Setelah rambutnya tersingkap, Lu Sun menundukkan kepalanya mencium pipi gadis yang tergolek lemas di sampingnya dengan mesra.
Terdengar suara gumam kecil gadis itu yang masih memejamkan matanya.
Wu Song kemudian berbisik disamping telinganya,
"Sayang aku ingin sekali lagi boleh tidak, ?"
Gadi itu menggeleng kecil menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Sayang tubuh baru mu ini benar-benar seperti kerbau, aku tidak sanggup sayang."
"Besok-besok lagi aja ya," ucap gadis itu sambil menatap Lu Sun dengan mesra.
"Tapi sayang aku...."
ucap Lu Sun tidak menyelesaikan kalimatnya hanya menatap kearah tongkatnya yang mengangguk-angguk.
Gadis itu tertawa sambil menutup mulutnya, kemudian dia bangun duduk bersimpuh mengikat rambutnya.
Lalu menundukkan kepalanya kearah tongkat Lu Sun membuka mulutnya lalu memakan tongkat suaminya seperti menjilati es krim.
Lu Sun terhempas terlentang dengan mata terpejam dan mengeluarkan suara lenguhan aneh seperti sapi di potong.
Tak butuh waktu lama seluruh tubuh Lu Sun yang berotot menegang dan bergetar hebat, kelima jarinya yang mencengkram kearah rumput membuat rumput sebelah kanan hangus dan berlobang sedalam 30 centimeter.
Sedangkan rumput sebelah kiri juga bernasib tidak kalah buruk rumput disebelah kiri membeku menjadi es. yang kemudian retak pecah berkeping-keping menimbulkan sebuah lubang sedalam 30 centimeter juga.
Kemudian bagian bawah perut Lu Sun mengejut-ngejut seperti terkena setrum, napas Lu Sun terdengar memburu.
Sesaat kemudian tubuhnya pun melemas tidak tegang lagi, perlahan-lahan Lu Sun membuka matanya melihat gadis itu memuntahkan cairan putih kental dari mulutnya.
Setelah itu gadis tersebut menggunakan kaosnya untuk mengelap ujung bibirnya yang berlepotan cairan putih.
Baru dia kembali menunduk mengelap tongkat suaminya yang sudah lemas dengan lembut dan hati-hati.
Lu Sun membelai rambut gadis itu yang lembut dan halus berkata,
"Sayang terima kasih, kamu memang yang terbaik."
Lalu Lu Sun bangkit duduk dan mengenakan kembali pakaiannya dan berkata,
"Sayang latihan tertutup ku sudah usai, tadi pagi aku sudah keluar dari sini, tapi rumah sepi."
"Jadi aku kembali kesini baring-baring dan tidur, tadinya sih mau tidur di kasur kita bersama Lu San menunggu mu pulang."
"Tapi di kasur kita ada yang ngisi, aku tidak tahu siapa gadis itu, cuma kalau aku tidur disana lalu terjadi hal seperti barusan bersama mu bisa gawat."
"Kamu berani ...!!"
ucap Ying Ying galak sambil melotot dan menjewer telinga Lu Sun.
"Ampun-ampun sayang, aku mana berani mimpi pun aku tidak berani apalagi nyata."
ucap Lu Sun merangkapkan sepasang tangannya didepan dada.
Ying Ying pun tertawa dan berkata,
"Aku tebak kamu juga tidak akan berani."
"Gadis itu keponakan bibi Luo yang menggantikan bibi Luo untuk sementara waktu. Karena bibi Luo beberapa hari ini kurang enak badan terserang Flu."
"Aku sengaja mengistirahatkan bibi Luo karena khawatir nanti menular kan flu nya ke anak kita."
Lu Sun mengangguk lalu merangkul pinggang Ying Ying dan berkata,
"terserah atur saja, aku bisa istirahat di sini sampai kamu pulang baru keluar."
"Toh tempat ini siapa lagi yang bisa masuk selain kamu, jadi aku tidak perlu khawatir salah terkam dan menimbulkan masalah yang tak perlu."
"Yang akan menyakiti hati mu, membuat mu sedih dan kecewa."
Ying Ying membaringkan kepalanya di dada Lu Sun yang kekar dan berkata,
"Lalu setelah latihan tertutup mu selesai, selanjutnya apa rencana mu ?"
Lu Sun tersenyum dan berkata,
"Tentu saja mengajak mu dan Lu San jalan-jalan dan belanja."
"Akukan sudah hampir 3 tahun cuma bersembunyi seperti tikus di dalam liang."
"Kini tiba saatnya aku melihat-lihat dunia luar ditemani istri cantik ku."
Ying Ying tertawa senang mendengar ucapan Lu Sun, lalu dia berkata,
"Sebaiknya kita berdua aja, Lu San jangan di bawa masih kecil rewel, kalau kena virus diluar dan sakit akan lebih repot."
Lu Sun mengangguk dan berkata,
"Kalau begitu kita berdua saja seperti waktu pacaran dulu kan asyik, cuma bedanya sekarang boleh lebih bebas menyentuhnya."
Lu Sun tertawa nakal sambil menatap Ying Ying.
"Iiss.." Sun Ke ke jadi cabul dan genit sekarang, sekarang baru keluar aslinya ternyata dulu cuma pura-pura alim." ucap Ying Ying sambil menjebikan bibirnya mengejek Lu Sun.
Lu Sun hanya menanggapinya dengan tertawa dan mengeratkan rangkulannya.
Sesaat kemudian Lu Sun berkata,
"Sayang aku tidak bisa langsung muncul dengan tampilan asli ku ini, lihat rambut ku orang bisa mengira kamu jalan-jalan bersama gembel atau pemulung."
"Selain itu celana dan baju ku kesempitan dan kependekan semua, rencananya aku akan menggunakan tampilan kedua bersama mu belanja semua pakaian yang cocok."
"Baru aku membereskan rambut ku ini, yang bila di jaman ku akan di bilang keren tapi di jaman mu bisa membuat mu diejek orang."
Ying Ying tersenyum dan berkata,
"Sebenarnya aku tidak perduli sama sekali dengan ucapan dan pikiran orang lain, tapi kalau kamu merasa risih dan ingin merubahnya itu juga tidak ada salahnya."
"Jangan kan cuma karena penampilan, bahkan bila kamu tidak bisa bergerak sekalipun bila ingin jalan-jalan, aku akan mendorong mu dengan kereta dan menemani mu jalan-jalan.'
ucap Ying Ying sambil menggenggam tangan Lu Sun dengan lembut.
Lu Sun mengangguk dan berkata,
"Aku tahu itu semua, dan selamanya tidak akan pernah lupa kamu adalah istriku yang terbaik."
"Bahkan kedua istri di jaman ku pun tidak bisa di bandingkan dengan kebaikan mu."
Ying Ying memanyunkan bibirnya dan berkata,
"Aah gombal, kamu cuma di depan ku saja bicara begini untuk menyenangkan hati ku, bila di hadapan mereka tentu bicara mu sudah lain lagi."
"Tapi tidak apa-apa, hati ku merasa nyaman mendengarnya meski cuma gombal." ucap Ying Ying sambil tersenyum.
Lu Sun meraih dagu Ying Ying menghadap kearahnya dan berkata,
"Aku serius dan semua ucapan ku bukan gombal tapi datang dari perasaan terdalam."
"Aku seumur hidup juga tidak akan bisa lupa ketika kamu setelah pulang bekerja dalam keadaan capek, masih harus membantu ku membersihkan semua kotoran yang menempel ditubuh ku."
"Di saat semua orang pergi meninggalkan ku, hanya kamu lah satu-satunya wanita dengan setia merawat ku sampai Kembali pulih."
Ying Ying memeluk Lu Sun dan berkata,
"Sudah jangan katakan lagi, aku rela dan tidak pernah menyesal melakukan semua itu, alasan nya cuma satu, aku sudah terkena racun cinta mu selamanya tidak bisa lepas dari mu."
Lu Sun mengangguk dan berkata,
"Kamu merawat ku selama 3 tahun, aku bersumpah akan membayarnya dengan seumur hidupku, akan selalu merawat mu dengan sebaik-baiknya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 501 Episodes
Comments
Sudar Manto
oh yes
2022-10-22
0
Yono Sujono
makin asyik nich thor
2022-09-25
1
Cahya Basuki
jebule stensilan wkwkwkwk
2022-08-27
1