Ch - 5. Tekad

"Ah~ Benar juga," kata shin menutupi rasa canggungnya,

"Papa~ apa papa butuh baju seperti mama?" kata yui yang kini duduk di pundak yuki,

'Papa? apa dia menghamili ibu yui? atau dia memiliki hubungan dengan ibu yui' pikir yuki mendengar yui yang memanggil shin papa,

"Tidak, aku akan begini saja," kata shin menutupi kenyataan karena dia tak bisa bilang semua barangnya habis terbakar, meskipun yuki tahu tapi shin merasa malu jika dia harus bilang barang barangnya habis terbakar di dalam asrama,

Melihat itu, yuki pun mengambil smartphone di tasnya untuk memanggil seorang,

"Iya tolong bawa kesini segera" kata yuki di dalam telepon

Setelah menunggu agak lama seorang dengan mobil merah menyala pun datang di depan gerbang sekolah,

"Ai, untuk apa kamu meminta seragam pria sekolahmu?" kata seorang wanita dengan pakaian dan dandanan mencolok yang datang sambil membawa bingkisan kecil

"Ah~ apakah untuk dia?" kata wanita itu setelah melihat shin yang berdiri di samping yuki,

"Tampang lumayan, tapi Dekil, Miskin, Terlihat bodoh, apa kau suka pria seperti dia? aku akan mencarikan pria yang lebih tampan dan kaya dari pada dia," kata wanita itu sambil melihat shin dari ujung kaki sampai ujung kepala,

"Kau, harap sadar posisi mu, kau bukan orang yang pantas bersanding dengannya, jadi pergilah sebelum hal buruk menimpamu," kata wanita itu lagi,

[Dora] (25)

Ras : Human

Class : None

Level : None

Seorang Wanita yang mendambakan kecantikan dan kekayaan, bekerja di bidang manager idola di kota negara Z, (sekarang dia di kota X karena menjadi manager yuki), dengan mata hitam dan rambut pendek merah menyala serta dandanan yang mencolok membuat setiap orang bisa dengan jelas melihatnya, namun ketika berdiri di samping yuki, dia hanya terlihat sebagai kotoran di mata orang lain,....

'Mata ini kejam, bahkan bisa melihat apa yang orang lain pikirkan' pikir shin yang melihat status dari dora seorang wanita yang menjadi manager yuki,

"Dora Cukup, terima kasih sudah mengantarnya kau kembalilah, aku masih harus menemui kepala sekolah sekarang" kata yuki sambil menghentikan kata kata mencela dora lebih lanjut,

Yuki pun mengambil tas kecil di tangan dora, yuki pun bergegas berjalan dengan menarik tangan shin ke arah dalam memasuki gerbang sekolahnya,

"Ingat kataku, kau akan terkena masalah jika tak menggubris peringatan ku" kata dora,

Meninggalkan dora yang pergi dari gerbang sekolah menaiki mobil merah menyalanya, shin ditarik jauh ke arah gedung kosong oleh yuki,

"Maaf, jika managerku menyakiti perasaanmu," kata yuki yang berhenti berjalan dan tertunduk di hadapan shin yang ada di belakangnya,

Yuki pun melepas tangan shin dan berbalik menghadap shin, lalu menyerahkan tas berisi seragam sekolah pria pada shin,

Shin terdiam sejenak, mendengar kata yuki, shin berfikir heran kenapa yuki bisa memiliki manager seperti itu,

"Apa kau ingin ke kantor kepala sekolah, aku juga memiliki tujuan yang sama" kata shin sambil tersenyum menutupi rasa jengkelnya pada manager yuki,

Karena itu juga shin tak bilang untuk memaklumi perlakuan dora, karena dora juga bisa mempengaruhi yuki di masa depan.

Yuki pun mengangkat wajahnya, dan merasa senang karena berfikir shin tak memperdulikan ucapan dora,

"Benarkah, aku akan ke kantor kepala sekolah bersamamu" kata yuki,

Shin pun senang dengan kata yuki, mereka pun terdiam beberapa saat karena kehabisan kata kata,

"Ehm~ Aku akan menganti pakaianku, apa kau ingin melihatnya" kata shin,

Muka pun dengan cepat memerah mendengar kata yang shin ucapkan,

"A-Aku akan menunggu diluar" kata yuki gugup dan segera berlari menuju keluar gedung,

"Brak~~" suara pintu gedung yang tertutup,

"Aku tak menyangka, akan melihat ekspresi malu malunya kembali secepat ini" kata shin yang mulai menanggalkan pakaian lusuhnya,

"Papa~ wanita dora itu menjengkelkan" kata yui yang duduk di atas kepala shin,

"Kau disini, bukankah kau ingin melihat mamamu, kenapa disini" kata shin

"Yui kangen mama, tapi yui marah kenapa papa diam saja di hina oleh wanita itu" kata yui sambil melingkarkan tangan di dada dengan memasang wajah kesal,

"Pertama, Untuk sekarang yang dia bilang adalah kenyataan, Kedua, Dia manajer yuki jika aku melakukan sesuatu yuki akan dalam masalah, Ketiga, aku tak akan membiarkan orang yang tak mengenalku merendahkan ku, untuk sekarang biarkan saja" kata shin menjelaskan pada yui yang sedang kesal,

(*Shin dan yui sejak pertama kemunculan dora sudah merasa bakal ada kejadian seperti itu, namun shin hanya bisa diam saja karena sejak dora membuka mulut, shin bahkan tak dapat menemukan celah untuk bicara,

Jika yuki tak menghentikan kata kata dora mungkin shin sudah membalas kata kata dora dengan lebih kejam, karena hanya dengan penampilan saja dora bisa di komentari lebih dari seratus kata, jika ditambah sifatnya mungkin tidak akan ada habisnya*)

"Papa terlalu memikirkan mama," kata yui

"Tentu saja, bukankah dia mamaku" kata shin menggoda yui

"Mama Yui" kata yui sambil menarik keras rambut hitam shin

"Iya Iya, mama yui istri papa" kata shin yang telah selesai menganti pakaian lusuhnya dengan sebuah seragam,

"Istri? apa itu istri papa?" kata yui bingung mendengar kata shin,

"Artinya mama yui" kata shin menjelaskan seenaknya

'Dia tahu tekhnologi, tahu peradaban, tapi kenapa tidak tahu tentang status? tyfa apa yang kau lakukan pada system' pikir shin melihat yui yang bertanya polos,

"Kalau begitu mama adalah mama yui, istri papa" kata yui, mencoba memahami kata istri yang di maksud oleh shin,

"Iya begitulah," kata shin sambil berjalan ke arah pintu keluar gedung

"Apa papa akan melindungi mama dan tak membiarkan mama mati lagi" kata yui yang merasa takut shin marah karena pertanyaannya,

'Dia mengingat yui telah pernah mati? sebenarnya sejauh mana yui mengingat kehidupan lalu? tak perduli apapun yang dia ingat semua itu hal bagus, setidaknya aku tidak akan lupa bagaimana perasaanku pernah kehilangan dirinya' pikir shin, yang mengingat kembali kejadian yang terjadi ketika tubuhnya di ambil alih oleh sisa sisa jiwa milik jaira dan membunuh yuki,

"Tidak, di kehidupan ini, aku tidak akan membiarkan bahaya sedikit pun mendekat padanya, bahkan semut pun akan mati jika mencoba untuk menggigitnya" kata shin dengan tegas menjawab pertanyaan yui,

"Srakkk~" Suara pintu gudang yang terbuka memperlihatkan yuki yabg sedang berdiri menunggu shin berganti pakaian di dalam gedung,

Ketika melihat yuki, Shin pun berfikir takkan pernah membiarkan yuki menderita dan akan terus berusaha membuat yuki merasakan kebahagiaan, yang tak sempat dia berikan di kehidupan sebelumnya.

...*********...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***