beringsut mendekati Felisha Dan ikut mengusap perut buncit itu.
"Dua bulan lagi " jawab Felisha sambil mengacungkan dua jarinya.
"Horeee... kita akan punya adik " si kembar tampak tidak sabar menunggu kelahiran adik mereka.
Waktu berlalu sangat cepat, tidak terasa kandungan Felisha sudah memasuki bulan ke sembilan. Menurut dokter HPL(Hari perkiraan lahir)Felisha adalah dua minggu lagi. Tapi itu bisa maju bisa juga mundur.
Malam ini Bagas memasukan baju-bajunya kedalam koper. Besok pagi ia akan terbang ke Kalimantan untuk meninjau proyek yang sedang ia kerjakan disana.
Pada saat makan malam Bagas memberitahu kedua putranya mengenai rencana ke pergiannya ke Kalimantan besok pagi.
"Kalian jangan nakal dengan kaka Feli ya " pesan Bagas
"Iya dad " jawab si kembar
"Saya titip anak-anak " ujar Bagas kepada Felisha
"Iya mas " jawab Felisha
Selama Bagas di Kalimantan, Felisha membawa anak-anak menginap dirumah orangtua nya.
"Tinggal disini saja selama suami kamu di Kalimantan, bunda khawatir takut tengah malam lahiran.Kalau disini kan ada ayah dan bunda juga Dio kakak kamu yang selalu siaga " saran bunda, Felisha pun setuju.
Nakula dan Sadewa pergi ke sekolah pun diantar jemput oleh Dio kakak Felisha. Kedua anak itu terlihat betah tinggal di rumah orangtua Felisha. Setiap malam kedua bocah itu selalu tidur dengan Dio kakak Felisha.
"Bun.. kok dedek diperut aku geraknya lebih aktif dari biasanya bun, kenapa ya? " tanya Felisha malam itu.
"Mungkin lagi nyari jalan lahir " jawab bunda
"Ada berasa mules ga? " tanya bunda
"Iya bun.. sedikit " jawab Felisha
Semakin malam Felisha merasakan perutnya sakit dan ada cairan bening yang merembes dari bagian bawah tubuhnya.
"Buuuun.. " Felisha memberanikan diri mengetuk pintu kamar bundanya.
"Ada apa Fe? " tanya bunda dengan muka bantal
"Aku ngompol bun.. perut aku sakit " ucapnya lirih
"Aduuuh ini bukan ngompol Fe, tapi air ketuban.. Yaaah..bangun kita ke rumah sakit sekarang " Bunda langsung membangunkan ayah.
Ayah langsung bangun,mereka pun membawa Feli ke rumah sakit. Sementara si kembar dirumah bersama Dio.
Feli langsung ditangani oleh dokter karena sudah pembukaan lima dan air ketubannya sudah pecah.
"Tinggal menunggu pembukaan nya lengkap ya bu " ucap dokter yang akan menangani persalinan Felisha.
"Bun.. sakit banget " rintih Felisha ketika gelombang rasa mulas itu sudah semakin sering Ia rasakan.
"Sabar sayang " bunda menggenggam tangan kurus Felisha yang dingin dan berkeringat.
Menjelang dinihari dokter mengatakan jika pembukaan sudah lengkap dan siap menangani persalinan Felisha. Setelah melalui perjuangan akhirnya bayi Felisha pun lahir. Seorang bayi perempuan yang cantik dengan hidung yang mancung dan rambut yang hitam tebal. Benar-benar perpaduan sempurna antara Felisha dan Bagus.
Setelah dibersihkan dan dipakaikan pakaian bayi lengkap dengan bedongannya bayi perempuan itupun diadzani oleh ayah.
Sementara di lain tempat.. Bagas terbangun dengan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Baru saja Ia bermimpi bertemu dengan Bagus adik Semata wayangnya. Dalam mimpinya Bagus terlihat menatapnya dalam tanpa suara, namun kesedihan terlihat jelas di wajah tampan nya.
"Dek.. mas Bagas rindu kamu " Bagas mendekati Bagus hendak memeluknya, namun Bagus malah pergi menjauh dan tidak menengok lagi meski Bagas berteriak-teriak memanggil namanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 234 Episodes
Comments
Naya
sakit rasanya pada situasi Bagas tak menyapanya,,, 😭
2024-07-31
1
Elisanoor
konon klo kita mimpi orang yg sdh meninggal berarti Mendiang blm tenang .
2024-01-17
1
Umi Nabila
bagus marah Nuh gas
2023-10-19
0