di samping pak Nugraha, sudah ada seorang lelaki berumur, mungkinkah itu seorang penghulu, oh tuhan bangunkan lah aku dari mimpi ku ini..?
"zhul duduk berhadapan dengan penghulu, ibu menuntunku agar duduk berdampingan dengan Zhul,
"dosa apa ini tuhan, kenapa aku harus menikah dengan lelaki ini, bagaimana dengan ka eza,,
zhul sudah menerima tangan pak penghulu,
"saya nikahkan engkau Ananda zhul dengan suci Larasati Bin bapak aryo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai..
"sah"
semua yang berada diruangan itu berkata sah, dengan haru dan deraian air mata
"kulihat seorang wanita yang menangis penuhi rasa sedih, mungkin itu ibu zhul", batinku
zhul memakaikanku sebuah cincin pernikahan, dia sempat melihat cincin dijari manisku, ya itu cincin yang beberapa jam lalu Eza pakaikan dijari manis tangan kiriku,
kuberikan zhul tangan kananku, tanpa berkata apa-apa dia memasukkan cincin pernikahan ke jari manis tangan kananku.
"teriimakaaasih",ucap ayah zhul yang mulai menutupkan dua matanya,
"ayah....teriak Zhul keras
kini ibu zhul mendekatkan dirinya ke samping pak Nugrah, mendekapnya erat,"ayah jangan tinggalkan ibu, ayah.....
ibu Zhul pingsan, kedua orang tuaku menangis soalah memahami kesedihan keluarga pak Nugraha.
"aku menemani ibunya zhul yang Kini pingsan dan telah terbangun dengan air mata yang tak henti,
zhul masih sibuk mengurus ayahnya yang sekarang tengah ditangan dokter untuk melapaskan berbagai perawan yang menempel pada tubuh pak Nugraha.
"ya Tuhan, permintaan pak Nugraha agar aku mau menikah dengan Zhul ternyata adalah permintaan terakhirnya", aku pun ikut larut dengan kesedihan keluarga Nugraha.
kini jenazah pak Nugrah telah dibawa ke rumah duka, untuk disholatkan, dan tiba saat pemakaman,
ibuku menenangkan ibu Zhul, ditanah pusara itu
kulihat zhul menangis tak henti, kudekati dia, "ka zhul yang sabar yah, ini sudah menjadi kehendak yang kuasa"
"maafkan ayahku suci"
aku punya mengangguk kan kepala,
Kini zhul memeluk diriku, akupun membiarkan karena mungkin dengan berada dekat disampingnya Zhul akan lebih merasa tenang.
aku dan kedua orang tuaku masih dirumah zhul,
kini suasana rumah sedikit tenang, tapi ibu Zhul masih mengurung diri dikamar,
saat hendak mengantarkan makanan untuk ibu zhul, Zhul menarik nampan itu dari tanganku
"biar aku saja, kamu istirahat saja suci, itu kamar kita, zhul menunjuk kamar yang berada di samping kamar tamu, ya kamar tamu itu tempat akuh dan ibu serta bapakku beristirahat
"aku sudah membawakan barang barang mu ke kamar kita, ucap Zhul memperjelas.
"tapi kak, Suci bisa tidur dikamar tamu dengan ini dan bapak", tanda penolakanku
"sudah, kamu istirahat dulu sana",
zhul rak merespon pertanyaanku, Kini ia melangkah menuju kamar ibunya.
aku melangkahkan kakiku kekamar zhul, "besar sekali kamar zhul",
belum sempat aku menutup pintu kamar ada seorang anak kecil menghampiriku,
"kakak cantik pacarnya kak zhul yah,
akupun tersenyum mendengar pertanyaan anak kecil ini, ya umurnya mungkin baru 7 tahun,
"Ade kecil yang imut ini siapa namanya?", tanyaku
"aku putri adiknya ka Zhul,
oh ya, bukan kah yang kudengar zhul adalah anak tunggal, dan tak memiliki adik, batinku
"pantas kamu cantik, pasti mirip mamah ya..!
"makasih kakak, aku suka kakak, aku ngga suka ka melani",
entahlah aku tak mengerti apa yang diucapkan bocah kecil itu, mungkin melani kekasih zhul fikirku santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Naya
Bknnya Zhul anak tunggal ya kok ada Putri yg ngaku sbg adik ya Zhul bilang aja lu ngaku" Putri sbg adiknya
2020-05-30
1