Nakula dan Sadewa turun untuk sarapan pagi. wajah keduanya ditekuk, mereka masih kesal karena kemarin Bagas memarahi mereka karena ketauan ikut dengan Felisha naik motor.
"Nakula mau selai kacang atau coklat? " tanya Felisha
"Kacang " jawab Nakula
"Sadewa? "
"Aku coklat kak " jawab Sadewa.
Felisha pun mengolesi roti sesuai dengan keinginan si kembar
"Mas Bagas mau... "
"Tidak usah.. saya bisa buat sendiri " sambar Bagas. Felisha pun mengangguk.
Selama sarapan suasana sangat hening. Tak ada satu pun yang bersuara. Bahkan ketika mobil jemputan si kembar datang pun mereka langsung pergi tanpa pamit pada daddy nya.
Melihat kedua putranya pergi begitu saja, Bagas pun langsung pergi ke kantor tanpa menghabiskan sarapannya.
Setelah semua pergi, seperti biasa Felisha bersiap untuk pergi ke makam Bagus.
Digarasi Felisha dibuat bingung ketika mendapati rantai besi yang melilit di ban motor Bagus.
"Bi.. kenapa motor mas Bagus dirantai? " tanya Felisha kepada pembantu di rumah Bagas
"Bapak yang rantai semalam mbak " jawab nya.
Felisha membuang napas kasar. Berarti Bagas benar-benar marah karena kemarin Ia mengajak si kembar naik motor. Akhirnya Felisha pun pergi ke makam Bagus dengan ojek online.
Memasuki bulan keempat kehamilannya, Felisha seperti wanita hamil pada umumnya akan melaksanakan syukuran empat bulanan.
Rencananya acara sukuran itu akan dilaksanakan di rumah orangtua Felisha. Dua hari sebelumnya Felisha berniat akan memberitahukan acara sukuran itu kepada Bagas pada saat sarapan pagi. Karena hanya waktu sarapan pagi saja Ia bisa bertemu dengan Bagas.
"Nakula.. Sadewa.. besok daddy mau ke Semarang selama dua hari. Kalian jangan nakal ya dirumah sama kakak Feli " ujar Bagas.
"Daddy mau ke rumah eyang uti? " tanya Nakula
"Iya.. Eyang uti sakit mau dioprasi " jawab Bagas. Kedua orangtua Kinara memang tinggal di Semarang. Dan Bagas masih rutin mengunjungi mereka sebulan sekali.
"Iya dad.. kita tidak akan nakal " jawab si kembar.
Mendengar Bagas akan pergi ke Semarang untuk menengok mantan mertuanya yang sakit Felisha pun mengurungkan niatnya untuk memberitahu Bagas mengenai acara sukuran empat bulan kehamilannya.
Di kediaman orangtua Felisha hari ini lebih ramai dari biasanya. Rencananya sore ini akan diadakan acara pengajian sebagai wujud rasa syukur atas kehamilan Felisha yang menginjak 4 bulan.
Ruang tengah sengaja dikosongkan dan hanya digelar karpet untuk pengajian.
"Kemana nak Bagas.. kok belum datang. Padahal sebentar lagi acara akan dimulai " Bunda Felisha menanyakan Bagas yang tak tampak batang hidungnya.
"Mas Bagas sedang di Semarang bun ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan " dusta Felisha.
"Sayang sekali padahal ini acara penting " ujar bunda.
Meski tanpa kehadiran Bagas, acara pengajian pun berjalan dengan lancar.Bagi Felisha kehadiran si kembar pun sudah cukup mewakili daddy nya.
******
Setelah memastikan oprasi mertuanya berjalan dengan lancar Bagas pun kembali ke Jakarta. Sebetulnya rencananya Ia akan kembali ke Jakarta besok pagi, namun kabar acara sukuran 4 bulan kehamilan Felisha yang Ia dapat dari pengasuh si kembar memaksanya untuk kembali ke Jakarta secepatnya.
Jam delapan malam akhirnya Bagas sampai di rumah orangtua Felisha. Ayah Felisha dan dua orang kerabat terlihat sedang menyusun kursi kembali ke tempat asalnya karena acara pengajian telah selesai beberapa jam yang lalu.
"Maaf saya terlambat " ucap Bagas penuh penyesalan.
"Loh kata Feli nak Bagas sedang di Semarang ada kerjaan penting " ujar ayah
"Kebetulan urusan nya cepat selesai, jadi saya bisa pulang cepat " jawab Bagas. Rupanya Felisha berbohong kepada keluarganya dengan mengatakan jika Ia ke Semarang karena urusan pekerjaan.
"Ya sudah istirahat Sana.. pasti capek habis perjalanan jauh " titah ayah Felisha.
Bagas pun beranjak menuju kamar Felisha.Disana Ia mendapati Felisha tengah tertidur bersama Nakula dan Sadewa.Baju yang dikenakan Felisha saat tidur langsung menarik perhatian nya.. Felisha tampak nyaman tidur memakai baju milik Bagus.Suka sekali gadis itu memakai baju milik Bagus batin Bagas.
Karena lelah akhirnya Bagas pun merebahkan tubuhnya di sopa yang ada dikamar Felisha dan Ia pun tertidur.
Keesokannya Felisha kaget mendapati Bagas yang sedang tertidur di sopa. Ia tidak mengetahui kapan pria berstatus suaminya itu datang.
Disaat yang bersamaan, Bagas pun terjaga. Begitu membuka matanya dan melihat Felisha sudah bangun,Bagas pun langsung duduk dan menatap tajam pada Felisha.
"Kenapa kamu tidak mengatakan pada saya jika akan mengadakan acara sukuran 4 bulanan? " tanya Bagas.
"Kamu tidak menganggap saya sebagai suami kamu? "
"Maaf mas saya tidak bermaksud seperti itu " ucap Felisha lirih.
"Saya pikir menengok mertua lebih penting dari sukuran empat bulanan kehamilan saya "
Ucapan Felisha begitu menusuk hati Bagas. Meski tidak terlihat marah, namun Bagas tau jika Felisha sedang merasa begitu tidak berarti di mata Bagas.
"Setelah anak-anak bangun kita pulang " Bagas masuk ke kamar mandi memutus perdebatan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 234 Episodes
Comments
Yuli Yuliani Natabraja
Bagas marah nih ye.... 😀😀😀
2023-07-18
0
Sri Wahyuni
smoga k dpan y d saat s bagas bucin sm s feli..s feli nya dket sm cwo lain
2023-02-03
0
Risda Hutagalung
bagas tidak bersyukur ada yg merawat anak anak nya,
2022-05-28
2