Eps 8

Benzie pun sejenak terdiam, seperti sedang berfikir dan mencoba mempertimbangkan lagi saran nama yang diberikan oleh Arsen.

"Emmm Lylia, Lylia kedengarannya bagus." Akhirnya Benzie pun kembali tersenyum menatap Arsen.

Begitu pula dengan Arsen yang jadi begitu senang dan bangga, karena pendapatnya di apresiasi dengan sangat baik oleh sang ayah.

"Baiklah, mulai sekarang, kita panggil dia Lylia, Lylia Lim. Bagaimana sayang? Apa kamu setuju?" Kini Benzie menoleh ke arah Yuna.

"Tentu saja, mana mungkin mama tidak setuju dengan pendapat putra sulung mama yang paling tampan hehehe." Jawab Yuna yang ikut tersenyum lalu menatap Arsen dengan penuh rasa bangga.

"Terima kasih papa, terima kasih mama, terima kasih kalian sudah mau setuju." Arsen pun kembali tersenyum lebar.

"Harusnya mama dan papa yang berterima kasih sayangku, karena kamu telah membantu mama dan papa mencarikan nama yang bagus untuk adik bayi." Yuna lagi-lagi membelai lembut pipi Arsen.

Kini lengkap lah sudah kebahagiaan Benzie, kali ini ia merasa hidupnya benar-benar sempurna. Memiliki istri yang baik juga cantik, anak lelaki yang tampan dan anak bayi yang cantik, dan itu sudah cukup baginya. Sebagai ungkapan syukurnya, Benzie pun segera mengutus Alex untuk membagikan sedekah berupa uang dan berbagai makanan ke seluruh panti asuhan yang ada di kota tempat dimana mereka tinggal.

Beberapa jam kemudian, Alex pun terlihat datang, ia datang bersama Tere dan nenek Maria. Dengan wajah haru, nenek Maria pun langsung menghampiri Lylia yang kala itu tengah tertidur di tempat tidur bayi yang di sediakan di ruangan mereka.

"Ya tuhan, kamu cantik sekali sayang, kali ini kamu begitu mirip dengan ibumu." Ucap nenek Maria yang hanya bisa memandangi wajah imut Lylia.

"Selamat ya cucu mantuku, semoga kamu selalu diberi kesehatan dan umur panjang." Sambung nenek Maria yang kemudian mengusap ujung kepala Yuna yang sedang duduk berselonjor di atas tempat tidurnya.

"Terima kasih banyak nek sudah menyempatkan datang untuk menjenguk Lylia." Jawab Yuna.

"Lylia?" Tanya nenek Maria.

"Iya benar nek, namanya adalah Lylia Lim." Jawab Benzie kemudian.

"Nama yang bagus, siapa yang memberi nama? Apakah kau kak?" Tanya Tere yang kemudian duduk di samping Yuna.

"Tentu tidak bibi, nama itu aku sendiri yang memberikannya untuk adik bayi. Benarkan mama?"

"Hehehe iya benar sayang." Jawab Yuna mengiyakan.

"Aaaah kalau begitu namanya tidak bagus, namanya jelek, seperti yang memberikannya juga jelek wekkk." Tere pun seketika menjulurkan lidahnya pada Arsen.

Membuat Arsen pun mulai tampak kesal dan langsung cemberut, lalu langsung mengejar Tere seperti ingin memukulnya dengan menggunakan tangan mungilnya.

"Wekk, tidak kena, tidak kena." Ejek Tere lagi yang terus menghindar dari pukulan Arsen.

"Bibi jahat, bibi jelek!" karena di buat semakin kesal, Arsen pun akhirnya mulai menangis.

Seketika Yuna pun langsung melotot tanpa berkata apapun pada Tere, menyadari hal itu, Tere pun mengerti apa yang di maksud Yuna. Setelah menghela nafas, ia pun langsung menghampiri Arsen keponakannya itu.

"Emm baiklah, ini, ayo pukul," Tere pun langsung menjulurkan tangannya seolah pasrah.

"Kamu bisa pukul aunty sekerasnya, asal kamu tidak menangis lagi." Tambahnya lagi.

"Tidak, aku tidak mau, bibi jahat, nama Lylia kan bagus, semua orang juga bilang bagus." Ucap Arsen dengan nafas yang terengah-engah karena terus menangis sembari terus mengucek-ucek matanya dengan tangan.

"Iya-iya Arsen ku sayang, keponakan aunty yang paling tampan dan pintar, nama Lylia itu nama yang bagus dan keren, aunty hanya bercanda. Sudah ya jangan menangis lagi, cup cup cup." Pujuk Tere yang mulai memeluk tubuh kecil Arsen.

"Benarkan nama Lylia itu bagus?" Tanya Arsen lagi dengan pelan sembari mulai mengusap air matanya.

"Iya benar sayang, sudah ya jangan menangis lagi, anak tampan mana boleh menangis, nanti tampannya bisa luntur kena air mata."

"Emm ok deh." Ucap Arsen pelan.

"Jadi sekarang kita berdamai kan?" Tere dengan senyuman pun menjulurkan jari kelingkingnya.

Lalu setelah beberapa saat memandangi jari kelingking Tere, Arsen pun akhirnya meraihnya dan mereka pun berdamai.

Alex yang memandangi pemandangan itu pun hanya bisa tersenyum sembari menggelengkan pelan kepalanya, seketika ia pun terbayang bagaimana nanti jika ia dan Tere memiliki seorang anak.

Namun kala itu, mata tajam Benzie tak sengaja melirik ke arah Alex yang saat itu tengah begitu fokus memandangi Tere dan Arsen. Akhirnya Benzie pun berbisik pada Yuna untuk minta izin keluar sebentar.

"Sayang, aku keluar sebentar ya, ada yang ingin ku bicarakan pada Alex."

Yuna pun tersenyum lalu mengangguk, namun ketika Benzie ingin melangkah, seketika Yuna menarik lengan suaminya.

"Sayang, tunggu!"

Benzie pun sontak berbalik arah dan kembali menatap istrinya.

"Kenapa sayang?" Tanyanya.

"Ingat sayang! apapun yang ingin kamu bicarakan pada Alex, ku harap kamu tidak menggunakan emosi mu seperti tadi pagi ya. Tolong jangan rusak hari bahagia kita sayang, please." Bisik Yuna seolah memberi peringatan pada suaminya.

Mendengar peringatan dari sang istri membuat Benzie jadi mendengus dan tersenyum, ia pun kembali mengusap-usap lembut pipi Yuna yang kala itu masih terlihat sembab.

"Hehehe tidak sayang, tenang lah." Jawab Benzie yang kemudian kembali melangkah pergi.

Begitu Benzie tepat melangkah di depan Alex, ia pun kemudian kembali berkata pelan.

"Ikut aku, aku ingin bicara." Ucap Benzie datar.

Hal itu pun membuat lamunan Alex seketika buyar, dengan sikap yang masih bingung, ia pun akhirnya mengikuti langkah Benzie.

"Ben, kita mau kemana? Apa tidak bisa bicara di ruang kamar inap saja? Kenapa ingin bicara saja harus sejauh ini." Keluh Alex.

"Diam dan ikuti saja aku jika kau tidak ingin nyawa mu melayang." Ketus Benzie yang terus melangkah memasuki lift.

Akhirnya mereka tiba di rooftop (atas atap) gedung rumah sakit yang begitu menjulang tinggi itu. Rambut mereka pun mulai berhembus kesana kemari akibat terpaan angin yang cukup kencang, nampak pula sebagian kota yang terlihat jelas dari tempat mereka berdiri.

Benzie berhenti tepat tak jauh dari ujung tepi atap, dan di susul pula dengan Alex yang berdiri di sampingnya.

"Sekarang katakan! Seberapa serius kau pada Tere?" Tanya Benzie tanpa banyak basa-basi.

Dengan raut wajah yang masih sedikit bingung, Alex pun akhirnya menjawab.

"Yang jelas aku sangat serius padanya, Ben." Tegas Alex.

Mendengar jawaban Alex, sontak membuat Benzie langsung mendengus dan tersenyum sinis.

"Lalu apa kau ada niat ingin menikahinya? Atau masih ingin berpacaran dan bermain-main."

"Astaga Ben, kenapa kau harus bertanya seperti itu? Apa kau masih belum percaya pada sahabat terbaik mu ini ha?"

"Sulit bagiku untuk percaya begitu saja dengan kadal sepertimu." Ucap Benzie dengan tenang tanpa melirik sedikit pun ke arah Alex.

Mendengar ungkapan Benzie yang nampak terlalu jujur, lagi-lagi membuat Alex seketika jadi terkekeh geli.

"Ben, setiap orang punya masa lalu yang kelam, termasuk kau juga. Maka begitu juga denganku, mungkin dulu aku memang lah seorang playboy yang banyak di gandrungi oleh para wanita cantik dan seksi, tapi tidak sekarang, melihat wanita cantik dan sexy pun aku sudah tidak tertarik lagi." Ungkap Alex dengan begitu santai dan tenang.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Rizky

Rizky

Calon bucin

2022-01-15

1

Hanna Devi

Hanna Devi

kembali ke sini 🖐️😊

2021-12-04

0

Suci Ishaka

Suci Ishaka

lanjut kak

2021-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
187 Eps 187
188 Eps 188
189 Eps 189
190 Eps 190
191 Eps 191
192 Eps 192
193 Eps 193
194 Eps 194
195 Eps 195
196 Eps 196
197 Eps 197
198 Eps 198
199 Eps 199
200 Eps 200
201 Extra Part
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186
187
Eps 187
188
Eps 188
189
Eps 189
190
Eps 190
191
Eps 191
192
Eps 192
193
Eps 193
194
Eps 194
195
Eps 195
196
Eps 196
197
Eps 197
198
Eps 198
199
Eps 199
200
Eps 200
201
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!