Ying Ying tertawa menanggapi kata-kata Lu Sun dia tidak terlalu menganggapnya dengan serius.
Agar kelak tidak perlu kecewa, bila antara ucapan dan kenyataan tidak sama.
"Sayang bagaimana bila kamu ikut dengan ku berlatih ilmu ke abadian jadi kita bisa terus seperti ini selamanya tak perlu takut sakit tua dan kematian." ucap Lu Sun serius sambil menatap Ying Ying.
Ying Ying menatap Lu Sun dan tersenyum menjawab,
"Bila terus hidup dan tidak pernah mati dan bereinkarnasi, hidup ini akan sangat membosankan."
"Semua sudah di takdirkan buat apa kita merubahnya atau melawannya."
"Bila waktunya tiba biarlah tiba tua sakit dan meninggal sudah siklus kehidupan, biarkan saja."
"Bagi ku biar hidup ini singkat, bisa bersama mu dan mendampingi mu sampai ajal tiba aku sudah sangat bahagia."
Lu Sun cuma bisa menghela napas, Lu Sun sebenarnya tidak rela bila Ying Ying suatu hari kelak harus pergi darinya.
Lu Sun ingin Ying Ying terus berada di sisinya menemaninya seperti dirinya yang kini tidak akan mengalami tua sakit dan mati.
Kecuali mati dalam pertempuran, bila itu terjadi mau tidak mau dia pun akan kembali bereinkarnasi lagi seperti saat ini.
Lu Sun menghibur diri sendiri jalan masih panjang, jalan satu langkah hitung satu langkah.
Masa depan masih panjang, siapa tahu suatu hari nanti Ying Ying berubah pikiran itu juga bisa jadi.
Kalaupun tidak Lu Sun berpikir dia masih bisa membantu Ying Ying menyerap khasiat buah dewa dengan kemampuannya saat ini.
Masih banyak waktu dan jalan untuk membuat Ying Ying menjadi Immortal seperti dirinya.
"Kamu melamun apa sayang ? apa yang sedang kamu pikirkan ?"
tanya Ying Ying yang melihat Lu Sun termenung.
Lu Sun tersenyum penuh misteri dan berkata,
"Aku tidak akan memberi tahu mu rahasia, aku mau mandi dulu bersiap-siap menemani mu jalan-jalan ke Mall."
"Iss..! dah, menyebalkan ucap Ying Ying berdecak sebal lalu berlari mengejar suaminya.
Lu Sun sambil tersenyum nakal berjalan cepat keluar dari kamar rahasia sambil tersenyum.
Dia paling senang menikmati sikap Ying Ying bila sedang penasaran dan ingin tahu.
Dia akan sangat manja dan akan melakukan segala cara yang tidak masuk akal yang penting dia bisa tahu.
Dan Lu Sun sangat menikmati sikap penasaran Ying Ying ini.
Seperti sekarang baru saja Lu Sun keluar dari ruang rahasia, Ying Ying sudah melompat manja melingkar kan sepasang tangannya dileher Lu Sun dan sepasang kakinya di pinggang Lu Sun.
Sambil terus merengek manja di telinga Lu Sun,
"Sayang apa sih... cerita dong jangan bikin penasaran.."
Lu Sun menggendong Ying Ying di punggungnya dan terus berjalan kearah kamar mandi yang terletak di belakang dapur.
Yang sebenarnya mereka numpang mandi di kamar mandi pembantu penyewa rumah.
Di dekat dapur mereka berpapasan dengan nenek yang hanya menggelengkan kepalanya melihat kemesraan kedua pasangan muda tersebut.
Lu Sun tidak mau mengagetkan nenek dan para pembantu jadi dia merubah dirinya menjadi model kedua.
Kepakaian yang di kenakan nya pun menjadi lebih leluasa.
"Sayang ayo lah..". ucap Ying Ying manja.
Lu Sun sambil tertawa terus menggelengkan kepalanya.
"Sayang... ayolah..aku akan memandikan mu dan melayani mu sampai puas di kamar mandi nanti gimana..?" ucap Ying Ying berbisik nakal di telinga Lu Sun.
Lu Sun tersenyum menoleh melihat Ying Ying memainkan alisnya naik turun kemudian sambil tersenyum menggelengkan kepalanya.
"Sayang...!" teriak Ying Ying sambil menampar pundak Lu Sun dengan keras karena sebal dengan bibir cemberut dia melepaskan pelukannya dan melompat turun dari gendongan Lu Sun.
Sambil berbalik badan dia berkata,
"Aku...sangat..sangat membenci mu..!"
Lalu dia ingin berjalan pergi, Lu Sun sambil tertawa memegang lengannya mencoba menahannya.
Tapi Ying Ying mengibaskan tangan Lu Sun dan berjalan pergi sambil berkata,
"Lepaskan.. jangan sentuh-sentuh aku..!"
Lu Sun sudah terbiasa dengan sikap Ying Ying kalau dia menyerah Ying Ying justru akan benar-benar marah.
Lu Sun pura-pura tidak dengar dia langsung menyambar tubuh Ying Ying menggendongnya.
Ying Ying yang terkejut langsung berteriak,
"Aihh..! kamu mau apa...? lepaskan tidak. ? Cepat lepaskan..!!"
Lu Sun sambil tertawa berbisik ditelinga Ying Ying yang membuat wajah Ying Ying menjadi merah tidak berani bersuara lagi.
Tapi mulutnya menyunggingkan senyum senang.
Ying Ying membiarkan Lu Sun menggendongnya masuk kedalam kamar mandi.
Sesaat kemudian hanya terdengar suara tertawa cekikikan Ying Ying dari dalam kamar mandi.
Beberapa jam kemudian terlihat Ying Ying mengendarai mobil Mazda butut inventaris kantor keluar dari kediaman mereka bersama Lu Sun yang duduk santai seperti biasanya di kursi penumpang.
"Kita ke mal mana Sayang ?" tanya Lu Sun santai.
Ying Ying tanpa menoleh menjawab,
"Di dekat sini ada Mall yang baru buka lebih gede dan lebih mewah dari Mall Rainbow yang dulu sering kita pergi."
"Kalau gak salah namanya C.E.M atau Central Emporium Mall, aku sendiri belum sempat kesana cuma dengar-dengar cerita dari teman kantor katanya sih sangat keren dan mewah bangunannya."
ucap Ying Ying menjelaskan sambil menyetir sekali-sekali melirik suaminya.
"Sayang kamu punya uang kan ? aku kere loh seperak pun gak punya di kantong."
ucap Lu Sun tersenyum canggung.
Ying Ying tertawa dan berkata,
"Tenang saja aku ada, jelek-jelek gini aku sekarang adalah manajer keuangan kak Chang, masa untuk nemani suami belanja aja gakda uang kan lucu.."
Lu Sun tertawa dan berkata,
"Pekerjaan dan jabatan boleh jelek tapi istri ku Ying Ying adalah yang tercantik di dunia ini."
"Gombal lagi..lalu Xue Xue mana ditaruh dimana kalau aku yang tercantik ?" ucap Ying Ying tersenyum bahagia.
Lu Sun tersenyum canggung dan berkata,
"Kalian berdua adalah yang tercantik."
Ying Ying pun tertawa terpingkal-pingkal dan berkata,
"Tuh kan berubah lagi kata-katanya, dasar gak bisa di percaya."
Lu Sun sedikit termenung kemudian berkata,
"Entah bagaimana keadaannya sekarang ?"
"Telpon aja video call kan bisa, nomornya kan ada di HP mu." ucap Ying Ying santai.
Lu Sun mengeluarkan HP nya tapi terlihat ragu ingin menelpon, hatinya kurang yakin.
Karena sejak Xue Xue terakhir datang menemuinya, tidak pernah sekalipun lagi Xue Xue menghubungi nya.
Padahal didalam ruang rahasia Lu Sun selalu membawa HP nya berharap Xue Xue sekali-kali menelponnya.
Tapi harapan hanya tinggal harapan saja.
Lu Sun akhirnya memencet tombol telpon Videocall dengan Xue Xue sesaat kemudian terdengar nada sambung.
Tak lama kemudian telpon di angkat,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 501 Episodes
Comments
Sudar Manto
hello
2022-10-22
0
Harman LokeST
Vidio Coll dengan Xue yen
2022-03-24
1
Ale Handro
kfkf
2022-01-29
1