Eps 5

"Iya kak, akhirnya setelah bertahun lamanya, sekarang aku yakin jika kak Alex sungguh mencintaiku." Jawab Tere yang terlihat penuh keyakinan.

"Sayang, kita kan sudah jadi sepasang kekasih, kenapa masih memanggilku kakak di depan mereka." Alex pun langsung meraih tangan Tere dan menggenggamnya.

Mata Benzie yang melihat tangan mereka mulai berpegangan erat pun jadi semakin membulat.

"Heh, apa-apaan itu? Ayo lepaskan! Lepaskan kataku! Buaya seperti mu, tidak akan pernah bisa memangsa bagian dari keluarga ku! Kau dengar?!" Ketus Benzie yang langsung mencoba melepaskan tautan tangan mereka.

"Kakak ipar stop!" Tegas Tere sembari memukul tangan Benzie pelan.

Benzie pun seketika berhenti dan kembali memandanginya dengan tatapan yang tak biasa.

"Aku tau kakak ipar begitu peduli padaku, aku juga tau kalian sudah bersahabat sangat lama dan tau keburukan satu sama lain. Tapi aku percaya semua orang bisa berubah, dan aku yakin saat ini pacarku pun sudah berubah, dia sudah tidak seperti dulu lagi, sama halnya dengan mu kakak ipar, bukankah sekarang kamu pun sudah berubah? Tidak kasar dan dingin seperti dulu lagi?" Jelas Tere yang mencoba memberi pengertian pada Benzie.

Setelah mendengar hal itu, Yuna pun mulai tersenyum, lalu akhirnya bangkit dari duduknya dan mendekati Benzie, ia memeluk sebelah lengan Benzie sembari mengusap-usapnya pelan.

"Sayang sudah lah, apa yang di katakan Tere itu ada benarnya." Bisik Yuna pelan yang mencoba memberi pengertian pada suaminya.

"Ta, tapi sayang, apa kamu tidak cemas melihat adikmu yang sudah terpedaya dengan kadal seperti Alex." Bisik Benzie yang seolah masih terlihat sulit menerima kenyataan.

"Tere sudah dewasa sayang, dia pun berhak memilih jalan hidupnya sendiri dan aku yakin, Alex tidak akan berani menyakitinya selagi kamu masih menjadi kakak iparnya hehehe." Jelas Yuna lagi yang kembali tersenyum tipis.

Benzie pun akhirnya terdiam dan mulai menghela nafas kasar.

"Aku memang kakak Tere, tapi bukan berarti aku bisa mengendalikan hidupnya. Aku percaya pada pilihan adik ku. Lagi pula, lima tahun bukan waktu yang sebentar kan untuk perjuangan Alex demi meluluhkan Tere." Tambah Yuna lagi.

"Jadi,, jadi kakak merestui hubungan kami?" Tanya Tere dengan matanya yang mulai terlihat berbinar.

Lalu Yuna pun tersenyum dan mengangguk pelan, ia terus mengusap pelan lengan Benzie agar Benzie tidak marah-marah lagi, dan sepertinya hal itu cukup berhasil, karena terbukti, membuat Benzie akhirnya diam meskipun ia masih saja mendengus kesal.

Di sebuah TK elit...

Hari itu, seperti biasa, Arsen dengan di antar oleh ayahnya Benzie pun akhirnya tiba di depan gerbang sekolahnya. Benzie bergegas turun untuk mengantarkan Arsen hingga ke depan kelas. Bertepatan pula, saat itu Shea yang juga sedang mengantar Rachel, tiba bersamaan dengan Benzie di depan kelas.

"Hai Ben, selamat pagi," Sapa Shea ramah.

"Shea? Emm pagi." Jawab Benzie sembari tersenyum tipis.

"Dan kamu Arsen Lim yang tampan, selamat pagi sayang." Sapa Shea yang juga terlihat sangat ramah sembari mengusap singkat ujung kepala Arsen.

"Pagi aunty, dan selamat pagi juga Rachel gendut hahaha." Jawab Arsen yang kemudian tertawa saat melirik ke arah Rachel.

Mendengar hal itu, sontak membuat wajah Rachel yang awalnya terlihat begitu ceria, kini seketika jadi kembali cemberut dan masam. Rachel pun langsung merengek sembari menggoyang-goyangkan tangan ibunya sebagai tanda bahw ia begitu tak senang saat di katakan gendut oleh Arsen.

"Mommy, lihat itu, Arsen mengejekku lagi." Rengek Rachel.

Benzie yang mendengar hal itu pun, langsung melototi anak sulungnya, yang kala itu terlihat begitu tak berdosanya saat meledek Rachel.

"Hei, apa yang kamu katakan? Lihat lah, kamu membuat Rachel jadi cemberut, tidak boleh begitu!!" Ucap Benzie saat memberi penegasan pada anaknya.

"Iya uncle, tolong marahi saja dia, dia sering mengejekku gendut, bahkan kadang ia juga suka mencubit pipiku dan mengataiku si pipi bakpao." Ungkap Rachel yang seolah sedang mengadu pada Benzie.

"Tapi kan kamu memang gendut Rachel, aku kan tidak berbohong, kalau kurus itu seperti Angela." Jawab Arsen yang terus saja mengutarakan pendapatnya.

Angela adalah salah satu teman sekelas Arsen dan Rachel, yang memiliki badan tidak segembul Rachel. Dan Arsen juga selalu mengatakan pada Rachel, jika Angela adalah anak perempuan yang paling cantik di kelas mereka hingga sering membuat Rachel merasa sangat kesal.

"Angela memang kurus, tapi aku lebih menggemaskan." Kata Rachel yang masih saja tidak mau kalah saing.

"Ya ampun kalian ini, masih pagi sudah berdebat, sudah ya sudah, sekarang ayo masuk ke kelas." Shea yang terus menggelengkan kepalanya sejak tadi pun akhirnya menyuruh mereka masuk.

Mereka pun patuh, dan mulai melangkah pelan memasuki kelas,

"Maafkan perkataan Putraku, mereka masih anak kecil jadi ya wajar saja jika suka saling mengejek." Ucap Benzie dengan tenang pada Shea.

"Hehehe tidak apa Ben, aku begitu memakluminya, dan lagi pula hanya tinggal beberapa hari saja lagi Arsen dan Rachel bisa bermain bersama dan terlibat perdebatan seperti tadi." Shea pun kembali tersenyum tipis.

"Hah, kenapa begitu?" Tanya Benzie yang langsung mengernyitkan dahinya.

Namun tanpa sengaja, Arsen yang masih belum sepenuhnya masuk ke dalam kelas pun nyatanya mendengar pembicaraan itu, langkahnya seketika ia hentikan dan memilih mendengarkan obrolan antara papa dan aunty Sheanya itu.

"Iya, ibu Martin mengalami kecelakaan hebat dan saat ini dia sedang koma di rumah sakit Ben, jadi dalam beberapa hari kami akan berangkat ke Paris dalam waktu yang tak tau sampai kapan." Jelas Shea yang mendadak terlihat sendu.

"Ha?! Benarkah?! Astaga, aku turut sedih dan berduka, lalu bagaimana keadaan Martin sekarang? Apa dia baik-baik saja?"

"Martin cukup shock, tapi kurasa dia bisa mengatasinya."

"Ah syukur lah, jadi kapan rencananya kalian akan pergi? Lalu, bagaimana dengan sekolah Rachel?"

"Begitu visa selesai, kami akan langsung pergi. Dan masalah Rachel, aku akan mempermisikannya beberapa waktu dari sekolah, dan jika kami harus lebih lama disana, maka dengan terpaksa aku harus memindahkan Rachel di Playgroup yang ada disana."

"Oh begitu rupanya," Benzie pun mulai mengangguk-angguk tanda mengerti.

"Astagaa,, Arsen pasti akan sangat kesepian jika Rachel pergi, mengingat selama ini dia begitu dekat dengan Rachel." Ucap Benzie lagi yang terdengar lirih sembari mulai menundukkan kepalanya.

Arsen yang mendengar hal itu pun mendadak ikut murung, dia memandangi wajah Rachel yang saat itu sudah duduk lebih dulu di bangkunya.

"Jadi Rachel akan pergi? Ini sama sekali tidak seru, lalu siapa yang bisa aku ejek selama Rachel pergi?" Gumam Arsen lirih dalam hati yang kemudian akhirnya mulai melangkah dengan lesu menuju kursinya.

Tak terasa beberapa jam pun berlalu, kini jam istirahat pun tiba, saat itu Arsen langsung mendatangi kursi dimana Rachel masih terduduk sembari memasukkan berbagai cat warnanya ke dalam tas.

"Rachel, apakah benar kau akan pergi ke rumah nenek mu?" Tanya Arsen memastikan.

"Itu benar, aku akan pergi bermain salju disana, itu pasti akan sangat seru dan menyenangkan. Tapi kau tau dari mana?" Rachel pun balik bertanya dengan wajah polos dan suara imutnya.

"Mommy mu yang bilang pada papaku, tapi apa kau juga tidak akan sekolah lagi disini?"

"Aku tidak tau, tapi bukankah aku kesana untuk berlibur ke rumah nenek? Nanti juga aku akan kembali ke sini lagi, seperti sebelumnya juga begitu."

"Oh begitu rupanya, eeem baik lah, jangan lama-lama ya perginya, aku akan tunggu kau pulang, dan jangan lupa belikan juga oleh-oleh mainan yang bagus untuk ku ok." Arsen pun akhirnya kembali tersenyum.

"Kenapa aku harus membelikanmu oleh-oleh? Kau kan sering mengejekku."

"Iya deh aku minta maaf hehe, jadi kita tetap berteman kan?" Arsen pun akhirnya menjulurkan tangannya seolah ingin bersalaman.

Sejenak Rachel hanya diam sembari memandangi tangan Arsen dengan wajah datarnya, lalu sambil kembali memasukkan krayonnya ke dalam tas, iya pun akhirnya menjawab.

"Emm baik lah aku maafkan. nanti aku akan bilang pada mommy agar membelikan mainan untuk mu disana."

"Kalau begitu ayo kita bersalaman, biar afdol."

Akhirnya mereka pun bersalaman, dan kembali bermain bersama hari itu, sembari memegang permen gulali, Arsen mengajak Rachel untuk menuju pekarangan tempat permainan.

"Ayo naik, biar aku ayunkan."

"Tidak mau, aku takut jatuh seperti waktu itu." Dengan cepat Rachel pun menggelengkan kepalanya.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Rizky

Rizky

Udah nikah loh Martin itu masih cemburu sama Martin

2022-01-15

2

Ajeng Ajeng

Ajeng Ajeng

imutnya......

2021-10-23

1

RN

RN

5 like rate favorite hadir mulai sekarang
feedback totok pembangkit saling dukung kk

2021-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
187 Eps 187
188 Eps 188
189 Eps 189
190 Eps 190
191 Eps 191
192 Eps 192
193 Eps 193
194 Eps 194
195 Eps 195
196 Eps 196
197 Eps 197
198 Eps 198
199 Eps 199
200 Eps 200
201 Extra Part
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186
187
Eps 187
188
Eps 188
189
Eps 189
190
Eps 190
191
Eps 191
192
Eps 192
193
Eps 193
194
Eps 194
195
Eps 195
196
Eps 196
197
Eps 197
198
Eps 198
199
Eps 199
200
Eps 200
201
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!