bab 3

"mungkin masih ada pertanyaan pak mengenai satwa satwa yang telah kita jumpai tadi,

"jangan panggil saya bapak, karena saya bukan bapak kamu, kamu juga bisa memanggil saya dengan sesuka hati kamu, bisa zhul, atau arga yah senyaman menurut kamu,

"aneh nih orang kenapa membalikkan setiap perkataan ku tadi, batinku

"iya zhul, jawab ku agar tak berbelat belit

"apa kau punya kekasih, tanya zhul padaku

akupun tak menghiraukan pertanyaannya,

"kenapa kau diam, itukan salah satu bentuk pertanyaan juga kan di taman ini, bukannya kamu juga salah satu pegawai disini, ya jelas jika aku mengajukan pertanyaan seperti itu kau harus menjawab, kau tak mau kan aku memberikan rating buruk untuk tempat ini,

aku masih diam mematung, ternyata aku salah besar, karena dia bukanlah orang yang punya sikap dingin, melainkan sangatlah cerewet melebihi carla temanku.batinku

"saya be---,tak sampai kumelanjutkan perkataan ku, tiba tiba...

"cantik dia sudah punya kekasih, dan aku adalah kekasihnya, ucap seseorang dari belakangku

akupun berbalik mencari asal suara itu, begitupun dengan zhul, meski sesungguhnya aku tahu siapa pemilik suara itu.

"kak Eza, akupun meleparkan senyum termanis ku untuk kak Eza, begitupun dengan ka Eza.

"sayang apakah orang ini ingin tahu siapa kekasihmu, ka Eza kini menghampiri aku dan zhul, ka Eza melingkarkan tangan kanannya pada pinggang ku, aku jadi merinding atas pelukan kecil ka eza ini, ya meski aku tahu ka eza hanya sekadar menolongku atas pertanyaan konyol tamu VVIP ini.

ka eza dan aku saling menatap,

ka eza kini melepaskan pelukan kecilnya dariku

"bagaimana kabarmu sialan",ka Eza memeluk zhul dengan hangat seperti seorang sahabat yang baru bertemu setelah sekian lama.

"gwe baik, Luh sendiri gmna, kata bokap, luh mau nikah 5 bulan lagi, ucap zhul tak kalah hebohnya.

"besok juga gwe mau nikah, ya kalau calon gwe ini mau,lantas kak Eza menarik lenganku agar berdampingan dengannya.

"eh zhul Luh mau kenal kan sama kekasihnya cantik, nih gwe kekasihnya, ucap kak eza sambil menepuk nepuk dadanya, seakan kak eza memperjelas agar zhul mengerti bahwa aku kekasihnya.

"awas luh yah jangan ampe deketin cantiknya gwe, gwe habisin Luh, ka eza menonjok kecil pundak zhul,

"santai broo, lagian gwe tadi cuma nanya doangkan,,zhul berusaha mencari alasan.

"sayang, kalau orang gila ini ngomong yang macem-macem, jangan didiengrin yah, namanya juga orang gila, kak Eza mencoba menjelaskan padaku, kini jari telunjuknya ia geser gesekan di depan keningnya

"hahaha, udah ka Eza geli ih liatnya, aku mencairkan suasana diantara mereka

"ya udah kak Eza, zhul suci pamit dulu, kakak berdua ngobrol dulu aja yah, bye!!"

akupun meninggalkan keduanya, karena aku merasa canggung kalau harus berada ditengah tengah mereka berdua.

"cantik, kebiasaan jangan panggil kakak, panggil sayang aja",kak Eza berteriak kecil padaku, akupun hanya berbalik sebentar melempar senyum dan melambaikan tanganku.

"weii bro ayok makan gwe traktir luh sepuas yang Luh mau, ucap zhul yang mencoba menyadarkan eza dari lamunannya yang sedari tadi memperhatikan punggung suci

"gak usah gwe juga banyak duit kok, lagian disini kan tempat gwe,,jawab eza

"sombong bener luh, sahut zhul

"hayu, ikutin gwe, ajak eza

kini dua sahabat itu berjalan berdampingan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!