Eps 14

"Jika kamu tidak setuju, juga tidak apa, sungguh. Aku akan bicarakan ini baik-baik pada ayah, semoga dia bisa mengerti. Aku benar-benar tidak ingin memaksakan hal yang sesungguhnya tidak kamu inginkan, karena hal itu nantinya akan membuatmu tertekan dan tentu akan berimbas juga pada tumbuh kembang Rachel dan bahkan juga pada keharmonisan rumah tangga kita." Jelas Martin dengan lembut.

"Tidak, bukan begitu! aku diam karena aku merasa perlu berpikir dengan matang. Aku tidak ingin terburu-buru dalam menjawab karena ini menyangkut keinginan orang tuamu juga yang saat ini sedang sakit." Jawab Shea dengan lembut.

"Ia kamu benar, semuanya memang harus benar-benar di pikirkan dengan matang dan kepala dingin. Namun aku sebagai suami juga akan mendengarkan saran darimu, aku yakin kamu tau mana yang terbaik untuk kita semua terutama keluarga kecil kita." Jawab Martin yang tetap berusaha untuk menjadi suami yang bijak dan adil.

Shea pun akhirnya terdiam sejenak, namun setelah beberapa saat saling diam, akhirnya Shea pun kembali membuka suara.

"Apa boleh aku bertanya?" Tanyanya.

"Katakan lah." Jawab Martin dengan tenang sembari mengangguk pelan.

"Jika dari lubuk hatimu yang paling dalam dan tanpa memikirkan apapun tentang pendapatku, apa kamu akan menuruti kemauan ayahmu? Mengingat keadaannya sedang seperti sekarang?" Tanya Shea dengan lembut.

"Sebagai anak satu-satunya yang mereka punya, tentu aku akan berusaha mengabulkan apapun keinginan orang tuaku, mengingat selama ini, kurasa aku belum melakukan banyak hal untuk mereka. Namun aku juga harus mengingat posisiku sebagai kepala rumah tangga yang juga harus memikirkan perasaan dan kenyamanan istri dan anakku." Jelas Martin yang saat itu menatap lekat ke arah Shea.

"Disaat seperti ini pun, kamu bahkan masih berusaha memikirkan kenyamanan aku dan Rachel, dan aku begitu senang untuk itu. Maka aku pun telah memikirkannya, dan aku pun tidak ingin menjadi istri yang egois."

"Jadi maksudmu???"

"Aku cukup betah berada disini, meski harus jauh dari keluarga dan teman, namun aku begitu menikmati suasana baru disini. Aku rasa tidak buruk jika kita menetap disini dan memulai hidup baru di kota ini, selain bisa membuat ayahmu senang, kita juga bisa sekalian merefresing otak kita sejenak dari rasa bosan kita di tempat tinggal kita yang lama."

"Benar juga, tapi apa kamu yakin akan meninggalkan usaha yang tengah kamu kelola disana?"

"Ayah mu ada benarnya sayang, jaman sudah begitu canggih, hanya dari telepon genggam saja kita bahkan bisa mengakses semuanya sekarang. Kita hanya butuh satu orang kepercayaan untuk mengelola setiap usaha kita disana, dan bukankah saat ini kita sudah memiliki orang kepercayaan kita masing-masing?"

"Benar juga, Jadi kamu sungguh sudah mantap dengan keputusan ini?" Tanya Martin lagi seolah ingin lebih memastikan.

"Emm!" Jawab Shea mengangguk sembari tersenyum penuh keyakinan.

"Lalu Rachel? Apa dia mau? Karena setauku selama disini bukankah ia terus murung karena tidak bisa bermain dengan Arsen?"

"Tenang lah, Rachel masih kecil dan memang perlu beradaptasi lebih lama, tapi ku yakin dia akan punya banyak teman jika bersekolah disini."

"Baiklah kalau memang begitu keputusan yang kamu ambil, aku akan segera menyampaikan berita ini pada ayah. Ayah pasti senang." Martin pun mulai terlihat sumringah saat itu.

Begitu juga dengan Shea yang ikut semakin tersenyum dan terus menganggukkan kepalanya, rasanya begitu senang saat ia berhasil membuat keadaan hati suaminya jadi jauh lebih baik.

"Terima kasih sayang, aku tidak pernah menyesal saat akhirnya memutuskan untuk jatuh hati padamu. Kamu benar-benar mengerti aku dan posisiku, sekali lagi terima kasih ya, ternyata tuhan tau seseorang seperti apa yang aku butuhkan." Martin pun mengusap lembut ujung kepala istrinya.

"Sama-sama sayang, ini semua kulakukan karena aku mencintaimu, dan aku juga sama sekali tidak pernah menyesal telah menunggu cintamu selama bertahun-tahun lamanya." Ungkap Shea yang langsung memeluk erat tubuh bidang suaminya.

Tak lama setelahnya, akhirnya mereka kembali menuju ruangan dimana tempat kedua orang tua Martin di rawat. Tanpa basa basi, Martin langsung saja menyampaikan keputusan mereka yang akhirnya setuju untuk menetap di Paris. Mendengar hal itu, ayah Martin pun langsung terlihat sumringah dan puas pada keputusan yang telah mereka ambil. Martin dan Shea pun mulai menata hidup baru mereka di Paris, mereka membeli rumah yang berada tak jauh dari rumah ayah dan ibu Martin.

Sebuah rumah yang begitu nyaman dan asri, karena terdapat kebun Apel dan Anggur hitam mau pun Anggur hijau di pekarangan belakang rumahnya. Tak hanya itu, di sisi kiri rumah pun tak ketinggalan pula sepetak kebun labu dan tomat. Sementara di halaman bagian depan, ada pula tertanam berbagai jenis bunga-bunga yang indah berwarna warni. Sungguh menambah keindahan dan rasa nyaman bagi siapapun penghuninya.

Rumah mereka bercat putih bernuansa eropa minimalis, bertingkat dua. Terdapat banyak balkon yang terhubung ke berbagai sisi rumah itu, Shea begitu menyukai rumah barunya, mereka pun merekrut beberapa pelayan untuk membantu pekerjaan rumah.

"Terima kasih sayang, aku suka sekali dengan rumah baru kita ini, begitu nyaman dan tenang." Ucap Shea dengan wajahnya yang begitu berbinar sembari mulai merangkul mesra pinggang Martin.

Martin pun ikut tersenyum, lalu ikut merangkul pundak istrinya.

"Syukur lah jika kamu menyukainya," Jawabnya kemudian.

"Oh ya, dimana Rachel?" Tanya Martin kemudian sembari melirik kesana kemari ke berbagai sudut ruangan di sekitarnya.

"Rachelll." Panggil Shea kemudian.

Tak lama Rachel pun datang dengan berlari sembari memegang bonekanya.

"Iya mommy."

"Sini sayang." Shea pun tersenyum sembari mengulurkan tangannya.

Rachel yang kala itu terlihat begitu ceria, dengan penuh semangat langsung meraih tangan ibunya dan mendekapnya.

"Bagaimana sayang? Apa kamu suka dengan rumah baru kita?" Tanya Martin.

"Suka sekali daddy, ada banyak pohon buah-buahan enak di halaman belakang, dan jika ingin memakan buahnya aku bisa langsung memetiknya sendiri dengan tanganku, dan itu sangat seru." Jelas Rachel dengan polos.

"Oh hehehe begitu ya? Eemm baguslah kalau kamu suka sayang, papa yakin kamu akan semakin sehat jika mengonsumsi buah-buahan segar setiap hari. Tapi kamu harus ingat, tidak boleh makan buahnya berlebihan dan harus di cuci terlebih dulu sebelum di makan. Ok?"

"Ok daddy, aku mengerti." Rachel pun tersenyum manis.

"Good girl." Martin pun tersenyum hangat sembari mengusap lembut ujung kepala Rachel.

"Andai Arsen juga ada disini, pasti dia juga akan senang dan aku yakin dia akan memetik banyak buah-buahan dan langsung memakannya dengan lahap." Celetuk Rachel lagi.

Martin pun seketika langsung melirik ke arah Shea yang masih berdiri tak jauh dari mereka.

"Iya sayang, nanti suatu saat kita pasti akan mengundang Arsen datang kesini ya, agar dia bisa memetik buah-buahan bersamamu."

"Benarkah itu daddy?"

"Iya benar sayang, tapi tidak sekarang ya."

"Ok daddy, semoga Arsen bisa segera datang, karena Rachel sudah tidak sabar ingin memamerkan rumah baru kita dan juga semua buahan yang ada disini padanya."

"Hehehe iya sayang, tunggu saja ya saatnya tiba."

Hari demi hari berlalu dengan begitu cepat, Rachel pun akhirnya telah resmi pindah sekolah ke Paris, ia mendapat banyak teman bule baru yang begitu baik padanya. Rachel pun langsung mudah berbaur, berhubung sejak awal ia bersekolah di TK international, jadi sama sekali tak sulit baginya saat berbicara bahasa inggris pada teman-teman bulenya. Karena meskipun ia tinggal di Paris yang notabenenya memakai bahasa Pranciss, namun untungnya di TKnya mereka tetap menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa Inggris.

Hari-hari pun di lewati Rachel dengan sebagaimana mestinya, seperti anak kecil pada umumnya yang selalu ceria dan gembira saat bermain bersama teman-temannya. Hingga waktu pun tak terasa terus berputar hebat, terus dan terus berputar tanpa berhenti meski sedetik pun.

Kehidupan Rachel dan Arsen pun terus berjalan, hingga di antara mereka pun sudah tak lagi saling mengingat, tak lagi saling merasa murung satu sama lain seperti dulu di awal perpisahan mereka, hingga akhirnya mereka pun terus tumbuh dan tumbuh dan tentu sudah saling melupakan satu sama lain.

Arsen pun sama, ia pun kembali menjalani hari-hari seperti biasa, kini tak ada lagi Rachel sebagai temannya bermain, dan tentu sudah bukan lagi menjadi masalah baginya. Bahkan dia pun sudah kembali ceria seperti biasanya dengan orang-orang baru yang juga ada di sekelilingnya. Arsen pun semakin tumbuh, tumbuh dan tumbuh.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Rizky

Rizky

Arsen dewasa calon bucin

2022-01-15

2

Ajeng Ajeng

Ajeng Ajeng

bagus lanjutannya.mantapp,nyambunggggg

2021-10-23

3

Suci Ishaka

Suci Ishaka

lanjut

2021-05-08

2

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
187 Eps 187
188 Eps 188
189 Eps 189
190 Eps 190
191 Eps 191
192 Eps 192
193 Eps 193
194 Eps 194
195 Eps 195
196 Eps 196
197 Eps 197
198 Eps 198
199 Eps 199
200 Eps 200
201 Extra Part
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186
187
Eps 187
188
Eps 188
189
Eps 189
190
Eps 190
191
Eps 191
192
Eps 192
193
Eps 193
194
Eps 194
195
Eps 195
196
Eps 196
197
Eps 197
198
Eps 198
199
Eps 199
200
Eps 200
201
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!