Perasaan sedih bercampur haru menyesak di dadanya, bibirnya berusaha tetap tersenyum tapi hatinya sedang menangis darah.
Lu Sun tahu Ying Ying pasti sangat lelah setelah pulang bekerja, menempuh perjalanan dengan kendaraan umum, berganti-ganti angkutan umum, masih harus berjalan kaki dari bawah bukit sampai ke rumah paling sedikit juga 2 kilometer.
Kini harus merawat dirinya yang tak berguna, Lu Sun sampai tidak berani bayangkan kehidupan Ying Ying kedepannya.
Apalagi semakin hari perutnya akan semakin besar nantinya, entah bagaimana cara dia menghadap ini semua sendirian.
Sedangkan dari perkembangan kesembuhannya, Lu Sun memperkirakan paling cepat butuh 2 tahun dia baru bisa kembali menjadi orang biasa.
Sedangkan untuk kembali kuat mungkin perlu tambahan 1 tahun lagi.
Ini artinya Ying Ying bakal menghadapi kelahiran anak mereka sendirian.
Supaya Ying Ying senang setelah Ying Ying selesai mengganti pakaiannya, Lu Sun berkata,
"Sayang coba kamu lihat jempol kaki ku."
Ying Ying langsung cepat-cepat melihat nya, Lu Sun menggerak-gerakkan kedua jempol kakinya.
Sesuai dugaan Lu Sun, Ying Ying berteriak senang dan langsung memeluk Lu Sun sambil tertawa bahagia.
Melihat Ying Ying seperti ini hati Lu Sun sedikit terhibur, Lu Sun sangat ingin membalas memeluk Ying Ying tapi dia tidak bisa melakukannya.
Lu Sun akhirnya hanya bisa bertanya,
"Bagaimana hari ini, hari pertama kerja mu pasti sangat capek ya ? nenek ada sisa sedikit uang dari bayaran orang yang menyewa rumah kita."
"Bagaimana bila kamu gunakan untuk beli sebuah mobil bekas untuk keperluan kerja mu.?"
Ying Ying menggeleng dan berkata,
"Tidak boleh itu untuk uang jaga-jaga bila di antara kita ada yang sakit dan perlu berobat."
"Selain itu juga buat biaya bersalin ku nanti."
ucap Ying Ying serius.
Lu Sun menghela nafas dan berkata,
"Tapi kondisi mu tidak memungkinkan kamu untuk terus berjalan kaki sejauh ini setiap hari."
Ying Ying tersenyum sambil membelai Wajah Lu Sun dia berkata,
"Kamu tenang saja aku tidak apa-apa, aku kuat kok kamu jangan khawatir."
"Lebih baik kamu konsentrasi memulihkan kondisi mu, bila kamu sudah sembuh kan giliran aku yang mendapatkan balasan pelayanan dari mu."
"Benar gak ?" ucap Ying Ying sambil tertawa dan bercanda dengan Lu Sun.
Lu Sun tahu Ying Ying pasti mengalami banyak penderitaan akhir-akhir ini hanya dia tidak bersedia mengatakan nya.
Tidak mau membuat nya sedih dan menambah beban pikirannya.
Jadi setiap dia bertanya Ying Ying pasti akan mengalihkannya menjadi canda tawa.
Di luar Lu Sun tertawa, agar Ying Ying puas dan merasa berhasil menghiburnya.
Tapi di dalam hati perasaan Lu Sun remuk redam melihat kebaikan hati gadis ini.
Yang selalu hanya memperhatikan kepentingan nya, sampai melupakan kepentingan dirinya sendiri.
Ying Ying menceritakan pengalamannya hari ini, tapi dia hanya menceritakan bagian-bagian menyenangkan nya saja.
Sedangkan bagian mengenakan sepatu hak tinggi menaiiki bukit menempuh perjalanan hampir 2 kilometer berjalan kaki, berdesak-desakan dalam kendaraan umum tidak ada yang dia ungkit sedikitpun.
Selesai bercerita Ying Ying pergi mandi, dan menyiapkan makan malam.
Saat menyiapkan makan malam, Ying Ying bertemu dengan salah satu pembantu lamanya yang bernama Tina.
Dengan Sopan Ying Ying bertanya,
"Tin boleh tidak aku numpang menaruh bahan makanan di kulkas dibagian belakang sana ?"
Tina sambil tersenyum berkata,
"Boleh saja taruh saja Non, kulkas itu kan jarang ada yang pakai, lagipula itu semua kan punya Non."
Ying Ying menggeleng dan berkata,
"Sekarang sudah bukan Tin, kan sekarang semua yang ada dirumah ini milik penyewa."
Tina pun mengangguk dan berkata,
"Ya juga sih, tapi sudahlah Non tenang aja, pakai saja.'
"Lagipula penyewa juga jarang dirumah, apalagi mengurus kulkas dibelakang yang cuma kulkas buat para pembantu seperti kami.' ucap Tina menenangkan Ying Ying.
Ying Ying pun tersenyum gembira mendengar ucapan Tina, Ying Ying sangat senang berpikir kesulitannya menyimpan bahan makanan sudah menemukan solusinya.
Sambil tersenyum bahagia, selesai menyiapkan bahan makanan dia pun kembali ke rumah kecilnya seperti biasa dia akan lebih dulu menyuapi Lu Sun makan sampai selesai.
Baru dia akan makan bersama nenek lu sambil berbincang-bincang.
Nenek Lu sendiri menganjurkan Ying Ying kalau ada waktu berlatih pernapasan 9 Bulan, karena Nenek Lu akhir-akhir ini setelah mengikuti petunjuk Lu Sun berlatih ilmu pernapasan 9 Bulan.
Makin hari tubuhnya makin bugar, dan kuat tidak pernah sakit-sakitan lagi seperti dulu.
Ying Ying Hanya mengangguk dan berkata,
"Ya Nek .."
Di dalam hati Ying Ying berkata,
"Aku mana punya waktu untuk itu nek, bisa tidur sehari 6 jam saja sudah terhitung hebat."
Mulai dari masak air cuci piring masak makanan sampai cuci baju jemur baju semua Ying Ying yang harus lakukan.
Setelah itu pergi kerja, pulang kerja merawat Lu Sun, masak makan malam, cuci piring kotor, lipat baju, setrika.
Setelah semua beres waktu sudah jam 11 malam paling tidur 6 jam setelah itu udah bangun dan kembali menjalani aktivitas rutin.
Tapi semua ini hanya jawaban hati Ying Ying saja dia tidak akan pernah mengucapkannya keluar.
Karena dia memang ingin menjalankan semua ini dengan ikhlas demi Lu Sun.
Demi Lu Sun dia tidak akan mengeluh apapun akan dia lakukan selagi dia mampu melakukan nya.
Selesai makan dan melakukan semua pekerjaan nya sampai beres, Ying Ying baru bisa meluruskan pinggang berbaring di samping pria yang sangat dia cintai ini.
Melihat tarikan napas Lu Sun yang teratur dengan mata terpejam bibir tersenyum Ying Ying tersenyum bahagia ikut memejamkan mata dan tidur.
Ying Ying mengira Lu Sun sudah tertidur lelap, padahal Lu Sun tidak pernah tidur barang sedetikpun, setiap waktunya sangat berharga buat dia terus berkultivasi agar bisa cepat pulih.
Tak terasa hari ini sudah Weak end Ying Ying hari ini pulang kerja berbelanja sangat banyak, karena dia berencana semua ini untuk stok selama satu Minggu.
Ying Ying dengan susah payah menenteng semua belanjaan yang sangat banyak ini pulang kerumahnya.
Lalu menyimpan semua kedalam kulkas dengan rapi baru kembali ke kamarnya sambil tersenyum puas.
Tapi keesokan paginya saat ingin menyiapkan sarapan buat nenek dan Lu Sun, Ying Ying seperti biasanya pagi-pagi sudah ke dapur.
Tapi saat dia ingin mengambil bahan makanan yang dia titipkan di kulkas para pembantu.
Ying Ying sangat terkejut saat membuka kulkas dan melihat isi kulkas.
Ying Ying seakan-akan tak percaya melihat yang terjadi di hadapannya, Ying Ying hanya bisa berdiri menatap isi kulkas dengan tatapan bodoh dan tidak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 501 Episodes
Comments
Sudar Manto
kosong
2022-10-22
0
Harman LokeST
langsung terus author jangan ragu kami siap membacanya
2022-03-24
0
Ale Handro
jdfj
2022-01-29
1