Seperti yang dikatakan ayah Ael pada cucunya, hari ini mereka sepakat untuk pergi berjalan-jalan ke mall terdekat di Istanbul. Namun sayangnya, bunda Ai tidak bisa ikut serta karena pekerjaannya di rumah sakit tidak bisa ditinggalkan.
Semua orang memaklumi hal tersebut. Apalagi bunda Ai adalah seorang dokter spesialis. Tentunya jadwalnya padat.
"Omah ngga ikut jalan-jalan sama Yumna?" suara menggemaskan Yumna terdengar memecah keheningan yang tercipta saat sarapan pagi di meja makan.
Bunda Ai menghentikan gerakan memasukkan makanannya ke dalam mulut. Berganti memandang ke arah cucunya yang sedang disuapi oleh Nara.
"Maafin omah ya, sayang. Omah ngga bisa ikut. Soalnya omah harus ngurus orang sakit di rumah sakit. Kalau omah ngga ke rumah sakit, terus siapa yang mau ngurus mereka? Nanti orang sakitnya tambah sakit kan kasihan, sayang. Iya kan?" dengan lembut bunda Ai menjawab dan juga menjelaskan kenapa dia tidak bisa ikut serta.
Yumna menganggukkan kepalanya, paham apa yang omahnya katakan. "Anak pintar." puji Nara sembari mengusap rambut tebal berkucir dua itu.
Setelah sarapan usai, bunda Ai pamit kepada suaminya, anak, menantu dan cucunya. Karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul delapan siang. Pertanda jika bunda Ai harus segera ke rumah sakit. Mengingat akhir-akhir ini pasien yang harus ditangani semakin banyak.
"Hati-hati, omah." Yumna melambaikan tangannya saat mobil mulai bergerak ke jalan raya.
Bunda Ai membalas lambaian tangan cucunya dan tak lupa mengucapkan salam.
Pukul sembilan tepat, semua orang sudah siap pergi ke mall sesuai rencana. Mobil milik ayah Ael pun sudah siap di depan rumah. Satu per satu dari mereka masuk ke dalam mobil. Duduk di kursi sesuai keinginan. Dengan formasi, Naren yang menyetir, disampingnya ayah Ael sebagai penunjuk jalan, lalu Nara dan Yuma duduk di jok tengah.
Perjalanan yang membutuhkan waktu sekitar satu jam lebih, akhirnya usai saat mall yang terkenal sebagai pusat hiburan dan perbelanjaan itu terlihat didepan mata. Banyak orang lalu lalang dari yang muda sampai yang tua. Semua dengan tujuan yang berbeda. Ada yang berbelanja, bermain atau nontom bioskop. Tetapi pada intinya, semua mencari hiburan semata dengan masuk ke mall terbesar di Eropa dalam hal tempat yang disewakan antara 2005 dan 2011. Dan merupakan salah satu yang terbesar didunia.
Ayah Ael memimpin perjalanan berkeliling mall yang dikenal sebagai Sisli Kultur ve Ticaret Merkezi ( Pusat Budaya dan Perdagangan Sisli ). Atau biasa orang menyebutnya mall Cevahir Istanbul.
Mall berlantai 20 dengan 343 toko, 48 restoran, 12 bioskop, 1 panggung acara, 1 tempat bowling dan 1 roller coaster. Sudah bisa dibayangkan seberapa besar mall Cevahir Istanbul itu.
Yumna yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di mall Cevahir Istanbul tampak kagum dengan pemandangan yang dilihatnya saat pertama kali masuk. Apalagi saat melihat roller coaster, Yumna langsung meminta pada daddy-nya agar dirinya juga naik roller coaster.
"Daddy, Yumna pengen naik itu." rengek Yumna sembari menarik ujung kemeja yang dikenakan oleh daddy-nya.
Naren, Nara dan ayah Ael menoleh seketika. "Naik itu, daddy." tunjuknya pada roller coaster yang sedang berjalan.
Semua mengikuti arahan dari Yumna. "Sayang, kamu ngga boleh naik itu. Itu bahaya buat anak kecil. Nanti kalau Yumna sudah besar, Yumna baru boleh naik yang itu." Naren berjongkok didepan Yumna. Menasehati putri kecilnya yang merengek meminta untuk naik roller coaster.
"Ngga mau. Yumna pengen naik." gadis kecil itu menggeleng. Dirinya sangat ingin naik roller coaster. Tidak mau tidak.
"Sayang, dengerin daddy. Itu bahaya buat anak seumuran kamu." Naren memegang lengan Yumna. Terus berusaha membuat putrinya mengerti.
"Yumna pengen naik." rengek Yumna kembali.
Ayah Ael melangkah menghampiri cucunya. Menggendong Yumna dan mengajaknya ke suatu toko mainan. Naren dan Nara pun mengikuti dari belakang.
"Opah, Yumna pengen naik. Ngga mau kesini." tubuh mungil itu terus bergerak sembari menunjuk ke arah roller coaster.
"Yumna sayang, beli boneka aja yuk. Yang besar banget itu. Yuk." ayah Ael membujuk cucunya dengan mengajaknya membeli boneka di toko mainan.
"Tapi, nanti naik roller coaster."
"Sekarang beli boneka dulu ya. Naiknya nanti aja."
Setelahnya, Yumna berkeliling ke toko mainan. Memilih boneka yang dia suka dan beberapa mainan masak-masakan. Ayah Ael langsung membayar apa yang diambil Yumna dan segera keluar dari toko. Menghampiri Naren dan Nara yang sedang duduk di kursi yang tak jauh dari toko dengan menggandeng tangan Yumna.
"Bilang apa sama opah." ucap Nara saat melihat ayahnya membawa mainan yang dibeli tadi.
"Makasih opah." ucap Yumna. Menggemaskan.
"Sama-sama, sayang."
Setelahnya, mereka semua kembali berjalan menyisir setiap lantai. Karena Yumna tidak lagi merengek meminta untuk naik roller coaster. Hingga tiba dilantai lima, Yumna merengek lagi saat melihat es krim dengan berbagai varian rasa. Banyak anak-anak juga yang membelinya.
Naren pun mengajak Yumna membelinya. Sedangkan Nara dan ayah Ael terlebih dahulu masuk ke sebuah restoran. Yumna berjalan bergandengan dengan Naren ke kedai ea krim yang ramai oleh pembeli.
"Yumna, pengen rasa apa?" Naren bertanya saat sudah sampai di kedai.
"Itu." tunjuknya pada sebuah gambar.
"Ya sudah, Yumna duduk disini dulu ya. Biar daddy yang beli. Inget, jangan kemana-mana ya?" Yumna mengangguk dan Naren pun berlalu untuk mengantri.
Saat sudah membeli es krim, Naren segera menghampiri kursi yang tadi diduduki oleh putrinya. Namun, Yumna tak ada disana. Naren yang melihat putrinya tidak ada segera pergi ke restoran. Menanyakan pada istri dan ayah mertuanya. Bisa saja, Yumna bersama dengan mereka.
"Bukannya tadi sama kamu?" Nara bangkit setelah mendengar pertanyaan dari Naren. Karena Yumna juga tak bersama dengannya dan ayahnya.
"Iya. Tadi Yumna duduk di kursi. Aku pergi buat beli es krim. Tapi, pas aku kembali dia sudah ngga ada." jawab Naren dengan keringat yang sudah membasahi kening. Khawatir dan cemas.
"Ya udah. Kita cari sekarang." ajak Nara dan langsung diangguki oleh Naren dan ayah Ael.
*
*
*
Bersambung...
Jangan lupa like, koment dan favorite. Makasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
VANESHA ANDRIANI
waduh ntar di temukan seseorg yg di cintai nara
2021-06-16
0
Ruby Talabiu
yumna ilang
2021-06-04
0