Ayah Ael

Pagi itu tampak rumah ayah Ael ramai oleh canda tawa dari anak dan cucunya. Rasanya sangat senang melihat kebahagiaan kecil itu. Rasa lelah pun sirna begitu saja, saat melihat cucunya tersenyum ceria.

Ayah Ael dan bunda Ai, memang sudah tau semuanya. Bahwa menantunya yaitu Naren adalah seorang duda beranak satu. Namun, itu semua tidak pernah dipermasalahkan. Mereka pun tanpa diminta sudah menganggap Yumna seperti cucu mereka sendiri. Jadi, Naren tidak perlu khawatir bahwa putri kecilnya akan mendapatkan kasih sayang yang berbeda.

"Ayah mertua." ayah Ael menoleh seketika saat dirinya pundaknya ditepuk pelan oleh sang menantu.

"Eh iya? Ada apa, Ren?" tanya ayah Ael.

Senyum terukir sebagai balasan dari pertanyaan. "Ngga papa, yah. Cuma pengen ngobrol aja. Apa ayah ada waktu luang?"

"Kalau begitu ayo kita ngobrol didekat kolam renang. Ayah memang sedang ada proyek, tapi kalau ditanya ada waktu luang, jelas ayah punya waktu luang." ayah Ael merangkul tubuh tinggi Naren, mengajaknya ke kolam renang yang berada di belakang rumah.

Kolam renang sederhana terlihat bersih dan jernih. Kursi lounger berjumlah dua dekat gazebo, kini telah ditempati oleh ayah dan menantu. Mereka tampak akrab layaknya seorang teman.

Mereka membahas beberapa hal. Mulai dari pekerjaan, pernikahan dan hal kecil tentang cucu mereka. Tak luput, Naren menceritakan alasan dia ke Turkey pada ayah mertuanya. Bukan hanya untuk berkunjung saja, namun memberikan hadiah pada Yumna dan mempererat tali silaturahmi.

"Wah, alhamdulillah. Ayah juga ikut senang dengernya."

"Oh ya yah, disini mall terdekat dimana yah? Soalnya Naren pengen ngajak Nara sama Yumna jalan-jalan. Kalau ayah sama ibu mertua mau ikut, alhamdulillah. Justru tambah ramai. Lagian kan, Naren juga ngga terlalu hapal kota Istanbul. Jadi, kalau ayah dan ibu mertua ada waktu luang, bolehlah jalan bareng." pria ramah itu berniat mengajak keluarga kecilnya jalan-jalan keluar. Tentunya Naren berharap, jika ayah dan ibu mertuanya bisa ikut serta.

"Bukannya kamu dulu sering ke Istanbul?"

"Ngga terlalu sering si, yah. Keluar negeri paling sering ke Kazasthan. Dulu emang beberapa kali ke Istanbul tapi cuma meeting bareng klien. Setelah itu udah, ngga jalan-jalan. Langsung pulang ke Indonesia. Soalnya, rindu rumah." Naren menjawab dengan jujur sesuai kenyataan

"Kamu sama kaya ayah. Kalau lagi diluar negeri pasti pikirannya pulang terus. Pengen kumpul keluarga. Tapi apalah daya, pekerjaan waktu itu lebih utama. Karena semua itu juga demi keluarga."

"Iya yah. Terkadang memang kita harus memilih."

Obrolan ringan berakhir saat teriakan Yumna terdengar. Bocah kecil berkepang dua itu berlari ke arah dua pria beda usia dan memeluk mereka satu persatu.

"Daddy sama opah lagi ngapain?" tanyanya pada dua pria yang sedang duduk di kursi lounger dekat kolam renang.

Yuma duduk dipangku oleh opahnya (ayah Ael). "Lagi duduk aja tuh. Kalau kamu tadi habis ngapain?"

"Aku sama mommy tadi abis main." jawab Yumna.

"Senang ngga main ke rumah opah sama omah?" Naren ikut bertanya sembari menyandarkan tubuhnya.

"Senang." anggukan kepala menyertai jawaban singkat Yumna.

"Kamu pengen jalan-jalan ngga?" ayah Ael bergantian bertanya pada cucunya.

"Pengen."

"Ya sudah besok kita jalan-jalan ya. Sama daddy, mommy, opah terus sama omah. Okey?"

Tos!

"Okey."

*

*

*

Bersambung...

Yuk dukung terus. Jangan lupa like, koment dan favorite. Makasih semua...

Terpopuler

Comments

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

smangat thor

2021-06-04

0

Ina Nuraeni

Ina Nuraeni

semangaat lanjutnya thor,,, 😍😍😍

2021-06-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!