Beberapa hari berlalu,
Terlihat shin dan silvy berdiri di depan sekolah setelah mengantar yuki memulai perjalan tur konser yang akan di lakukan nya,
"Apa kau sedih senior?" kata silvy yang berdiri di samping shin,
"Sedih? kenapa?" kata shin menoleh kearah silvy
"Karena untuk beberapa pekan kamu tidak akan bisa melihatnya" kata silvy terus memandang mobil yuki yang berjalan menjauh
"Daripada di bilang sedih, aku lebih merasa senang" kata shin ikut memandang mobil yang membawa yuki
'Senang? apakah dia sama sekali tak memiliki rasa pada yuki? jika benar kasian yuki' pikir silvy mendengar jawaban shin
"Senang?" kata silvy mencoba menanyakan maksud dari kata shin
'Sial, aku salah bicara, Aku tak bisa bilang, bahwa yuki hidup menderita di dunia sagart, tapi aku juga tak menemukan alasan untuk menjelaskan, apa aku harus bilang bahwa aku senang karena yuki terlihat bahagia di dunia ini karena pekerjaannya' pikir shin kaget mendengar kata silvy
"Senior, jika kau tak memiliki perasaan pada yuki, aku harap senior tak terlalu dekat dengannya, aku tak ingin seorang yang sudah aku anggap sebagai saudari sedih hanya karena laki laki yang tidak berperasaan" kata silvy tegas sambil berbalik pergi meninggalkan shin
Dari kata silvy shin pun mengerti dan tahu bahwa yuki sudah memiliki perasaan padanya, namun shin hanya tak mengira hanya melalui pertemuan singkat yuki sudah memiliki perasaan itu,
'Apa yuki memiliki ingatan dunia itu, tapi melihat dari percakapan kami dari beberapa hari ini, itu seolah dia tak mengingat sedikitpun, jelas jelas aku kembali ke masa lalu' pikir shin termenung di depan gerbang sekolah,
(*Maksudnya kembali ke masa lalu itu, yuki lahir kembali ke dunia sagart setelah setahun shin mati, jadi yuki tak mungkin mengingat hidupnya di dunia sagart, karena shin tak mati dan kematian yuki akan terjadi satu tahun lagi,
Namun kejadian sebenarnya adalah, sebelum shin kembali ke dunia fana, jaira kembali ke masa lalu, sehingga jiwa yang telah di telan jaira juga ikut kembali ke masa lalu,
Akan tetapi karena jiwa-jiwa itu terbebas dari tubuh jaira dan kembali menyatu dengan jiwa yang ada tubuh fana,
Membuat yuki serta silvy yang tak memiliki ingatan, perasaan mereka tetap sama seperti di dunia sagart, bisa dikatakan itu perasaan ambigu atau dejavu dalam diri mereka*,)
"Akh~ ini bukan waktunya memikirkan hal seperti ini," keluh shin sambil mengusap kepalanya
Shin pun beranjak dari gerbang sekolahnya menuju tempat dimana banyak terdapat aura untung mengembangkan diri,
Shin bergerak cepat melewati atap rumah serta gedung gedung tinggi dan terus menuju tempat yang di tunjukan oleh peta,
Tak terlalu lama shin pun sampai di bukit dengan taman kecil di bawahnya, shin pun segera menuju keatas bukit untuk memulai langkah pertamanya,
"Kecepatan ku bahkan tak sampai 1% dari dunia sagart, jika saja aku punya mana untuk melakukan teleportasi," kata shin mengeluh karena kekuatannya tak sebanding dengan kekuatannya dulu,
Shin pun mulai duduk bersila di dekat pohon yang menjadi pusat berkumpulnya mana di sekitarnya, shin mulai memejamkan mata memfokuskan diri untuk menyerap mana yang melayang bebas di udara,
'Ini sulit sekali, lebih sulit dari membunuh monster,' pikir shin yang mencoba menyerap mana yang berada disekitarnya,
'Sabar, tak perlu terburu buru, aku harus tenang serta fokus' pikir shin kembali,
Karena aktivitas mana di dunia terlalu tipis shin tak bisa menyerapnya secara paksa, shin pun terus mencoba secara perlahan dan lembut, seolah mana adalah sebuah udara yang bebas,
Udara adalah kebebasan, namun udara juga bisa di kontrol setelah memasuki sebuah wadah,
"Aku berhasil" kata shin setelah berhasil sedikit menyerap mana di sekitarnya,
Shin mencoba lebih lanjut dengan petunjuk dari ingatan yang di tinggalkan jaira, setelah itu mana di sekitar pun secara lancar di serap oleh tubuh shin, shin terus melakukan itu perlahan namun pasti, membuat shin merasakan rasa familiar yang dulu telah dia rasakan,
Senja berganti malam, malam pun di ganti pagi, tak terasa dua hari shin telah bermeditasi di bawah pohon di atas bukit,
"Krucuk~~ " suara perut shin yang meronta kelaparan membuat shin membuka mata dan kehilangan fokusnya,
"2 hari aku disini, ternyata tempat ini terasa lebih nyaman" kata shin
"Status"
[Hayashi Shin] (17) (Rebirth³)
Ras : Human
Class : Lord Summoners
Level : 100 (100/20.000)
Str : 127
Agi : 101......
"100, tak bisa di percaya aku hanya duduk dan fokus tanpa terasa levelku naik begitu drastis" kata shin melihat status terbaru miliknya
Shin pun mencoba berdiri untuk pergi dari tempatnya bermeditasi, namun rasa kram di kakinya karena lama tak bergerak membuatnya tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya,
Ditambah rasa lemas karena tubuh manusianya yang tak berisi tenaga membuat shin terjatuh tersungkur di tanah,
"Sial, sepertinya aku terlalu memaksa batas tubuh lemah ini," keluh shin yang tersungkur di atas tanah
"Set : Titel Advanture," kata terakhir shin sebelum dirinya jatuh pingsan
[Advanture]
Hp : 700
Mana : 1000
Titel yang didapat setelah menyelesaikan misi harian,
efek :
- regenerasi hp 50/detik
- regenerasi mana 100/detik
Meninggalkan shin yang pingsan karena kelaparan akibat latihan berlebihan, Seorang gadis mendekat pada tubuh shin yang tergeletak lemas di bawah pohon,
Tanpa kata gadis itu pun menyuruh para body guard yang mengawalnya untuk membawa tubuh shin kembali kerumahnya,
Sesampai di rumah shin yang tak sadarkan diri pun di baringkan di di kursi sofa yang mewah nan empuk,
"Siapa yang kau bawa pulang?" kata seorang kakek yang melihat gadis cucunya membawa seorang pria pulang kerumah
"Aku tak tahu, aku menemukannya pingsan di belakang bukit belakang rumah" kata gadis itu,
"Dilihat dari pakaiannya, aku kira adalah teman sekolahmu" kata sang kakek
"Ah~ kakek benar, aku ingat sekarang dia adalah siswa terpandai di sekolah" kata gadis itu
"Hoh~ boleh juga cucuku, tapi kenapa dia bisa ada di bukit belakang" kata sang kakek
"Kakek apa yang kamu bicarakan? aku hanya tahu dirinya tapi sama sekali tak mengenalnya" kata gadis itu
"Benarkah? tapi aku merasakan dia bukan pria biasa?" kata sang kakek yang merasakan aura yang di keluarkan shin,
"Hm~~ setahuku dia hanya siswa biasa? apa kakek merasakan sesuatu darinya" kata sang gadis
"Aku tak bisa menjelaskan secara detail, namun meskipun dia pingsan aku bisa merasakan ki yang banyak darinya, tidak salah lagi dia juga seorang praktisi beladiri" kata sang kakek
Gadis itu terdiam, mendengar kata sang kakek, kini dia tak pernah menyangka bahwa siswa terpandai di sekolah yang pendiam dan jarang bergaul juga belajar beladiri seperti kakeknya,
"Apa kakek akan membunuhnya?" kata sang gadis yang berfikir bahwa shin adalah musuh keluarganya
Sang kakek hanya terdiam mendengar kata kata cucunya.
...•••••••••••••••••...
Selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankan,
Yuk mari sahur bersama ^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
AresKaiser
Salam berpuasa 2023
2023-03-28
0
THE SIN LUST
lamjut
2021-05-24
1
♣$ystem[Hμπte®]~™
lanjut
2021-04-13
2