Kekesalan Yuan Lin

"Jaga bicaramu nak. bersikaplah sopan pada kaisar." kata Chang yang merupakan seorang jenderal muda.

"Apa maksudnya pangeran memanggil gadis ini adik? apa dia adalah putri Yuan Lin yang sudah menjadi Putri tidur itu?" tanya Dong Wu.

"Jaga bicaramu paman atau aku akan memberikan mu hukuman. dia adalah adikku putri Yuan Lin bukan putri tidur yang seperti paman katakan." seru pangeran Han Tian dengan tidak terima.

"Benarkah itu adalah adik kita?" tanya pangeran Huang Hun dengan senangnya.

Pangeran Huang Hun adalah pangeran kedua atau bisa disebut dia adalah anak pertama dari selir Xu Qin yang saat ini sudah menjadi permaisuri dari kaisar Wei. dia sangat menyayangi adiknya terutama putri Yuan Lin karena sifat yang sangat ceria yang ada apa diri putri Yuan Lin sedang untuk adiknya sendiri yaitu putri Jiang He dia sedikit tidak menyukainya karena dia tahu sifatnya seperti apa selama ini tapi pangeran Huang Hun belum mengetahui jika penyebab putri Yuan Lin sampai di asingkan dan mendapat julukan putri tidur adalah perbuatan dari ibu dan juga adiknya.

"Ada apa kau kemari? bukanya pelayan sudah menunjukkan kamar untuk kau dan juga pelayanmu itu beristirahat." tanya Kaisar Wei.

"Aku meminta kamar yang layak dipakai bukan sebuah gudang yang sangat kotor dan juga bau. aku disini sebagai seorang tamu jadi sudah seharusnya anda yang mulai kaisar memperlakukan tamu ini dengan baik." jawab Yuan Lin

"Apa yang adik bicarakan. kau adalah seorang putri mahkota disini kau sudah seharusnya kau juga di perlakukan seperti kita. apakah ayah yang menyuruh pelayan pelayan itu untuk menyiapkan kamar untuk adikku?" tanya pangeran Han Tian.

"Benar itu ayah sendiri. kenapa kau tidak menyukainya bukannya dulu kau sangat senang jika tidur disana." kata kaisar Wei yang membuat Yuan Lin mengepalkan tangannya

Itu adalah si lemah putri Yuan Lin bukan dirinya saat ini. jika ada seseorang yang tidak menghormati dirinya tentu dia tidak akan menghormati walaupun orang itu jauh lebih tua. sungguh Yuan Lin saat ini ingin sekali melampiaskan amarahnya. dia benar-benar marah bagaimana bisa seorang kaisar sekaligus ayah bisa mengatakan hal itu bahkan tanpa rasa menyesal ataupun bersalah.

Pangeran Han Tian menatap Yuan Lin dengan seksama. melihat dari matanya saja dia sudah tau jika adiknya itu sudah menahan Amarahnya karenama matanya mendadak menjadi merah dan di tengah alisnya ada sebuah lambang yang secara perlahan-lahan mulai keluar.

"Gege apa yang terjadi dengan adik kita?" tanya pangeran Huang Hun yang melihat sebuah sinar yang keluar dari dahi Yuan Lin.

"Aku juga tidak tahu. ayah sebaiknya berikan kamar untuk adik seperti yang adikku mau. aku sebagai kakaknya tentu tidak akan membiarkan adikku tidur di gudang itu lagi. sudah cukup selama ini dia sudah menderita ayah." kata pangeran Han Tian

Semua orang yang disana merasakan tekanan yang sangat kuat sehingga mereka kesulitan bernapas tak terkecuali kaisar sendiri.

"Su sudah hentikan ini semua kau bisa membunuh semua orang disini putriku." kata kaisar Wei yang membuat Yuan Lin langsung menatapnya dengan tajam

"Biarlah mati aku tidak peduli." kata Yuan Lin dengan beranjak keluar.

Mereka menghela nafasnya dengan lega ketika tekanan yang sangat besar itu sudah tidak lagi mereka rasakan. sungguh tidak ada yang percaya jika putri lemah itu sekarang sudah bisa memberikan tekanan sebesar ini apalagi disana ada kaisar Wei yang mempunyai kekuatan mumpuni tapi dia juga ikut tertekan karena aura yang dimiliki Yuan Lin sangat kuat dan mengintimidasi.

"Setelah bangun dari tidurnya dia seperti bukan putri Yuan Lin." gumam perdana menteri

"Kau benar aku merasa jika sekarang putri sangat berbeda." ujar yang lainnya.

Yuan Lin segera menuju ke kamarnya yang sudah ia katakan tadi. kamar untuk seorang tamu tapi ini terlihat lebih layak dari pada dia harus tidur di gudang dengan tikus.

Sedangkan disini lain putri Jiang He sudah memberitahu pada ibunya jika putri Yuan Lin sudah sembuh. tentu itu membuat selir Xu Qin tidak percaya dan langsung menuju dimana Yuan Lin akan beristirahat. setelah sampai sana dia sempat tidak mengenali Yuan Lin karena tertutup oleh cadar sehingga mereka akan membuat rencana untuk menyingkirkan putri Yuan Lin lagi.

"Putri ku ibu punya satu rencana untuk membuat Yuan Lin malu karena telah berani datang dan memenuhi undangan kaisar." kata selir Xu Qin.

"Benarkah ibu." seru Jiang He dengan bersemangat.

"Iya. ibu lihat dia tidak memakai pakaian yang sudah kaisar dan ibu siapkan untuknya. besok adalah ulang tahun kaisar jadi kita akan menjalani rencana itu besok saja bagaimana. untuk sekarang kita biarkan dulu dia beristirahat." ujar selir Xu Qin yang kemudian pergi dari sana.

Yuan Lin saat ini berada di dalam cincin dimensinya. dia tengah sibuk membuat berbagai pil untuk di konsumsinya nanti. tapi yang membuat Yuan lin heran adalah kenapa mendadak ia seperti merasa mengantuk dan juga seperti ada yang sedang memanggilnya.

Tak butuh waktu lama ia menyelesaikan semua kemudian segera menuju ke kamarnya yang ada di paviliunnya. dia tertidur hingga tiba-tiba saja ia membuka matanya dan melihat sekelilingnya dengan bingung.

"Dimana ini?" tanya Yuan Lin

Ia berjalan mendekati istana yang sangat megah itu dan tibalah di depan gerbangnya. tidak ada yang menjaganya sama sekali sehingga dia langsung masuk saja karena penasaran. saat sampai di dalam dia melihat sebuah singgasana bewarna emas tapi dia merasakan ada kejanggalan didalam sebuah ruangan yang nampak menarik perhatiannya.

Yuan Lin menghampiri sebuah ruangan dengan pintu bewarna biru kehitaman. Yuan Lin mencoba membuka pintunya tapi tidak bisa karena sudah terlindungi oleh mantra sihir tingkat tinggi. tapi itu semua tidak menjadi halangan untuk Yuan Lin Dan seketika pintu itu pun bisa di buka

Berbagai macam senjata tingkat tinggi, batu berlian, batu spiritual, koin emas. Yuan Lin menatap semua ini dengan tidak percaya. karena merasa jika dia tidak berhak untuk mengambil dia pun bermaksud untuk keluar tapi seketika pintu tertutup dengan sangat keras sehingga membuat Yuan Lin terkejut.