"Pak Choy, kita ke Rumah sakit sekarang!" Tegas Benzie.
"Baik tuan."
Mobil pun semakin melaju dengan cepat menuju rumah sakit, rumah sakit pilihan mereka untuk melahirkan yaitu tak lain ialah rumah sakit milik Martin, yang memang adalah rumah sakit terbaik dan termewah di kota itu.
"Tahan ya sayang." Ucap Benzie yang mencoba menenangkan Yuna yang kala itu terlihat sangat tak tenang.
"Tapi aku tidak terlalu yakin akan melahirkan hari ini, karena sakitnya tidak terasa terlalu sakit." Ungkap Yuna.
"Tapi meski begitu, ada baiknya kita tetap periksa saja dulu."
Yuna pun akhirnya patuh. Dan benar saja, saat mobil yang mereka naiki baru saja berhenti di depan loby rumah sakit, rasa sakit pada perut Yuna pun datang lagi, membuat Yuna tak bisa berjalan akibat menahan rasa sakit yang teramat sangat.
"Aaaghh." Jerit Yuna lagi namun dengan suara yang masih terbilang pelan.
"Kenapa?" Benzie pun terlihat semakin tak karuan.
"Perutku sayang, sakit sekali aaaghh."
Benzie dengan segera pun langsung menggendong Yuna dan membawanya keluar dari mobil, saat itu beberapa perawat terlihat sudah siap menunggu Yuna dengan sebuah brankar di sisi mereka. Dengan cepat Benzie membaringkan Yuna di atas brankar itu, lalu para perawat itu pun bergegas membawanya masuk menuju IGD.
"Sayang kamu bersama pak Choy dulu ya, papa harus mengurus mama." Ungkap Benzie pada Arsen.
"Iya papa, tolong jaga mama." Jawab Arsen yang juga nampak ketakutan saat melihat mamanya yang mulai kesakitan dan di larikan ke IGD
"Iya sayang." Benzie pun mengangguk cepat, sebelum akhirnya ia pun langsung berlari menyusul Yuna yang sudah lebih dulu di dorong brankarnya oleh beberapa perawat.
"Ya tuhan, tolong hilangkan sakit pada mamaku ya tuhan, dan tolong juga keluarkan adik bayinya dengan cepat agar aku bisa segera bermain dengannya." Doa Arsen yang saat itu masih terduduk bersama pak choy di ruang tunggu.
Pak choy yang mendengar doa polos Arsen hanya bisa tersenyum sembari mengusap-usap ujung kepalanya.
"Anak pintar." Celetuk pak Choy sembari mengusap-usap ujung kepala Arsen.
Arsen hanya menoleh singkat ke arah pak Choy dengan senyuman.
"Lalu, kamu menginginkan adik bayi laki-laki atau perempuan?" Tanya pak Choy kemudian.
"Apa saja paman, yang penting dia harus menjadi orang yang seru dan lucu seperti Rachel." Jawab Arsen yang lagi-lagi selalu menyelipkan nama Rachel di setiap pembahasannya hari itu.
Pak Choy pun hanya bisa mendengus dan tersenyum lebar.
Sementara itu, setelah dilakukan pemeriksaan awal di IGD, Dokter pun langsung menyarankan agar Yuna segera di pindahkan ke ruang bersalin saat itu juga, karena ternyata ia sudah bukaan enam. Hal itu sontak membuat Yuna dan Benzie terkejut bukan kepalang.
"Hah?!! Bukaan enam??!" Benzie pun terbelalak.
"Benar tuan muda," Dokter pun mengangguk penuh keyakinan.
"Ayo suster, segera bawa nona Yuna ke ruang persalinan sekarang juga!!" Tegas Dokter yang langsung beranjak.
Tik tok tik tok tik tok
Detik demi detik berlalu, nampaknya tak butuh waktu lama untuk menunggu bukaannya bertambah, hanya berselang satu jam saja, kini bukaannya sudah full, hingga perlahan muncul lah sebagian rambut bayi dari **** ********** Yuna.
Dan ini adalah kedua kalinya bagi Benzie, kedua kalinya ia mendampingi Yuna di ruang persalinan. Dengan penuh perhatian, ia terus membantu mengusap keringat Yuna yang mulai mengucur deras membasahi kening dan juga lehernya. Meski pun tangan dan kerah kemejanya harus menjadi korban cengkraman kuat Yuna kala itu, itu sama sekali tak menjadi masalah baginya, ia tetap menjadi suami siaga yang sabar dalam menyemangati istrinya.
"Ayo sayang, sedikit lagi sayangku, semangat!" Ucap Benzie yang terus memegang tangan Yuna dengan erat.
Gigi Yuna pun kembali merapat, tanpa mengeluarkan suara sesuai anjuran Dokter, ia pun kembali mengejan dengan sekuat tenaga yang masih tersisa. Hanya dengan tiga kali mengejan kuat, akhirnya suara tangisan keras dari seorang bayi mungil pun terdengar. Suara tangisan yang menandakan telah lahirnya satu lagi keturunan keluarga Lim ke dunia, dengan di iringi tubuh Yuna yang saat itu langsung terkulai lemah di atas tempat tidur dengan keadaan nafas yang begitu terengah-engah.
"Selamat tuan Lim, bayi anda perempuan dan lahir dalam keadaan sehat." Ungkap sang Dokter sembari tersenyum.
Lalu dengan sigap sang suster yang mendampingi pun langsung meletakkan bayi mungil nan cantik jelita itu tepat di atas dada Yuna. Untuk inisiasi menyusui dini atau istilah kebidanan di sebut IMD.
Yuna kala itu kembali meneteskan air mata, bukan karena sedih, melainkan karena rasa haru yang luar biasa saat melihat anak yang selama sembilan bulan di kandungnya, kini telah berada di pelukannya.
"Selamat menjadi ibu untuk kedua kalinya sayang, aku bangga padamu." Ucap Benzie dengan lembut sembari mengecup hangat dahi Yuna.
Dengan sigap pula Benzie menghapus air mata Yuna yang terus mengalir, lalu ikut mengusap pelan kepala bayi mungil mereka.
"Kali ini anak kita mirip denganmu, sama-sama cantik dan aku harus mengakui hal itu hehehe." Tambah Benzie lagi sembari terus tersenyum memandangi wajah anaknya.
"Iya kamu benar, dia cantik, sangat cantik." Jawab Yuna yang kembali menangis haru.
Tak lama sang suster pun kembali meraih bayinya, untuk di bersihkan dan bedong. Begitu pula dengan Yuna yang juga langsung mendapat penanganan oleh Dokter.
Yuna yang melahirkan secara normal, saat itu juga telah bisa di rawat di ruang rawat inap, bahkan dia sudah bisa berjalan sendiri sembari menggendong bayinya. Tak lama Pak Choy pun masuk dengan membawa Arsen Lim bersamanya.
"Arsen Putraku, lihat lah adikmu sudah lahir." Ucap Benzie yang terlihat begitu girang saat melihat Arsen datang.
"Apa dia adikku?" Tanya Arsen sembari memandangi adiknya yang saat itu tengah berada di gendongan Yuna.
"Benar sayang, dia adikmu, lihat lah, dia cantik kan?" Ucap Yuna lembut.
"Wah apa itu berarti dia perempuan mama?"
"Benar sayang." Yuna pun mengusap lembut ujung kepala Arsen.
Arsen pun mulai memandangi wajah adiknya dengan jarak yang lebih dekat, lalu ia pun mulai memancarkan senyuman.
"Halo adik cantik, selamat datang ke dunia, perkenalkan, aku adalah kakak mu yang paling tampan." Sapa Arsen sembari membelai lembut pipi chuby adiknya.
"Pelan-pelan ya Arsen, adik mu masih terlalu kecil." Ucap Benzie yang mulai menunjukkan sikap protektif nya.
Perlakuan itu pun sama seperti saat Arsen baru lahir dulu, Benzie justru menjadi orang yang paling over protektif pada anaknya, bahkan ia tak mengizinkan sembarang orang atau pun pelayan untuk menggendong Arsen dulu.
"Iya papa, lagi pula tidak mungkin aku menyakiti adik bayiku. Iya kan mama?"
"Iya sayang, mama percaya jika kamu adalah kakak yang baik." Jawab Yuna sembari tersenyum.
"Selamat ya tuan dan nyonya, atas kelahiran anak kedua, semoga nyonya dan bayinya di beri kesehatan selalu." Ucapan selamat dari pak Choy sembari membungkukkan badannya.
"Terima kasih banyak pak Choy." Ucap Benzie dan Yuna secara bergantian.
"Sama-sama tuan dan nyonya, lalu siapa nama bayi cantik ini?" Tanya pak Choy lagi.
Mendengar hal itu, Benzie dan Yuna pun sontak saling pandang, benar juga, kali ini mereka sama sekali belum menyiapkan nama untuk anak perempuannya.
"Kenapa mama dan papa hanya diam? Siapa nama adik bayinya?" Tanya Arsen lagi yang juga nampak begitu penasaran.
"Astaga, benar juga, kita bahkan belum memikirkannya sayang." Ucap Benzie menatap Yuna sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.
"Wah kalau begitu, bagaimana jika aku saja yang memberi nama pada adik bayinya,"
Mendengar penuturan Arsen, sontak membuat dahi Benzie dan Yuna seketika mengernyit.
"Memangnya kamu punya sudah punya nama untuk adik bayinya?" Tanya Benzie yang kemudian mulai menghampiri Arsen.
"Tentu saja, nama ini akan akan menjadi nama paling keren di dunia." Jawab Arsen dengan percaya dirinya.
Benzie pun tersenyum, lalu ia pun berlutut di hadapan anak sulungnya itu dan bertanya.
"Baiklah, kalau begitu sekarang katakan, apa nama yang pas dan keren untuk adik bayimu yang paling cantik ini?"
"Lylia papa."
"Lylia?" Tanya Yuna sembari tersenyum.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Eva Rubani
lanjut
2023-02-15
0
Rizky
Arsen ganteng
2022-01-15
2
Suci Ishaka
lanjut
2021-05-08
0