Laura dengan langkah tergopoh-gopoh pun terus mengikuti langkah cepat Arsen yang sudah dibuat begitu kesal karena kelakuan liarnya. Sesampainya di parkiran, Laura langsung menghempaskan tangan Arsen yang sejak tadi menarik tangannya dengan erat.
"Lepasss!" Ucap Laura.
Namun Arsen hanya diam sembari mengangkat kedua alisnya, ia pun mulai mengecakkan kedua tangannya di pinggang lalu menatap Laura dengan serius.
"Kamu ini kenapa?! Kenapa malah membawaku pergi dari pesta ulang tahunku?!" Ketus Laura seolah tak terima.
"Karena kamu sudah benar-benar di luar kendali Laura!! apa kamu sungguh tidak sadar bagaimana sikapmu di dalam tadi?? Benar-benar liar, sudah diluar batas!"
"Memangnya aku bagaimana? Aku hanya mencoba ramah dengan menyapa semua teman-teman kita yang hadir, hanya itu saja kan? Apa itu salah??!!" Jelas Laura dengan nada yang begitu manja.
"Tidak hanya itu!! kamu juga merangkul hampir semua tamu mu, bahkan tak peduli meski itu lelaki, kamu tetap menempelkan tubuhmu pada mereka. Itu sungguh memalukan Laura, dan aku tak bisa tinggal diam melihat hal itu!" Tegas Arsen namun dengan cara bicara yang masih terlihat tenang.
"Dasar payah! dasar payah, dasar payah!!!" Laura yang mabuk pun terus berceloteh sembari memukul-mukul dada bidang Arsen.
"Sudah cukup! ayo masuk ke mobil!"
"Tidak, aku tidak mau, aku tidak mau pulang." Laura pun terus merengek layaknya anak kecil.
"Sudah cukup party nya, sekarang ayo masuk!" Arsen pun menarik tangan Laura lalu membantunya masuk ke dalam mobil sport miliknya.
Mobil sport itu pun kemudian langsung pergi melaju meninggalkan area gedung club malam. Arsen terus diam dan hanya fokus mengemudikan mobilnya, berbeda halnya dengan Laura yang sikapnya seolah seperti tak ada masalah apapun. Dia terus bersandar dengan manjanya di pundak Arsen sembari sesekali menciumi pipi Arsen.
"Laura, duduk lah yang benar." Ucap Arsen pelan.
"Sayang, kenapa kamu terus memarahiku? Kamu lupa hari ini ulang tahunku?"
"Aku hanya memintamu untuk duduk dengan tenang."
"Memangnya salah ya kalau aku mencium mu? Kamu kan pacarku, kamu itu milik ku."
Arsen pun kembali terdiam seolah tak ingin meladeni ucapan orang yang sedang mabuk.
"Sayang kita mau kemana?" Tanya Laura lagi sembari menarik-narik lengan jaket Arsen.
"Ya tentu saja pulang ke rumah mu."
"Pulang?! Tidak sayang, aku tidak mau pulang!"
"Laura, aku harus mengantarmu pulang, jika tidak kedua orang tuamu pasti khawatir."
"Tapi kedua orang tuaku sedang perjalanan dinas keluar kota, hanya ada pelayan dan aku akan sangat kesepian di rumah."
"Lalu, kamu mau di antar kemana di jam seperti ini ha?"
"Kita ke hotel saja ya, aku ingin tidur di hotel mu saja." Bisik Laura dengan manja.
Arsen pun menatap kembali wajah Laura yang terlihat begitu lelah dan mulai memerah karena mabuk, akhirnya ia pun hanya diam dan kembali menambah kecepatan laju mobilnya.
"Ayo turun." Ucap Arsen yang berhasil menghentikan mobilnya di parkiran basement hotel milik keluarganya.
"Kita dimana ini?" Tanya Laura dengan mata yang terlihat begitu sayu nyaris seperti setengah terbuka.
"Di hotel! Sesuai permintaanmu kan?" Jawab Arsen singkat dan kemudian ia langsung keluar dari mobilnya.
"Aaa benarkah?" Laura pun mulai kembali tersenyum.
Arsen pun membantu membukakan pintu untuk Laura, lalu memapahnya untuk berjalan karena cara berjalan Laura terlihat begitu sempoyongan. Arsen pun memesan satu kamar untuk Laura, lalu membawanya masuk ke dalamnya.
"Tidur dan istirahat lah." Ucap Arsen yang masih berdiri di dalam ruangan hotel yang di pesannya.
Laura pun langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk, namun Arsen masih saja berdiri memandanginya dengan wajah datarnya.
"Sayang kenapa masih berdiri disitu? Ayo kemari lah." Seketika Laura pun menarik tangan Arsen untuk membawanya ikut berbaring.
Namun bukannya ikut berbaring, Arsen hanya duduk saja di tepi ranjangnya.
"Jika masih bisa, lebih baik kamu mandi lah dengan air hangat, agar kepalamu tidak terlalu pusing, namun jika sudah tidak kuat, maka sebaiknya kamu langsung tidur saja." Ucap Arsen dengan lembut sembari mengusap lembut rambut Laura yang tergerai namun sudah terlihat sedikit berantakan.
"Kenapa aku harus buru-buru tidur? Malam masih panjang sayang, kenapa tidak kita habiskan malam ini dengan melakukan sesuatu hal yang lebih seru dulu." Laura pun kembali duduk bersandar di pundak Arsen sembari kembali menciumi pipi serta pundak Arsen.
"Apalagi yang bisa dilakukan saat mabuk selain tidur dan beristirahat." Jawab Arsen mendengus pelan.
"Tentu saja ada hal yang jauh lebih baik dari pada tidur sayang." Bisik Laura yang kemudian perlahan mulai menciumi lembut daun telinga Arsen.
Hal itu sontak membuat Arsen sedikit risih dan merasa geli, namun yang namanya naluri sebagai lelaki pasti ia pun ada rasa tergoda dengan perlakuan pacarnya yang begitu agresif malam itu. Arsen pun mulai menatap wajah Laura, kini mereka pun saling bertatap-tatapan dan seketika Laura pun langsung saja mencium bibir Arsen lebih dulu.
Awalnya Arsen masih menikmati hal itu dan membalas ciuman Laura, ia bahkan membiarkan Laura yang perlahan mulai berpindah posisi ke atas pangkuannya sembari dengan cepat membuka jaket yang ia kenakan saat itu.
Tanpa ragu, Laura terus menciumi Arsen dengan penuh nafsu, bahkan ia mulai meraih tangan Arsen untuk meletakkannya pada gundukan daging miliknya yang kala itu masih tertutup oleh gaun yang ia kenakan.
Namun bukannya membuat Arsen semakin terangsang, justru seketika wajah Yuna ibunya langsung terbayang, yang bagaimana sebelum pergi tadi, Yuna kembali mengingatkannya agar tidak berbuat hal yang membuat ibunya kecewa.
Seketika Arsen pun langsung menyudahi ciuman mereka, ia langsung berdiri dan merapikan pakaiannya.
"Ada apa sayang? Ayo kemari lah." Lagi-lagi Laura ingin menarik tangan Arsen, namun Arsen segera menghindar.
"Tidak Laura! aku tidak bisa sekarang, kamu istirahat lah, aku harus segera pulang."
"What? Apa katamu? Kamu mau pulang dan membiarkan aku tidur sendiri disini?!"
"Memangnya kenapa? Bukankah biasanya kamu pun tidur sendiri?"
"Tapi sayang malam ini kan berbeda, aku ingin kamu juga tidur disini bersamaku."
"Maafkan aku sayang, aku harus pulang sekarang. Oh ya, jika kamu lapar dan butuh sesuatu, kamu bisa langsung hubungi pihak hotel ya, mereka akan langsung datang untuk melayanimu." Jelas Arsen yang kemudian beranjak pergi.
"Ta,,, tapi sayang...!!"
Sebelum akhirnya ia benar-benar keluar dari kamar, Arsen kembali menoleh ke arah Laura yang masih terlihat duduk dengan penampilan yang cukup berantakan di tepi ranjang.
"Jaga dirimu ya, bye." Arsen pun kemudian langsung pergi begitu saja dengan membawa perasaan gugup dan cemasnya.
"Hampir saja." Gumamnya pelan sembari terus melangkah cepat melewati koridor hotel menuju basement.
Meninggalkan Laura yang masih mabuk dengan wajahnya yang masam karena keinginannya malam itu tidak terpenuhi.
"Kamu benar-benar keterlaluan!! disaat seperti ini kamu malah pergi, lalu bagaimana sekarang? Aku sudah terlanjur menginginkannya." Gumam Laura seorang diri yang kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Arsen terus melangkah cepat keluar dari hotel, beberapa staff hotel yang berjaga di depan loby yang mengarah ke basement pun merasa heran melihat Arsen yang tidak jadi menginap.
"Ternyata tuan muda Arsen tidak seperti itu, aku hampir berpikir jelek tentangnya." Bisik salah seorang security pada rekannya yang lain.
Arsen pun memutuskan untuk langsung pulang ke rumahnya, dengan membawa perasaan kalut, lagi-lagi pikiran yang berkecamuk kembali mengganggu, baik itu kelakuan Laura ketika di pesta, omongan Lylia yang cukup menusuk, maupun penawaran sang ayah mengenai penempatannya di perusahaan.
"Apa begitu kelakuan Laura sebenarnya? Dulu sebelum berpacaran denganku bukankah dia juga sering party di club, apakah dia memang selalu begitu pada banyak lelaki ketika mabuk?" Gumam Arsen dalam hati.
Namun dengan cepat Arsen langsung menggelengkan kepalanya.
"Ah tidak, tidak tidak. Laura tidak seperti itu, mungkin tadi karena dia begitu bersemangat dengan pesta ulang tahunnya makanya dia jadi hilang kendali. Aku yakin Laura tidak seperti itu." Ucap Arsen seorang diri yang mencoba meyakinkan hatinya.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Eva Rubani
putusin aja si laura
2023-02-15
0
Lunia
bodoh kau arsen
2022-12-13
0
Rizky
Rachel oh rachel muncul lahh
2022-01-15
1