Mendengar ungkapan Alex yang saat itu terlihat begitu serius, membuat Benzie lagi-lagi jadi mendengus lalu tersenyum.
"Puitis sekali." Celetuknya Kemudian.
"Oh astaga, ayolah teman, bukan kah itu terjadi juga padamu? Bukankah calon kakak iparku juga berhasil mengubah hidup mu saat ini? Kau yang dulunya begitu dingin layaknya manusia es, sekarang berubah menjadi manusia gulali yang sangat manis hahaha. Lalu kenapa sekarang, sulit sekali bagimu percaya jika aku pu sudah berubah akibat ulah adik iparmu ha?" Ungkap Alex sembari tertawa renyah.
"Kau yakin tidak sedang membual kan?" Kali ini Benzie pun menatap Alex dengan matanya yang mulai ia picingkan.
"Haiyo,, tidak Ben, aku bersumpah! Ini sungguh benar adanya, apa kau tidak lihat selama lima tahun belakangan ini? Apa pernah lagi kau melihat aku bersama wanita lain? Aku bahkan tidak pernah lagi berkunjung ke club malam jika tidak mendapat perintah darimu!" Jelas Alex yang seolah tidak putus asa untuk meyakinkan Benzie.
Benzie pun terdiam sejenak seolah sedang mencerna semua penjelasan dan pengakuan Alex padanya, lalu kemudian ia pun kembali menatap Alex.
"Emm baik lah, anggap saja aku percaya padamu. Lalu apa rencana mu ke depannya?"
"Rencana?" Alex balik bertanya.
"Ya, kau tentu tidak berfikir ingin memacari adik iparku seumur hidupmu kan?"
Alex pun akhirnya menatap Benzie dengan raut wajah serius.
"Ja, jadi ma, maksud mu, kau..."
"Ya." Benzie pun mengangguk dengan tenang.
"Ka, kau yakin Ben? Ma, maksudku kau sungguh menyetujuinya?" Kedua matanya Alex pun sontak mendelik.
"Justru aku akan sangat tidak setuju jika kau berlama-lama berpacaran dengannya! aku tidak ingin kau merusak Tere seperti wanita-wanita malang yang sebelumnya pernah berhubungan denganmu. Dia itu masih begitu polos, jika kau menyakitinya, itu sama saja menyakiti Yuna, dan itulah hal yang paling tidak aku inginkan!" Jelas Benzie lagi.
"Ya tuhan, aku tidak sedang bermimpi kan? Jadi kau benar-benar telah memberikan restumu pada aku dan Tere?" Tanya Alex yang nampaknya masih begitu sulit percaya.
Lagi-lagi Benzie pun mengangguk dengan sangat tenang.
"Haiyoo, belum apa-apa aku bahkan sudah berkeringat dingin membayangkannya hehehe." Celetuk Alex yang sontak terlihat begitu bersemangat sembari merapikannya pakaiannya.
"Maksudmu?" Tanya Benzie sembari mengernyitkan dahinya.
"Membayangkan malam pertama bersama Tere hehehe." Jawab Alex polos.
"Oh astaga, nah kan, benar sudah dugaanku, kau hanya menginginkan hal mesum itu darinya." Benzie sontak melotot dan mengusap kasar wajahnya.
"Hehehe tidak Ben, maksudku ya tentu malam pertama setelah aku dan Tere menikah. Aku memang sudah memikirkan untuk melamarnya, namun ku pikir akan sedikit sulit, mengingat respon mu tadi pagi sangat tidak enak."
"Segera lah resmikan hubungan kalian! lebih cepat lebih baik, aku tunggu niat baikmu jika kau memang serius." Benzie pun akhirnya menepuk singkat pundak Alex, lalu ia pun berlalu pergi begitu saja.
Alex pun terdiam sejenak sembari sorot matanya kembali menatap ke arah pemandangan gedung-gedung tinggi yang terlihat jelas dari tempatnya berdiri.
"Ya, mungkin ini lah saatnya aku melepas masa lajangku, karena jika di pikir-pikir, aku mulai lelah hidup sendiri dan hanya mengandalkan sabun di kamar mandi." Gumam Alex dalam hati sembari mulai tersenyum.
Ke esokan harinya...
Hari ini Arsen kembali bersekolah seperti biasanya, namun tidak seperti hari sebelumnya, Arsen Lim lebih banyak berdiam diri saat jam istirahat, hal itu tak lain karena teman baiknya saat bermain sudah tak ada. Dia pun hanya duduk terdiam sembari terus mengunyah dengan lesu stick kentang goreng yang ia bawa dari rumah, tak lekang pula matanya terus memandang ke berbagai permainan di halaman TK nya, yang dulu sering ia mainkan bersama dengan Rachel.
"Oh ya ampun, benar-benar tidak seru saat tidak ada Rachel." Gumamnya lirih seorang diri.
Tak berapa lama, beberapa teman lelaki sekelasnya pun datang menghampirinya, dengan wajah mereka yang masih begitu polos mereka pun berkata,
"Arsen, ayo kita main yuk, ayo kita main kejar-kejaran disana, pasti akan seru jika kau mau ikut." Ajak salah satu teman lelakinya itu.
"Tidak ah, aku duduk disini saja." Jawab Arsen dengan pelan sembari menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kau tidak ingin bermain bersama kami, bukankah Rachel sudah tidak ada."
"Iya tidak apa, aku hanya ingin duduk saja hari ini, mungkin besok aku mau bermain bersama kalian."
"Emm ok, baik lah kalau begitu."
Mereka pun akhirnya pergi tanpa beban dan kembali membiarkan Arsen duduk seorang diri.
Hari-hari berikutnya pun di lewati Arsen dengan hal yang sama, dia begitu kesepian tanpa temannya Rachel, bahkan hari libur yang biasanya sering ia habiskan dengan bermain bersama Rachel di wahana bermain di Mall, kini hal itu pun tak lagi terjadi. Di tambah pula dengan Yuna yang saat itu baru saja melahirkan adiknya, membuat Yuna jadi tidak punya banyak waktu untuk menemani Arsen bermain. Hanya ada beberapa pelayan dan baby sitter yang membantu mengurusnya sejak bayi dulu lah yang selalu sigap mengajaknya bermain.
"Benar-benar tidak seru, punya adik masih bayi dan tidak bisa di ajak bermain." Gumam Arsen seorang diri yang terlihat begitu tak bersemangat.
"Rachel kapan sih pulangnya? Kenapa dia belum pulang-pulang juga ya?" Gumam Arsen lagi yang terus terlihat murung di tepi kolam renang rumahnya.
Beberapa Minggu telah berlalu, akhirnya Alex pun memberanikan diri untuk melamar Tere secara pribadi terlebih dulu. Ia mengajak Tere untuk makan malam di sebuah restoran, menu makanan pun telah terhidang dan ia mempersilahkan Tere untuk menyantap makanannya terlebih dulu.
Tere pun dengan tenang mulai menikmati makan malamnya, namun berbeda halnya dengan Alex yang terlihat begitu tegang hingga tak bisa menikmati berbagai hidangan yang ada.
"Ada apa denganmu?" Tanya Tere.
"Oh hehehe tidak, tidak ada, makan dan habiskan lah hehehe." Jawab Alex yang langsung mencoba untuk tersenyum.
Tere pun hanya mengangkat singkat kedua pundaknya lalu kembali melanjutkan makannya.
Setelah selesai dengan makan malam, sejenak Alex dan Tere menjadi saling diam, Alex yang biasanya begitu banyak bicara dan bertingkah konyol, kini seolah berubah 180 derajat sikapnya. Berkali-kali ia harus meneguk air mineral yang ada di dekatnya demi membuatnya merasa lebih tenang.
"Astaga, kenapa rasanya jadi begitu tegang dan canggung, seumur hidup aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya." Gumam Alex dalam hati.
"Hey, apa kamu baik-baik saja? Sejak tadi ku perhatikan kamu begitu aneh, tidak seperti biasanya. Apa kamu sakit?" Tanya Tere memastikan sembari kemudian ingin memegang dahi Alex.
"Ah tidak, aku, emm aku tidak apa. Hanya sedikit gugup saja."
"Gugup?" Tere pun mulai mengernyitkan dahi sembari tersenyum tipis.
"Ya tuhan, bagaimana aku harus memulainya ya? Aku memang begitu pengalaman jika urusan menaklukan hati wanita, namun kalau urusan melamar seorang gadis, aku belum tau ilmunya sama sekali." Alex terus bergumam dalam hati sembari terus berulang-ulang meneguk minumannya.
"Kenapa diam saja? Ada apa? Apa terjadi sesuatu di kantor? Atau ada masalah dengan kakak ipar?" Tanya Tere yang seolah sedang mengintrogasinya.
"Tidak, sama sekali tidak ada masalah."
"Lalu apa yang membuat sikapmu jadi aneh malam ini? Ayo jelaskan, tolong jangan membuatku bingung."
"Aku, emm aku..."
Tere yang mulai lelah menunggu penjelasan Alex , akhirnya mulai memutarkan kedua bola matanya, lalu menarik nafas panjang, hingga kemudian kedua tangannya menghentak pelan ke atas meja.
"Baik lah jika tidak ingin bicara, tidak apa. Mungkin kamu hanya perlu banyak istirahat di rumah saat ini. Ayo, sebaiknya kita pulang saja." Tere pun langsung bangkit dari duduknya dengan raut wajahnya yang mulai nampak masam.
Melihat hal itu, tangan Alex seketika dengan refleks menahan pergelangan tangan Tere, dengan sorot mata yang menunjukkan keseriusan, Alex pun ikut bangkit dan mendekati Tere. Sebuah tarikan nafas yang dalam pun diambilnya, agar lebih menenangkan perasaannya yang masih saja gugup.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Eva Rubani
santai alex...
2023-02-15
0
Rizky
Sekali gila tetap gila ya lex
2022-01-15
2
Mahmudah Tegar
ohh astaga mengandalkan sabun kamar mandi? aohh alex km bar2 😂😂
2021-10-02
3