Kini Alvi sedang tidak sadarkan diri di dalam kamar mandi dengan muka pucat.
"Al bangun " Teriak Rindi sembari menangis melihat Alvi tidak sadarkan diri.
Tanpa berfikir lama Rindi dan Sinta ingin membawa Alvi ke UKS.
Saat ini suasana sekolah sudah sepi Karna bell pulang sedari tadi berbunyi.
Saat Sinta dan Rindi membawa Alvi tiba tiba datang seseorang.
"Alvi kenapa".Panik Arkan pacar Alvi
Arkan panik melihat kekasihnya sudah tidak sadarkan diri dan pucat Pasih.Dia pun mengambil alih Alvi dari sahabatnya dan menggendong Alvi dengan bridal style
"Gue nggak tau Ar tadi Alvi pamit ke toilet tapi lama nggak balik ke kelas.Kita pun nyamperin Alvi ke toilet,pas kita datang Alvi di kunciin kamar mandi pas kita buka Alvi udah nggak sadarkan diri".Jawab Rindi
"Kalian ini Sahabat Alvi kenapa kalian biarin Alvi pergi sendiri".Ucap Arkan dengan suara dingin karna khawatir dengan keadaan kekasihnya
Rindi dan Sinta pun hanya diam karna mereka memang salah membiarkan Alvi pergi ke toilet sendri
Kini Arkan dan sahabatnya Alvi menuju parkiran untuk ke rumah sakit menggunakan mobil Sinta.Karna Arkan ke sekolah memakai motor trail miliknya karna niatnya hanya ingin memberikan coklat kepada Alvi seperti hari hari biasanya.Arkan hanya menggunakan mobil saat dia mengajak Alvi jalan jalan karna takut Alvi masuk angin jika naik motor
Posisinya kini Arkan sedang menyetir mobil di belakang sudah ada Rindi dan kekasihnya Alvi seraya membaringkan Alvi di paha Rindi
Sementara Sinta di samping Arkan.Arkan pun segera melajukan mobilnya ke rumah sakit
🌿
Skip Rumah Sakit
Kini Alvi telah berbaring di bangkar rumah sakit
Ceklek
pintu ruangan Alvi terbuka
"Atas nama keluarga Alvina".Tanya dok
"Kita hanya sahabatya Alvi dok,orang tua Alvi lagi ke luar negri"Ucap Sinta
Sahabat Alvi dan kekasihnya pun menunggu ucapan dokter mengenai keadaan Alvi
Sementara salah satu pekerja di rumah Alvi bernama bibi Atum baru sampai dengan wajah khawatir saat mendapatkan telfon dari Sinta kalau Alvi masuk rumah sakit
"Alvi sekarang Baik baik saja , untung saja Kalian cepat membawa pasien ke rumah sakit karna dia terkunci di toilet cukup lama,kalau saja terlambat kita tidak tau apa yang terjadi".Ucap dokter tersebut panjang kali lebar
sahabatnya Alvi dan kekasihnya mendengar ucapan dokter sangat bahagia kalau sahabatnya baik baik saja,tapi fikiran masij bertanya tanya siapa yang mengunci Alvi di toilet
Malam hari pun tiba.Arkan dan Rindi pun pamit pulang karna sudah larut malam.Alvi di jaga oleh bibi Atum
Bibi Atum mengeluarkan handphone miliknya untuk menelfon Hana
****
Skip pagi hari.Hari ini Sinta dan Rindi di kelas tanpa Alvi karna masih di rawat di Rumah sakit.
Saat jama istirahat Rindi dan juga Sinta pun tidak ke kantin alasannya karna malas..
Saat di dalam kelas tiba tiba anggota Osis yang bernama Rina, Ken,dan juga Kevin masuk ke kelasnya untuk razia alat make up.
Sinta dan juga Rindi tidaka antusias seperti biasanya saat melihat kedatangan Kevin
karna saat ini dia masih mengkhawatirkan Alvi Sahabatnya.
Kini tas tas semua murid di kelas di naikkan di atas meja atas perintah ketos.Saat Ken berjalan dengan Rina ken melihat tempat duduk milik Alvi kosong.
" Alvi kemana,kok nggak ada" .Tanya ken kepada sinta
"Alvi lagi sakit".Jawab Sinta ketus karna merasa separuh kehidupannya hampa tanpa seorang Alvi sahabatnya.
Rina yang mendengar kalau Alvi sakit tersenyum tipis.Rindi yang melihat Rina bahagia karna Alvi sakit segera berdiri dari tempat duduknya.
Rindi langsung menjambak rambut panjang milik Rina.Semua yang melihat Rindi menjambak Rina di buat kaget atas tindakan tiba tiba seorang Rindi.
Dengan cepat Kevin dan Ken melerai aksi Jambak menjambak.Kini Rindi dan Rina sudah di pisahkan dengan menjambak satu sama lain, sehingga seragam mereka berdua acak acakan.
"Lo kan yang ngunciin Alvi di toile?"Sampai sampai Alvi masuk rumah sakit gara gara kelakuan Lo".Ucap Rina penuh dengan emosi sambil menunjuk wajah Rina saat membayangkan wajah Alvi yang begitu pucat
Ken dan Kevin dengan anggota Osis lainya mendengar ucapan Rindi dengan kaget
Sedangkan Kevin masih mempertahankan sikap dinginnya walau di hatinya juga bertanya tanya mengenai Alvi, bagaimana pun Alvi sudah bertunangan denganya walau tanpa cinta dan juga suka.
"Lo kalau nggak ada bukti nggak usah nuduh".Jawab Rina tak kalah nyolot di depan wajah Rindi
"sudah jelas kalau Lo ngunciin Alvi di toilet karna lo merasa tersaingi oleh Alvina sejak dari most "Ucap Rindi seraya tersenyum sinis Ke Rina "Dan cuman Lo yang tadi senyum senyum gak jelas saat mendengar kalau Alvi sakit"Ucap Rindi emosi
"Lo nggak usah asal tuduh".Jawab Rina
karna dia juga sedikit takut melihat kemarahan Rindi saat ini.
Sinta yang Melihat Rindi emosi tidak bisa untuk menenangkannya jika sudah emosi yang menyangkut sahabatnya.
"Lo"Tunjuk Rindi di wajah Rina"kalau Alvi kemarin sampai kenapa Kenapa gue pastiin kaki Lo nggak berfungsi lagi untuk ke sekolah".Ancam Rindi penuh dengan penekanan
Sinta yang dari tadi hanya diam pun angkat bicara.
"Untung aja kemarin Arkan pacaranya Alvi datang tepat waktu bawa Alvi ke rumah sakit,kalau Alvi lambat di bawa ke rumah sakit kata dokter dia akan kehilangan nyawanya".Ucap Sinta dengan Jengkel saat mengingat wajah sahabatya
Kevin dan ken juga Anggota OSIS lainya mendengar ucapan Sinta begitu kaget.
Rina yang mendengar perkataan Sinta jadi sedikit takut karna hampir saja dia membuat Alvi kehilangan nyawanya karna kelakuanya
.Kevin yang melihat wajah Rina yang sedikit pucat dan juga khawatir menatapnya dingin tanpa Rina ketahui jika dia di tatap
"Ken!bawa mereka ke ruang Osis"perintah Kevin
Kevin yang mendapatkan perintah dari Kevin segera membawa Rina dan juga Rindi ke ruang Osis.
Ken adalah wakil ketua OSIS
Sinta yang melihat sahabatnya pergi merasa hampah karna ia sendiri di kelas tanpa kedua sahabatnya
ia melirik bangku Alvi yang kosong,lalu menidurkan kepalanya karna kedua sahabatnya tidak ada di kelas menemani dirinya untuk mengobrol
Banyak teman sekelas Sinta kaget,saat mengetahui Alvi sakit karna terkunci di toilet saat pelajaran terakhir kemarin
Sinta mengeluarkan handphone miliknya untuk menghubungi bibi Atum yang sedang menjaga Alvi untuk menanyakan kabar Alvi
Jari lentik milik Sinta mengetik di keyboard lalu mengirim pesan, setelah pesanya terkirim ia mulai menyandarkan kembali kepalanya di meja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Harusnya skolah pavorite kek gitu mesti ada CCTV nya kan,,,aneh aja kalo gak ada..😌😌
2022-12-12
1
Qaisaa Nazarudin
Kalo udah kayak gini nih,Kevin masih mau tutup mata lagi dgn ulahnya Runa,aku penggal kpala Kevin😡😡😡
2022-12-12
0
Rapa Rasha
👍👍👍👍👍
2022-10-30
0