Setelah mengetahui kebenarannya Felic benar-benar tidak sabar menunggu hingga tamu itu pulang, Felic benar-benar marah pada orang tuanya.
Setelah tamunya itu benar-benar pulang, Ia segera melampiaskan kemarahannya dengan cara mengurung diri di dalam kamar. Ia tidak mau keluar kamar menemui orang tuanya.
“Fe…, jangan begitu dong, kamu itu bukan anak kecil lagi yang ngambekan seperti
itu!” keluh ayahnya.
“Ayah sama ibu nggak adil sama Felic, Felic nggak mau yah di jodoh-jodohin kayak gini. Felic nggak suka, kayak Felic benar-benar nggak laku saja, Felic masih laku yah ....., Felic cantik, banyak pria yang ngejar-ngejar Felic!”
“Keluarlah…, ayah ingin bicara denganmu! Jangan seperti anak kecil seperti itu!”
Karena kerasnya usaha ayahnya, akhirnya Felic mengalah, ia pun membukakan pintu untuk ayahnya. Ayahnya masuk ke dalam
kamarnya dan duduk di kursi kecil yang berbahan plastik itu, Felic pun juga
sama ia duduk di tepi tempat tidurnya.
“Sekarang katakan sama ayah, apa yang kau mau?”
“Jangan ada acara jodoh-jodohin kayak gini yah, Felic nggak suka!”
“Ayah sama ibu nggak akan jodohin kamu kalau kamunya punya calon sendiri, tapi apa?
sampai sekarang kamu nggak bawa-bawa calon kamu kan! Ayah sama ibu itu nggak
mau kamu terus-terusan jadi bahan pembicaraan warga!”
“Tapi bukan begini yah caranya! Felic …., Felic …..”
‘Felic kenapa? Nggak bisa jawab kan!”
“Bukan gitu yah ….!”
“Lalu ayah harus bagaimana? Usiamu sudah sangat matang, ayah tidak mau kamu jadi
bahan gunjingan tetangga, ayah dan ibu hanya memikirkan yang terbaik untukmu!”
Ayah tidak akan pernah menyerah
dengan keinginannya …., aku harus cari cara untuk bisa keluar dari perjodohan
ini …, aku nggak mau menikah dnegan orang yang tidak aku kenal ….
“Felic
…., Felic sudah punya calon sendiri!”
Felic
sebenarnya menyesali ucapannya sendiri, bagaimana mungkin ia mengatakan punya
calon sedangkan satu pun ia tidak punya teman pria.
“Kalau
punya calon, buktikan …, kenalkan sama ayah dan ibu!”
Iya kan …, aku benar-benar
menjatuhkan tubuhku ke dalam lubang yang sama …, mengerikan ….
“Kenapa
diam saja? Bisa nggak?”
“Baiklah
…., Felic akan membawanya ke sini!” ucap Felic dengan sangat mantap walaupun
hatinya ragu bisa membawa pria yang akan ia kenalkan kepada keluarganya.
“Ayah
tunggu …, jika sampai hari ke lima belas kamu belum membawa calonmu, maka ayah
dan ibu akan menikahkanmu dengan pilihan ayah dan ibu!”
‘Felic
setuju!”
“Baguslah
…!”
Ayahnya
meninggalkan kamar, Felic pun menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur. Ia
benar-benra di buat bingung dengan ucapannya sendiri. Ia tidak punya siapa pun
untuk di kenalkan pada keluarganya.
“Rasanya
bisa keluar dari mulut macan dan sekarang masuk ke mulut singa, sama aja …!”
gerutu Felic. Ia harus mencari cara, ia tidak mungkin menyerah dengan
perjodohan itu. Apalagi ia tidak merasa dekat dengan pria manapun selain bang
ilham.
“tapi
kan bang Ilham udah punya istri dan anak …., ih amit-amit deh gue jadi pelakor
…., buang jauh-jauh deh pikiran itu ….!”
“Andai
saja Rangga ….., astaga …., itu sama aja, gue nggak mungkin jadi perebut pacar
orang!”
Felic
benar-benar di buat pusing dengan keputusannya sendiri. Hingga berhari-hari ia
turs saja mencari cara untuk bisa menemukan solusianya.
“Fe
…., kenapa bengong aja sih?” Tanya Ersya. Felic hanya terus mengaduk mie
ayamnya. Ia bahkan belum memasukkan satu sendok pun ke dalam mulutnya.
“Gue
sedang banyak pikiran!” ucap Felic tanpa menatap Ersya.
“Memang
apa yang sedang lo pikirkan? Soal duit?”
“kalau
soal duit mah setiap hari …, ini lebih rumit dari pada itu!”
“Ya
kasih tahu gue dong, nanti gue carikan solusinya!”
“Gue
mau di jodohin sama orang yang nggak gue kenal, menurut lo, gue harus nglakuin
apa?”
“Mau
aja kali Fe, lagi pula lo sudah cukup umur, banget malah …!”
“Lo
sama aja ya sama orang tua gue!” keluh Felic.
“Maaf
…, Maaf …, bukan gitu maksud gue. Sebenarnya lo itu cantik loh Fe …., banyak lo
yang antri pengen jadi cowok dan suami lo, lalu apa yang ingin lo dapat. Pengen
cowok yang kayak gimana?”
“Rangga!”
“Astaga
…., jadi lo belum bisa move on dari Rangga?”
“hutttts
….., jangan keras-keras ….!”
“Ini
nggak bener Fe …, lo nggak bisa terus-terusan hidup dalam masa lalu, lo harus
mulai menatapmasa depan!”
‘Caranya
gimana?”
“Ya
lo harus nikah, setidaknya setelah nikah lo punya orang yang bakal ngisi
hari-hari lo!”
“Tapi
gue ragu sama calon gue ini, katanya namanya Abi, temen lama gue….., kalau gue
ingat-ingat itu yang namanya Abi ituingat nggak sama cowok Ips 6, yang pakek
kaca mata tebel dan rambutnya klimis, cicak aja kepleset, inget nggak!”
“Yang
ada tompelnya di hidung!”
“Iya
bener ….,! nggak aad kan Abi yang lain?”
“Iya
sih …., kalau gitu jangan mau! Gini aja deh …., lo kenalin cowok ke orang tua
lo aja sebagai cowok lo, bilang kalau kalian pacaran!”
“Masalahnya
cowoknya siapa? Lo kan tau sendiri gue nggak punya kenalan cowok selain bang
Ilham!”
“Ihhh
…, gila aja lo mau macarin bang Ilham, istrinya mau di kemanain!”
“Gue
jadi tambah pusing aja!”
“Eh
…., bentar-bentar …, seingat gue kemaren lo sempet cerita, katanya lo ketemu
sama cowok yang katanya lo masih magang sebagai dokter. Gimana kalau dia aja!”
“Benar
juga lo, dia hutang hudi sama gue! Tapi ….!”
“Tapi
apa lagi?”
“Masalahnya
gue nggak tau alamatnya!”
“Tapi
lo tahu kan namanya?”
“Namanya Frans!”
“Ya udah, lo tinggal ke rumah sakit terdekat dan cari dokter yang namanya Frans,
gampang kan!”
“Ih …., lo pinter banget sih ….! Ya udah gue bakal samperin dia ke rumah sakit!”
Kisah yang rumit akan menjadi sederhana jika berada di hati yang tepat, karena dengan melihat senyumnya saja, semua akan membaik
Bersambung
Jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentarnya ya kasih Vote juga yang banyak ya
Follow Ig aku ya
tri.ani.5249
Happy Reading 😘😘❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 404 Episodes
Comments
retno wahyuni
kq blom up kak....d tunggu
2021-04-12
2
Iis Djati
pantesan frans nikah dadakan d cerita agra & rendi
2021-04-12
4
Perjuangan cinta Tuan Muda
syuka critamu kak. aq udh like smp abis kak. samangat trus. salam dr Asisten Pribadi Tuan Muda
2021-04-12
1