Disisi lain nampak Fu sedang mondar mandir di depan gubuknya dengan perasaan khawatir karena sampai sekarang Yuan Lin belum juga kembali. ketika melihat Yuan Lin yang berjalan ke arahnya dengan berlari ia menghampirinya.
"Putri dari mana saja saya sangat khawatir pada keadaan putri. apa ada yang terjadi pada putri, apa putri terluka?" tanya Fu yang membuat Yuan Lin menatapnya dengan aneh.
"Kau tidak perlu khawatir aku hanya mencari udara segar saja di luar." jawab Yuan Lin.
Yuan Lin melihat kekhawatiran Fu yang menurutnya sangat berlebihan itu hanya menghela nafasnya saja kemudian masuk.
"Aku ingin beristirahat dulu kau juga harus beristirahat." kata Yuan Lin ketika Fu masih mengikutinya di belakang.
Setelah mengatakan itu Yuan Lin langsung merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya. karena merasa tidak bisa tidur ia pun membuka matanya dan menatap sekelilingnya dengan bingung.
Sebuah hamparan tanah yang sangat luas dengan berbagai pohon-pohonan tumbuh disana. sebuah danau berwarna putih susu yang berada tepat di bawah pohon persik serta banyak sekali tanaman-tanaman langka yang belum pernah ia lihat sebelumnya tumbuh disamping danau itu.
"Nona sudah datang." suara seseorang membuat Yuan Lin terkejut dan menoleh. ia melihat seekor naga merah yang berada di hadapannya.
"Bukannya kau anak dari Naga Ying yang ku temui di goa tadi? bagaimana bisa kau berada disini?" tanya Yuan Lin dengan bingungnya.
"itu karena nona sudah memasukkan ku kesini." jawab naga tersebut.
"Lalu dimana aku sekarang kenapa aku tidak pernah melihat tempat ini sebelumnya?" tanya Yuan Lin lagi.
"Nona berada di cincin dimensi yang telah ibunda berikan pada nona." jawab naga itu.
Perkataan naga itu membuat Yuan Lin bingung. jadi apa yang selama ini tidak ia percayai sama sekali benar-benar ada. bahkan ia mempunyai cicin dimensi dan bisa masuk kedalamnya.
Karena melihat nonanya yang masih bingung naga itu pun menjelaskan semuanya pada Yuan Lin. mulai dari tempat yang cocok untuk berkultifasi, perpustakaan kuno, gudang senjata serta menjelaskan beberapa tumbuhan dan bunga yang tumbuh di samping danau susu itu.
Disana juga terdapat sebuah rumah yang tidak terlalu mewah yang berguna untuk beristirahat. Yuan Lin nampak tertarik dengan rumah tersebut sehingga berjalan kesana dengan di temani naga itu.
"Oh iya siapa namamu naga kecil?" tanya Yuan Lin
"Saya tidak memiliki nama nona." jawab naga itu.
"Emm Karena aku bingung akan memberimu nama siapa jadi ku putuskan akan memanggil mu Yang. bagaimana?" tanya Yuan Lin
"Terimakasih nona itu terdengar sangat bagus." jawab Naga Yang.
Setelah sampai di depan rumah tersebut Naga Yang langsung mengajak Yuan Lin untuk masuk dan melihat-melihat sedangkan Yuan Lin mengikuti di belakangnya. suasana yang ada di dalam rumah tersebut sangat nyaman dan juga sejuk dengan beberapa pintu ruangan yang terbuat dari emas.
Setelah puas melihat-lihat Yuan Lin pun bermaksud ingin kembali ke gubuknya karena jika pagi-pagi Fu tidak mendapati dirinya ada di sana pasti akan melakukan hal sama seperti tadi malam.
"Bagaimana caranya aku keluar dari sini." gumam Yuan Lin dengan berfikir.
"Nona hanya perlu memejamkan matanya serta konsentrasi penuh saja setelah itu nona bisa kembali." kata Naga Yang.
Yuan Lin pun melakukan hal yang di katakan Naga Yang dan benar saja saat ini dirinya berada di kamarnya kemudian Yuan Lin memejamkan matanya dan berlalu ke alam mimpi.
Tak terasa hari pun sudah pagi. Fu membangunkan Yuan Lin dengan pelannya tapi Yuan Lin masih setia dengan tidurnya. gadis itu nampaknya sangat lelap sehingga sangat sulit untuk di bangunkan. karena merasa terusik Yuan Lin pun dengan kesalnya membuka matanya dan menatap Fu dengan datarnya.
"Ada apa kau membangunkanku?" tanya Yuan Lin dengan datarnya.
"Ini sudah pagi putri harus bangun dan membersihkan diri saya sudah menyiapkan airnya." kata Fu.
"Hah sudah aku bilang jangan memanggilku putri. aku bukan putri aku apa kau mengerti." kata Yuan Lin dengan tidak sukanya.
"Sa saya mengerti put...Lin Lin." jawab Fu dengan menunduk.
"Lalu dimana aku harus mandi?" tanya Yuan Lin.
Fu langsung menunjukkan tempatnya dimana. Yuan Lin menatap semua itu dengan menggaruk kepalanya. hanya ada bak mandi yang terbuat dari kayu serta air yang sudah bercampur dengan bunga mawar.
"apa ini aku harus mandi seperti ini begitu. hah yang benar saja." batin Yuan Lin.
"Mari Lin Lin." kata Fu yang membuat Yuan Lin langsung menepis tangannya ketika memegang hanfu yang Yuan Lin pakai.
"Apa yang ingin kau lakukan disini?" tanya Yuan Lin.
"Saya hanya ingin membantu putri saja." jawab Fu dengan menatap Yuan Lin heran.
"Harus seperti itu ya. ahh tidak-tidak kau keluar saja sekarang aku akan membersihkan diriku sendiri tanpa bantuan orang lain kau pikir aku tidak bisa." kata Yuan Lin dengan mendorong Fu keluar.
Ia sungguh tidak bisa berfikir dengan orang-orang yang ada disini. apa mandi pun juga harus dilayani seperti seorang raja. semakin berfikir semakin membuatnya pusing sehingga ia memilih untuk segera membersihkan diri saja.
Selesai dengan mandinya ia langsung memakai hanfunya yang tadi. ia sempat protes karena baju itu sudah di pakai tapi Fu mengatakan jika ia tidak punya pakaian lain selain itu. akhirnya mau tak mau Yuan Lin harus memakainya kembali dari pada ia tidak memakai pakaian sama sekali. Fu memaksa Yuan Lin agar dia bisa meriasnya karena tidak tega melihat wajah lugunya itu akhirnya Yuan Lin pun menurutinya saja.
Dengan bersemangat Fu merias Yuan Lin kemudian menyanggul rambutnya dan memberikan hiasan rambut yang berbentuk bunga teratai. setelah selesai Yuan Lin pun bercermin untuk melihat hasilnya tapi seketika berteriak kaget melihat wajahnya sendiri yang tidak seperti manusia pada umumnya.
"Apa yang kau lakukan pada wajahku hah kenapa menjadi seperti badut." kata Yuan Lin dengan membersihkan riasannya.
"Apa yang Lin Lin lakukan mengapa di hapus itu terlihat sangat cantik tau." kata Fu.
Ingin sekali saat ini dia memaki Fu dengan kata-kata kasarnya. setelah ia menghapus semua riasannya dia pun merias kembali dengan tangannya sendiri. ia tidak mau jika wajahnya menjadi badut jadi-jadian lagi.
Setelah sekali dengan riasannya ia pun berjalan keluar dengan Fu yang terus mengikutinya di belakang.
"Aku akan pergi sebentar kau bisa menungguku disini aku janji tidak akan lama." kata Yuan Lin yang langsung berlari menghindari pertanyaan pertanyaan yang akan di lontarkan Fu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 353 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
semangat selalu
2022-09-10
0
AshaREALME
semoga Zhan juga ada disini ... mereka jatuh cinta lagi ...
2022-08-27
0
(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤
........
2022-06-22
0