**happy reading guys..
cerita hanya karangan imajinasi penulis
aja,hanya untuk hiburan ya guys
Melihat Dina mengambil bantal dan melemparkan bantal itu ke arah Johandy,Johandy berusaha untuk menghindari lemparan bantal itu dengan berjalan keluar kamar.
Sebelum keluar kamar Johandy sempat berkata kepada Dina.
"oke...honey....tunggu kedatangan mas Jo nanti malam ya..." ujar Johandy dengan menggoda Dina.
Melihat johandy pergi melangkah keluar kamar,Dina menjadi emosi dan berteriak.
"ah mas jo....mas jo.!!"teriak Dina dengan emosi,apalagi ia mendengar Johandy mengucapkan panggilan sayang Dina dulu kepadanya,membuat emosi Dina makin tinggi.
"kembali kau johandy !"kucabik cabik kau..." seru dina dengan emosi yang meluap luap.
Sedang Johandy yang sudah berada diluar kamar,mendengar teriakan dan makian Dina tertawa senang.Sudah lama dia tak mendengar suara Dina,sehingga suara Dina membuat hatinya senang.
Di luar kamar Johandy melihat kedatangan sang asisten Badi yang berjalan ke arahnya.
"Bagaimana aman...?" tanya Johandy kepada Badi.
"aman boss..."ucap Badi.
"ayo...kita pergi,aku ingin melihatnya..." kata Johandy yang kemudian berjalan keluar rumah,di ikuti Badi dari belakang.
Mari kita kembali melihat keadaan Dina didalam kamar.
Dina melangkah ke arah pintu dan membuka pintu tapi terkunci,membuat Dina mengetuk ngetuk pintu dan berteriak.
" he buka pintu,aku bukan tahanan johandy....!! teriak Dina dari dalam kamar.
"he buka siapa diluar...!" teriak Dina.
Dina mendekatkan telinganya ke pintu tapi dia tidak ada mendengar langkah kaki juga.
"dasar semua penghuni sini sudah tuli dan gila,seperti tuannya..." gerutu Dina dengan jengkel karena tidak ada yang datang untuk membukakan pintu kamar.
"kenapa aku jatuh cinta kepadanya dulu..." batin Dina.
kenangannya kembali ke awal dia bertemu dengan Johandy Dirgantara.
**flashback on**
Sekelompok anak muda sedang asyik bermain, berseluncur memakai sepatu roda.
Diantara sekelompok anak muda itu,ada dua orang gadis yang berseluncur saling berpegangan tangan.
Namun tak lama kemudian,seorang gadis yang bernama Maya melepaskan pegangan tangannya pada gadis yang satu bernama Dina.
Dina yang merasa bahwa Maya tidak lagi memegang tangannya,berteriak sambil memanggil nama temannya tersebut.
"Maya help.....!!" panggil Dina dengan dengan suara yang keras.
"santai aja Dina lo pasti bisa..." ucap Maya yang mengikuti Dina dari belakang.
"help me....!"teriak Dina lagi karena merasa panik melihat jalanan sedikit menurun membuat gerakan sepatu rodanya makin kencang.
"A...a.....a.....a....!! teriak Dina dan dia tidak bisa mengendalikan sepatu rodanya,dan membuat Dina menjadi oleng.
"awas din....!"teriak Maya untuk memperingatkan Dina.
Tapi tidak lama kemudian terdengar suara......
"du.......bra....k...k"
Dina menabrak seorang pria yang sedang lari pagi,dan tabrakan itu sulit untuk dihindarin.
"oh...hiks....hiks....." Dina meringis dengan menahan sakit pada bokong dan lututnya yang memar.
" kalau tak bisa main sepatu roda jangan main..." ucap pria yang ditabraknya dengan sinis,sambil bangkit dari aspal.
"karena tidak bisa,makanya saya belajar..." jawab Dina dengan suara yang ketus juga.
Maya berlari kearah tempat Dina terjatuh,dengan terlebih dahulu membuka sepatu rodanya.
"nga pa...pa...din..?" tanya maya dengan prihatin.
"Maya kenapa sih kau lepaskan pegangan kita..." gerutu dina
"sorry Din..." Maya minta maaf pada Dina.
"katanya mau belajar main sepatu roda.." ucap Maya lagi.
"ya...tapi jangan dilepasin tiba tiba kaget tau...." gerutu Dina lagi.
" maafin teman saya tuan...." Maya minta maaf pada orang yang di tabrak Dina.
"tolong jaga temannya,jangan dikasih lepas..." kata pria itu pada Maya, dan kemudian melangkah kakinya meninggalkan Maya dan Dina.
**bersambung dolo ya
happy reading lop...lop**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Retno Marsudi
Bersambung jolo hehehe
2021-05-18
0
Fitrhi Ayhu
suku bugis ya thorr
2020-09-09
0
Sept September
cemunguttt
2020-08-28
1