Malam ini setelah pulang kerja, Felic langsung mengganti pakaiannya di tempat
kerjanya, ia memakai gaun yang sempai ia beli bersama Ersya.
Ia tidak akan sempat pulang karena hari ini ia harus lembur sebab bang Ilham sedang tidak masuk kerja, untung saja tempat reoni itu tidak
terlalu jauh dari tempat kerjanya.
Ting
Notif pesan masuk ke dalam ponselnya, setelah selesai mengemas kembali pakaiannya segera ia masukkan ke dalam lokernya, ia pun meraih ponselnya yang berada di samping tas kainnya.
"Fe ....., jangan lupa ya cepetan datang, gue tunggu di depan gedung!"
Itu pesan dari Ersya, Ersya ternyata sudah sampai di tempat tujuan. Ersya berangkat lebih dulu karena ia hari ini sedang libur, ia akan menunggu Felic di depan pintu masuk.
“Ersya ini ada-ada aja, dia yang mengajak gur tapi dia juga yang ninggalin gue ....., tau gini gue nggak usah ikut deh ....!” gerutu
Felic, ia pun segera keluar dari gedung tempatnya bekerja. mencari sepedanya yang sudah terparkir sendirian di tempat parkir, semua penghuni gedung itu sepertinya sudah pulang.
Felic terus saja mengeluh sepanjang jalan sambil mengayuh sepedanya. Ia begitu kesusahan dengan gaun dan sepatunya. Felic tidak terbiasa memakai gaun dan sepatu tinggi seperti yang di pakainya sekarang.
"Susah sekali seperti ini!" gerutu Felic, ia pun meminggirkan sepedanya dan berhenti di pinggir jalan, ia segera melepas sepatu tingginya dan dia masukkan ke dalam keranjang sepedanya.
Setelah melepaskan sepatunya, Felic pun segera mengayuh kembali sepedanya , ia mengayuh sepedanya dengan kaki telanjangnya.
akhirnya gedung yang menjadi tujuannya sudah terlihat, ia bisa melihat puncak dari gedung yang menjulang ke langit itu.
"Ahhh ...., akhirnya sampai juga!" Felic menghembuskan nafasnya lega.
Felic pun menuju ke tempat parkir, Saat sampai di tempat parkir tiba-tiba sebuah mobil menyerobot tempat parkirnya.
Membuat Felic begitu kesal, ia menendang mobil itu dengan kaki telanjangnya.
“Auhg …., auhg …., auhg …..! keluh
Felic terpincang-pincang dengan sepatu di tangannya. Pemilik mobil itu keluar dan
berdiri sambil melipat tangannya menatap Felic dengan penuh Tanya dan senyum
semirnya.
“Ada apa dengan kakimu? Apa itu sakit?” Tanya pria itu dengan senyum mengejeknya.
“Apa kau tidak lihat? Mobilmu ini keras sekali dan kau membuat sepedaku terguling!”
“Sudah tahu keras …, masih juga di tendang. Dasar cewek aneh …!” ucap pria itu sambil
menggelengkan kepalanya, tersenyum mengejek.
Pria
itu meninggalkan Felic begitu saja dengan penuh kekesalan.
“Dasar
pria tidak waras …, memang apa susahnya meminta maaf …!” teriak Felic tapi pria
itu tidak mau mempedulikannya. Ia terus melanjutkan langkahnya masuk ke dalam
gedung yang sama.
Felic
memakai kembali sepatunya. Ia berjalan menuju ke gedung tempat mereka reoni
dengan kaki yang sedikit pincang. Ersya sudah menunggunya di depan gedung.
“lama
sekali sih Fe …?” protes Ersya.
“Maaf
Sya …, tadi ada insiden kecil!”
“Kenapa
kaki lo Fe, pincang begitu?”
“Gara-gara
pria aneh yang nggak negrti caranya minta maaf!”
“Ganteng
nggak?” Tanya Ersya membuat Felic memukul pundaknya
“Lo
ini …, dia itu menyebalkan sekali mana mungkin gue sempat memperhatikan
wajahnya!”
“baiklah …, ayo kita masuk!”
Mereka pun memasuki gedung itu, Ersya mudah sekali membaur dengan teman-teman lama mereka tapi sedikit berbeda dengan Felic. Dulu dia juga sangat supel dan mudah
bergaul, tapi setelah apa yang terjadi padanya dan segalanya itu membuatnya
seperti sengaja menutup diri, baginya mengenal sedikit orang yang benar-benar
tulus menyayanginya lebih penting dari pada memiliki banyak teman tapi
membuatnya terluka.
“Hai
Fe …., aku tidak menyangka kau akan datang. Perkenalkan ini suamiku!”
“Hai
Ayu …., senang bertemu dengan kalian!” Felic menyalami temannya yang membawa
suaminya itu., sepertinya ia sengaja memamerkannya pada felic.
“Ya
udah ya Fe kami ke sana dulu!” Felic hanya bisa mengangguk, semua
teman-temannya datang dengan membawa pasangannya.
Acara
akan segera di mulai, Ersya yang sedari tadi menghilang kini kembali mendekati
felic.
“Dari mana saja?” Tanya felic kesal.
“maaf
ya tapi gue bertemu dengan Anya, dia ngajak gue menginap di rumahnya nanti. Lo
tidak pa pa kan pulang sendiri, soalnya suaminya Anya juga sedang keluar kota!”
“Baiklah
…, terserah lo saja!”
Mc
sudah naik ke atas panggung menandakan jika acaranya akan di8 mulai, ia membuka
acara dan membacakan susunan acara. Semua kembali membaur dengan berbagaimacam
kuis dan permainan, Felic memilih untuk duduk di pojok ruangan karena taka da
satu pun yang menganggapnya penting.
Mantan
pacarnya waktu SMA juga datang, tapi dia juga sudah membawa pasangan, walaupun
belum menikah tapi sepertinya sudah akan menikah melihat kemesraan mereka, hal
itu membuat hati felic semakin panas saja.
Mengatakan ‘aku baik-baik saja’ siapa yang tidak pernah mengatakan hal itu? Saat seseorang
mengatakan hal itu, belum tentu ia benar-benar baik-baik saja. Karena yang
terlihat dari luar hanya senyumnya, ia begitu pandai menyimpan kesedihannya
Bersambung
Jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentarnya ya kasih
Follow Ig aku ya
tri.ani.5249
Happy Reading 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 404 Episodes
Comments
Tri Hartatik
Dr frans😅😅
2021-04-10
1
Yuli Ee
tumben lama up y thor
2021-04-09
0
Kesyla Hanifa
ko tumben thor up ny lama
2021-04-09
0