malam ini dokter Frans sudah sangat siap dengan penampilannya, ia akan menghadiri
hari terpenting dalam hidup sahabatnya, tapi selain itu ada hal lain yang harus
ia lakukan sejak dulu untuk sahabatnya itu.
Sahabatnya itu terlalu polos, atau mungkin ia malah terlalu pintar sehingga dia tidak
mengerti bagaimana menyelesaikan masalah cinta.
Walaupun ia juga belum pernah berpacaran, setidaknya ia tahu tentang sebuah hubungan. Begitulah pemikiran dokter Frans.
“Si gunung es itu pasti belum menyelesaikan urusannya, aku harus bertindak untuk
ini atau dia akan tetap diam saja!” gumamnya sambil merapikan kemejanya di depan cermin, setelah merasa siap ia segera menelpon seseorang untuk segera menyiapkan mobil untuknya, ia harus terlihat berwibawa di tempat itu nanti, jadi kali ini ia memilih menggunakan mobil sebagai kendaraannya.
"Siapkan mobil untukku, lima menit lagi saya akan turun!"
"Baik tuan!"
Dokter Frans meninggalkan kamar nya, menyusuri lorong hotel dan berhenti di depan pintu lift, setelah menekankan tombol turun, tak berapa lama pintu lift pun terbuka, dengan langkah pasti dokter Frans masuk ke dalam lift.
Tak berapa lama, akhirnya dokter Frans sampai di bawah, sebuah mobil sport keluaran terbaru sudah terparkir di depan pintu lobi lengkap dengan sopirnya.
"Kita ke Xx Hotel!" ucap Dokter Frans sebelum masuk ke dalam mobil.
"Baik tuan!"
Setelah memastikan pintu mobil tertutup dengan benar, sopir itu segera berlari memutari mobil dan membuka pintu mobil depan, ia segera masuk dan duduk menyalakan mesin mobil dan mulia meninggalkan area hotel tempat dokter Frans menginap.
Cukup menempuh perjalanan selama lima belas menit akhirnya mobil yang di tumpangi sudah sampai di depan sebuah gedung dengan red karpet yang terpampang panjang di sana.
Sopir segera membukakan pintu mobil, Dokter Frans segera turun dari mobilnya. Ia kembali merapikan jasnya dan berjalan
memasuki gedung semua mata terpana melihat penampilannya.
Dua pasang mata sudah menatapnya dengan penuh kebahagiaan
semenjak dokter Frans memasuki gedung.
“Frans …!”
“Dokter Frans!”
Ucap mereka bersamaan, dokter Frans pun melambaikan tangannya dan mempercepat
langkahnya.
“Hai brother …, aku benar-benar merindukan kalian …!” sapa dr. Frans dengan gaya
khasnya. Dokter Frans segera memeluk sahabatnya itu.
“kenapa lo ke sini?” Tapi bukannya mendapat balasan pelukan hangat dari sahabatnya itu,
ia malah mendapatkan pertanyaan menyelidik.
“Gue ke sini bukan buat lo, gue cuma nggak sabar aja ketemu sama Nadin, bini lo
bikin gue kangen!”
“Awas ya jangan macem-macem!”
“Tetap aja lo, cemburuan…!”
“Nadin istri gue!”
‘Gue nggak amnesia ya, sudah sana lo di tunggu tuh sama rekan-rekan lo, biar Nadin
sama jagoan kecil ini gue yang jagain!”
Dokter Frans sudah begitu gemas ingin segera menggendong jagoan kecil sahabatnya itu..
“Tolong jagakan mereka ya!”
“Iya …, ribet amet jadi orang, sudah sana pergi!”
Setelah sahabat dinginnya itu pergi, dokter Frans beralih menatap wanita di sampingnya
itu, walaupun senyumnya mengembang tapi senyum itu tak sama lagi seperti dulu,
rasanya senyum itu hambar dan menyimpan luka.
“Kita duduk di sana ya!” dr frans mengajak wanita yang menjadi istri sahabatnya itu duduk di salah satu tempat duduk, sedikit
menjauh dari keramaian supaya baby El lebih nyaman. Baby El adalah buah cinta
Rendi dan Nadin, baby El tampak begitu nyaman di gendongan dokter Frans.
“Bagaimana kabar kalian?”
“Seperti yang dokter lihat, kami baik-baik saja!”
“jagoan kecil, apa kau nakal selama dalam kandungan bundamu?” Tanya dr. Frans pada baby El,dan sepertinya Elan memahami dengan apa yang di katakana oleh dr. Frans,
Elan terus saja berceloteh di pangkuan dr. frans.
Dokter Frans terus mengajak bicara baby El yang tak berhenti berceloteh, sedangkan
Nadin, wanita itu memilih diam sambil memperhatikan dokter Frans dan putranya.
“Bagaimana kabar semuanya di Jakarta, dokter?” setelah diam cukup lama, akhirnya Nadin kembali bertanya.
“Semua baik, mereka menanti kepulangan kalian!”
Dokter Frans tahu apa yang sebenarnya sedang di pikirkan oleh wanita di sampingnya
itu. Tapi ia memilih menunggu hingga wanita itu bertanya sendiri padanya.
“Kak Davina?”
“Aku tidak bisa mengatakannya di sini, tapi saat nanti kau kembali. Kau akan tahu
semuanya sendiri!”
“Maksud dokter?”
“Apa cintamu sudah sangat lemah sehingga kau tidak bisa mengenali kebenarannya,
bukankah dulu kau pernah mengatakan jika cinta yang kau dapat dengan begitu
susah tidak akan cepat melemah!”
“Iya!”
“lalu kenapa kau pergi jika keyakinanmu dengan cintamu itu masih sama?”
“Aku hanya kecewa!”
“aku tahu Rendi juga bersalah di sini, tapi hukumanmu terlalu besar untuknya karena
sebuah kesalahan yang sebenarnya tidak ia sengaja. Berhentilah menghukumnya dan
segera kembali!”
“Iya dokter benar, aku terlalu kejam pada mas Rendi. Walaupun hatiku mengatakan jika
mas Rendi tidak bersalah, tapi egoku telah merampas kebahagianku sendiri!”
“baguslah kalau begitu, kalian sudah sama-sama menyadari kesalahan kalian , aku ikut
bahagia untuk kalian!”
Tak berapa lama Rendi menghampiri mereka kembali, rekan-rekan Rendi ingin
berkenalan dengan Nadin sebagai istri Rendi. Dr. Frans meminta mereka untuk
pergi dan meninggalkan baby El bersamanya, sepertinya baby El begitu nyaman
dengan dr. frans.
Sebenarnya ada yang ingin dokter Frans temui lagi hari ini, Alex. Pria arrogant itu sedang
sendiri menatap penuh dengan kesedihan. Baby el tertidur di dalam gendongannya.
Dokter Frans memutuskan untuk menghampiri pria itu.
“Hallo ….!”
Pria arrogant itu sepertinya tidak mengenali dokter Frans, tapi dokter Frans
mengenalinya. Pria itu yang selalu berurusan dengan sahabatnya.
“Apa saya mengenal anda?” Tanya pria arrogant itu.
“Mungkin anda tidak mengenal saya, tapi saya cukup mengenal anda!”
Lalu pandangan pria arrogant itu tertuju pada bayi laki-laki yang sedang tidur di
gendongan dokter Frans.
“El ...!”
“Inilah kenapa saya mengenal anda! Kenalkan saya dokter Frans, sahabat Rendi dan
Nadin!”
Mendengar ucapan dokter Frans, pria arrogant itu terdiam, ia merindukan anak dalam
gendongan dokter Frans, tapi mendengar ucapan dokter Frans membuatnya
mengurungkan niatnya untuk mendekati bayi itu.
"Lalu apa mau anda?" tanya Alex lagi, ia memilih menatap baby El dengan tatapan sendu, ingin rasanya memeluk dan menciumnya tapi tidak bisa.
“Biarkan mereka bahagia dengan kehidupannya, dan anda bisa mencari kebahagiaan anda sendiri! Aku tahu anda juga terlibat dalam masalah yang mereka hadapi, jadi saya sarankan, berhenti mencari masalah!”
"Tapi ijinkan saya menciumnya, saya sungguh merindukannya!" kali ini Alex benar-benar tidak tahan ia ingin sekali memeluk baby El.
"Baiklah ....., sekali saja!" dokter Frans menyerahkan baby El untuk di peluk dan di ciumi olehnya, baby El jga tampak menikmati pelukan Alex.
Anak buah Rendi yang melihat baby El berada di tangan Alex hampir saja menghampirinya, tapi dengan sepat dokter Frans memberi isyarat dengan tangannya agar mereka tidak bergerak.
Setelah acara bsahabatnya itu selesai, dokter Frans memutuskan untuk segera
meninggalkan Surabaya karena ia harus menghadiri sebuah seminar kedokteran,
karena ia sudah di tunjuk menjadi pembicaranya.
Orang yang paling baik adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain …
Bersambung
Jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentarnya ya kasih Vote juga yang banyak ya
Follow Ig aku ya
tri.ani.5249
Happy Reading 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 404 Episodes
Comments
Novika Riyanti
aku beneran maraton ne ya kak baca karya 2 mu...😘😘😘👍👍👍😊😊😊
2022-03-01
1
Ida 77777
orang baik akan mndapatkn jodoh yg baik
2021-04-04
1
Doisi Fahril
semangat thor, lanjut up-nya di tunggu
2021-04-03
1