Laura Edelyne, ia adalah seorang gadis berparas begitu cantik, bahkan saking cantiknya, kecantikannya itu membuatnya jadi begitu populer di kalangan seisi kampus. Dan bukan hanya cantik, memiliki kaki yang jenjang, serta bentuk tubuh bak gitar spanyol yang begitu di impikan oleh hampir seluruh gadis, juga menjadi salah satu keberuntungan Laura. Laura dan Arsen pertama kali bertemu dan saling mengenal di universitas tempat mereka melanjutkan kuliah. Mereka melanjutkan pendidikan di universitas yang sama, yaitu universitas terakreditasi A, yang juga merupakan kampus paling bergengsi di kota itu.
Dengan berbagai keunggulan dari penampilan yang dimiliki Laura, tentu saja ada banyak lelaki yang memuja-muja Laura, bahkan hampir tidak ada satu lelaki pun yang mampu untuk tidak jatuh hati padanya. Dan hal itu pun terjadi pada Arsen Lim, sebagai lelaki normal, ia pun akhirnya terpikat dengan kecantikan Laura yang terlihat paling dominan di kampusnya. Namun berbeda dengan cara kebanyakan lelaki yang terlalu menunjukkan kekagumannya, Arsen justru memilih untuk tetap bersikap tenang dan tetap cool meskipun ada Laura di hadapannya.
Hal itu pula lah yang membuat Laura pun akhirnya menjatuhkan pilihan pada Arsen, hingga akhirnya saat ini status mereka pun telah berpacaran.
Arsen akhirnya tiba di sebuah cafe, tempat dimana biasanya ia dan teman-temannya banyak menghabiskan waktu untuk menikmati waktu santai mereka.
"Astaga kenapa kau lama sekali?!" Tanya Erick begitu melihat Arsen berjalan ke arahnya.
"Sorry, jalanan macet." Jawab Arsen datar sembari langsung duduk di hadapan Erick.
"Emm, lalu bagaimana kelanjutannya? Rencana apa yang ingin kau buat untuk memberi kejutan pada Laura?"
"Entahlah aku belum punya ide apapun untuk saat ini, bagaimana dengan mu? Apa kau punya ide?"
"Oh ayolah teman, ini ulang tahun pacar tersayangmu kan? Kenapa kau nampak begitu tak bersemangat? Apa kau mulai kehabisan dana ha? Hahaha."
"Tentu bukan masalah itu, hanya saja ada banyak hal yang sedang ku pikirkan saat ini."
"Memikirkan apa? Apa kau mulai tergoda dengan wanita lain ha? Hahaha"
"Astaga, tentu saja bukan masalah itu!! Lagi pula lelaki sejati sepertiku sudah pasti setia." Jawab Arsen dengan tenang.
"Lalu apa?"
"Aku sedang malas membahasnya sekarang,"
"Emm baiklah." Erick pun tak ingin memaksa dan memilih menenggak kembali minumannya.
Akhirnya Arsen pun memilih untuk memberi kejutan pada Laura seperti ulang tahunnya pada tahun lalu, sebuah party dadakan. Arsen pun sudah meminta bantuan pada Erick untuk mengundang seluruh teman kampus yang mereka kenal untuk datang ke club malam milik keluarganya hanya dengan melalui grup chat.
"Ok baik, jadi nanti malam kita bertemu di club malam keluargamu ya."
"Iya begitu saja." Jawab Arsen yang tak ingin di buat pusing.
"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu, aku ingin ke rumah Mila sekalian memberitahunya tentang party nanti malam."
Mila adalah teman dekat Laura sekaligus pacar dari Erick.
"Ya pergi lah, dan jangan lupa kau siapkan apa saja yang di butuhkan untuk nanti malam."
"Tentu, kau tenanglah. Asal kau siapkan juga minuman terbaik dari club malam mu untuk kami ya"
"Jangan cemas soal itu."
Erick pun tersenyum puas dan kemudian langsung beranjak pergi meninggalkan Arsen yang masih terduduk di cafe.
Sama halnya seperti kebanyakan anak muda jaman sekarang yang sering membuat pesta/party di club malam, apalagi untuk Laura, yang ternyata memanglah seorang gadis kekinian yang begitu menyukai party. Sebelum menjadi pacar Arsen pun ternyata dia sering datang ke club malam bersama teman-temannya untuk menikmati malam Weekendnya.
Sangat berbeda dengan Arsen yang sebenarnya tidak begitu menyukai tempat gemerlap seperti itu, dia lebih suka tempat yang tenang dan alami. Namun karena kini ia pun telah berpacaran dengan Laura, maka mau tak mau ia pun harus ikut masuk ke dalam hobi pacarnya yang begitu ia cintai itu.
Arsen sebagai anak dari pemilik Blue Light Club, tentu tak sulit baginya untuk memberi tugas pada seluruh pelayan yang bekerja disana untuk mendekorasi hall club yang luas menjadi bernuansa layaknya party ulang tahun masa kini.
Tak lama setelah kepergian Erick, Arsen pun ikut beranjak pergi dari Cafe dengan membawa satu cup capuccino hangat yang sebelumnya ia pesan untuk ia nikmati di dalam mobilnya. Lalu ia memutuskan untuk pergi sendirian ke mall karena ia pun belum menyiapkan kado apapun untuk Laura.
Malam hari...
"Apa pesananku sudah siap?" Tanya Arsen saat menghubungi staff club malam melalui telpon.
"Oh tentu tuan muda, semuanya sudah di dekorasi sesuai dengan permintaan anda."
"Bagus, Dan tolong kosongkan sebagian sofa-sofa yang ada disana ya, karena aku mengundang cukup banyak teman."
"Baik tuan muda."
"Ok, terima kasih" Arsen pun langsung menutup telponnya.
Namun ketika ia berbalik badan, ia kembali di kejutkan dengan sosok Lylia yang sudah berdiri di belakangnya dengan wajah yang cengengesan.
"Mau mengadakan pesta ya?" Tanya Lylia dengan manja.
"Iya, Laura berulang tahun jadi aku menyiapkan party kecil-kecilan sebagai kejutan untuknya." Jawab Arsen dengan tenang sembari terus berjalan santai menaiki anak tangga.
"Jadi kalian akan ke club malam lagi? Mabuk-mabukan lagi ya?"
"Tidak, aku tidak pernah mabuk."
"Hih bohong!! beberapa waktu lalu bukankah kakak pernah di antar pulang oleh kak Erick dan sudah dalam keadaan mabuk parah?" Ungkap Lylia mengejek.
"Iya hanya sekali dan itu juga bukan atas keinginan ku!"
"Kak, apa boleh aku ikut?" Lylia seketika memasang wajah yang begitu manis di hadapan Arsen.
"Tidak boleh!" Tegas Arsen.
"Tapi kenapa? Aku kan juga ingin mengucapkan selamat pada calon kakak iparku."
"Tapi tidak di tempat seperti itu Lyli! Itu tidak baik untuk anak gadis seperti mu!!"
"Memangnya apa bedanya aku dengan anak gadis yang lain?" Tanya Lylia dengan wajah murung.
"Hey dengar ya! Club malam itu hanyalah tempat untuk orang-orang dewasa, lagi pula setauku, wanita baik-baik tidak akan pernah mau datang kesana!! Jadi jangan coba-coba ya!" Jelas Arsen.
"Jadi aku ini gadis baik-baik ya?"
"Tentu saja, kau ini adik ku dan sudah pasti kau adalah gadis baik-baik dan terhormat."
"Lalu bagaimana dengan kak Laura? Bukankah katamu dia sering datang ke club malam dan hobi party? Apa itu berarti dia bukan gadis baik-baik? Jika benar begitu, lalu kenapa kakak masih mau dengannya?" Tanya Lylia dengan lantangnya.
*Jlebbb*
Ucapan Lylia seolah begitu menusuk ke jantung Arsen, seketika Arsen pun jadi dibuat terdiam dan mulai berpikir jika ucapan Lylia kali itu ada benarnya juga, namun segera ia menepis ucapan adik manjanya itu dan memilih untuk mengabaikannya.
"Hey anak manja, Laura tidak seperti itu, lagi pula dia datang selalu denganku, jadi sudah pasti aku bisa menjaganya selama disana." Arsen pun mencoba membela pacarnya di hadapan Lylia.
Lylia pun akhirnya hanya diam dan memanyunkan bibirnya. Dan tak lama Yuna pun terlihat keluar dari kamarnya sembari membawa sebuah gelas yang kosong.
"Arsen, kamu begitu rapi malam-malam begini? Kamu dari mana? Kenapa pergi tidak meminta izin pada mama?" Tanya Yuna sembari mengernyitkan dahinya.
"Dia bahkan baru mau pergi ma." Jawab Lylia sembari menatap Arsen dengan sinis.
"Pergi?? Malam-malam begini??" Yuna pun mulai mengerutkan dahinya.
"Iya ma dia mau pergi ke club malam bersama pacarnya." Jawab Lylia lagi yang langsung pergi menuju kamarnya dengan membawa rasa kesalnya.
"Benarkah yang adikmu katakan Arsen Lim?"
"Iya ma, Laura sedang berulang tahun, jadi ku pikir akan membuatkannya party kecil-kecilan di club." Jawab Arsen sembari sedikit menunduk karena sedikit cemas Yuna akan keberatan.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Rizky
Tunggu ajaa
2022-01-15
2
Mahmudah Tegar
perasan ku ngga enak tentang laura yaa thorr.. arsen kamu tampan sama seperti papa mu tp tolong jgn bodoh yaa pliss
2021-10-02
3
Enna Anna ⭐♥️
lanjut thor
2021-04-27
0