Hari itu Nasha masih belum bisa menerima keadaanya yang kini tinggal di pesantren.
Afra mengajaknya keliling pesantren, Nasha pun mengikuti karena dia merasa bosan di dalam asrama.
"Sha, sebenarnya kamu kenapa bisa di masukan ke pesantren ini?" tanya Afra.
"dipaksa sama papa, katanya agar aku bisa menjadi orang yang lebih baik lagi" .
"tapi sepertinya kamu belum bisa menerima keadaan kamu yang sekarag ya?.
Nasha mengangguk.
"Sha tau gk dulu pas kecil disini ada pohon besar terus sama abah dibikinin rumah pohon gitu, aku sama mas Zafran sering banget main disini, terus mas Zafran jatuh dari rumah pohon itu, jadinua ditebang deh pohonnya" ucap Afra.
"enak ya ning punya mamas, gak kayak aku cuma jadi anak tunggal, aku dari dulu pengen banget punya mamas atau adik gitu" tutur Nasha sambil memandangi Afra.
"yaudah anggap aja aku adikmu heheh".
"yeee kebaliklah, cocoknya aku yang jadi adik ning Afra".
Nasha dan Afra yang asyik berjalan jalan dan mengobrol tiba - tiba terdengar suara yang memanggil Afra.
"Fra, dek, dek Afra".
Afra pun mengajak Nasha menghampiri suara yang memanggil namanya itu.
"iya maz, ada apa memanggil Afra".
"ngapain kamu disitu tadi".
"oh jalan jalan aja, bosen di dalem, pen cuci mata".
"cuci mata pakai air dek, eh itu kamu di cariin ibu, katanya suruh bantuin ibu, kurang faham bantuin apa" ucap Zhafran, yah dia adalah kakak Afra putra pertama abah Labib dan ibu Aminah.
dan mata Zafran pun memandangi wajah cantik Nasha, namun Nasha tak menyadarinya.
Deg
"siapa dia, kok aku baru melihatnya, sepertinya santri baru" batin Zafran dan langsung pergi meninggalkan Nasha dan Afra.
"sha, kamu mau ikut aku ndalem atau ke asrama?".
"ke asrama saja, sudah sore aku mau mandi".
"yaudah aku ndalem dulu ya".
dijawab anggukan oleh Nasha dan dia langsung jalan menuju asrama.
☀️☀️☀️
di balik jendela ruang keluarga Zafran berdiri memperhatikan Nasha yang berjalan menuju asramanya.
"siapa dia, kenapa aku merasa deg saat pertama kali melihatnya, apa itu santri yang baru masuk beberapa hari yang lalu, dan papanya temen abah" gumam Zafran
"dia cantik"
"Asstaghfirullah haladzim" gumam Zafran sambil mengelus dadanya
Nasha :
ke esokan harinya kami berempat berangkat ke sekolah bersama dan kami satu kelas.
Aku sudah mulai berdamai dengan keadaan, aku sudah mulai membiasakan diri berteman dengan orang orang disini. mau tidak mau aku harus bisa menerima dan menjalani kehidupannya yang sekarang, mungkin ini sudah jadi takdirku dan perjalanan hidupku yaitu menjadi Santri.
"yah, kehidupan di pesantren. yang tak pernah ada di fikiranku kalau aku bakal nyantri"
kami berempat sekolah di MA NU yang masih berada di lingkungan pesantren
"Nasha, Mahira, Ghina sudah siap belum?" tanya ning Afra.
"sudah ning cantik" jawab Mahira dan diikuti anggukan oleh aku dan Ghina
"yaudah ayuk kita berangkat, nanti telat"
kamipun langsung otw jakil (jalan kaki) menuju sekolah.
kita jakil karena memang sekolahanya dekat, dan ternyata berangkat sekolah dengan jakil itu seru juga.
💦💦💦
pov author
sesampainya disekolah Afra dan Nasha duduk satu meja dan Mahira duduk satu meja dengan Ghina
(meja belajarnya panjang guys, yang muat dipakai dua orang)
bel pun berbunyi dan pelajaran pertama dimulai
"Assalamualaikum warahmatullahi wa barrakatu" ucap seorang guru.
dan dijawab secara kompak oleh siswa siswi satu kelas "Waalaikumusalam wa rahmatullahi Wa barrokatu".
lalu siswa siswi itu berdo'a dan dilanjut membaca asmaul husna.
disaat membaca Asmaul Husna, Nasha terlihat melamun, dan sontak membuat Guru dikelas itu yang tak lain adalah Gus Zafran (panggilan untuk anak pak yai yang laki laki) Zafran memperhatikannya
"kenapa anak ini dari kemaren terlihat diam dan sering melamun ya, mungkin dia masih belum biasa dengan suasana pondok dan sekolah ini" gumam gus Zafran .
setelah selesai membaca asmaul husna, gus zafran pun menjelaskan materi yang disampaikan lalu memberikan pertanyaan, seperti biasa, setelah memberi materi Zafran langsung memberikan pertanyaan dan soal. diapun sengaja meminta Nasha untuk menjawab pertanyaannya, karena Zafra penasaran dengan Nasha.
"kamu, anak baru siapa namanya" tanya gus zafran sambil nunjuk Nasha.
"nasha pak" jawab Naasha.
"coba kamu maju kedepan dan selesaikan soal no 1".
nasha yang memang pintar, tak sulit baginya menjawab soal Akutansi yang diberikan pak guru ganteng itu. dia pun langsung maju kedepan menuliskan jawaban dan sesekali menjelaskan hasil dari jawabanya
hal itu membuat gus Zafran dan teman satu kelasnya kagum, ternyata nasha adalah gadis yang cerdas.
"kufikir dia tadi sepenuhnya melamun, dan gak faham dengan soal ini, ternyata di luar dugaan. Nasha mampu menjawab pertanyaan dengan sempurna" gumam Zafran merasa kagum dengan Nasha.
"yaps jawaban kamu benar, dulu kamu sekolah dimana"? tanya gus zafran
"di SMA TL* pak" jawab Nasha.
"oke, silahkan kembali ketempat dudukmu" Nasha pun langsung berjalan dan duduk kembali dibangkunya.
"oh, pantes dia cerdas, sekolah itu memang terkenal dengan prestasi siswa siswi nya" gumam gus Zafran dalam hati dan menganggukkan kepala.
sesampainya Nasha ditempat duduknya dia langsung disambut oleh Afra.
"masya allah aku gak nyangka kamu pintar sekali ternyata Sha ini hari pertamamu sekolah lo, kamu langsung bisa ngejawab soal" ucap Afra kagum.
"aku udah pernah mempelajarinya ning" jawab Nasha.
"nanti aku minta ajarin kamu ya Sha" ucap Afra penuh harap.
"gak salah ning enggak gk kebalik, seharusnya aku yang minta ajarin, kan aku baru masuk?".
"enggak dong Nasha ku kan pintar, jadi aku mau belajar sama kamu , kamu aja yang ngajarin aku hehheeh".
"ada tarifnya ya"" ledek Nasha.
"okedeh siap, tarifnya ngutang tapi ya haha.hah" jawab Afra sambil mengacungkan jempol
jam istirahat
"Sha, kamu kenapa si, dari tadi aku perhatikan sering melamun" tanya afra sam.bil mengoyang goyangkan tangan Nasha
"ha emm, aku gak papa ning" jawab Nasha sambil memandang Afra.
"kamu gak enak badan ya atau kamu gak nyaman ya, sekolah disini?".
"aku gak kenapa kenapa kok ning".
"aku hanya belum terbiasa aja dengan lingkungan di sini, lama - lama nanti pasti akan terbiasa kok" jawab Nasha meyakinkan afra dan di balasnya dengan anggukan.
"sha gimana kesan hari pertama mu masuk sekolah?" tanya Mahira yang kini duduk di depan Nasha.
"biasa aja si, tapai merasa nyaman juga Ra dan sepertinya anak - anaknya disini bersahabat".
"semoga kamu betah ya Sha, sekolah disini".
"amin" jawab mereka berempat bersamaan.
"biasanya anak baru, baik di pondok maupun di sekolah, memang begitu sha tapi lama lama pasti betah" sambung Afra.
"aku dulu juga begitu Sha, kamu tau gk si Sha, selama satu bulan tiap malam aku nangis, rasanya pengen pulang" timpal Mahira.
"masak si, emang gk bengkak itu mata?" tanya Sha.
"wiih jangan di tanya sha, udah kaya orang habis digebukin satu RT, jendol segini Sha" jawab Mahira sambil mengepalkan tangannya
lalu dibalas tawa oleh Nasha Afra dan Ghina.
"kamu ada ada saja ra" timpal Nasha.
"eh ke kentin yuk laper aku" ajal Ghina.
dan mereka berempat langsung berjalan menuju kantin sekolah.
☀️☀️☀️
jangan lupa line komen dan votenya guys heheh happay reading
tampilan gus Zafran nih saat mengajar disekolah, terlihat tenang ya wajahnya
jangan lupa meninggalkan jejak guys ,🤭🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Gini Antika
kenapa gk pakai visualnya bang ali yg masih mudanya thoorrr...aku suka bang ali yg pakai baju koko trus ada sorbannya ganteng thorrr...
2022-06-16
2
Qiza Khumaeroh
yuuhhhuuu
2022-04-11
1
Yeni Marlina
q suka thour,semangat
2022-03-03
1