Ch - 19. Cinta Yang Tenggelam

Shin yang masih berbaring di bawah pohon kini mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya, Hanabi teman masa kecil shin serta adiknya pun terlihat mendekat kearahnya,

"Kakak~" kata hana yang berlari dan menjatuhkan diri di perut shin,

"Ugh~~ Hana ada apa? kau terlihat senang?" kata shin setelah menahan sakit di perutnya

Shin kini bangkit dan menggeser tubuh adiknya, shin pun mengelus rambut hitam adiknya yang kini berbaring di pangkuannya,

"Apa kakak benar benar mengenal hime?" kata hana polos

"Eh~ dari mana kau tahu?" kata shin penasaran bagaimana cara adiknya bisa mengetahui hal seperti itu,

"Kakak perempuan kemarin bilang, kakak mengenalnya, kata kakak hanabi juga bilang mungkin kakak mengenalnya, aku ingin tanda tangan hime" kata hana sambil matanya berbinar binar jika bicara tentang yuki,

"Baiklah, kakak akan memintanya untukmu jika kakak ingat" kata shin yang melihat hanabi kini duduk di sebelah shin

"Janji ya, kalau bohong aku tak akan bicara lagi dengan kakak" kata hana dengan gaya mengancam namun masih terlihat imut

"Apa ai chan itu lebih penting dari kakak," kata shin bertanya dengan gaya sedih untuk menggoda adiknya

"Eh~ tidak bukan itu maksud hana, hana hanya,," kata hana terhenti karena kebingungan menjawab pertanyaan shin,

Hana pun tertunduk sedih karena merasa membuat shin sedih akibat permintaannya,

"Shin, jangan menggoda adikmu, dia masih kecil" kata hanabi mencubit pinggang shin

"Aduh~ baik lah baik, kaka hanya bercanda" kata shin sambil mengelus rambut adiknya agar tak merasa murung kembali,

Mendengar itu hana yang ada di pangkuan shin kini memeluk perut shin dengan manja, melihat itu hanabi pun merasa senang karena melihat shin yang selalu memanjakan adiknya,

"Apa kau besok akan pergi?" kata hanabi mencoba bertanya pada shin,

"Iya, ada banyak hal yang harus aku lakukan" kata shin menjawab pertanyaan hanabi sambil terus memanjakan adiknya,

"Begitu,~" kata hanabi yang berfikir bahwa dia tak memiliki hak untuk melarang shin,

"Bagaimana keadaan kepala desa?" kata shin mencoba mengalihkan pembicaraan,

"Kakek sudah merasa lebih baik, tapi sepertinya tidak lagi bisa menjalankan tugas sebagai kepala desa" kata hanabi

"Lalu?" kata shin

"Kakek bilang, posisi kepala desa akan diserahkan pada paman, penduduk desa pun setuju dengan pendapat itu" kata hanabi menjelaskan

'Apa ayah baik baik saja? sepertinya dia akan terus sibuk mulai sekarang' pikir shin mendengar penjelasan hanabi,

"Yah~ Aku harap ayah tak melupakan keluarga meskipun sekarang menjadi kepala desa" kata shin

"Kamu tenang saja, aku yakin paman akan baik baik saja" kata hanabi menyemangati shin

Suasana pun menjadi canggung, dengan kesunyian yang hanya di isi semilir angin serta dengkuran kecil hana yang kini telah tertidur,

Shin pun hanya bisa mendongak melihat ke arah langit biru cerah untuk menikmati setiap hembusan angin yang terasa nyaman menerpa mereka,

"Shin~" kata hanabi pelan dan ragu

"Hmm~~" kata shin menjawab panggilan hanabi

"Apa kau me~~ wush~~" suara hempasan angin yang menutupi ucapan hanabi,

"Apa kamu bilang? maaf aku tak mendengarnya" kata shin yang berpura pura tidak mendengar kata kata hanabi,

"Tidak apa, bagaimana di sekolah, apa kau menemukan gadis yang kau suka" kata hanabi, mencoba mengalihkan perhatian shin agar melupakan kata kata yang telah dia ucapkan,

'Maaf hanabi, aku tak bisa menjawab perasaanmu, tapi ini lebih baik daripada terus menungguku tanpa kepastian' pikir shin

"Iya~ bisa dibilang begitu" kata shin menjawab pertanyaan hanabi

Mendengar itu hanabi pun merasakan dadanya tertusuk jarum, rasa sakitnya membuat dia susah untuk bernafas, namun hanabi mencoba untuk tetap tegar, dengan paksaan bibirnya pun tersenyum untuk menutupi rasa patah hatinya,

"Ah~ begitu, seperti apa dia?" kata hanabi, sambil tersenyum sambil menutupi rasa sakit hatinya,

"Yah, aku tak bisa menjelaskannya, yang pasti dia adalah orang baik" kata shin sambil mengingat masa masa shin bersama yuki,

'Apakah aku bukan orang baik hingga kamu tak menyukaiku? atau kau tak mau bilang karena tau perasaanku dan tak ingin menyakitiku lebih dalam karena bicara tentangnya' pikir hanabi,

"Itu bagus, aku harap kau bisa membuatnya bahagia" kata hanabi

"Tentu, sudah sore ayo kembali, kepala desa pasti mencari mu" kata shin sambil membopong adiknya yang masih tertidur ditangannya,

"Aku masih ingin melihat matahari terbenam, kau kembalilah dulu sebentar lagi aku akan menyusul" kata hanabi yang melihat shin kini berdiri dan bersiap pergi dengan adiknya,

"Baiklah, cepat pulang atau kepala desa akan khawatir" kata shin sambil pergi meninggalkan hanabi,

Shin pun pergi dari bukit tersebut meninggalkan hanabi sendirian disana, terlihat hanabi pun tertunduk diam tak bergerak dari tempatnya tanpa melihat kearah shin yang pergi meninggalkannya,

"Papa kau kejam sekali,?" kata yui yang sedari tadi diam tanpa kata kata

"Lalu aku harus apa? apa kau mau mama baru?" kata shin yang berjalan menuruni bukit sambil menggendong hana di tangannya

"Tidak, mama hanya mama seorang," kata yui yang kini berada di atas pundak shin sambil mengarahkan kepalan tangan di pipi shin,

"Lalu kenapa kamu bilang aku kejam?" kata shin

"Yah aku kira, sekarang dia menangis tanpa henti karena ulah papa" kata yui sambil melipat tangan dan duduk di pundak shin,

"Aku tahu itu, tapi mau bagaimana lagi? setiap orang memiliki masa bahagia dan sedih sendiri" kata shin yang menjadi orang bijak,

"Papa jangan sok bersikap bijak itu tidak pantas" kata yui

"Benarkah?" kata shin mencoba membantah kata yui

"Iya," kata yui singkat,

Shin dan yui pun terus mengobrol karena yui selalu bertanya pada shin, pada dasarnya yui melakukan itu untuk membantu shin melupakan apa yang terjadi dengan hanabi, karena penyesalan akan menghalanginya shin suatu hari nanti.

**

Beberapa hari berlalu, shin kini sudah mencapai kota J, untuk memulai rencananya untuk menguasai dunia fana yang kecil ini,

"Sepertinya hanabi benar benar marah padaku" kata shin yang mengingat teman masa kecilnya sama sekali tak mengantar kepergiannya

"Tring~~ Tring~~" layar biru gelap muncul dengan panggilan telepon dari wali kelas shin, shin pun duduk di kursi pinggir jalan di depan stasiun kereta api,

"Halo, Ada apa wali kelas?" kata shin setelah mengangkat pangilan tersebut

"Ada apa? kau pikir berapa hari kamu absen? apa kau ingin mengulang kelas?" kata wali kelas dalam telepon

"Bu dengar dulu, terjadi sesuatu di keluarga saya, jadi saya minta untuk absen beberapa hari," kata shin mencoba berbohong

"Benarkah? jadi benar apa yang dibilang xia an?" kata wali kelas

'Xia an? apa dia sudah kembali ke sekolah? tapi berkat dia aku punya alasan, sepertinya aku berhutang budi lagi padanya' pikir shin,

"Baiklah, akan mentolerir alasanmu, tapi ingat kembali saat ujian semester akhir atau aku akan membuat nilai mu menjadi nol besar, kita akan lihat hancurnya rekor yang selama ini kau jaga, haha" kata wali kelas dengan nada mengancam

"Guru kau kejam sekali" kata shin

"Terserah, kembali saat ujian, tut ~ tut~" suara akhir telepon mengakhiri panggilan mereka,

"Yah setidaknya aku masih cukup waktu," kata shin yang kini berdiri dari duduknya di kursi depan stasiun kereta.

Shin pun mulai melangkah dari tempatnya menuju tempat yang menurutnya bagus untuk memulai mencari dana, untuk biaya masa depannya,

"Kau berhenti disana"

...•••••••••••••...

Terpopuler

Comments

blumer

blumer

lanjutttt

2021-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Ch - 1. Kembali
2 Ch - 2. Castle
3 Ch - 3. Gadis Idola
4 Ch - 4. Aku Takut
5 Ch - 5. Tekad
6 Ch - 6. Pangeran Negara
7 Ch - 8. Bertemu Lagi
8 Ch - 9. Anak Nakal
9 Ch - 10. Tahap Awal
10 Ch - 11. Potion
11 Ch - 12. Kelima Alam Dunia
12 Ch - 13. Rasa Tapi Bukan Cinta
13 Ch - 14. Orang Tua
14 Ch - 15. Teman Masa Kecil
15 Ch - 16. Preman Apes
16 Ch - 17. Estate
17 Ch - 18. Wallcounter
18 Ch - 19. Cinta Yang Tenggelam
19 Ch - 20. Gadis Penjudi
20 Ch - 21. Mie Sedap Goreng + Telor
21 Ch - 22. Ikatan
22 Ch -23. Cara Mencari Uang Terbaik
23 Ch - 24. Dream Land
24 Ch - 25. Masalah
25 Ch - 26. Berburu Exp
26 Ch - 27. Quest Tersembunyi
27 Ch - 28. Kalah Jumlah
28 Ch - 29. Kematian Mc
29 Pengumuman.
30 Ch - 30. Keluarga Kecil
31 Ch - 31. Kencan
32 Ch - 32. Black Jack
33 Ch - 33. Diskusi Ribet
34 Ch - 34. Akhir Diskusi
35 Ch - 35. Kesal
36 Ch - 36. Manager Untuk Yuki
37 Ch - 37. Slashh~
38 Ch - 38. Clone
39 Ch - 39. Pertemuan
40 Ch - 40. Budak Shin
41 Ch - 41. Lelang
42 Ch - 42. Penyesalan.
43 Ch - 43. Kepala Pangeran
44 Ch - 44. Ingatan Yang Kembali
45 Ch - 45. Nikah Muda
46 Ch - 46. Arrival Loly
47 Ch - 47. Ini Papa ku
48 Ch - 48. Kenyataan Lyisa
49 Ch - 49. Pfffttt~~
50 Ch - 50. Godaan Suami Istri Baru
51 Ch - 51. System Maker
52 Ch - 52. Bertemu Orang Tua Kedua
53 Ch - 53. Dunia Kecil Castle
54 Ch - 54. Semua Untuk Yuki
55 Ch - 55. Rumor
56 Ch - 56. Little Nightmare
57 Ch - 57. Sistem untuk Yuki
58 Ch - 58. Underground
59 Ch - 59. Lamaran Telat Di Hutan
60 Ch - 60. Pertarungan Awal
61 Ch - 61. Istriku memang Hebat
62 Ch - 62. Empat Penjaga Altar Api
63 Ch - 63. Pertaruhan
64 Ch - 64. Takluknya 4 Mitos
65 Ch - 65. Jangan Pedulikan Nyamuk
66 Ch - 66. Pois of fire
67 Ch - 67. Pergi Dari Hutan
68 Ch - 68. Cerita yang Menjadi Nyata
69 Ch - 69. Godaan Istri
70 Ch - 70. Suana Tegang
71 Ch - 71. Entahlah
72 Ch - 72. Makan Siang Calli
73 Ch - 73. Diskusi Lagi
74 Ch - 74. Menuju Kerajaan S
75 Ch - 75. Ancaman Yuki
76 Ch - 76. Bertemu Ratu Isabel
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Ch - 1. Kembali
2
Ch - 2. Castle
3
Ch - 3. Gadis Idola
4
Ch - 4. Aku Takut
5
Ch - 5. Tekad
6
Ch - 6. Pangeran Negara
7
Ch - 8. Bertemu Lagi
8
Ch - 9. Anak Nakal
9
Ch - 10. Tahap Awal
10
Ch - 11. Potion
11
Ch - 12. Kelima Alam Dunia
12
Ch - 13. Rasa Tapi Bukan Cinta
13
Ch - 14. Orang Tua
14
Ch - 15. Teman Masa Kecil
15
Ch - 16. Preman Apes
16
Ch - 17. Estate
17
Ch - 18. Wallcounter
18
Ch - 19. Cinta Yang Tenggelam
19
Ch - 20. Gadis Penjudi
20
Ch - 21. Mie Sedap Goreng + Telor
21
Ch - 22. Ikatan
22
Ch -23. Cara Mencari Uang Terbaik
23
Ch - 24. Dream Land
24
Ch - 25. Masalah
25
Ch - 26. Berburu Exp
26
Ch - 27. Quest Tersembunyi
27
Ch - 28. Kalah Jumlah
28
Ch - 29. Kematian Mc
29
Pengumuman.
30
Ch - 30. Keluarga Kecil
31
Ch - 31. Kencan
32
Ch - 32. Black Jack
33
Ch - 33. Diskusi Ribet
34
Ch - 34. Akhir Diskusi
35
Ch - 35. Kesal
36
Ch - 36. Manager Untuk Yuki
37
Ch - 37. Slashh~
38
Ch - 38. Clone
39
Ch - 39. Pertemuan
40
Ch - 40. Budak Shin
41
Ch - 41. Lelang
42
Ch - 42. Penyesalan.
43
Ch - 43. Kepala Pangeran
44
Ch - 44. Ingatan Yang Kembali
45
Ch - 45. Nikah Muda
46
Ch - 46. Arrival Loly
47
Ch - 47. Ini Papa ku
48
Ch - 48. Kenyataan Lyisa
49
Ch - 49. Pfffttt~~
50
Ch - 50. Godaan Suami Istri Baru
51
Ch - 51. System Maker
52
Ch - 52. Bertemu Orang Tua Kedua
53
Ch - 53. Dunia Kecil Castle
54
Ch - 54. Semua Untuk Yuki
55
Ch - 55. Rumor
56
Ch - 56. Little Nightmare
57
Ch - 57. Sistem untuk Yuki
58
Ch - 58. Underground
59
Ch - 59. Lamaran Telat Di Hutan
60
Ch - 60. Pertarungan Awal
61
Ch - 61. Istriku memang Hebat
62
Ch - 62. Empat Penjaga Altar Api
63
Ch - 63. Pertaruhan
64
Ch - 64. Takluknya 4 Mitos
65
Ch - 65. Jangan Pedulikan Nyamuk
66
Ch - 66. Pois of fire
67
Ch - 67. Pergi Dari Hutan
68
Ch - 68. Cerita yang Menjadi Nyata
69
Ch - 69. Godaan Istri
70
Ch - 70. Suana Tegang
71
Ch - 71. Entahlah
72
Ch - 72. Makan Siang Calli
73
Ch - 73. Diskusi Lagi
74
Ch - 74. Menuju Kerajaan S
75
Ch - 75. Ancaman Yuki
76
Ch - 76. Bertemu Ratu Isabel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!