Eps 11

Mendengar hal itu, membuat tangan Tere kembali terasa gemetaran, Alex yang masih terlihat begitu tenang, pun mulai melirik ke arah Tere sembari menggelengkan pelan kepalanya, sebagai kode memintanya untuk tidak merasa cemas serta gugup.

"Ya, untuk soal itu aku minta maaf padamu Ben, Yuna, dan juga nenek. Tapi pekerjaan yang menumpuk mengharuskan kami untuk lembur, hingga pulang malam, jadi aku memutuskan untuk langsung mengajak Tere makan di luar. Apa itu hal yang salah dan buruk?" Jelas Alex.

"Oh begitu rupanya." Benzie pun mendengus lalu tersenyum sinis.

Tak lama, Yuna yang mulai merasa tak nyaman dengan suasana yang terasa kembali tegang, memutuskan untuk berbisik pada Arsen.

"Arsen sayang, kamu pergi lah masuk kamar lebih dulu ya, kamu boleh bermain sebentar jika kamu mau, ini obrolan orang dewasa, tidak baik jika kamu ikut mendengarnya." Ucap Yuna dengan lembut.

"Baik lah mama, tapi bolehkan aku bermain dengan adik bayi?"

"Boleh sayang, tapi ingat, harus hati-hati ya."

Arsen pun tersenyum lalu mengangguk patuh, ia pun akhirnya pamit pada yang lain untuk masuk ke kamar dan menyusul adiknya yang saat itu sedang di asuh oleh babysitter selama ibunya sedang makan malam.

Yuna pun memanggil babysitter yang di tugaskan untuk membantu mengurus Arsen, agar ia bisa menemani dan mengawasi Arsen di kamar.

"Lalu, ada apa dengan tangan kalian? Apa tangan kalian terkena lem hingga tidak bisa lepas meski sudah di rumah?" Tanya Benzie lagi dengan nada yang begitu terdengar seperti tidak senang.

Alex akhirnya mulai menghela nafas panjang, lalu seketika raut wajahnya terlihat semakin serius menatap Benzie, Yuna, dan nenek Maria.

"Eemm begini, ada hal serius yang perlu aku beritahukan pada kalian." Ucapnya kemudian.

Nenek Maria yang menyadari hal itu pun sontak memicingkan matanya saat memandangi Alex.

"Alex, aku sangat jarang melihat wajahmu seserius itu, ada apa? Apa ada masalah?" Tanya nenek Maria yang kembali mengernyitkan dahinya.

Begitu pula dengan Yuna yang seketika jadi terdiam sembari terus memandangi Tere dan Alex secara bergantian.

"Jadi aku, emm aku...."

"Astaga,, sangat tidak nyaman rasanya melihat kau berbicara dengan cara berdiri seperti itu, ayo kita duduk di ruang keluarga saja!" Ajak nenek Maria yang mulai berusaha untuk bangkit dari duduknya.

Dengan di bantu oleh dua orang pelayan, nenek Maria pun berjalan tergopoh-gopoh menuju ruang keluarga, tak lama Benzie dan Yuna pun ikut duduk bersamanya, hingga kemudian di susul pula dengan Alex dan Tere.

"Tolong buatkan kami teh!" Perintah nenek Maria pada para pelayan.

Dengan sigap pelayan pun membungkuk patuh dan langsung beranjak menuju dapur, tak butuh waktu lama, teh hangat pun kini telah terhidang di hadapan mereka masing-masing.

"Ayo minum lah dulu, agar semuanya yang ada disini tidak terlalu merasa tegang." Tegas nenek Maria lagi sembari mulai meraih secangkir teh miliknya.

Setelah masing-masing dari mereka semua menyeruput tehnya, nenek Maria pun mulai kembali menatap Alex sembari meletakkan cangkir tehnya kembali ke meja.

"Sekarang bicara lah Lex! apa yang sejak tadi ingin kau bicarakan pada kami?"

"Baik lah nek." Alex pun kembali menarik nafas panjang, lalu mulai memandangi satu persatu wajah semua orang yang ada di ruangan itu tanpa terkecuali.

Sementara Tere, saat itu ia hanya bisa terus menundukkan kepala, tubuhnya semakin gemetaran, hingga tanpa sadar membuatnya terus *******-***** tangannya sendiri. Yuna yang melihat gelagat aneh sang adik pun kembali mengernyitkan dahi, ia memandangi Tere dari ujung kaki hingga rambut, dan tak sengaja mata Yuna menangkap sebuah hal yang baru ia lihat di tubuh Tere, yaitu sebuah cincin permata yang begitu mengkilau dari kejauhan.

"Cincin? Sepertinya aku tidak pernah melihat cincin itu sebelumnya, emm apa,,, apa itu artinya..." Gumam Yuna dalam hati sembari mulai memikirkan sesuatu.

"Jadi, aku baru saja melamar Tere secara pribadi." Ungkap Alex kemudian dengan begitu tegasnya.

Mendengar hal itu, sontak membuat mata Benzie, Yuna, dan juga nenek Maria jadi terbelalak secara bersamaan.

"Dan ini, tersematnya cincin ini di jari Tere, menandakan jika ia pun secara pribadi telah menerimaku untuk menjadi suaminya." Tambah Alex lagi sembari meraih tangan Tere dan menunjukkan cincin yang ia berikan.

"Dan sekarang, aku ingin melamarnya lagi secara resmi di hadapan keluarganya yang juga telah ku anggap sebagai keluargaku sendiri, bahkan jauh sebelum aku mengenal Tere." Tegas Alex yang terlihat tanpa ragu.

"Wah, Sungguh sangat gentleman sekali kau Alex." Celetuk nenek Maria yang kemudian mulai tersenyum.

"Apa kamu sungguh mencintai adik ku?" Tanya Yuna secara tiba-tiba.

"Tentu saja kakak ipar! aku bahkan sudah mencintainya sejak lima tahun silam." Jawab Alex tegas.

"Haais, belum apa-apa sudah memanggil istriku dengan sebutan kakak ipar, rasa percaya dirimu begitu berlebihan ya, apa kau begitu yakin kami bisa menerima lamaranmu ha?" Benzie pun kembali melototi Alex,

Melihat suaminya yang masih saja begitu sensi pada Alex, membuat Yuna memutarkan kedua bola matanya, ia pun bergegas melingkarkan kedua tangannya ke lengan Benzie.

"Sayang, sudah lah jangan terus menerus sensi padanya." Bisik Yuna yang mencoba menenangkan suaminya.

"Tapi dia...."

"Ssssttt, sudah! Jika marah terus, nanti keriput di wajahmu semakin terlihat jelas." Bisik Yuna lagi sembari tersenyum.

Benzie pun seketika dibuat bungkam oleh istrinya. Hal itu membuat Yuna semakin melebarkan senyumannya, lalu kembali menoleh ke arah Tere dan menatapnya dengan serius.

"Dan kamu Tere, apa kau juga mencintai Alex?"

Tere yang sejak tadi terus menunduk, kini perlahan mulai menatap wajah kakaknya dengan ragu-ragu.

"Iya kak, aku mencintainya tanpa ada paksaan dari siapa pun." Jawab Tere.

Yuna pun menghela nafas dan kemudian kembali tersenyum.

"Baik lah, jika kalian saling mencintai, maka aku sebagai kakak mu tidak bisa menghalangi niat suci kalian." Ungkap Yuna lagi yang terlihat begitu menerima.

Namun berbeda halnya dengan Benzie, ia sontak mendelikkan matanya saat menatap wajah polos istrinya, sembari mengguitnya singkat.

"Sayang, apa begitu saja?" Bisik Benzie yang seolah tak terima.

"Lalu mau bagaimana lagi?" Yuna pun mengangkat kedua pundaknya.

"Apa kamu tidak memberinya tantangan sedikit pun untuk lebih membuat kita yakin?"

"Sudah lah sayang, aku percaya pada Alex! Lagi pun, aku juga percaya cinta memang bisa mengubah seseorang. Bukankah kamu juga berubah seperti sekarang ini karena jatuh cinta padaku?" Goda Yuna sembari tersenyum pada suaminya.

Benzie pun lagi-lagi harus terdiam, lalu bersandar pasrah pada sandaran sofa.

"Lalu bagaimana dengan mu Ben? Apa kau menyetujuinya? Karena aku tidak akan menikah tanpa restu darimu." Ucap Alex yang saat itu menatap Benzie dengan begitu serius.

"Eemm, kalau sudah begitu, maka urus saja pernikahan kalian, jangan merepotkan aku, karena aku sibuk!" Benzie pun berdiri, lalu dengan tenang ia pun pergi begitu saja.

Sebelum menaiki tangga, Benzie pun kembali berbalik badan dan memandang ke arah Alex,

"Aku mau acaranya di buat meriah, karena ini menyangkut nama baik keluarga Lim. Dan jika kau butuh bantuan dana, maka jangan sungkan mengatakannya padaku!" Ungkapnya lagi dan kemudian ia pun melanjutkan langkahnya.

Alex pun akhirnya tersenyum lega, begitu pula dengan Tere yang sejak awal terus menunduk, kini mulai memandangi kepergian Benzie dengan raut wajah sedikit bingung.

"Apa, apa itu artinya dia..." bisik Tere

"Dia menyetujuinya." Jawab Alex singkat sembari terus tersenyum memandangi punggung Benzie yang mulai menjauh pergi.

Restu dari keluarga Lim telah di dapat, akhirnya mereka pun bisa melanjutkan rencana pernikahan mereka tanpa ada beban, dan menyangkut keluarga Alex, tidak akan di ragukan lagi, tentu kedua orang tuanya yang telah lama hidup berpisah rumah dari Alex pun akan sangat setuju mendengar Alex akhirnya akan menikah, tambah lagi mereka akan merajut hubungan dengan keluarga Lim yang sangat terpandang di kota itu.

2 Minggu kemudian...

Kini antara Alex dan Tere telah resmi di persatukan dalam ikatan cinta yang sah, mereka resmi menjadi suami istri dengan menggelar pesta pernikahan yang begitu meriah. Dan tentu saja hal itu bisa terjadi juga tak terlepas dari support dana dari Benzie yang meski bersikap cuek, namun ternyata begitu peduli pada mereka berdua. Dia menghadiahkan sebuah resepsi yang luar biasa untuk sahabat dan juga adik iparnya, serta paket liburan bulan madu ke Swiss pun ternyata secara diam-diam telah ia siapkan.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Eva Rubani

Eva Rubani

mantap benzii

2023-02-15

0

Rizky

Rizky

Masih mantengin ini

2022-01-15

2

fitriani

fitriani

selalu menarik kak ceritanya.mantap kak idenya

2021-09-12

3

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
129 Eps 129
130 Eps 130
131 Eps 131
132 Eps 132
133 Eps 133
134 Eps 134
135 Eps 135
136 Eps 136
137 Eps 137
138 Eps 138
139 Eps 139
140 Eps 140
141 Eps 141
142 Eps 142
143 Eps 143
144 Eps 144
145 Eps 145
146 Eps 146
147 Eps 147
148 Eps 148
149 Eps 149
150 Eps 150
151 Eps 151
152 Eps 152
153 Eps 153
154 Eps 154
155 Eps 155
156 Eps 156
157 Eps 157
158 Eps 158
159 Eps 159
160 Eps 160
161 Eps 161
162 Eps 162
163 Eps 163
164 Eps 164
165 Eps 165
166 Eps 166
167 Eps 167
168 Eps 168
169 Eps 169
170 Eps 170
171 Eps 171
172 Eps 172
173 Eps 173
174 Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
187 Eps 187
188 Eps 188
189 Eps 189
190 Eps 190
191 Eps 191
192 Eps 192
193 Eps 193
194 Eps 194
195 Eps 195
196 Eps 196
197 Eps 197
198 Eps 198
199 Eps 199
200 Eps 200
201 Extra Part
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128
129
Eps 129
130
Eps 130
131
Eps 131
132
Eps 132
133
Eps 133
134
Eps 134
135
Eps 135
136
Eps 136
137
Eps 137
138
Eps 138
139
Eps 139
140
Eps 140
141
Eps 141
142
Eps 142
143
Eps 143
144
Eps 144
145
Eps 145
146
Eps 146
147
Eps 147
148
Eps 148
149
Eps 149
150
Eps 150
151
Eps 151
152
Eps 152
153
Eps 153
154
Eps 154
155
Eps 155
156
Eps 156
157
Eps 157
158
Eps 158
159
Eps 159
160
Eps 160
161
Eps 161
162
Eps 162
163
Eps 163
164
Eps 164
165
Eps 165
166
Eps 166
167
Eps 167
168
Eps 168
169
Eps 169
170
Eps 170
171
Eps 171
172
Eps 172
173
Eps 173
174
Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186
187
Eps 187
188
Eps 188
189
Eps 189
190
Eps 190
191
Eps 191
192
Eps 192
193
Eps 193
194
Eps 194
195
Eps 195
196
Eps 196
197
Eps 197
198
Eps 198
199
Eps 199
200
Eps 200
201
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!