bab 13

aku dan kak zhul, berpamitan pada bunda dan putri..

"kakak cantik rajin tengokin aku Ama bunda yah kesini, janji yah kak", putri memberikan jari telunjuknya pada ku, dan aku menyambut jari itu dan melingkarkannya pada jari telunjukku, tanda janjiku untuk menjenguknya dan bunda

bunda dan kak zhul tersenyum dengan tingkah ku dan putri,

kami masuk kedalam mobil, bunda mengantar sampai depan pintu, kamu saling melambaikan tangan.

sampai mobil menjauh,

tak ada pembicaraan apapun didalam mobil,

Zhul sibuk dengan pandangannya kedepan,

ya tapi sesekali dia menatapku dan tersenyum manis padanya,

aku memainkan ponselku, ku hidupkan ponselku,

"ah ternyata baterainya masih penuh, rapi kok tadi bisa mati yah, ucapku yang Kini mungkin didengar zhul

zhul tersenyum mendengar ucapanku,

"entah apa yang membuatnya tersenyum seperti itu, batinku

sampailah pada sebuah rumah yang megah,

rumah besar itu dikelilingi bunga bunga yang bermekaran, dengan taman yang luas,,

"yuk sayang masuk", ajak zhul, yang menyadarkan ku dari keindahan taman itu,

"ini rumah kamu kak,

"iya, ini rumah yang sengaja aku beli untuk tinggal bersama istriku, ya maksudnya untuk kamu", zhul menunjuk jari telunjuknya pada wajahku,

" untung saja masih ada jarak kalau tidak pasti telunjuknya itu sudah menusuk mataku, dasar..."batinku

kami masuk kedalam rumah, disana sudah ada dua orang asisten rumah tangga yang menyambut,

zhul memperkenalkan keduanya padaku

zhul mengegenggam erat tanganku, kini zhul menuntunku menaiki sebuah tangga dan masuk kedalam sebuah kamar utama, mataku terbelalak takjub melihat isi kamar itu,

"sayang duduklah ini kamar kita, ucap Zhul

aku duduk di tepian ranjang,

zhul menyebut kamar kita, "astaga disini ada lebih dari 4 kamar yang kulihat, kenapa aku harus tidur satu kamar dengannya",batinku

"kak zhul disinikan banyak sekali kamar yang kosong, bolehkah tidak suci tidur dikamar sebelah",ucapku memohon

"kenapa, apa kau malu pada ku", tanya Zhul yang mendekati tubuhku dan menyingkapkan anak rambut ke telingaku.

"hentikan zhullll kau membuatku bergidik dengan tingkahmu", umpatku dalam hati

aku berdiri dan menjauhkan tubuhku dari zhul, Zhul menarik tanganku,

"bruuug...

kini aku tepat ada diatas tubuh zhul,

"sayang apa kamu gak sabaran untuk memulainya sekarang",bisik Zhul pada telingaku.

"maaf kak zhul, tadikan kakak tarik tangan suci, ampe suci jatuh begini", alasanku

aku hendak bangun dari tubuh zhul,

tapi zhul mendekap tubuhku dengan erat, dan semakin erat,

"sebentar saja sayang, aku mohon",pinta zhul

"aku membiarkan Zhul mendekap tubuhku,,

"tapi... Apa itu dibawah keras sekali mengenai area sensitifku, aaah",batinku, aku berusaha melepaskan tangan zhul,

"kenapa dia semakin mempererat pelukan ini, tuhan tolong aku..", teriak hatiku

aku tak berani menghadap wajah zhul, tapi kuberanikan diri untuk berbohong, agar dia mau melepaskan pelukannya,

"kak zhul suci mau ketoilet dulu",aku melepaskan tangannya perlahan,

"akhirnya lepas juga dengan mudah tanpa pemberontakannya, fikirku

"astaga ternyata kak zhul kau tidur, tapi kau hebat kak, tidur saja masih bisa mendekapku dengan erat, aku berbisik disampingnya.

aku membuka sepatu yang ia kenakan, dan menyelimuti tubuh kak zhul,

aku meninggalkan kak zhul yang tertidur pulas, membawakan koperku ke kamar sebelah,

"enak juga kamar ini, ya walaupun tak seluas kamar kak zhul, ucapku

"laper juga...

kulihat jam ditangan menunjukkan pukul 1 siang, "pantes udah laper ternyata usah siang yah, ucapku pada diriku sendiri

aku turun kebawah, untuk memasak,

kulihat bi Sani dan bi elah tengah memasak makan siang

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***