Didalam kamar....Dimas berbaring dan terus memikirkan sikap Elina saat pertama kali bertemu sampai sekarang.
"Gadis itu benar - benar gadis yang sempurna, cantik dan berhati malaikat, jarang sekali ada gadis yang seperti dia didunia ini, semua gadis yang kutemui hanya memikirkan tentang status tapi dia, dia rela menolong orang yang tidak dia kenal tanpa mengharapkan apapun, dia bahkan tidak berpikir kalau aku bisa saja seorang ******* dan dia tidak pernah menanyakan tentang statusku" dalam hati Dimas.
Setelah lelah terus memikirkan Elina, Dimas pun tertidur lelap.
Keesokan paginya sekitar pukul 5, Elina bangun shalat subuh, dia membangunkan neneknya yang masih tidur disampingnya.
Setelah neneknya bangun, dia lalu ke kamar Dimas untuk membangunkannya shalat subuh.
"Mas Dimas....Ayo bangun" kata Elina sambil membangunkan dimas.
"Ada apa El?" tanya dimas.
"Waktunya shalat Mas" jawab Elina.
"Apa....shalat" kata Dimas kaget.
"Ia....kebetulan ada Mas Dimas. Jadi Mas Dimas bisa jadi imam kita" jawab Elina.
Dimas kaget mendengar elina mengajaknya shalat apalagi jadi imam.
"Dia ngajak shalat terus jadi imam lagi. Mana pernah aku shalat selama ini, aku terakhir lihat ibu shalat waktu aku masih kecil, mana tahu aku caranya. Cari alasan aja deh" dalam hati Dimas.
"Aduh El....sepertinya tanganku belum bisa digerakkan" Kata Dimas.
"Bukankah Mas Dimas bilang baik - baik saja" tanya Elina.
"Oh....tadi malam memang aku baik - baik saja tapi entah kenapa waktu aku tidur tiba - tiba sakit dan tidak bisa digerakkan" jawab Dimas.
"Baiklah....Mas Dimas istirahat ajah dulu, aku shalat dulu sama nenek" kata Elina.
"Ok...Maaf ya" jawab Dimas.
"Tidak apa - apa" kata Elina.
Elina pun Keluar untuk wudhu dan kemudian shalat.
"Haaaa....untung saja aku punya alasan bagus untuk menghindar" gumamnya.
Dimas berbaring kembali sambil memikirkan Elina yang mengajaknya shalat.
"Dia itu ternyata rajin shalat ya. Aku jadi tambah kagum pada gadis itu. Tapi kalau besok dia suruh aku jadi imam lagi aku harus bilang apa, aku tidak mungkin lah bilang padanya kalau aku tidak bisa shalat. Jadi tambah pusing saja" dalam hati Dimas.
Waktu menunjukkan pukul 7:00 pagi, Dimas bangun dan sudah melihat Elina siap - siap ingin pergi.
"Kamu mau pergi kemana?" tanya Dimas.
"Seperti biasa, aku mau pergi menyelam" jawab Elina.
"Aku ikut ya" kata Dimas.
"Bukankah tangannya masih sakit mas" tanya Elina.
"Sudah agak mendingan!" jawab dimas.
"Baiklah....Kalau begitu Mas Dimas siap - siap kita pergi" Kata Elina.
Mereka pun pergi bersama dijemput Paman Arya. Setelah sampai, mereka langsung naik ke kapal. Saat dikapal Elina siap - siap untuk menyelam. Dimas saat itu hanya terdiam kagum melihat Elina memakai baju penyelam dan terjun ke air.
Dimas terus menunggu Elina di atas Kapal smbil mengobrol dengan paman Arya tentang profesinya jadi penyelam, dia juga bercerita tentang masa kecil Elina pada Dimas, membuat Dimas semakin kagum pada sosok Elina yang mandiri dan begitu baik.
"Sepertinya rasa kagumku pada gadis itu semakin bertambah saat paman Arya menceritakan semua tentang Elina, jarang sekali ada gadis seperti dia, dia itu gadis langka didunia ini, sungguh beruntung laki - laki yang bisa mendapatkan hatinya tapi selama aku disini, aku tidak pernah melihat laki - laki yang dekat dengannya kecuali paman arya dan dokter rian, dokter rian tidak seperti kekasihnya" dalam hati Dimas.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
tursina anriasi
Kya BCA dongeng.....kisahnya ttg pangeran 🤭
2021-05-28
0
Rista Nia
lanjut
2021-01-17
0
🌹🌺gemini🌺🌹
lnjut
2021-01-05
0