sesampainya di kamar, gus Zafran berfikir
"apa aku langsung kerumahnya saja ya, aku sampaikan langsung maksud dan tujuanku"
"baiklah nanti malam aku akan kerumahnya, Bismillah niat baik semoga di terima dengan baik"
gus Zafran pun langsung keluar kamar dan menceritakan pada kedua orangtuanya dan meminta do'anya
"iya le, abah sama ibu hanya bisa mendoakanmu, maaf ya abah ibu gak bisa nganter kamu"
"iya bah gak papa, do'a abah ibulah yang terpenting"
💦💦💦
dikediaman rumah Nasha
"Assalamualaikum" ucap Nasha yang diikuti papanya
*terdengar suara dari dalam
"Waalaikumussalam"
"anak mama pulang, gimana kabarnya sayang" ucap mama sambil menciup pipi Nasha
"Alhamdulillah sehat ma, mama sehat kan"
"Alhamdulillah sehat sayang, maaf ya mama gak bisa ikut jemput kamu tadi"
"iya ma gk papa"
"yaudah kamu mandi, istirahatlah dulu nak, nanti saja turunnya pas makan malam sambil kita lanjut ngobrolnya ya"
"iya ma, yaudah nasha ke kamar dulu ya, kangen banget sama kamar"
nasha pun langsung menuju kamarnya dan
ceklek
dia membuka kamarnya, dan langsung merebahkan tubuhnya kekasur sambil matanya memandangi semua isi kamarnya, kamar yang luas dengan nuansa berwarna putih, menampakan ke elegant nan yang punya
"ternyata gada yang berubah, masih sama dengan dulu, huft kangen banget sama kamar ini"
tak terasa adzan maghrib berkumandang, Nasha pun langsung segera mandi dan ambil air wudhu, dia sholat dikamar, setelah selesai sholat maghrib dia menyempatkan murojaah dahulu sampai adzan Isya dia baru berhenti.
seusainya sholat Isya dia pun langsung turun kebawah yang sudah ditunggu kedua orangtuanya untuk makan malam
"malam ma pa"
"malam sayang, ayuk makan, mama masakin makanan kesukaan kamu" ucap mama sambil mengambilkan nasi ke piring papa
"kamu harus makan banyak, selama dirumah" ucap papa
"gak gitu juga pa, yang penting kenyang udah berhenti"
"oiya ma pa, mama papa belum cerita loh, gimana perjalanan mama papa sampai bisa saat ini, maksud Nasha usaha papa bisa stabil lagi, dan rumah ini tetep utuh pa, ga disita bank"
"nanti habis makan papa akan cerita, sekarang kita makan dulu ya, gak baik makan sambil ngobrol"
"oke pa"
tiba - tiba bel rumah berbunyi
ting tong
Nasha yang akan berdiri niat membukakan pintu langsung ditahan mama
"biar mama saja sayang, kamu teruskan makan kamu" dan dijawab anggukan oleh Nasha
ceklek
"Assalamualaikum bu"
"Waalaikumussalam gus, mari masuk"
"iya bu"
"gus mari, gabung makan malam, kebetulan kami sekelaurga sedang makan malam".
"gak papa memangnya bu" jawab gus Zafran
"ndak papa gus, kami malah senang kalau gus Zafran mau gabung makan malam bersama kami, mari" ucap mama sambil menyodorkan tangan kedepan
mama berjalan menuju meja makan dan di ikuti gus Zafran
"Assalamualaikum" ucap gus Zafran
"Waalaikumussalam" jawab nasha dan papa
gus Zafran langsung bersalaman dengan papa
"eh gus, mari mari silahkan duduk. gabung makan malam bersama kami, jangan sungkan sungkan anggap saja keliarga sendiri ya" ucap papa
"terimakasih pak" dan gus Zafran langsung duduk disamping papa, tepatnya di depan Nasha dan mama pindah duduk disamping Nasha
Nasha yang sedang menyuapkan nasi kemulutnya langsung kaget melihat kedatangan gus zafran
uhuk uhuk
"sayang hati hati dong, ini minum dulu" ucap mama
"kamu gak papa nak" ucap papa
dan gus Zafran pun ikut memperhatikan wajah Nasha dan
deg
lagi lagi jantungnya berasa mau copot
Nasha yang dibuat kaget dengan kedatangan gus Zafran langsung bergumam
"mampus, gus Zafran ada di sini, gimana kalau beliau menanyakan tentang surat itu, aku jawab apa, aku kan gatau apa isinya, duh gimana ini"
selama makan malam berlangsung tidak ada suara obrolan sama sekali, hanya detakan sendok dan piring yang terdengar,, dan setelah selesai makan, Nasha dan mama membereskan bekas makan malam dan papa bersama gus Zafran duduk di ruang tamu sambil ngobrol ringan
tak lama kemudian mama dan Nasha ikut bergabung, sebenernya Nasha males mau gabung karena dia malu juga takut, tapi dipaksa dengan mama, jadi mau tidak mau diapun mengikutinya
di obrolan itu papa menceritakan bagaimana usaha papa bisa kembali stabil seperti sekarang dan dijawab dengan anggukan oleh Nasha,
"kamu tau Sha, gus Zafran ini bukan orang sembarangan, yang kamu tau pasti beliau ini hanya guru disekolahmu dan seorang ustadz, iya kan" tanya papa
Nasha pun menganggukan kepala dan nyengir, karena memang itu yang dia tau, ehh dia jiga udah tau si sebenrnya kalau gus Zafran ini seorang pengusaha, dia tau dari Afra yang keceplosan.
selesainya bercerita tentang hal itu, gus Zafran langsung menyampaikan maksud dan tujuannya datang kerumah
"Sebelumnya saya mohon maaf kepada bapak dan keluarga tiba tiba saya kesini dan tidak memberi kabar terlebih dahulu"
"saya tadinya mau kesini dengan abah ibu, namun tadi sore mendadak abah dan ibu harus ke bandung karena paman sakit, jadi mereka menyuruh saya kemari sendiri"
"pak bu, kedatangan saya kemari bertujuan ingin meminang putri bapak dan ibu, Nasha"
deg
jantung Nasha berdebar dan nembuat dia kaget
"kalau saya setuju gus, namun kembali lagi pada Nasha, keputusannya ada padanya karena yang akan menjalani itu Nasha, sebagai orangtua hanya bisa membeei do'a"
"bagaimana nak apa kamu mau menerima pinangan gus Zafran" tanya papa
"Bismillahirohmanirohim sebelumnya Nasha berterimakasih kepada papa dan mama yang telah memberikan Nasha kebebasan untuk menjawab, dan Nasha berterima kasih juga pada gus Zafran karena sudah mengutarakan niat baiknya, jujur, saat ini Nasha masih ingin menyelesaikan ngaji Nasha pa, ma, kalau Nasha nikah sekarang bagaimana ngaji Nasha, saat ini Nasha sedang haus ilmu, dan masih semangat semangatnya belajar di pondok"
"kamu masih bisa tetap mengaji Nasha, toh pondoknya deket dari rumah" jawab gus Zafran
"tapi maaf seribu maaf gus, Nasha belum siap, karena pasti nantinya Nasha gk bisa fokus hanya mengaji, Nasha ingin memperbaiki diri Nasha dahulu dan memantaskan diri, kalau memang kita berjodoh, pasti nanti Allah persatukan gus" ucap Nasha menolak sambil menundukan kepalanya
"tidak apa apa, saya hargai keputusan kamu, kalau begitu izinkan saya menunggumu sampai siap"
Nasha pun mengangguk
"terimakasih Sha" ucap gus Zafran
"gus saya mewakili keluarga terutama Nasha mohon maaf sebesar besarnya ya, dengan jawaban yang diberikan Nasha"
"tidak apa apa pak, yang penting saya sudah mencoba, dan perkara jodoh tidak ada yang tau" ucap gus Zafran
"yasudah kalau begitu saya pamit pulang dahuli pak bu"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"
"hati hati di jalan gus" ucap papa sambil mengantar gus Zafran sampai mobilnya
duh gimana ya perasaan gus Zafran sekarang guys
like komen dan vote nya ya guysss biar author nambah semangat nulisnya he he he
kamar Nasha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Mmh Rilfa
nasha bs tegas jg y...saluut sm gus zafran,,yg mau menunggu...smoga kesabarannya berbuah mniez...
2022-10-06
0
Dini Eriani
aku kembali lagi guys
soalnya cerita nya seru bngt
2022-04-21
0
Noer Anisa Noerma
terima aja nasha
2022-01-06
0