kata Nasha
satu minggu telah berlalu, masa liburanku sudah habis, bukan liburan ding, tapi ngelibur hehehe kini aku sudah berada di pesantren sejak satu jam yang lalu.
tong tong tong
tanda masuk sholat Dzuhur
"Nasha ayuk ke Mushola kita jama'ah" ajak ning Afra
"ayok ning"
"dari tadi saya tidak melihat Mahira dan Ghina ning, kemana mereka"
"mereka piket di ndalem, mereka lagi libur sholat juga" jawab ning Afra sambil berjalan menuju Mushola
sesudahnya sholat aku buru buru ke kamar mandi karena kebelet pi*is
"Alhamdulillah akhirnya lega, aku selalu ingat kata mama, kita gak boleh nahan pi*is karena dapat mengakibatkan infeksi saluran kencing, bengkaknya kandung kemih, mengembanganya batu ginjal, dan bisa terkena gagal ginjal" gumam ku dalan hati
laku akupun berwudhu dan akan bersiap siap untuk ngaji kitab Ihya' ulumuddin karangan imam Al-Ghazali yang isinya membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs) yang membahas tentang penyakit hati, pengobatannya, dan mendidik hati.
akupun berjalan menuju lantai dua untuk mengambil kitab tersebut di asrama Anisa, yang waktu aku tinggal pulang dia pinjam untuk menembel tulisanya yang gotang.
ketika masih ditangga yang mau sampai lantai 2 tiba tiba jilbabku ada yang narik dari belakang
"heh, cwe murahan, berani - beraninya ya lo gangguin gus Zafran" ucap mbk Naila
"aku gak pernah gangguin gus Zafran, lepasin jilbab ku mb" ucapku sambil mencoba melepas tangan mbk Naila
"gak akan aku lepaskan jilbab kamu, sebelum kamu jauhin gus Zafran"
"gimana aku mau menjauh, deket aja egak mbk mbk"
"alah gak usah bohong loe, egak usah munafik, gue tau kamaren itu gus Zafran meminang eloe kan?
"lepasin, lepas" teriaku, tapi semakin aku teriak dan memberontak jambakan mb Naila semakin kencang dan tiba tiba
bruk,
rasanya badangku berguling guling dan dug, kepala ku menatap suatu benda berat yang membuat penglihatan ku seketika terasa gelap
pov author
Naila tak berniat mencelakai Nasha dia hanya ingin memberi Nasha pelajaran agar menjauhi gus Zafran, namun ketika Naila menjambak jilbab Nasha, Nasha memberontak dan membuat Nasha terjatuh menggelundung kebawah di tangga itu
Anisa yang melihat kejadian itu langsung teriak
"ya Allah mbk Naila, Nasha, apa yang mbk lakuin ke Nasha mbk" ucap Anisa sambil menatap tajam Naila
"aku, aku gak sengaja Nis" ucap Naila
Anisa pun langsung berlari turun ke bawah dan berteriak
"tolong, tolong, tolong mbk mbk tolong mbk" seketika langsung banyak mbk santri yang menghampiri
"ya allah mb Anisa ada apa"
"mb Anisa mb Naila kenapa dengan mb Nasha"
"ada apa mb"
"mb Nasha kenapa mbk"
"Nasha gelundung dari atas"
"cepat kita angkat bawa kebawah, ke asramanya" ucap Anisa pada santri lain yang kini ada disamping kanan kirinya
saat mereka membopong Nasha ke asrama, ning Afra yang sedang berdiri di didepan jendela asramanya langsung kaget
"Ya allah Nasha, kenapa dia mb, kenapa Nasha bisa pingsan"
"gelundung ning" ucap salah satu santri yang membopongnya
dan ketika Nasha mau diletakan di tempat tidurnya mereka baru menyadari kalau darah di kepala Nasha itu keluar sangat banyak.
"da darah ning, kepala mb Nasha banyak darahnya ning" ucap salah satu santri pada Afra
"Astaghfirullah hal adzim Nasha" ucap Afra
Afra pun langsung berlari ngiprit tanpa memakai sandal menuju ndalem mencari Zafran
"Mas, mas, mas Zafran" teriak Afra didalam rumah dengan panik dan berlari lari
"kenapa nduk, kok triak triak nyari masmu" tanya ibu
"Mas Zafran mana bu"
gus Zafran yang mendengar teriakan ada yang memanggil namanya langsung keluar menghampiri suara tersebut
"kenapa dek kok teriak teriak, anak perempuan kok teriak teriak"
"darurat mas, Nasha mas Nasha" ucap Afra dengan panik dan menghampiri gus Zafran sambil nunjuk kebelakang
"kamu tenang dulu si dek, tarik nafas baru cerita" ucap gus Zafran
"ada apa, kenapa dengan Nasha" tutur Zafran
"Nasha gelundung dari tangga, dan kepalanya banyak darahnya mas" ucap Afra
"sekarang dia dimana, gimana keadanya"
"di asrama mas, dia pingsan mas"
"yaudah ayok kita lihat"
gus Zafran, Afra dan ibu langsung berlari keluar rumah menuju asrama Nasha
sesampainya di asrama gus Zafran pun kaget
"Astaghfirullah Nasha" ucap gus Zafran
"fra ambilkan kain fra" pinta gus Zafran
dan Afra langsung menyerobot kain sarung nya yang ada di dalam lemarinya,
"ini mas"
"tolong kain nya dipegangi, dan yang lainnya tolong angkat Nasha keluar, saya ambil mobil dulu"
"njih gus " jawab mb mb santri
gus Zafran pun langsung lari keluar menuju kamar ambil kontak dan menuju garasi mengambil mobilnya
"ayok cepat bawa masuk. ibu Afra kalian ikut Zafran ke rumah sakit ya" ibu dan Afra pun mengangguk dan segera masuk mobil
Mahira dan Ghina yang sedang piket di ndalem pun kepo,
"ada pa ya Ra, kok tadi ning Afra teriak teriak manggil gus Zafran terus nyebut nyebut nama Nasha, gak biasanya ning Afra teriak teriak, jangankan teriak, ngomong aja jarang jarang alias pelit ngomong" tanya Ghina pada Mahira
"gatau Ghin, tadi juga pas aku buang sampah di belakang aku lihat mobil gus Zafran ada di depan pintu gerbang Asrama pondok putri loh" jawab Mahira
"Ra, jangan jangan terjadi sesuatu sama Nasha ra,l"
"iya Ghin, ayok Ghin kita lihat kita pastikan apa yang terjadi" ajak Mahira
dan mereka pun sampai di asrama pondok putri dan bertanya pada Anisa
"kamu kenapa ada di asrama kita Nis" tanya Mahira
"ini mb aku bersihin bekas darah ya mb Nasha mbk" jawab Anisa
"Loh, emang Nasha kenapa Nis" tanya Ghina
"tadi mb Nasha jatuh dari tangga, sepertinya ditarik dari belakang sama mb Naila, tutur Anisa"
"apa, Naila, kurang ajar, berani beraninya dia nyelakain Nasha" ucap Mahira dan langsung keluar dari asramanya dan menuju asrama Naila
Bruak
pintu asrama Nail di banting oleh Mahira,
Naila yang sedang duduk dipojokan asramanya dan menangis langsung kaget dan berdiri
"Mahira kamu apa apaan si, bisa gk kalau masuk asrama orang salam dulu"
"mbk Naila yang apa apaan, apa yang udah mbk lakuin sama Nasha, sampai dia berdarah" ucap Mahira emosi..
"aku gk sengaja ra" jawab Naila
"gak sengaja, gak sengaja, kalau gak sengaja gak mungkin sampai berdarah mab, mb tau gak kalau kepala kebentur benda keras itu bisa berakibat fatal, apalagi itu sampai berdarah dan lihat saja kamu mbk, kalau sampai terjadi apa apa sama Nasha berurusan kamu sama saya" ucap Mahira sambil menggebrak lemari
bruak
seketika Naila dan Ghina kaget
"sabar ra sabar, jangan emosi. namanya juga ini musibah" ucap Ghina
"ini namanya musibah yang di sengaja Ghin"
"aku yakin mb Naila pasti gak sengaja Ra"
"Ghin kamu apa apaan si kok kamu malah belain nenek lampir ini si"
"aku gak belain mb Naila aku hanya gak mau kalau kamu emosi, ingat ra, setan itu suka sama orang yang marah"
"Astaghfirullah hal Adzim. ampuni hamba ya Allah" ucap Mahira dan langsung keluar dari kamar Naila
Mahira gadis yang keras, tomboy dan bawel, dia sering juara Silat, dan banyak santri yang gak berani sama dia, tapi kalau Ghina malah kebalikannya
selamat membaca. . . jangan lupa like komen dan Vote nya yaaaa😉😉😉 happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Mmh Rilfa
ank santri msa kya gtu,..,santri jahat ni....
2022-10-07
0
Siti Fatonah
naila di do aja thorrr sbell
2022-10-03
0
Qiza Khumaeroh
smoga nasha ngga knp2
2022-04-11
0